Bukit Kelurahan 35. ilir Palembang Sumatera Selatan dan tepi sungai Tatang yang mengalir ke sungai Musi prasasti ini berbentuk batu kecil berukuran 45 kali 80 cm . Ditulis dalam Aksara Pallawa menggunakan . Bahasa Melayu kuno prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan nomor d1460 pada baris ke8 dari Prasasti kedukan Bukit terdapat unsur penanggalan namun bagian akhir unsur anggaran tersebut . Telah hilang sehingga bagian yang harusnya .
Diisi dengan nama bulan tidak diketahui berdasarkan data dari fragmen prasasti ditemukan situs .
Telaga batu pengisiannya dengan nama bulan azanda maka lengkaplah . Pertanggalan prasasti tersebut yakni hari kelima paro terang bulan as . Ada yang bertepatan dengan tanggal 16 juni 6 ratus 82 masehi. menurut G coedes siddhayatra berarti ramuan Bertuah namun dapat pula diartikan yang lain menurut kamus Jawa kuno . Zat mulder’s sukses dalam perjalanan dengan terjemah tersebut maka kalimat diatas dapat diubah menjadi Sri Baginda naik sampan untuk melakukan penyerangan sukses dalam perjalanan prasasti berikutnya adalah Prasasti Talang Tuo yang ditemukan oleh presiden Palembang pada tanggal . 17 Nov. 1920 di Bukit Siguntang dan dikenal. sebagai salah . Satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya keadaan . Fisiknya masih . Baik dengan bidang datar yang ditulis berukuran . 50 kali 80 cm prasasti ini berangkat .
Tahun 606 Saka 23 Maret 684. masehi ditulis dalam Aksara palawa berbahasa Melayu kuno dan terdiri atas empat sudah baris seragam batu terdiri atas dua Telaga batu satu dan telaga batu dua ditemukan di sekitar . Kolam Telaga Biru tidak jauh dari sebuah pimping Kelurahan . 3 Ilir Kecamatan Ilir Timur 2 Kota Palembang Pada tahun 1935. prasasti .
Telaga batu 2 berisi tentang keberadaan sebuah Vihara di sekitar perang pasti . Kedua prasasti ini kemudian disimpan di Museum Nasional Indonesia prasasti telaga batu ini prasasti kutukan yang paling lengkap memuat namanama pejabat pemerintahan beberapa sejarawan menganggap dengan keberadaan prasasti ini diduga pusat .
Rojaya berada di Palembang dan pejabatpejabat yang dijumpai tentunya bertempat tinggal di ibukota kerajaan sukmono .
Berpendapat Berdasarkan Prasasti ini tidak mungkin Sriwijaya berada di Palembang karena adanya keterangan ancaman kutukan kepada siapa yang durhaka kepada kedatuan mengajukan usul minangatamwan dalam prasasti kedukan bukit yang diasumsikan berada di sekitar Candi Muara Takus sebagai ibukota Sriwijaya prasasti kota kapur merupakan sebuah transaksi berupa tiang batu bersurat yang . Ditemukan di pesisir . Barat Pulau Bangka .
Di sebuah Dusun kecil yang bernama kota kapur tulisan pada prasasti . Ini menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu kuno merupakan salah satu dokumen tertulis tertua berbahasa Melayu rasa sini dilaporkan penemuannya oleh JK Van De molen pada bulan Desember 692 dan merupakan prestasi pertama yang ditemukan mengenai Sriwijaya prasasti Karang brahi merupakan prasasti peninggalan Sriwijaya yang ditemukan pada tahun 1964 oleh seorang controleur selem terhot di . Tepi batang Merangin resah si ini terletak pada Dusun Batu bersurat Desa Karang berahi kecamatan pamenan kabupaten Merangin