deretan bata merah di Kartosuro yang masih tersisa adalah saksi awal berkembangnya Mataram Islam untuk tumbuh membesar setelah perjanjian Giyanti dan Salatiga walaupun konflik . Berkalikali mendera penguasa Tanah Jawa Hai diantara pengaruh Global pada masanya Keraton Kartosuro yang susunan batang yang masih tersisa hingga saat ini dalam tiga abad terakhir ternyata membentuk beberapa keraton yang masih menyisakan keanggunan dan masih mereka takjub di. Hai banget Hai setelah pertempuranpertempuran yang melelahkan kalau VOC menguasai Indonesia di bagian akhir berdirilah Kadipaten Mangkunegaran melengkapi keberadaan Keraton kasunanan dan 2 keraton di Yogyakarta yang lebih dulu berdiri empat generasi pertama pemimpin Keraton Mangkunegaran ternyata mampu . Menggabungkan semua . Sumber daya sehingga akhirnya . Wujud Indah Keraton ini . Masih dapat kita nikmati pada kekinian zaman. Hai memasuki pendopo .
Ini kita akan . Merasakan Hawa sejuk dan tenang atap dan pilarpilar tersusun dari kayu jati kualitas .
Terbaik Hai kayukayu ini diambil dari hutan milik kerajaan pura Mangkunegaran yakni hutan Donoloyo sungguh sebuah kemewahan Bagaimana hutan jati di sana mampu menyediakan sokoguru yang tinggi menjulang hingga lebih dari 10 m menopang atap yang membentang hampir seluas lapangan bola setiap sisi dari pilar .
Kayu jati ini dihaluskan ditata dan diberi corak warna berjuluk pareanom lampulampu gantung buatan Eropa dengan berat puluhan kilogram terpancang kuat pada langitlangit Yang Sangat kokoh sebuah pencapaian konstruksi yang sulit biru di era ini pada beberapa pertemuan konstruksi kayu masingmasing . Dikuatkan dengan prinsip segitiga pengunci sebuah model penyambung . Yang terbukti kuat dan masih digunakan dalam perakitan diskes alat terbang modern itulah mengapa pendopo ini masih tegak berdiri secara asimetris walau bertonton material dan hiasan menggantung di atasnya ada banyak simbol yang bisa dimaknai dan semua itu tertata rapi terpasang dengan penuh kehatihatian agar setiap penghuni maupun pengunjung merasakan Marwah yang perlu dijaga secara pribadi maupun secara kolektif melebihi rumah rakyat kebanyakan aneka hiasan dan simbol tidak hanya terhampar di dinding maupun lantai namun juga memenuhi langitlangit dan bukan sekedar menggunakan material pabrikasi yang nisbi sentuhan manusia . Atau Keraton berhiaskan lukisan geometris dari seorang perupa yang merangkum Sekian banyak .
Simbol langitlangit pendopo Ageng puro Mangkunegaran dihiasi lukisan kumudawati. terbagi dalam 8 bidang masingmasing berisi warnawarna filosofis Jawa . Senjata para dewa pewayangan dan Surya kosmologi Jawa saya sangat kagum Bagaimana lukisan sehalus ini bisa ditempelkan di ketinggian dan bertahan selama berabadabad tanpa pudar warnanya. Hai di tempat bernama pendopo Ageng para pengunjung harus . Melepas alas kaki guna menjaga . Kebersihan tempat ini Hai terlebih lagi karena lantai yang terpasang .
Adalah marmer import dari Italia mineral eksotis ini . Masih memantulkan cahaya berkilau walau sempat terendam banjir di tahun 1960 an ketika duduk Syekh rasakan lantai marmer pendopo Ageng terasa sejuk bahkan suhunya beberapa derajat lebih dingin daripada angin yang berhembus a puro Mangkunegaran terletak di pusat kota Solo dan melengkapi . Dirinya dengan bangsalbangsal Agung untuk menampung semua aktivitas kebudayaan Hai ada bagian yang terbuka untuk umum ada ruangan yang tertutup bagi sebagian orang selepas .
Pendopo Ageng . Ada wilayah paling hitam . Disini saya terkagumkagum dengan jendelajendela dengan kaca yang diukir dengan sangat halus dan presisi walaupun kini ada teknik sanblasting untuk membuatnya jelas menciptakan hiasan rumit seperti ini di awal abad 19 adalah sesuatu yang mencengangkan. pargitar juga menjadi .
Batas bagi terbukanya museum berisi ratusan koleksi istimewa Kraton bagi . Para pengunjung puro Mangkunegaran atas nama Pakem maupun nilai magis bendabenda di dalam Museum kamera tidak diperbolehkan memasukinya Hai lepas dari museum .