sano nggoang beginilah kisahnya. sebelum lanjut jangan lupa klik dan klik tabel pada zaman. dahulu sebelum tempat itu menjadi Danau hiduplah dua orang lakilaki yang . Satu buta dan yang satu lumpuh mereka hidup. terisolir dari masyarakat yang lainnya mereka berdua tidak tinggal dalam satu rumah tetapi mereka tinggal berlainan. Hai jarak rumah si lumpuh dan Si Buta Tidaklah terlalu jauh sehingga masih bisa saling memanggil dari rumah masingmasing di rumah mereka jarang. . Bahkan sulit untuk diingat kapal mereka dikunjungi oleh seseorang hanya ada seekor anjing peliharaan mereka . Yang datang ke rumah si lumpuh kemudian ke rumah si Buddha Anjing itu diberi nama. lovelove tidak tinggal menetap di rumah si lumpuh ataupun siput a large kadang. di rumah . Si lumpuh dan kadang tidur masih muda baru suatu hari Si Buta. kelaparan karena tidak ada api untuk memasak nasi atau untuk membakar sesuatu yang ini dia memberitahukan keadaannya itu kepada si lumpuh shilov menaruh belas kasihan pada Ciputat tetapi Apa Daya dia. tidak bisa berjalan untuk memberikan pertolongan membawakan sibuta api. Hai sibuta selalu meminta tolong silompoe berpikir keras Bagaimana cara untuk menolong Si Buta Hai pikir punya pikir akhirnya si .
Lumpuh menemukan cara yaitu dengan mengikatkan puntung api di ekor Silawe . Kau anjing kau Hai yang kebetulan waktu itu berada di rumahnya si lumpuh pada saat dia menemukan ide itu lalu dia memanggil si buta dan memberikan tungkunya kepada Si . Buta betapa senangnya sibuta lalu si. lumpuh memberikan petunjuk kepada Si Buta untuk memanggil Silawe setelah. petunjuk itu dipahami oleh .
Si buta maka mulailah si lumpuh mengerjakan itu semua dengan mengikatkan puntung api di ekor Silawe selesai dikatakan pada ekor slave. lalu si lumpuh menyuruh Si Buta untuk segera memanggil Silawe sibuta memanggil. Silawe dan nada panggilan itu seakanakan di rumah si buta telah disiapkan . Makanan buat Silawe silabus. segera melompat dari rumahnya si Ibu menuju ke rumahnya si buta maka pada. saat itu ekor Slamet terangkat ke depan sehingga puntung api yang terikat ekornya Silawe mengenai badan si. lawelawe terkejut dan menaik kesanakemari tidak karukaruan melihat. tingkah si anjing atau laris seperti itu silompoe tertawa terbahakbahak dan Si Buta juga ikut tertawa karena mendengar suara si Pelawi yang kai kesanakemari. Silawe Bukannya ke rumah si buta Tetapi dia lari pontangpanting berusaha untuk melepaskan benda asing . Yang diikatkan pada ekornya peristiwa itu menjadi tontonan menarik bagi si lumpuh dan Si .
Buta akhirnya mereka berdua tertawa dan tertawa Ayo Hai pada saat itu tibatiba datang Angin Ribut dan dari kejauhan terdengar suara memanggil si lumpuh dan si buta buta. lumpuh demikian suara itu memanggil. mendengar panggilan itu si buta dan si .
Lumpuh terkejut dan ketakutan Hai Kian lama semakin mendekatlah suara panggilan itu dan tibatiba si buta dan. si lumpuh melihat seorang kakek berambut panjang dan berjenggot putih membawa tombak menghampiri mereka Setelah tiba. di hadapan mereka . Kakek itu bertanya kepada si buta dan si lumpuh kalian berdua Mau makan apa Mau makan nasi atau . Makan bubur segeralah menjawab serunya sibuta menjawab Kami . Mau .
Makan bubur kakek berkata Tunggulah . Sebentar kakek itu mengatakan tombaknya ke tanah lima menit kemudian dari dalam tanah keluarlah air panas air itu keluar semakin lama semakin deras dan mengganas menggenangi halaman rumah . Si buta dan si lumpuh pada waktu itu kakek tua itu menghilang . Sedangkan si buta dan si lumpuh . Menjeritjerit minta tolong Hai .