Wisata religi sumber nyolo

Gundana

Wisata Sumber Nyolo - (YouTube: BerwisataTV)

Ada banyak wisata air yang dapat Anda temukan di Malang. Namun, dari sekian banyak tempat wisata tersebut, mungkin masih sedikit yang mengetahui keberadaan Sumber Nyolo. Ini adalah sebuah spot ekowisata yang tidak hanya menawarkan kesegaran bermain air, tetapi juga konon dapat membuat pengunjungnya menjadi lebih awet muda.

Dalam beberapa tahun belakangan, Pemerintah Kabupaten Malang memang tengah gencar memunculkan potensi wisata di desa-desa tertentu yang punya kekayaan alam unik. Konsep ekowisata dengan mengembangkan sumber air yang dimiliki desa menjadi salah satu tujuannya. Namun dalam mengembangkan wisata seperti ini tidaklah mudah, karena banyak komponen yang perlu diperhatikan. Sumber air sendiri memiliki komponen-komponen penyusun yang sangat rumit, mulai dari tanaman atau pohon yang mampu menyerap air, sumber air yang mengalir, besaran debit air, luberan sumber, serta kualitas airnya.[1]

Sejarah Sumber Nyolo

Nah, dari sekian banyak wisata air di Kabupaten Malang, salah satu yang menjadi sasaran target pengembangan adalah Sumber Nyolo. Tempat ini awalnya dikenal sebagai wisata religi di Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Mojosari Glugur, Karangploso, Kabupaten Malang. Tak jauh berbeda dengan tempat wisata religi lainnya, suasana di Sumber Nyolo pun memang ‘tidak biasa’. Mungkin karena sejarah tempat ini juga dinilai sakral oleh warga setempat.

Ada dua versi asal mula nama Sumber Nyolo yang diyakini warga setempat. Pertama, nama Nyolo berasal dari kata Nyolong yang dalam bahasa Jawa diartikan mencuri. Ada pula versi lain yang beredar, yakni Nyolo bermula dari kata menyala atau semangat dari para prajurit Singasari yang diklaim pernah bersemedi di tempat ini.

Terlepas dari sejarahnya, Sumber Nyolo memang cukup membuat siapa saja penasaran ingin berkunjung ke sana. Sumber ini disebut-sebut mampu menjadikan orang tampak awet muda. Untuk menjawab rasa penasaran, tak sedikit wisatawan yang akhirnya datang berenang di tempat wisata tersebut. Sumber Nyolo sendiri telah ada sejak 1985, tetapi oleh warga sekitar baru dikelola sebagai tempat wisata religi pada 2009 lalu.

Agar jauh dari kesan mistis seperti yang banyak diyakini sebelumnya. Sumber Nyolo akhirnya dikelola seperti pemandian pada umumnya. Air yang mengalir dikelola warga setempat yang berfungsi untuk kepentingan mandi, minum, dan kebutuhan lainnya. Seiring waktu, tempat ini pun dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang agar wisatawan yang datang merasa nyaman.

Fasilitas Sumber Nyolo

Sebagai area pemandian, ada sejumlah permainan anak sekaligus tempat kongkow berupa gazebo yang nyaman dan rindang di tengah pepohonan. Ada pula warung makan dan musala sebagai sarana penunjang yang tentu dibutuhkan pula oleh wisatawan. Area parkir yang luas sudah menjadi nilai plus lainnya tempat wisata ini. Jadi, cocok sekali bagi Anda yang datang bersama rombongan.

BACA JUGA:   "Wisata Masjid Kubah Emas: Menikmati Keindahan Arsitektur Islam di Tengah Kota"

Beberapa civitas akademika di Kota Malang diketahui turut mendukung pengembangan Sumber Nyolo menjadi lokasi camping ground untuk bisa menarik lebih banyak wisatawan. Sementara ini, pengelolaan Sumber Nyolo ditangani oleh warga dan karang taruna desa. Para pengunjung pun tak perlu membayar tiket masuk dan cukup menggantinya dengan biaya parkir yang terjangkau.

Harga Tiket Sumber Nyolo

Jenis TiketTarif Tiket MasukGratisParkir MotorRp5.000Parkir MobilRp10.000

Sumber Nyolo berlokasi di tengah hutan dan terbilang jauh dari pusat Kota Malang. Ada baiknya Anda datang bersama rombongan yang paham betul wilayah Kota Malang. Berikut rute yang dapat Anda lalui saat menuju Sumber Nyolo.

Rute Menuju Sumber Nyolo

  • Jika berasal dari arah pusat Kota Malang, silakan menuju arah Arjosari dan lanjut ke lampu merah Karanglo (pertigaan). Belok kiri menuju arah Ngijo/Karangploso, lalu ke arah Desa Ngenep. Sesampainya di sana, Anda tak perlu sungkan untuk bertanya pada warga sekitar.
  • Jika Anda bergerak dari arah Surabaya, ikuti jalan menuju Singosari, Desa Lang-Lang. Sesampainya di sana, Anda bisa bertanya pada warga untuk menuju Glogor/Glugur.

Selain Sumber Nyolo, rupanya Anda dapat menemukan beberapa sumber air lain di kawasan Karangploso, Kabupaten Malang. Sebagai bahan referensi, berikut kami sajikan infonya.

Daftar Wisata Air Dekat Sumber Nyolo

Nama Wisata AirAlamatPemandian Sumber UmbulanDesa Ngenep, Kec. Karangploso, Kabupaten MalangWisata Air Sumber SariJl. Raya Karangan, Ngudi, Tawangargo, Kec. Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa TimurSumber Air MbahJl. Purworejo No.2, Juwet, Tunjungtirto, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa TimurSumber Air SukoBocek Krajan, Bocek, Kec. Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa TimurWisata Air TirtasaniPerum Tirtasani Royal Resort, Jl. Perusahaan Raya No. 1, Karangploso Wetan, Kepuharjo, Kec. Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa TimurPemandian AsmorodonoJl. Raya Klampok Kucur, Kuso, Kalisongo, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa TimurWisata Sumber SucengJl. Kramat, Langlang III, Langlang, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa TimurSumber NagaPesanggrahan, Candirenggo, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Itu tadi deretan spot populer terdekat dari Sumber Nyolo. Seperti Sumber Nyolo, sumber air di atas juga menawarkan kejernihan mata air dan rindangnya pepohonan di sekitarnya. Anda pun dapat mampir untuk mengeksplorasi keindahan sumber air lain di kawasan Karangploso, Kabupaten Malang.

[1]Anggraeni, dkk. 2019. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Balitbang Percepatan Pengembangan Desa Mandiri. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur, hlm. 103.

Wisata religi yang bernama Sumber Nyolo adalah wisata yang berdiri sejak tahun 1985 dan disahkan 29 Agustus 2020 oleh bapak Suwardi selaku kepala desa Ngenep saat ini. Wisata ini terletak di dusun Mojosari desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.

Nama sumber Nyolo berasal dari kata nyolong yang bermakna mencuri. Jadi, warga setempat memang “mencuri” air dari sumber tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

BACA JUGA:   Wisata Dekat Masjid Istiqlal

Sumber Nyolo merupakan sumber air yang dikelola oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain jadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar, sumber yang ada pemandiannya ini juga menjadi jujugan masyarakat umum dari luar wilayah Ngenep. Ada yang datang karena tujuan wisata, penelusuran sejarah hingga ‘ngalap berkah’.

Sekilas, Sumber Nyolo tak berbeda jauh dengan kolam berendam biasa. Bahkan terkesan sederhana. Namun, tempat ini menjadi menarik karena ada tabu dan mitos yang berkembang di masyarakat setempat. Hal inilah yang menjadikan pengunjung penasaran. Konon, kolam air di sumber ini bisa membuat awet muda.

Di Sumber Nyolo, pengunjung dapat menikmati sejuknya pepohonan yang ada disekitar Sumber Nyolo. “Disini tempatnya sangat sejuk sangat cocok untuk liburan untuk keluarga” ujar Mas Aswin salah satu pengunjung sumber nyolo.

Wisata ini mempunyai daya tarik tersendiri karena di Sumber Nyolo terdapat kolam air dengan aneka ikan didalamnya. Pengunjung dapat melihat secara langsung tanpa dipungut biaya tentunya.

Di samping kolam air dengan ikan, di Sumber Nyolo pun tersedia kolam air yang dapat digunakan untuk berenang oleh pengunjung. Dikolam renang Sumber Nyolo, airnya sangat dingin serta ditambah suasana sejuknya pepohonan membuat tempat ini sangat cocok untuk pengunjung melepaskan penatnya.

Untuk masuk wisata sumber nyolo ini pun tergolong sangat murah. Disini untuk masuk wisata Sumber Nyolo hanya dikenakan tarif parkir nya saja hanya sebesar Rp. 5.000 rupiah. Disini juga banyak orang yang menjual berbagai makanan dan minuman, pengunjungpun tidak perlu repot-repot untuk membeli makanan dari rumah karena harga makanan disini tergolong sangat murah.

Untuk pembangunan Wisata Sumber Nyolo saat ini masih dalam proses tahap pengembangan. Diharapkan kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk membantu dan melestarikan Sumber Nyolo agar wisata ini dapat lebih baik lagi agar dapat membantu ekonomi dan mengangkat nama Desa Ngenep menjadi salah satu desa destinasi wisata di Karangploso.

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Lihat Semua Komentar (0)

Video Pilihan

http://www.speam.sch.id http://www.speam.sch.id http://www.speam.sch.id

ADVERTISEMENT

Seorang pandu HW dengan trashback (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Saat HW UMM Pungut Sampah di Wisata Religi Sumber Nyolo. Pemandangan Sumber Nyolo yang berlokasi di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pagi itu, Ahad (21/2/21), tampak berbeda.

Terlihat di berbagai sudut anak-anak muda dengan seragam kemeja berwarna keki tua dengan celana atau rok berkelir biru dongker. Pada lehernya terselip hasduk alias kacu berwarna hijau.

Di tangan kirinya terlihat kantong plastik berukuran jumbo. Sedangkan tangan kanannya dengan cekatan memasukkan berbagai sampah plastik yang baru mereka pungut ke dalam kantong itu.

BACA JUGA:   Kuliner timur tengah di surabaya

Begitulah saat 20 pandu dari Kafilah Penuntun Hizbul Wathan (HW) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sedang berkasi membersihkan sampah dilokasi wisata religi Sumber Nyolo.

Hari itu mereka sedang memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada Ahad 21 Februari 2021. Kelompok pandu HW yang juga dikenal sebagai Kafilah KH M Bedjo Dermoleksono ini menjadi bagian dari 23 kafilah perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia yang secara serentak terjun melakukan aksi peduli sampah.

Ada sekitar 500 peserta aksi ini di seluruh Indonesia yang kegiatannya digelar di masing-masing kota. Dan mereka akan malaporkannya secara daring melaui rekaman video.

Adapun aksi Kafilah KH M Bedjo Dermoleksono di Sumber Nyolo itu tidak sendirian. Mereka bergabung dengan Tim Ekpedisi Bio-konservasi (TEB) yang dibina oleh Wahyu Prihanta—dosen Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM.

Karang Taruna setempat—yang menjadi pengelola wisata religi—tersebut juga ikut berpartisipasi.

Beberapa kali hujan yang turun tidak menurunkan semangat mereka membersihkan lingkungan. Aksi yang berlangsung sekitar 3,5 jam itu berhasil mengumpulkan 10 trashback. Sebagian besar adalam bekas pampers yang mengambang di selokan.

Pandu HW putri sedang memungut sampah (Istimewa/PWMU.CO)

Balas Jasa Bumi

Ketua Umum HW UMM Danar Wijokongko menjelaskan, pemusatan aksi di lokasi tersebut sebagai upaya mempersiapkan pengembangan Sumber Nyolo sebagai wisata ekolomi oleh TEB.

“Maka dari itu HW UMM memusatkan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di sini,” ujarnya.

Dia menegaskan, momen Hari Peduli Sampah Nasional ini penting sebagai pengingat warga Indonesia akan jasa-jasa bumi dalam memberi kehidupan kepada manusia.

“Kita sebagai manusia harus bijak dalam penggunaan plastik dalam kehidupan. Agar tidak memimbun sampah plastik yang menyebabkan pemanasan global. Sebab sampah plastik tidak bisa diurai,” ujarnya.

Dia berpesan sebaiknya masyarakat juga memperhatikan antara sampah organik dan non-organik. “Agar mempermudah dalam penguraian sampah tersebut,” ujar pemuda asal Banyuwangi itu.

Menurut dia, dengan melestarikan kebersihan bumi kita bisa menikmati kesejukan udara dan menghindarkan bumi dari pemanasan global akibat tertimbunnya sampah-sampah plastik yang tidak bisa diurai.

“Maka dari itu HW UMM menyambut baik inovasi dari HW Penuntun Indonesia dengan turut andil dalam peringatan Hari Peduli Nasional. Ini sebagai bentuk pengaplikasian diri dalam mencintai Tanah Air,” ujar mahasiswa Pendidikan Agama ISlam (PAI) Angkatan 2018 itu.

“Dalam hal ini pemuda adalah tonggak ujung kehidupan suatu bangsa. Maka dari itu kita sebagai pemuda harus mengambil peran aktif dalam memajukan bangsa. Dimulai dari hal kecil yakni memungut sampah sebagai bentuk cinta akan negeri tercinta,” dia menambahkan.

Penulis Ahmad Haidar Mumtazan. Editor Mohammad Nurfatoni

Also Read

Bagikan: