Air Terjun Nglirip merupakan wisata Tuban yang terkenal dengan pesona keindahan kolam airnya yang menyajikan warna hijau tosca, membuat kagum setiap mata yang memandang.
Air Terjun Nglirip memiliki nama lengkap Air Terjun Putri Nglirip. Dari tahun ke tahun, pembenahan dilakukan oleh pihak pengelola, dan masyarakat, demi menyuguhkan kenyamanan, dan keamanan bagi pengunjung yang datang.
Simak juga: keindahan Curug Cilember
Sebelum kita lanjutkan pembahasannya, perlu penulis sampaikan terkait situasi tempat wisata khususnya yang ada di Jawa, dan Bali, sangat terdampak oleh kebijakkan PPKM.
Dampak yang jelas biasanya terlihat dari penutupan sementara. Kalaupun buka, hal tersebut sangat tergantung status daerahnya terkait penularan virus Covid-19.
Yang ke dua, kalaupun buka, maka jumlah pengunjung dibatasi, atau pengurangan jam operasional, serta kewajiban bagi para pengunjung untuk melaksanakan protokol kesehatan.
Sekarang, kita lanjutkan review tentang Air Terjun Nglirip, Tuban, Jawa Timur yang sudah kami siapkan untuk anda, sekaligus sebagai referensi awal menentukan tempat wisata di Tuban, saat akhir pekan, dan liburan tiba.
Lokasi Dan Alamat Air Terjun Nglirip
Lokasi Air Terjun Putri Nglirip terletak di Dusun Jojogan. Adapun alamat Air Terjun Nglirip berada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Rute Menuju Air Terjun Nglirip
Rute menuju Air Terjun Nglirip sangatlah mudah, bahkan saat ini penataan jalannya sudah sampai ke lokasi utama. Akses jalan menuju Air Terjun Nglirip bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, maupun roda empat.
Kondisi jalan menuju Air Terjun Nglirip saat ini pun sudah baik. Adapun jarak dari Tuban ke Air Terjun Nglirip sekitar 24 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Trekking Menuju Air Terjun Nglirip
Seperti biasa, perjalanan menuju lokasi utama objek wisata air terjun selalu identik dengan trekking, atau berjalan kaki di alam terbuka. Begitupun dengan Air Terjun Putri Nglirip, Tuban, Jawa Timur.
Kondisi saat ini, trekking menuju lokasi utama Air Terjun Nglirip dari area parkiran sudah tertata sangat baik. Jalurnya sudah berbentuk tangga tembok, serta di sampingnya terdapat pagar pembatas.
Selain itu, di sepanjang jalur trekking sudah dihiasi dengan warna-warni, serta sentuhan kreasi, yang menjadikan perjalanan menuju lokasi utama bisa sambil selfie.
Jarak Air Terjun Nglirip dari area parkiran tidak terlalu jauh. Bahkan objek wisata Air Terjun Nglirip bisa dijadikan juga sebagai destinasi wisata keluarga di Tuban.
Meskipun begitu, sikap kehati-hatian harus selalu diutamakan, terutama bagi anda yang membawa anak kecil. Lebih baik hindari berada di kolam utama Air Terjun Nglirip.
Pada tahun 2015, Air Terjun Nglirip Tuban memakan korban. Hal tersebut dikarenakan pengunjung mengabaikan aspek keamanan dalam berwisata.
Pantangan Di Air Terjun Nglirip
Hampir sama dengan objek wisata lain pada umumnya. Di Air Terjun Nglirip terdapat pantangan, atau larangan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung.
Adapun larangan di Air Terjun Nglirip adalah sebagai berikut:
- Pengunjung dilarang keras berpacaran, atau memadu kasih,
- Pengunjung dilarang membuang sampah sembarangan,
- Pengunjung dilarang merusak alam sekitar.
Larangan, atau pantangan tersebut terkait erat dengan mitos, atau legenda yang berkembang tentang Air Terjun Nglirip, Tuban, Jawa Timur.
Legenda, atau mitos yang berkembang terkait erat dengan sang putri cantik yang selalu datang untuk mengambil air ke Air Terjun Nglirip.
Putri tersebut akan merasa tergangu jika di lokasi utama Air Terjun Nglirip terdapat orang yang berpacaran. Biasanya mereka akan putus setelah 40 hari.
Begitulah objek wisata di Indonesia, selalu berdiri diantara pesona keindahan, pantangan, dan balutan misteri, legenda, sejarah, maupun mitos.
Sejatinya, para pengunjung harus menghormati setiap nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat sekitar. Dan yang paling penting selalu utamakan keselamatan.
Harga Tiket Masuk Air Terjun Nglirip
- Tiket masuk Air Terjun Nglirip Rp. 5.000 untuk dewasa.
- Tiket masuk Air Terjun Putri Nglirip Rp. 3.000 untuk anak-anak.
Jam Buka Air Terjun Nglirip
- Air Terjun Nglirip buka dari pukul 06.00 – 17.00.
- Air Terjun Nglirip buka setiap hari selama seminggu.
Fasilitas Di Air Terjun Nglirip
Fasilitas wisata di Air Terjun Nglirip sudah sangat lengkap untuk memanjakan para wisatawan yang datang. Di antaranya:
- Area parkir,
- Toilet,
- Spot selfie,
- Kantin,
- Lesehan, atau saung, gazebo,
Daya Tarik Air Terjun Nglirip
1. Air Terjun, Dan Kolam Utama
Daya tarik yang pertama tentu saja Air Terjun Nglirip. Air Terjun Nglirip memiliki ketinggian sekitar 25 meter, dan lebar sekitar 20 meter.
Yang paling memukau dari Air Terjun Nglirip adalah kondisi air, serta kolam utamanya yang jarang dimiliki oleh air terjun pada umumnya.
Warna air kolamnya menyajikan warna hijau tosca, dan area kolam utamanya juga sangat lebar. Sehingga warna tersebut menyajikan keindahan bagi mata yang memandang.
Debit air yang turun dari Air Terjun Nglirip sangat dipengaruhi oleh musim. Hal tersebut dikarenakan sumber mata airnya dari aliran sungai yang ada di atasnya.
Bagi pengunjung yang ingin bermain air, lebih baik mandi di titik setelah kolam utama. Masih banyak titik yang nyaman di aliran air dari kolam utama. Kolam utama Air Terjun Nglirip sangat dalam.
2. Spot Selfie, Dan Pesona Alam Sekitar
Daya tarik selanjutnya dari Air Terjun Nglirip adalah pesona alam sekitarnya yang didominasi oleh hijaunya pepohonan yang memberikan nuansa keteduhan.
Selain itu, di lokasi utama Air Terjun Nglirip didominasi juga oleh bebatuan. Para pengunjung disarankan untuk menggunakan alas kaki yang tepat, supaya tidak licin.
Selanjutnya, terdapat spot selfie yang menyajikan latar alam yang eksotis, termasuk latar Air Terjun Nglirip. Para pengunjung diharapkan bijak selalu mengutamakan keselamatan, dibandingkan dengan mengutamakan konten.
#WritingChalengeGNFI #CeritaDaerahdariKawan
Kabupaten Tuban, Jawa Timur memiliki air terjun yang indah dengan keindahan yang mempesona. Ketinggian air terjun Nglirip Tuban sekitar 25 sampai 30 meter dan keindahan alam sekitarnya masih segar serta menyenangkan.
Hal tersebut menjadikan wisata alam Air Terjun Nglirip sebagai wisata alternatif di wilayah Tuban Selatan. Untuk letaknya, Air Terjun Nglirip terletak di desa kecil bernama Jojogan Mulyo Agung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Untuk mencapai air terjun Nglirip Tuban, pengunjung yang tidak menggunakan kendaraan pribadi dapat menggunakan kendaraan umum. Ada 2 jalur untuk mencapai Air Terjun Nglirip, yang pertama jalur Montong.
Dari terminal Tuban langsung menuju Montong, selanjutnya dilanjutkan ke kawasan Jojogan. Air terjun Nglirip terletak di antara Jalur Montong dan Jalur Jojogan. Yang kedua adalah jalur menuju air terjun Nglirip melalui jalur Singgahan.
Pengunjung dapat naik angkutan umum dari terminal Tuban, kemudian naik bus jurusan Jatirogo yang akan berhenti di terminal Bojonegoro yang akan langsung menuju kawasan Jatirogo. Setelah itu, Anda bisa turun di warung Jojogan. Curug Nglirip tidak jauh dari perempatan Jojogan mungkin sekitar 1 kilometer dari sana.
Mitos dan Legenda di Balik Pesonanya
Ada mitos seputar air terjun Nglirip. Untuk setiap pasangan, jika mereka mengunjungi air terjun Nglirip, mereka akan putus dalam waktu kurang dari 40 hari. Atau, apabila ada calon pengantin yang berkunjung di sekitar air terjun, biasanya hubungannya tidak akan bertahan lama.
Hal ini bermula dari legenda masyarakat sekitar Air Terjun Nglirip. Dikatakan bahwa pada zaman kuno, ada pasangan yang saling mencintai dari kelas atau kasta yang berbeda, pasangan laki-laki adalah keturunan dari kelas atas atau bangsawan sedangkan pasangan perempuannya hanya gadis pedesaan dan putri petani desa.
Sebelumnya, pasangan yang sedang jatuh cinta tidak disetujui oleh orang tua pria. Laki-laki itu adalah anak dari keluarga bangsawan, ayah dari laki-laki tersebut memerintahkan pengawalnya untuk membunuh anaknya sendiri karena anaknya tidak menuruti keinginan ayahnya karena itu akan mempermalukan keluarga bangsawan besar.
Akhirnya, sang gadis sangatlah sedih dan tidak percaya dikarenakan sang pria telah tiada. Karena kesedihanya tersebut sang gadis bersemedi didalam goa tersembunyi di balik air terjun nglirip. Sang gadis bersemedi di goa dibalik air terjun nglirip itu sampai akhir hayatnya. Konon katanya arwah gadis itu yang membawa kutukan di air terjun nglirip. Warga sekitar menyebutnya putri nglirip.
Legenda Putri Nglirip merupakan kisah perkembangan kawasan wisata Air Terjun Nglirip. Dalam cerita legendaris yang berkembang di masyarakat, cerita tersebut mengisahkan sosok seorang putri yang kerap menunjukkan sosoknya dengan wajah cantik dan berpakaian ala putri kerajaan di masa lalu.
Sang putri juga digambarkan memiliki kebiasaan membatik disini, tentu saja bukan sembarang putri biasa. Karena Putri Nglirip merupakan makhluk dari alam gaib, ia dianggap sebagai penguasa dan penghuni kawasan air terjun Nglirip. Selain itu sang putri juga sering memperlihatkan wujudnya di kawasan hutan sekitar Air Terjun Nglirip.
Namun, ada legenda lain lagi yang ceritanya sedikit terbalik dari cerita diatas, penduduk lokal sekitar Air Terjun Nglirip menceritakan bahwa legenda Nglirip berawal dari pertemuan salah satu Adipati Tuban di zaman sebelum Kerajaan Majapahit. Kala itu sang adipati terpesona melihat kecantikan perawan desa anak dari tokoh sakti di desa tersebut.
Gadis tersebut akhirnya dipinang dan dijadikan istri kesekian dari Adipati. Meski menjadi istri adipati, ia tidak mau dan tidak tertarik dibawa ke pendopo kadipaten sebagai seorang putri kerajaan. Karna sang gadis tersebut juga memiliki kekasih dari rakyat jelata. Tapi, hubungan asmara ini ditentang orang tuanya, baik dari ibunya maupun ayahnya sang adipati. Sang gadis minggat dari rumah setelah mengetahui kekasihnya, yang konon bernama Joko Lelono, tewas dibunuh prajurit kadipaten atas perintah ayahnya.
Sang gadis pun akhirnya bertapa di salah satu goa dibalik air terjun ditengah hutan air terjun Nglirip. Putri yang patah hati ini menutup diri dan menolak ditemui oleh siapapun. Hingga kini sesekali sang putri muncul tengah mengambil air di dasar air terjun Nglirip. Putri yang bertapa itu disebut Putri Nglirip.
Menurut warga sekitar ia sangat tidak menyukai jika ada orang bercumbu rayu di sekitar air terjun. Maka dari itu, Putri Nglirip akan marah jika rumahnya di sekitar goa air terjun Nglirip dipakai bermesra-mesraan.
Bahkan, masyarakat Tuban tidak berani menginjakkan kaki di kawasan Nglirip dengan membawa pasangannya terutama calon pengantin, tidak berani berkunjung di sana. Mengenai legenda tersebut, hingga saat ini masyarakat setempat masih mempercayai bahwa legenda tersebut berkaitan dengan keberadaan Putri Nglirip.
Penduduk setempat percaya bahwa putri yang patah hati itu masih lajang. Dia bisa beraktivitas secara alami karena sihir dan kekuatannya untuk memisahkan kedua pasangan. Kedua belah pihak lambat laun akan bosan dan kemudian putus.
Apalagi ketika sepasang kekasih kencan di sekitar Air Terjun Nglirip dengan melakukan adegan yang tidak diinginkan. Mungkin, kurang dari 40 hari mereka akan putus dengan pasangannya atau bahkan nyawa mereka diincar oleh sang Putri Nglirip.
Konon menurut masyarakat lokal, pada hari-hari tertentu di perairan Air terjun yang menyerupai relung bebatuan besar akan muncul seorang putri cantik sedang membatik. Namun, ada versi lain dari masyarakat lokal yang menceritakan seorang putri menawan bermain air di bawah air terjun bersama dengan pengawalnya yang lain.
Terlepas dari apakah legenda itu benar atau salah. Yang jelas, di lokasi air terjun Nglirip ini sudah bisa Kawan rasakan pesonanya. Ditambah lagi di dekat Air Terjun Nglirip terdapat makam Syech Jabbar, yang dikenal dengan nama lain, Mbah Jabbar. Penduduk setempat menganggap makam itu suci dan menjadi pusat ziarah masyarakat Tuban dan sekitarnya.
Di balik panorama yang indah ternyata Air Terjun Nglirip memiliki legenda yang menarik dan juga membuat kita merinding. Namun, jika Kawan ke sana dengan niat yang baik, pasti akan berujung dengan kebaikan pula.
Seperti yang bisa Kawan lihat pada gambar, Air Terjun Nglirip memang sangat memesona, ditambah airnya yang berwarna biru kehijuan dan suasananya yang menyejukan. Tertarik untuk berkunjung ke sana, Kawan?*
Sumber: Wawancara langsung bersama sesepuh Desa Mulyoagung
Air Terjun Nglirip yang dikenal memiliki panorama yang indah, merupakan salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi kala Anda berwisata ke Jawa Timur.
Destinasi wisata alam ini berada di wilayah Tuban Selatan. Tepatnya di desa kecil bernama Jojogan Mulyo Agung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Air Terjun Nglirip memiliki ketinggian antara 25-30 meter. Meskipun sudah cukup terkenal, air terjun ini masih memiliki suasana alam yang asri dan terjaga.
Untuk mencapai wisata alam ini, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Ada dua jalur yang dapat ditempuh untuk mencapainya.
Advertisement
Pertama, melalui jalur Montong. Jika wisatawan memulai berjalanan dari terminal Tuban langsung menuju Montong, selanjutnya dilanjutkan ke kawasan Jojogan. Nah, Air terjun Nglirip terletak di antara Jalur Montong dan Jalur Jojogan.
Jalur kedua adalah melalui kawasan Jatirogo. Wisatawan dapat menaiki angkutan umum dari terminal Tuban, kemudian naik bus jurusan Jatirogo yang akan langsung menuju kawasan Jatirogo.
Setelah itu, wisatawan harus turun di warung Jojogan. Sekitar 1 kilometer (km), destinasi Air Terjun Nglirip dapat ditemui tidak jauh dari perempatan Jojogan.
Baca Juga
Ragam Cerita Mitos di Balik Air Terjun Nglirip
Dibalik keindahannya, air terjun ini, meyimpan sebuah dua cerita mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Untuk setiap pasangan, jika mereka mengunjungi air terjun ini, mereka akan putus dalam waktu kurang dari 40 hari.
Mitos lainnya, apabila ada calon pengantin yang berkunjung di sekitar Air Terjun Nglirip, biasanya hubungannya tidak akan bertahan lama. Cerita mitos ini bermula dari legenda masyarakat sekitar wisata alam ini.
Konon pada zaman dahulu kala, ada pasangan yang saling mencintai dari kelas atau kasta yang berbeda. Dikisahkan sang laki-laki merupakan keturunan dari kelas atas atau bangsawan. Sementara, pasangan perempuannya hanya gadis pedesaan dan putri petani desa.
Pasangan yang sedang jatuh cinta tersebut tidak disetujui oleh orang tua pihak laki-laki, karena itu akan mempermalukan keluarga bangsawan besar tersebut. Bahkan, ayah dari laki-laki tersebut memerintahkan pengawalnya untuk membunuh anaknya sendiri, karena tidak menuruti keinginan ayahnya.
Kematian sang kekasih membuat pasangannya menyingkir dari kehidupan, dan bersemedi didalam goa tersembunyi di balik Air Terjun Nglirip, sampai akhir hayatnya. Konon katanya arwah gadis itu yang membawa kutukan di air terjun tersebut.
Namun, ada pula cerita legenda lainnya di balik Air Terjun Nglirip, yang juga sering dikisahkan oleh warga sekitar. Cerita yang dimaksud, adalah terkait legenda Putri Nglirip.
Legenda Putri Nglirip merupakan kisah perkembangan kawasan wisata Air Terjun Nglirip. Dalam cerita legendaris yang berkembang di masyarakat, cerita tersebut mengisahkan sosok seorang putri yang kerap menunjukkan sosoknya dengan wajah cantik dan berpakaian ala putri kerajaan di masa lalu.
Sang putri juga digambarkan memiliki kebiasaan membatik disini, tentu saja bukan sembarang putri biasa. Karena merupakan makhluk dari alam gaib, ia dianggap sebagai penguasa dan penghuni kawasan air terjun tersebut.
Selain itu sang putri juga sering memperlihatkan wujudnya di kawasan hutan sekitar Air Terjun Nglirip.
Namun, ada legenda lain lagi yang ceritanya sedikit terbalik dari cerita di atas. Penduduk lokal sekitar Air Terjun Nglirip menceritakan bahwa legenda Nglirip berawal dari pertemuan salah satu Adipati Tuban di zaman sebelum Kerajaan Majapahit.
Kala itu sang adipati terpesona melihat kecantikan perawan desa anak dari tokoh sakti di desa tersebut. Gadis tersebut akhirnya dipinang dan dijadikan istri kesekian dari Adipati.
Meski menjadi istri adipati, ia tidak mau dan tidak tertarik dibawa ke pendopo kadipaten sebagai seorang putri kerajaan. Penyebabnya karena sang gadis tersebut juga memiliki kekasih dari rakyat jelata.
Namun, hubungan asmara ini ditentang orang tuanya, baik dari ibunya maupun ayahnya sang adipati. Sang gadis minggat dari rumah setelah mengetahui kekasihnya, yang konon bernama Joko Lelono, tewas dibunuh prajurit kadipaten atas perintah ayahnya.
Sang gadis pun akhirnya bertapa di salah satu goa dibalik air terjun ditengah hutan Air Terjun Nglirip. Putri yang patah hati ini menutup diri dan menolak ditemui oleh siapapun.
Hingga kini sesekali sang putri muncul tengah mengambil air di dasar air terjun Nglirip. Putri yang bertapa itu disebut Putri Nglirip. Menurut warga sekitar ia sangat tidak menyukai jika ada orang memadu kasih di sekitar air terjun.
Maka dari itu, Putri Nglirip akan marah jika rumahnya di sekitar goa Air Terjun Nglirip dipakai bermesra-mesraan. Bahkan, masyarakat Tuban tidak berani menginjakkan kaki di kawasan Nglirip dengan membawa pasangannya terutama calon pengantin, tidak berani berkunjung di sana.
Mengenai legenda tersebut, hingga saat ini masyarakat setempat masih mempercayai bahwa legenda tersebut berkaitan dengan keberadaan Putri Nglirip. Penduduk setempat percaya bahwa putri yang patah hati itu masih lajang.
Ia bisa beraktivitas secara alami karena sihir dan kekuatannya untuk memisahkan kedua pasangan. Kedua belah pihak lambat laun akan bosan dan kemudian putus.
Konon menurut masyarakat lokal, pada hari-hari tertentu di perairan Air terjun yang menyerupai relung bebatuan besar akan muncul seorang putri cantik sedang membatik.
Namun, ada versi lain dari masyarakat lokal, yang menceritakan seorang putri menawan bermain air di bawah Air Terjun Nglirip bersama dengan pengawalnya yang lain.