BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Lubang tambang bekas galian pasir di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, saat ini disulap menjadi spot wisata air keluarga.
Bekas lubang tambang itu menampung air hujan sampai membentuk sebuah danau yang memesona dengan hamparan air dan panorama tebing sebagai latar belakangnya.
Obyek wisata yang dinamai Tepi Danau ini berada di kawasan Kota Baru Parahyangan.
Baca juga: Menjajal Jalur Pendakian Hutan Hujan Sumatera, Bukit Daun Si Penghasil Air Bersih untuk 5 Kabupaten Bengkulu
“Suasananya enak, enggak bising kendaraan. Danaunya juga indah, apalagi ada fasilitas perahu sama bebek-bebekan cocok banget liburan bareng keluarga,” kata Pamungkas (30), salah satu pengunjung yang sengaja berlibur bersama keluarga.
Menurutnya, obyek wisata baru ini jadi tempat baru wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan di Bandung. Lokasinya yang tak jauh dari gerbang Tol Padalarang menjadi poin tersendiri bagi wisatawan luar kota seperti dirinya.
“Aksesnya sangat gampang banget. Keluar Tol Padalarang langsung masuk Kota Baru Parahyangan dan sampai. Jadi ini rekomendasi banget,” sebutnya.
Bekas lubang tambang
Direktur PT Bela Putera Intiland Ryan Brasali mengatakan, kawasan Kota Baru Parahyangan semakin tahun semakin dikembangkan dari perumahan, pusat perbelanjaan, sampai sektor wisata.
Pengembangan-pengembangan ini, menurutnya, berlandas pada pemeliharaan dan perlindungan terhadap lingkungan, begitu pun dalam membentuk obyek wisata Tepi Danau.
“Awalnya dulu ini (lubang) bekas galian pasir. Penambang pasir ini kemudian menggali sampai pada kedalaman 17 meter, lalu ditemukan mata air sehingga airnya naik dan membentuk danau,” ungkap Ryan.
Ryan menyebutkan, Kota Baru Parahyangan akan terus mengembangkan sektor hunian dan komersil. Di area yang sama, wisata rekreasi air dengan seluncuran terbesar di Indonesia tengah dibangun.
“Rencananya, Waterboom ini selesai di tahun 2023. Ini menambah koleksi obyek wisata yang berada di Kota Baru Parahyangan,” ucap Ryan.
Lubang tambang di Bandung Barat disulap jadi danau, objek wisata anyar di Kota Baru Parahyangan bernama Tepi Danau.
Lubang tambang di Bandung Barat disulap jadi danau, objek wisata anyar di Kota Baru Parahyangan bernama Tepi Danau.
Nikmati minum kopi di tepi danau
Di Tepi Danau, pengunjung bisa duduk bersantai menikmati kopi ataupun makanan yang juga tak kalah nikmat untuk dicoba. Menu-menu yang ditawarkan pun cukup beragam sehingga pengunjung tak perlu repot mencari camilan ataupun kopi.
Pengelola Baker Street Tepi Danau, Mesayu Pradita, resto yang dikelolanya memang diperuntukkan keluarga yang sengaja menghabiskan waktu libur untuk sekadar bersantai.
“Kami berharap lokasi wisata ini menjadi tempat baru bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama,” kata Mesayu.
Baca juga: Pantai Pasir Putih Lampung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
Harga tiket dan jam buka
Pengunjung enggak perlu merogoh kocek terlalu dalam, harga tiket masuk obyek wisata Tepi Danau tidak akan membuat kantong kering.
“Voucer masuk weekday sama weekend sama. Cuma Rp 20.000. Voucer masuk bisa dijadikan alat pembayaran untuk wahana dan makanan,” kata pengelola Tepi Danau, Andrian.
Adapun untuk jadwal buka obyek wisata Tepi Danau yakni dari pukul 09.00-20.30 WIB. Pengunjung masih bisa menikmati suasana malam di Tepi Danau, tetapi wahana perahu hanya dibuka dari pukul 09.00-18.00 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
PIKIRAN RAKYAT – Tidak dibiarkan terbengkalai. Itulah kata yang tepat ketika salah satu bekas galian di wilayah Kota Baru Parahyangan (KBP), Kabupaten Bandung Barat disulap menjadi spot wisata air bagi keluarga.
Lokasinya berada di Jalan Panca Tengah, Kota Baru Parahyangan. Letak wahana wisata air Tepi Danau ini bersebelahan dengan Wahoo Waterpark yang disebut-sebut sebagai waterboom terbesar di Asia Tenggara yang masih belum selesai pembangunannya.
Di lokasi tersebut, tersedia dua perahu besar yang bisa menampung 8-10 orang, huga terdapat sejumlah perahu bebek yang bisa dikayuh.
Perahu besar itu nantinya akan membawa penumpang berkeliling untuk menikmati pemandangan danau buat yang dikelilingi dinding tebing penuh tumbuhan berwarna hijau.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bogor Paling Murah 2022, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk
Setiap penumpang yang naik itu diwajibkan menggunakan rompi keselamatan. Meskipun di setiap perahu disediakan pendamping, tapi tetap diperlukan alat keselamatan mengingat kedalaman danau mencapai 15 meter.
“Lokasi ini menarik untuk dinikmati bersama keluarga. Adem dan tenang,” kata seorang kakek yang membawa cucu balitanya menaiki perahu pada Selasa 22 November 2022 seperti yang dilaporkan kontributor “PR” Dewiyatini.
Direktur KBP, Ryan Brasali, mengatakan lokasi tersebut dulunya merupakan tempat galian pasir.
Saat proses pengerukan, tepatnya di kedalaman 15 meter, keluar air, sehingga tercipta danau buatan yang kini dimanfaatkan sebagai wisata wahana air.
Suasana di objek wisata Tepi Danau di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB
SEBUAH danau dengan dikelilingi tebing tinggi yang dipenuhi tumbuhan dan rumput hijau di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tampak begitu asri dan sangat memanjakan mata.
Di tengah danau ini terlihat lalu lalang perahu megah dengan ornamen ala Jepang yang ditumpangi sejumlah pengunjung sambil menikmati indahnya pemandangan dan jernihnya hamparan air di objek wisata bernama ‘Tepi Danau’ tersebut.
Di balik segala keindahannya, siapa sangka bahwa objek wisata ini awalnya hanyalah lahan galian pasir, kemudian setelah tidak beroperasi disulap menjadi danau buatan yang dilengkapi dengan restoran dan berbagai fasilitas.
Suasana di objek wisata Tepi Danau di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)
Dengan adanya restoran di objek wisata Tepi Danau itu, wisatawan bisa menikmati keindahan danau sambil ngopi serta bercengkrama dengan keluarga dan tentunya bisa berswafoto dengan latar belakang danau dan tebing.
“Suasananya bisa memanjakan mata karena hamparan airnya jernih dan ada tebing tinggi yang sangat asri,” ujar Bayu Rohman (30) pengunjung asal Kota Bandung, beberapa hari lalu.
Baca juga: Situ Ciburuy Selesai Direvitalisasi, Kang Emil Berharap Kembali Menjadi Rest Area yang Nyaman
Di objek wisata ini, Bayu menikmati pemandangan dari tengah danau menggunakan perahu, kemudian setelah bosan dia berpindah ke tepian agar bisa menikmati keindahannya sambil duduk santai ditemani segelas kopi.
“Di sini juga (restoran) enjoy, bisa menikmati keindahan danau sambil ngopi dan menyantap berbagai menu yang enak-enak,” katanya.
Baca juga: Jembatan Apung Bucin, Tempat berfoto-foto yang Instagramable dengan Pemandangan Danau Saguling
Pengelola objek wisata Tepi Danau, Ryan Brasali mengatakan, danau tersebut awalnya memang galian pasir, kemudian digali hingga kedalaman 17 meter dan akhirnya muncul mata air hingga airnya memenuhi lahan tersebut.
“Setelah digali airnya naik hingga menjadi danau, jadi adanya Tepi Danau ini menambah fasilitas yang ada di Kota Baru Parahyangan,” ujar Direktur PT Bela Putra Intiland ini.
Baca juga: Situ Cipanten Majalengka Kian Ramai Dikunjungi Wisatawan, Pengunjung Bisa Lihat Dua Warna Air Danau
Meski menyulap bekas galian pasir menjadi danau, Ryan memastikan tidak sampai merusak lingkungan, justru pihaknya merevitalisasi galian tersebut menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Dari sisi tenaga kerja juga jadi banyak yang terserap dan kita mengutamakan warga sekitar. Saya yakin ini akan berkembang karena akses ke sini cukup mudah dan tahun depan ada kereta api cepat yang stasiunnya ada di Padalarang, ke sini hanya 1 kilometer,” kata Ryan.
Baca juga: Menanjak di Cimarias Demi Menikmati Kesegaran Angin di Tepi Danau Cekdam di Kebun Jeruk Soeharto
Selain itu, pihaknya merasa yakin bahwa Tepi Danau ini akan berkembang karena berada di Kawasan Kota Baru Parahyangan yang notabene merupakan sebuah kota dengan berbagai macam fasilitas dalam satu kawasan.
“Jadi ini sudah diproyeksikan jadi objek wisata karena Kota Baru Parahyangan ini kan kota ya. Jadi fungsinya macam-macam, ada hunian, komersial mulai dari bisnis, wisata salah satunya ini (Tepi Danau),” ucapnya.
Baca juga: Pesona Danau Purba di Sanghyang Heuleut Belum Mampu Dongkrak Wisatawan Saat Libur Sekolah
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Tepi Danau tidak perlu merogoh kocek yang besar karena harga tiket masuk objek wisata ini hanya Rp 20 ribu dengan jam operasional dari mulai pukul 09.00 hingga pukul 20.30. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)
Share
Kota Baru Parahyangan di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, menambah area wisata baru berupa wisata air yang dilengkapi dengan berbagai macam wahana. Di tempat ini ada restaurant, perahu wisata, petting zoo dan juga sepeda air.
Ditemui di lokasi wisata yang dinamai Tepian Danau itu, Direktur Kota Baru Parahyangan, Ryan Brasali, pada Rabu (23/11) mengatakan dengan dibukanya areal wisata di Kota Baru Parahyangan ini maka fasilitas yang ada di perumahan tersebut jadi lebih lengkap dan akan banyak mengundang pengunjung.
Ryan juga mengatakan danau ini bermula dari galian pasir, yang kemudian saat digali muncul mata air sehingga menjadi danau. Ryan juga mengatakan pembuatan wahana baru ini dapat menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar, yang memang diutamakan.
Ia pun berharap wahana yang baru dibuka ini akan menjadi alternatif bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung, untuk mampir ke Kota Baru Parahyangan.
Di tempat yang sama, pengelola Tepian Danau, Andrian mengatakan, bahwa objek wisata yang dikelolanya, dipastikan berbeda dengan yang ada di Kota Bandung, karena dilengkapi wisata air yang pada waktu malam sangat indah dengan dihiasi lampu-lampu yang ditata secara estetik. (MIM/ASH)
Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.
SEBUAH Telaga yang dikelilingi tebing tinggi penuh tumbuhan hijau dan rerumputan di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini terlihat begitu asri dan sangat memanjakan mata.
Di tengah danau, Anda bisa melihat sebuah perahu megah dengan ornamen ala Jepang yang membawa sejumlah pengunjung sambil menikmati pemandangan indah dan permukaan air jernih di objek wisata “Pinggir Danau”.
Siapa sangka dibalik segala keindahannya, objek wisata ini awalnya hanyalah sebuah tambang batu pasir, yang kemudian setelah tidak berfungsi, disulap menjadi sebuah danau buatan dengan restoran dan berbagai fasilitas.
Suasana objek wisata tepi danau di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB (Tribune Jabar/Hilman Kamaludin)
Dengan adanya restoran di objek wisata Lakeside, wisatawan dapat menikmati keindahan danau sambil menyeruput kopi dan bercengkrama bersama keluarga, dan tentunya dapat berswafoto dengan background danau dan tebing.
Baca Juga
Bekas Galian di Parahyangan menjadi objek wisata air baru…
“Suasananya enak dipandang mata karena airnya jernih dan ada tebing-tebing tinggi yang sangat indah,” ujar Bayu Rohman, 30 tahun, pengunjung asal Bandung, beberapa hari lalu.
Baca Juga: Situ Ciburuy Direvitalisasi, Kang Emil Berharap Kembali Menjadi Rest Area Yang Nyaman
Di tempat wisata ini, Bayu menikmati pemandangan dari tengah danau dengan menggunakan perahu, dan ketika bosan ia pindah ke tepi pantai untuk menikmati keindahannya sambil bersantai dengan segelas kopi.
“Di sini juga bisa menikmati (restoran), menikmati keindahan danau sambil minum kopi dan menyantap berbagai menu yang enak,” ujarnya.
Baca Juga: Jembatan Terapung Bucin, Spot Foto Instagramable Menghadap Danau Saguling
Pengelola objek wisata tepi danau Ryan Brasali mengatakan, danau itu awalnya digali dengan pasir, kemudian digali hingga kedalaman 17 meter dan akhirnya muncul mata air hingga air memenuhi daratan.
“Setelah digali airnya naik menjadi telaga, sehingga keberadaan tepian telaga itu ditambah dengan fasilitas yang ada di Kota Baru Parahyangan,” kata Direktur PT Bela Putra Intiland itu.
Baca Juga: Situ Cipanten Majalengka Semakin Ramai Didatangi Wisatawan, Pengunjung Bisa Melihat Dua Warna Air Danau
Meski mengubah bekas lubang pasir menjadi danau, Ryan memastikan lingkungan tidak rusak, namun kelompoknya merevitalisasi penggalian menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Dari sisi tenaga kerja juga banyak yang terserap dan kami prioritaskan warga lokal. Saya yakin akan berkembang karena akses ke sini cukup mudah dan tahun depan akan ada kereta ekspres yang stasiunnya ada di Padalarang, di sini hanya 1 kilometer,” kata Ryan.
Baca juga: Mendaki di Cimarias Menikmati Angin Segar di Tepi Danau Cekdam di Kebun Jeruk Suharto
Selain itu, pihaknya yakin Lakeside ini akan berkembang karena berada di Kawasan Kota Baru Parahyangan yang notabene merupakan kota dengan berbagai jenis fasilitas dalam satu kawasan.
“Jadi ini direncanakan jadi tempat wisata karena Kota Baru Parahyangan kan kota. Jadi fungsinya berbeda-beda, ada perumahan, komersial, mulai pertokoan, pariwisata, salah satunya di sini (danau),” ujarnya.
Baca Juga: Pesona Danau Purba di Sanghyang Heuleut Gagal Dongkrak Wisatawan Saat Libur Sekolah
Pengunjung yang ingin menikmati keindahan tepi danau tidak perlu mengeluarkan banyak uang karena tiket masuk objek wisata ini hanya dikenakan biaya Rp 20.000 dengan jam operasional mulai pukul 09:00 hingga 20:30. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)
Source: news.google.com