Wisata petualangan air pamulang

Gundana

Pengunjung paling banyak bertandang ke Wisata Edukasi Ganespa pada sore hari

REPUBLIKA.CO.ID, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki potensi wisata alam cukup besar dari hadirnya situ atau telaga yang tersebar di berbagai titik di wilayah tersebut. Meski tidak memiliki gunung ataupun pantai, tak ayal daerah penyangga Ibu Kota tersebut juga patut menjadi kawasan tujuan wisata alam.

Sejumlah aktivis peduli lingkungan di Tangsel kian bermunculan dan melakukan pengembangan terhadap keberadaan situ. Salah satunya seperti yang dilakukan Arizal Maulana yang menjabat sebagai Ketua Pengelola Wisata Edukasi Ganespa untuk mengembangkan kegiatan wisata alam di Situ Ciledug yang berlokasi Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangsel.

Dalam mengembangkan potensi Situ Ciledug, Arizal mengatakan telah memulai Wisata Edukasi Ganespa sejak Februari 2021 lalu. Di antaranya dengan menghadirkan taman di bibir situ serta menyajikan kegiatan bertajuk petualangan air.

Dia bercerita, taman yang didirikan di pinggir Situ Ciledug yang sebelumnya merupakan tempat pembuangan sampah liar tersebut memiliki tujuan tidak lain untuk memanfaatkan potensi alam.

“Kami lihat perkembangan masyarakat memanfaatkan garis sempadan yang tidak sesuai. Bahwa selama ini banyak garis sempadan situ yang dibangun bangunan liar, atau bisnis yang tidak menjaga ekosistem, sedangkan perlu adanya keseimbangan alam sehingga kami buat taman,” ujar Arizal saat ditemui Republika di Situ Ciledug beberapa waktu lalu.

Di taman tersebut terdapat banyak jenis tanaman disertai tempat-tempat duduk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menikmati nuansa alam di sekeliling situ. Arizal turut menyajikan kegiatan wisata edukasi untuk lebih mengenalkan masyarakat dengan tumbuhan atau hewan yang memiliki habitat di Situ Ciledug dan sekitarnya.

Di antara hewan yang bisa dilihat di sekitar situ tersebut mulai dari biawak, ular, hingga burung perkutut. Pengunjung bisa menumpaki perahu untuk berkeliling dan melihat hewan-hewan tersebut yang sesekali menampakkan diri.

BACA JUGA:   Agro Wisata Yasmin Kartika Suri Foto

Banyak juga pepohonan yang turut menjadi bahan edukasi, salah satunya pohon tirai yang terbilang jarang ada di kawasan telaga. Terdapat pula tanaman jagung, singkong, pepaya, kacang tanah, dan anggur di sekitar situ.

Dengan memerlukan waktu sekitar 30 menit berkeliling di situ, pengunjung bisa mendapatkan banyak pengalaman mengenali berbagai potensi alam yang ada di Situ Ciledug. Di tempat tersebut, pengunjung juga dapat teredukasi dari adanya kegiatan tebar benih ikan hingga budidaya eceng gondok.

Arizal memaparkan, sejumlah hewan di sekitar Situ Ciledug sebelumnya sudah banyak yang punah. Seperti burung-burung perkutut, tupai, dan bangau akibat diburu orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun, sejak dibentuk Wisata Edukasi Ganespa, dia memastikan tidak ada lagi pembalakan liar terhadap para hewan di kawasan tersebut.

Arizal bercerita, antusiasme masyarakat atau pengunjung cukup tinggi dari hadirnya Wisata Edukasi Ganespa. Pengunjung bisa datang ke taman kapan saja dan tidak berbiaya. Namun jika menggunakan perahu atau transportasi air lainnya, cukup mengeluarkan biaya Rp 30 ribu.

Dia menyebut, pengunjung paling banyak bertandang ke tempat itu pada sore hari untuk menikmati udara ataupun matahari terbenam. Adapun pada malam hari, suasana semakin ramai dengan iringan live music. Tak ketinggalan, warung-warung yang berderet di seberang taman menyajikan ragam kuliner bagi para pengunjung.

Pungki, salah satu warga yang mengunjungi taman di pinggir Situ Ciledug mengatakan, adanya taman sekaligus kegiatan wisata edukasi alam di Situ Ciledug menjadi inisiasi yang bagus. Sebab, dia menyebut kehadiran situ atau telaga memang perlu dimanfaatkan untuk menciptakan keseimbangan antara lingkungan alam dan sosial.

“Kita mesti merawatnya (situ) karena memberikan keindahan dan dikembangkan menjadi hasil-hasil yang lain,” tutur Pungki.

BACA JUGA:   Petualangan Maksimal di Bali dengan Paket Wisata Adventure Terbaik

sumber : Antara

KABAR BANTEN – Taman Edukasi Ganespa di Pamulang merupakan salah satu destinasi yang terkenal akan Wisata Petualangan Air.

Tak hanya sebagai tempat wisata, Taman Edukasi Ganespa di Pamulang ini menyajikan fasilitas untuk nongkrong santai hingga liburan keluarga.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Ikhwan Fauzi, Taman Edukasi Ganespa ini berada di Situ Tujuh Muara.

Baca Juga: Tes Psikologi: 5 Pertanyaan Sederhana Ini Bisa Ketahui Berapa Banyak Musuh Kamu 

Tepatnya berlokasi di Jl. Pamulang Permai Bar. 1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Bagi warga Jabodetabek, Taman Edukasi Ganespa ini juga sangat cocok dijadikan tempat healing loh.

Ruang terbuka hijau dan bermain wahan air di danau yang berada di Situ Tujuh Muara ini dapat menghilangkan stres dan mengembalikan energi yang terkuras.

Baca Juga: Diprediksi Adem Ayem, Ini Kecocokan Jodoh Weton Kamis Pahing dengan Jumat Legi Menurut Primbon Jawa 

Taman Edukasi Ganespa beroperasi setiap hari, yakni Senin – Jumat dibuka mulai pukul 14.00 – 21.00 WIB, sementara Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 07.00 – 22.00 WIB.

PORTAL NGANJUK – Dalam hitungan hari akan memasuki pergantian tahun, dari tahun 2022 menuju ke tahun 2023.

Mempersiapkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, merilis Kalender Wisata tahun 2023.

Berharap, dengan merilis kalender tersebut, dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Analog Switch Off Jatim Dimulai, Ini Rekomendasi Harga STB TV Digital Bersertifikasi Kominfo

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap, Kalender Wisata Jawa Timur dapat membawa para wisatawan yang berkunjung di wilayahnya dapat menikmati potensi-potensi wisata dan budaya yang ada, supaya dapat mengenal lebih dalam wisata dan budaya yang berkembang.

BACA JUGA:   Wisata Air Arum Jeram di Daerah Lumajang Jawa Timur yang Menarik

“Mereka bisa mengenali budaya Jawa Timur, budaya Surabaya, dan yang memungkinkan mereka bisa singgah lebih lama di Surabaya” tutur Khofifah dalam sambutannya dikutip dari kominfo.jatimprov.go.id yang dipublikasikan pada 16 Desember 2022.

Orang nomor satu di Jatim tersebut juga berpesan, untuk terus mengembangkan potensi-potensi wisata yang sudah dikenal wisatawan nasional maupun internasional.

Baca Juga: Berharap Murid Mempunyai Karakter Profil Pelajar Pancasila, SDN 1 Ganungkidul Gelar Kirab Budaya 

Seperti wisata di area Bromo Tengger Semeru [BTS] masih banyak potensi-potensi yang bisa dimanfaatkan, supaya wisatawan luar negeri dapat menetap lebih lama di Jawa Timur sebelum mereka singgah ke provinsi lain di Indonesia.

Klik di sini untuk informasi lengkap

a. Commuter Line

Kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Duri – Tangerang, dengan rute : Duri, Grogol, Pesing, Taman Kota, Bojong Indah, Rawa Buaya, Kalideres, Poris, Batuceper, Tanah Tinggi, Tangerang. Waktu tempuh KRL Duri Tangerang dan Tangerang Duri kurang lebih 45 menit.

Sedangkan untuk menuju Serpong, Anda bisa menggunakan KRL Commuter Line rute Jakarta – Serpong dari Stasiun Tanah Abang, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit saja.

b. Bus TransJakarta

Bus TransJakarta juga melayani tujuan perjalanan Jakarta-Tangerang dengan rute Terminal Poris Plawad-Tol Kebon Nanas-Tol Tomang-Semanggi-Bundaran Senayan dan rute Terminal Poris Plawad-Tol Kebon Nanas-Tol Tomang-Pasar Baru.

c. Transportasi lokal

Transportasi dalam kota Tangerang dan sekitarnya saat ini dapat diakses dengan Bus Trans Kota Tangerang dengan tarif Rp2.000. Moda transportasi lainnya adalah dengan angkutan kota yang memiliki tarif mulai dari Rp4.000.

Selain itu, moda transportasi online yang sedang ngetren sekarang, seperti GoJek, atau Grab juga sudah mudah ditemui di sebagian besar wilayah Tangerang.

Also Read

Bagikan: