Planetarium taman pintar yogyakarta

Gundana

BELAJAR DI TAMAN PINTAR
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk (2023)

Taman Pintar adalah tempat rekreasi edukasi yang keren dan seru di Jogja. Harga tiket masuknya terjangkau. Wahananya ada planetarium, wahana bahari, zona pengolahan sampah, science theater, playground, perpustakaan, kampung kerajinan, gedung oval, dll.

Bagikan di

taman pintar

(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)

Tempat rekreasi edukasi di Indonesia sangat sedikit, untunglah Jogja memiliki salah satunya, yaitu Taman Pintar.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Taman Pintar

Taman Pintar buka setiap hari mulai pk 08.30 sampai pk 16.00

Harga tiket masuk wahana di Taman Pintar.

  • Gedung Oval – Kotak
    (Zona Peraga Sains & Teknologi)
    Anak: Rp12.000
    Dewasa: Rp20.000
  • Planetarium
    (Pertunjukan Visual Astronomi)
    Anak/Dewasa: Rp20.000
  • PAUD
    Anak usia 3-7 tahun: Rp3.000
  • Lalu Lintas
    Anak usia 3-7 tahun: Rp12.000
  • Wahana Bahari
    (Kapal Boat Mini)
    Anak/Dewasa bobot maks 100 kg: Rp6.000

Harga tiket program kreatifitas di Taman Pintar.

  • Kreasi Batik
    Anak usia 8 tahun ke atas: Rp18.000
  • Kreasi Gerabah
    Anak: Rp13.000
  • Lukis Kaos
    Anak: Rp45.000
  • Lukis Gerabah
    Anak: Rp15.000
  • Teater 4D
    Anak: Rp15.000
    Dewasa: Rp20.000
  • Dino Adventure
    Anak: Rp20.000
    Dewasa: Rp25.000
  • Hand on Science
    Anak/Dewasa: Rp10.000
  • Presenter TV
    Anak/Dewasa: Rp15.000

Rombongan sekolah mendapatkan harga khusus dengan mendaftarkan kunjungan terlebih dahulu.

Bermain dan Belajar di Taman Pintar

Siang itu Angga (5) nampak sedang komat kamit sambil menempelkan kupingnya ke sebuah parabola. Doni (6), teman sekelasnya, juga nampak melakukan hal yang sama di parabola lainnya. Bukan, mereka bukan sedang mencoba mengajak parabola itu bicara, namun mereka sedang bermain Parabola Berbisik, salah satu jenis permainan yang ada di Taman Pintar. Terletak di Jl Panembahan Senopati No 1-3, Taman Pintar Yogyakarta mulai menarik minat banyak orang. Ketika YogYES berkunjung, nampak ratusan anak kecil memadati area depan tempat wisata ini.

Begitu memasuki pintu gerbang, kita langsung disambut oleh area yang disebut sebagai Playground Arena. Jalan masuk dari pintu gerbang terpecah menjadi 2 oleh sebuah koridor yang terdiri atas 3 tiang berbentuk segitiga di masing-masing sisinya. Air akan menyembur dari masing-masing tiang tersebut hingga membentuk sebuah koridor air. Namun sayang, koridor ini hanya dioperasikan pada saat-saat tertentu saja. Di ujung koridor ada sebuah gong bertuliskan “Gong perdamaian Nusantara (sarana persaudaraan dan pemersatu bangsa)”. Di sekeliling gong tersebut nampak logo dari semua propinsi dan kabupaten yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BACA JUGA:   Tempat main anak murah di bandung

Berbagai permainan menarik dan mendidik dengan nama menggelitik terdapat di Playground Arena ini. Selain Koridor Air, ada Parabola Berbisik, Dinding Berdendang, Pipa Bercerita, Cakram Spektrum Warna, Air Menari, Forum batu, Tapak pintar, Desaku Permai, Sistem Katrol, Rumah pohon, Jembatan Goyang, Jungkat-jungkit, dan Istana Pasir.

Permainan-permainan ini dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan minat anak terhadap sains. Parabola berbisik misalnya, adalah 2 orang yang berdiri saling membelakangi di depan 2 buah parabola yang berjarak sekitar 10 meter. Jika salah satu orang membisikkan sebuah kalimat ke parabola yang ada di depannya, maka orang lain yang ada di depan parabola yang satunya lagi akan bisa mendengar kalimat itu. Permainan ini mengajarkan tentang prinsip penghantaran rambat gelombang. Jadi parabola itu berfungsi untuk menghantarkan rambat gelombang suara ke masing-masing titik focus. Sementara itu Dinding Berdendang adalah sebidang tembok berwarna merah yang ditempeli gendang-gendang dengan berbagai macam ukuran yang jika dipukul akan menghasilkan suara-suara dengan nada yang berbeda. Permainan ini menggambarkan hubungan antara tinggi rendahnya nada dengan luas permukaan gendang.

Juga terdapat pohon-pohon rindang dan taman-taman rumput lengkap dengan papan bertuliskan “tolong jangan injak aku”. Namun sayangnya, entah karena tidak melihat tulisan tersebut atau karena memang tidak peduli, beberapa orangtua yang sedang mengantar anaknya justru duduk seenaknya di atas rerumputan itu sambil menggelar makanan seolah sedang piknik. Playground Arena ini juga dilengkapi dengan beberapa stand yang menjual minuman dan aneka makanan kecil.

Zona khusus anak

Di antara Playground Arena terdapat Zona Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang khusus diperuntukkan bagi anak usia 2-7 tahun. Zona ini terbagi atas 2 gedung yaitu gedung barat dan gedung timur.

Karena sudah tidak memenuhi persyaratan umur, YogYES tidak bisa masuk ke dalam kedua gedung ini. Namun dari papan yang terpampang di depan gedung-gedung tersebut, kita bisa tahu bahwa gedung PAUD barat terdiri atas Ruang Tunggu, Ruang Sains dan Teknologi, Perpustakaan, Ruang Profesi, Ruang Budaya dan Religi. Sementara gedung PAUD timur terdiri atas Ruang Tunggu, Ruang Komputer Kids, Ruang Puzzle Balok, Ruang Pertunjukan dan Karaoke, serta Ruang Petualangan.

Gedung Oval

Setelah mengitari Playground Arena dan melihat gedung-gedung PAUD dari depan, YogYES memutuskan untuk masuk ke dalam Gedung Oval. Untuk masuk ke dalam gedung ini, anak-anak hanya harus membayar Rp 12.000, orang dewasa Rp 20.000, sementara tersedia harga khusus bagi tamu rombongan siswa dan guru.

BACA JUGA:   Taman pintar alat peraga

Begitu masuk, kita akan sampai di ruang depan, dimana terdapat layar TV di lantai di sayap kanan dan kiri ruangan yang menayangkan video penelitian tentang terbentuknya alam semesta, kehidupan pra sejarah, dll. Dari ruang depan itu nampak sebuah terowongan pendek yang ternyata adalah sebuah terowongan bawah air yang menembus Aquarium Air Tawar. Dari balik kaca yang memisahkan terowongan dengan aquarium, nampak aneka jenis ikan air tawar mulai dari lele, gurami, dsb berenang-renang dengan bebas.

Keluar dari terowongan, YogYES dikejutkan oleh sebuah patung dinosaurus besar yang meraung mengerikan. Ternyata patung itu adalah “sambutan” bagi kita yang akan segera memasuki Dome Area (area kubah). Sebuah ruangan berbentuk lingkaran yang besar dan tinggi segera nampak. Di pinggir ruangan ini ada beberapa stand yang memeragakan alat-alat iptek sederhana seperti Whimshurst Machine, Generator Van de Graft, Air track (rel udara), peta kenampakan alam Indonesia lengkap dengan lampu-lampu kecil warna-warni yang menandai letak gunung, sungai, danau, dsb, pemadam kebakaran otomatis, pendeteksi banjir, tempat wudhu otomatis yang langsung menyala begitu kita injak lantainya, dsb. Beberapa gambar dan diorama kehidupan pra sejarah juga terdapat di lantai ini.

Setelah itu ada jalan memutar naik ke lantai 2 dengan foto tokoh-tokoh dunia seperti Copernicus, Einstein, dsb serta poster planet-planet tata surya kita di sepanjang dindingnya. Lantai 2 gedung oval berisi alat peraga tentang alam semesta, bumi kita, simulator gempa, simulator dan detector tsunami, peraga listrik, teknologi konstruksi, zona telekomunikasi dan try science around the world.

Selain Gedung Oval, masih ada lagi Gedung Kotak. Dalam gedung ini terdapat bioskop 4 Dimensi yang dapat Anda nikmati bersama kelurga. Cukup membayar Rp 15.000 (anak) dan Rp 20.000 (dewasa) untuk menonton satu film. Rencananya di Gedung Kotak ini juga akan terdapat Exhibition Hall, Ruang Audiovisual, Radio Anak jogja, Souvenir Counter, zona materi dasar dan penerapan iptek, laboratorium sains, serta Courses Classes.

Secara keseluruhan, Taman Pintar ini cukup representatif dan cukup mendidik, sehingga layak menjadi salah satu alternatif tempat wisata keluarga dan anak-anak.

Baca juga:

  • 88 Guest House Murah di Jogja, Mulai 250 Ribu/Rumah
  • 10 Penginapan Murah di Jogja di Bawah 100 Ribu/Kamar
  • 13 Homestay & Kost Harian di Jogja yang Lebih Murah dari Hotel

semua harga

Galeri Foto Belajar di Taman Pintar

  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar
  • taman pintar

RADAR JOGJA – ”Semoga Taman Pintar Yogyakarta selalu diujung tombak proses pemberdayaan dan pendidikan sumber daya manusia dalam mengembangkan masa depan yang cerah bagi seluruh bangsa yang mengandalkan pada SDM yang unggul!”

BACA JUGA:   Buka tutup taman pintar

Pesan itu ditorehkan Presiden Ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Yusuf Habibie di kompleks Taman Pintar Jogjakarta. Pesan berupa tulisan tangan latin ini dibuat pada 6 Februari 2011.

Habibie memiliki peran besar bagi Taman Pintar. ”Beliau terakhir berkunjung ke Taman Pintar sekitar 2012. Kalau tidak salah, saat itu sedang proses film Habibie dan Ainun. Menyempatkan diri datang bersama cucunya,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Pintar Jogjakarta Afia Rosdiana di kantornya, Kamis (12/9).

Seperti diketahui, Habibie meningal dunia Rabu (11/9) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Jakarta, Kamis (12/9).

Sosok Habibie memiliki perhatian lebih terhadap teknologi. Dalam kunjungan beberapa tahun lalu itu, Habibie menyoroti fasilitas di Taman Pintar. Dia meminta agar taman edukasi ini terus mengembangkan fasilitasnya.

Salah satu kesan berharga terlontar usai melihat Wahana Planetarium. Afia menuturkan, Habibie kagum atas fasilitas tersebut. Ini karena Planterium mampu mengamati pergerakan benda antariksa. Mulai planet hingga benda antariksa lainnya.

”Saat melihat (Wahana) Planetarium sangat apreasiasi sekali. Beliau bangga anak negeri bisa membangun planetarium bertaraf internasional,” katanya.

Jejak Habibie juga terpatri kuat. Di bagian depan Taman Pintar, terdapat tapak tangan dan jejak kakinya. Prasasti ini bersanding dengan tapak tangan dan jejak kaki enam presiden RI lainnya. Ada pula pesan suara yang tersemat dalam prasasti bertanggal 8 Oktober 2005 ini.

Sebuah penghargaan internasional yang diraih Habibie juga tersimpan di Taman Pintar. Yakni, Theodore Von Karman Award International Council of the Aeronautical Science (ICAS) yang diterima 1992. Ada pula otobiografi, potret pelantikan presiden, dan foto profil sebagai presiden RI.

”Sebenarnya ada pesawat replika N-250 Gatotkaca tapi masih dalam perbaikan. Kalau sudah selesai (diperbaiki) akan kami pasang di ruang Memorabilia Kepresidenan RI,” ujarnya.

Pengunjung Taman Pintar menyempatkan melihat potret sejarah Habibie. Salah seorang pengunjung mengaku berasal dari Singapura yakni Saiful Bachri, 38. Bersama kedua anak dan istrinya, dia mengaku kagum terhadap Habibie.

”Anak-anak kagum pada sosok beliau. Punya peran dan cita-cita yang besar kepada bangsa dan negara. Sosok yang sangat pintar dan cerdas dalam membangun bangsa,” kata pria asli Cirebon, Jawa Barat, ini. (dwi/amd)

Also Read

Bagikan: