Redaksi Teras Jatim
TerasJatim.com, Nganjuk – Wana wisata edukasi yang dirintis 2 tahun lalu oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sambirobyong, kini telah menunjukkan perubahan yang signifikan.
Wana wisata edukasi ini menyasar pasar dengan segmen anak-anak dan remaja, sehingga wahana dan fasilitas yang dibangun dalam lokasi tersebut bernuansa permainan, seperti kolam renang.
Wisata yang berada dalam kawasan hutan jati dan kayu putih ini berada di petak 13A, dengan luas 4,2 hektar wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Malangbong Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bagor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk yang secara administratif masuk dalam wilayah ketataprajaan Dusun Manyung Desa Bagor Kulon Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk.
Menurut Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Bambang Cahyo Purnomo, dengan semakin banyaknya lokasi wana wisata yang ada di KPH Nganjuk ini akan menjadi alternatif bagi wisatawan untuk memilih tempat liburan yang terjangkau dan menyenangkan dengan fasilitas yang memadai, “Tentunya dengan memanfaatkan keindahan hutan”, ujar Bambang, Kamis (20/06/19).
Ketua LMDH Sambirobyong yang merupakan penggagas wisata rintisan tersebut, Sukirno menyampaikan, masih ada proses pengerjaan untuk beberapa wahana, “Ada wahana tangkap ikan, fliying fox, panggung hiburan, spot selfi, rumah panggung, taman, tempat kuliner khas desa hutan, dan wahana wisata petik buah blimbing yang rencana akan ditanam pada areal plong-plongan kayu putih serta lokasi berkemah”, jelas Sukirno.
Sementara itu Junior Manajer Bisnis Wisata dan Agroforestry KPH Nganjuk, Muhajin menjelaskan, jika wisata rintisan Manyung tersebut sebenarnya masih dalam tarap uji coba. Namun berdasarkan laporan dari LMDH Sambirobyong, wisata rintisan itu banyak dikunjungi oleh pengunjung pada liburan hari raya idul fitri 1440 H kemarin. “Setidaknya sekitar 200 orang pengunjung datang setiap harinya”, ucap Muhajin.
Ia menambahkan, lokasi wisata rintisan tersebut mudah diakses dan pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena harga tiket masuknya hanya 5 ribu rupiah per orang. “Untuk menuju destinasi wisata rintisan ini dari kota Nganjuk menuju arah barat kurang lebih 9 kilometer,” pungkasnya. (Kta/Red/TJ/Kom-PHT)
Wisata Edukasi Perhutani Nganjuk Mulai Dilirik Wisatawan
Diunggah pada : 20 Juni 2019 16:52:05
183
Jatim Newsroom-Wana wisata edukasi yang dirintis dua tahun lalu oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sambirobyong, menunjukkan perubahan signifikan, sehingga menarik pengunjung anak-anak dan remaja.
Wisata ini berada di kawasan hutan jati dan kayu putih ini berada di petak 13A, dengan luas 4,2 hektar wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Malangbong Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bagor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk yang secara administratif masuk dalam wilayah ketataprajaan Dusun Manyung Desa Bagor Kulon Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk.
Menurut Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Bambang Cahyo Purnomo bahwa dengan semakin banyaknya lokasi wana wisata yang ada di KPH Nganjuk ini akan menjadi alternatif bagi wisatawan untuk memilih tempat liburan yang terjangkau dan menyenangkan dengan fasilitas yang memadai, “Tentunya dengan memanfaatkan keindahan hutan”, ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/6).
Ketua LMDH Sambirobyong yang merupakan penggagas wisata rintisan tersebut, Sukirno menyampaikan bahwa masih ada proses pengerjaan untuk beberapa wahana, “Ada wahana tangkap ikan, fliying fox, panggung hiburan, spot selfi, rumah panggung, taman, tempat kuliner khas desa hutan, dan wahana wisata petik buah blimbing yang rencana akan ditanam pada areal plong-plongan kayu putih serta lokasi berkemah,” jelas Sukirno.
Lebih lanjut dikatakannya, wisata rintisan Manyung tersebut sebenarnya masih dalam tarap uji coba, namun belakangan wisata rintisan itu banyak dikunjungi khususnya saat libur hari raya idul fitri 1440 H. “Setidaknya sekitar 200 orang pengunjung datang setiap harinya saal libur lebaran,” kata Sukirno.
Ia menambahkan, lokasi wisata rintisan ini mudah di akses dan pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena harga tiket masuknya hanya 5 ribu rupiah per orang. “Untuk menuju destinasi wisata rintisan ini dari kota Nganjuk menuju arah barat kurang lebih 9 kilometer,” jelasnya. (hjr)
Memasuki Wana Wisata Edukasi Manyung, Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. foto: BAMBANG/ BANGSAONLINE
NGANJUK, BANGSAONLINE.com – Selama ini, masyarakat jamak mengetahui khasiat minyak kayu putih dipakai sebagai penghilang masuk angin atau perut kembung. Jarang atau belum banyak yang tahu kalau minyak tersebut berasal dari sebuah tanaman kayu putih. Kira-kira bentuk tanamannya seperti apa ya?
Nah, di Wana Wisata Edukasi Manyung berlokasi di Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk ini masyarakat bisa melihat dari dekat tanaman kayu putih itu seperti apa serta bagaimana cara mengolahnya.
Wisata Manyung merupakan kawasan wisata di atas lahan seluas 5 hektare yang menyediakan wisata edukasi cara mengolah daun minyak kayu putih menjadi minyak oles yang biasa dipergunakan untuk minyak angin.
Wisata Manyung merupakan kawasan hutan peredu dan dekat dengan Jalan Raya Nganjuk-Madiun. Kawasan ini sangat sejuk, sehingga sangat cocok dijadikan wisata edukasi, karena juga ditumbuhi pohon jati yang masuk di kawasan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bagor KPH Nganjuk.
Kepala Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Manyung, Sukirno mengatakan, awalnya lahan yang dijadikan Wisata Edukasi Manyung ini merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Karena melihat potensi dari kawasan hutan terlihat kurang baik, maka ada gagasan untuk menjadi lebih produktif dan bermanfaat.
“Saya melakukan pengelolaan lahan ini secara mandiri, hanya ingin tempat tersebut bisa bermanfaat,” kata Kirno kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (28/10).
(Pelajar saat mendapat edukasi mengenal pohon kayu putih hingga memprosesnya menjadi minyak)
Simak berita selengkapnya …
NGANJUK, BIDIKNASIONAL.com – Wana wisata edukasi yang dirintis oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sambirobyong, kini telah menunjukkan perubahan yang sangat signifikan.
Wana wisata edukasi ini menyasar pasar dengan segmen anak-anak dan remaja, sehingga wahana dan fasilitas yang dibangun dalam lokasi tersebut bernuansa permainan seperti kolam renang, saat ditemui di lokasi wisata rintisan Manyung.
Wana Wisata Manyung masuk RPH Malangbong petak 13b, BKPH Bagor, KPH Nganjuk, Administratur/KKPH Nganjuk, Wahyu Dwi Hadmojo, saat ditemui mengatakan, ” Perhutani KPH Nganjuk, berbagi ceria bersama anak – anak Yatim Piatu Aisyiah di wana wisata manyung, ” katanya bersama wartawan, Jumat (07/01/2022).
Wisata yang berada dalam kawasan hutan jati dan kayu putih ini berada di petak 13A, dengan luas 4,2 hektar wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Malangbong Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bagor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk yang secara administratif masuk dalam wilayah ketataprajaan Dusun Manyung Desa Bagor Kulon Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk.
Menurut Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Wahyu Dwi Hadmojo bahwa dengan semakin banyaknya lokasi wana wisata yang ada di KPH Nganjuk ini akan menjadi alternatif bagi wisatawan untuk memilih tempat liburan yang terjangkau dan menyenangkan dengan fasilitas yang memadai, “Tentunya dengan memanfaatkan keindahan hutan”, ujar Wahyu pada wartawan.
Wahyu mengatakan, acara pembekalan dan arahan dari pihak Perhutani kepada Anak-anak Panti Asuhan tentang Kehutanan oleh bapak Adm dan KSS Wisata dan Agroforestri, dalam pesannya Administratur/KKPH Nganjuk, kegiatan ini sebagai wujud kepedulian Perhutani kepada anak-anak Panti Asuhan senantiasa bertanggung jawab dalam melestarikan Hutan,
kegiatan berlangsung lancar, aman serta tetap mematuhi protokol kesehatan.
Di sisi lain, ketua LMDH Sambirobyong yang merupakan penggagas wisata rintisan tersebut, Sukirno menyampaikan bahwa masih ada proses pengerjaan untuk beberapa wahana, “Ada wahana tangkap ikan, fliying fox, panggung hiburan, spot selfi, rumah panggung, taman, tempat kuliner khas desa hutan, dan wahana wisata petik buah blimbing yang rencana akan ditanam pada areal plong-plongan kayu putih serta lokasi berkemah”, pungkas Sukirno ketika bersama wartawan.(ISK)