Kawasan sentul kini semakin populer dan menjadi primadona terutama bagi masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. Jarak yang tidak terlalu jauh serta suasan alam yang masih asri dan rindang menjadi nilai tambah bagi kawasan ini. Tak ayal, banyak para pengembang yang menjadikan daerah ini sebagai lahan perumahan maupun objek wisata alternatif penduduk jakarta.
Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) contohnya. Lahan yang dimiliki oleh Perhutani ini adalah taman hutan yang memiliki konsep back to nature dengan tema “SAVE THE WORLD”. Berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan disini diantaranya adalah jelajah hutan, river tubing, Pinus Tracking, Agro Wisata, paint ball, off road, dan masih banyal lagi kegiatan yang bersifat adventure di alam terbuka.
SEETF dilengkapi dengan fasilitas Guest House 4 kamar sebanyak 2 unit, ruangan barak dengan daya tampung hingga 100 orang, aula berdaya tampung 400 orang, Museum Kayu, Mini Lab, Mushola, Kantin, Lapangan Camping Ground dan tentunya hutan konservasi untuk kegiatan agro dan edu forestry. Tertarik untu mencoba berwisata edukasi ke tempat ini…???
PAKET WISATA EDUKASI TAMN HUTAN SENTUL
Include :
– Bis Pariwisata (AC, RS, Flat TV, DVD, Karaoke)
– Program edukasi Agro/Forestry
– Jungle Tracking
– Tour Guide/Leader
– Fun Games
– Merchandise (Pin name Tag)
– Welcome Snack
– Event banner
– Akomodasi (Tips Driver, Tol, Parkir,dll.)
– Free Pendamping (10:1)
Harga Paket mulai dari :
Rp. 275.000,-/pax
PAKET WISATA EDUKASI TAMN HUTAN SENTUL
JOMBANG, KOMPAS.com – Berwisata sekaligus mempelajari tanaman? Banjarsari Agro Community (BAC) di Kabupaten Jombang Jawa Timur bisa menjadi alternatif untuk dikunjungi.
Di lokasi ini, ratusan jenis tanaman tumbuh dan terhampar indah. Sebagai destinasi wisata buatan, Banjarsari Agro Community menawarkan konsep berwisata sembari belajar tentang beragam jenis tanaman bagi pengunjung.
Memasuki taman wisata dan edukasi pertanian ini, pengunjung bisa menikmati keindahan beragam jenis tanaman yang tumbuh dan tertata rapi di sepanjang ruas lintasan taman.
Dari lintasan yang berada di kawasan taman, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan aneka tanaman. Selain itu, pengunjung bisa menikmati keindahan aneka warna bunga yang sudah mulai mekar.
Pesona Banjarsari Agro Community kian lengkap dengan munculnya kupu-kupu dan kumbang bersamaan dengan mekarnya aneka bunga di kawasan taman.
Baca juga: Tenaga Kerja Asing Dikerahkan Tanam Bakau di Kawasan Wisata Tapak Hantu
Selain aneka tanaman bunga dan sayuran, di taman wisata Dusun Ponggok Desa Banjarsari ini juga terdapat beberapa jenis hewan. Ada taman kelinci, kolam ikan, serta kera dan ular.
Destinasi wisata buatan ini juga dilengkapi dengan adanya kolam pancing, gubug untuk menikmati kuliner lokal yang menghadap ke kolam ikan, serta sirkuit.
Dua orang pengunjung menyusuri lintasan taman di kawasan Banjarsari Agro Community (BAC). Di Taman Wisata dan Edukasi Pertanian ini, terdapat aneka tanaman sayur dan bunga.
Dua orang pengunjung menyusuri lintasan taman di kawasan Banjarsari Agro Community (BAC). Di Taman Wisata dan Edukasi Pertanian ini, terdapat aneka tanaman sayur dan bunga.
“Suasananya indah, menyenangkan,” kata Lia Rahmawati, salah satu pengunjung Banjarsari Agro Community. Perempuan asal Jombang tersebut berkunjung ke taman wisata dan edukasi pertanian bersama dengan seorang temannya.
Untuk menarik minat pengunjung, pengelola Banjarsari Agro Community juga menyiapkan wisata petik buah. “Ada wisata petik buah. Ada buah jambu, buah Blimbing dan buah Klengkeng,” ujar Kepala Desa Banjarsari, Basyaruddin Saleh.
Wisata petik buah, jelas Basyaruddin, tersedia di tiga titik di kawasan taman. Namun, wisata petik buah baru bisa diakses pengunjung pada Maret 2019.
“Kalau sekarang belum waktunya (memetik), sekitar bulan Maret sudah bisa dibuka untuk pengunjung yang ingin menikmati wisata petik buah,” katanya.
Dikelola BUMDes Banjarsari
Banjarsari Agro Community atau disingkat BAC berada di Dusun Ponggok, Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Lokasinya tepat berada di belakang Kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo.
Baca juga: Kota Malang dan Kota Hebron Palestina Jalin Kerja Sama Bidang Wisata, Pendidikan, hingga Investasi
Destinasi wisata dan edukasi pertanian ini resmi dibuka pada awal Oktober 2017. Destinasi wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Banjarsari. BAC menempati tanah kas desa dengan luas lahan 10 hektar.
Lokasi yang ditempati, dulunya merupakan pusat pembibitan tanaman dan areal persawahan milik desa. Sejak tahun 2017, kawasan ini dikembangkan dan disulap menjadi destinasi wisata dan edukasi pertanian.
Salah satu lokasi di kawasan Taman Wisata dan Edukasi Pertanian Banjarsari Agro Community (BAC). Taman Wisata dan Edukasi Pertanian ini dikelola oleh BUMDes Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Salah satu lokasi di kawasan Taman Wisata dan Edukasi Pertanian Banjarsari Agro Community (BAC). Taman Wisata dan Edukasi Pertanian ini dikelola oleh BUMDes Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pengembangan dari pusat penangkaran benih menjadi destinasi wisata memerlukan perluasan lahan. Saat ini luas lahan yang dijadikan lokasi wisata dan edukasi pertanian mencapai 10 hektar.
“Awalnya disini menjadi pusat penangkaran benih, programnya (Dinas) Pertanian Propinsi Jawa Timur. Dulu lahannya hanya 3 hektar. Lalu kami kembangkan menjadi kawasan wisata dan edukasi pertanian,” ungkap Basyaruddin.
Baca juga: Pesona Wisata Sidamanik, dari Kebun Teh hingga Pemandian Alam
Dipaparkan, sejak diresmikan, jumlah pengunjung mengalami pasang surut. Namun saat ini, jumlah mulai stabil dibanding dibandingkan dengan kondisi beberapa bulan lalu.
“Sempat tidak terawat baik, tapi kemudian kita perbaiki tata kelolanya. Sekarang pengunjung rata-rata 700 orang pada hari libur. Kalau hari-hari biasa 100 sampai dengan 200 pengunjung,” kata Basyaruddin.
“Target kami, taman ini menjadi tempat wisata sekaligus menjadi taman edukasi pertanian. Tenaga profesionalnya sedang kami siapkan,” tambah Basyaruddin Saleh.
Tampak dari pintu masuk, Taman Wisata dan Edukasi Pertanian Banjarsari Agro Community (BAC) di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Tampak dari pintu masuk, Taman Wisata dan Edukasi Pertanian Banjarsari Agro Community (BAC) di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Keywords:
Agrowisata, Wisata Edukasi Pertanian, Integrasi Media Komunikasi, Karakteristik Pengunjung, Tingkat Pengetahuan Pengunjung
Abstract
Indonesia has a lot of natural wealth that can be used as a ecotourism or tourism village. One of the tourism village developments is in Bono Village, Boyolangu Sub district, Tulungagung Regency. The tourism is Agricultural Education Tourism Belimbing Artha Mandiri Farmer Group. Agricultural education tourism is very potentially visited by tourists because of the quality of products and knowledge given to visitors. Agricultural education tourism managers must raise agricultural education in their tourism, because educational tourism aims to educate visitors about agricultural sciences, so the renewal communication media is necessary to support the achievement of these goals. The purpose this study is to describe the characteristics visitors and analyze the influence of visitor characteristics and the integration of communication media on the knowledge of
visitors. The research method used is Descriptive Quantitative. Determination respondents’ samples using proportionate stratified random sampling techniques, as well as data analysis used is multiple linear regression. The results of this study showed the level knowledge of visitors is at the stage of understanding and the presence a significant influence between the variable characteristics of visitors and the integration of communication media to the level knowledge of visitors.
Dampak terbesar dari tersebarnya sebuah pandemi adalah terhentinya kegiatan secara menyeluruh baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan, atau pun perekonomian, bahkan untuk kegiatan dasar seperti beribadah pun harus dilakukan dari rumah. Hal ini juga yang menjadi kekhawatiran peternak yang mungkin nantinya pandemi ini akan berimbas pada usaha mereka. Kebangkrutan pun tidak dapat dipungkiri jika para pengusaha tidak berpikir kreatif untuk memecahkan masalah kita bersama ini.
Salah satu alternatif adalah dengan menjalankan usaha sampingan selain menjual hasil komoditi dari ternak itu sendiri. Usaha alternatif tersebut adalah dengan menjadikan sebuah peternakan menjadi tempat wisata edukasi. Selain menjadi peternakan, diharapkan tempat ini juga dapat menjadi tempat berlibur sekaligus belajar bagi para pengunjung.
Di tempat ini, nantinya pengelola dapat memperkenalkan kepada pengunjung aneka jenis hewan yang ada di peternakan tersebut, kegiatan apa saja yang dikerjakan dan mungkin juga proses pemasaran dari komoditi yang dihasilkan di peternakan tersebut. Peternak juga dapat bekerja-sama dengan peternak lain untuk dapat membangun tempat wisata peternakan dengan hewan yang lebih variatif.
Jika dikelola dengan baik, wisata edukasi peternakan ini akan dapat menjadi pilihan menarik bagi keluarga untuk dikunjungi, bahkan juga dapat menarik minat kelompok atau rombongan sekolah.
Tentu saja, di tengah pandemi seperti sekarang ini, pembukaan tempat wisata ini harus dijalankan sesuai dengan anjuran protokol kesehatan dari pemerintah agar tetap aman dan tidak merugikan banyak pihak.
Sumber:
https://travel.detik.com/travel-news/d-5125556/wisata-edukasi-bertema-peternakan-juga-ada-di-jakarta
Sejumlah siswa memberi pakan lele saat mengikuti wisata edukasi pertanian di Sanggar Jonggring Saloka, Cepokosawit, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (22/6/2022). Wisata edukasi pertanian sayur, budi daya ikan lele dan beternak ayam itu bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa tentang membangun pertanian secara terintegrasi sehingga dapat membangun kemandirian pangan dan ekonomi.
Edukasi pertanian memberikan pembelajaran kepada siswa tentang kemandirian pangan.
REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI — Sejumlah siswa memberi pakan lele saat mengikuti wisata edukasi pertanian di Sanggar Jonggring Saloka, Cepokosawit, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (22/6/2022).
Wisata edukasi pertanian sayur, budi daya ikan lele dan beternak ayam itu bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa tentang membangun pertanian secara terintegrasi sehingga dapat membangun kemandirian pangan dan ekonomi.
IjenIndonesia.com- Gubernur Khofifah terus melakukan inovasi membangun Provinsi Jawa Timur lebih baik, mulai dari Desa, kota, bahkan objek Wisata Edukasi Pertanian tak luput dari sorotan.
Semua sektor dibenahi, tak terkecuali Masjid Terbesar di Jawa Timur ini dilakukan perombakan lahan-lahan kosong di sekitar Masjid Nasional Al Akbar Jawa Timur untuk dimanfaatkan sebagai Wisata Edukasi Pertanian
Di Kutip Ijen Indonesia dari Instagram @khofifah.ip, Gubernur wanita pertama di Jawa Timur ini memanfaatkan lahan kosong untuk di bangunan Green House atau Wisata Edukasi Pertanian.
Baca Juga: Bukan Kawah Ijen, Objek Wisata Telaga di Jawa Barat Ini Punya Air Berwarna Biru, Seger BangetzZ
Konsep yang di usung oleh Gubernur Khofifah ini adalah Urban Farming, memanfaatkan lahan disekitar masjid untuk Wisata Edukasi Pertanian.
Dengan harapan masyarakat yang datang ke Masjid Terbesar di Jawa Timur ini tidak hanya untuk menunaikan ibadah saja, tapi juga bisa belajar sekaligus melakukan Wisata Edukasi Pertanian.
Gubernur Khofifah menyediakan banyak tanaman di Green House mulai dari jeruk, mangga, tomat, dan sebagainya disini pengunjung akan mengetahui setiap tanaman yang di tanam dengan cara melakukan scan barcode yang disediakan di setiap tanaman.
Baca Juga: Suasananya Romatis Banget, di Pulau Madura Ada Objek Wisata Kapal Rindu, Dengan Sensasi Deburan Ombak
Jadi pengunjung akan tahu seluruh informasi seputar taman yang ada di green house tersebut, di Masjid Terbesar di Jawa Timur tersebut juga akan di kembangkan lagi jenis tanaman buah melon.
Setidaknya ada 3 varietas tanaman melon yakni varietas Inthanon RZ (kulit kuning ada net, dalam hijau), Varietas Papah Merah (kulit kuning polos, dalam orange) dan Varietas Ranggipo RZ (Kulit hijau bergaris ada net).