Wisata kuliner kya kya kembang jepun surabaya

Gundana

Total 60 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mewarnai dibukanya kembali kawasan Kya-Kya yang berada di Kembang Jepun Kota Surabaya. Beragam menu yang dijajakan memunculkan lagi geliat wisata kuliner yang pernah ada.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, dari total 60 UMKM yang berpartisipasi pada lahirnya kembali wisata pecinan ini, separuhnya adalah warga asli sekitar.

“Ada 60 UMKM, 30-nya warga sekitar sini. Tadi sepakat dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan lainnya akan memanjangkan lagi karena antusiasnya begitu tinggi,” kata Eri.

Selain ornamen-ornamen gantung Tionghoa yang menggantung di sepanjang kawasan Kembang Jepun, gerobak-gerobak stan para UMKM juga dibuat senada. Kolaborasi warna hitam, merah, dan emas, serta tambahan aksesoris-aksesoris menambah suasana pecinan yang sudah lama hilang.

“Ke depannya sepanjang Jalan Kembang Jepun tadi yang dibuat tempat makan semuanya akan dicat dengan warna rumah pecinan, hitam, merah, dan emas. Semua tempat akan dipasang papan nama yang tulisannya China dan arti yang dibahasa Indonesiakan. Nanti akan full kursi kita tambah betul-betul macam-macam kuliner,” imbuhnya.

Sementara, menu yang dijajakan tidak hanya masakan Tionghoa, tapi juga jajanan pasar, sekaligus beberapa camilan masa kini.

“Saya bahkan berpikir ada masakan Surabaya zaman China dahulu. Gado-gado, rujak, tapi taste-nya China. Nanti kita tata lagi. Antusiasnya alhamdulillah luar biasa seperti ini. Semoga terus berkembang dan menggerakkan ekonomi Surabaya. Bukan hanya pemerintah tapi semua stakeholder dan rakyat ikut,” paparnya.

Terkait jam operasional kawasan Kya-Kya akan dibuka setiap Jumat-Minggu mulai pukul 18.00-22.00 WIB.

Selain wisata kuliner, pengunjung juga bisa berkeliling di beberapa objek wisata di Jalan Karet dan Jalan Gula menggunakan becak yang sudah dihias lampu-lampu.

“Bisa wisata pakai becak yang ada di sini ada klenteng, ada rumah Abu Han, ada tiga keluarga ya. Rumah Abu Han ini rumah untuk sembahyang untuk keluarganya yang sudah meninggal. Ada 140 lebih lah nisan untuk sembahyang mendoakan keluarganya yang sudah meninggal,” pungkasnya. (lta/iss)

Kawasan wisata Kya-Kya Kembang Jepun akan dibuka kembali pada Sabtu (10/09/2022) setelah lama ditutup. Kya-Kya yang berlokasi di Kembang Jepun tersebut akan diresmikan sebagai salah satu spot kuliner malam di Surabaya.

“Hari ini dimulai jam 18.00 WIB hingga 24.00 Wib. (Buka) Jumat, Sabtu, Minggu, seterusnya,” ungkap Wiwiek Widayanti selaku Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata pada Sabtu (10/09/2022).

Pengunjung di objek wisata Kya-Kya Kembang Jepun nantinya bisa menikmati keindahan berbagai tampilan kesenian. Selain itu, Disbudparpora Kota Surabaya juga telah menggandeng sekitar 60 UMKM kuliner khas di kawasan Kya-Kya.

Strategi tersebut diharapkan bisa meningkatkan pendapatan warga dan membuat UMKM yang diajak kerjasama bisa berdaya saing. Tak hanya itu saja, Wiwek Widayanti juga akan berkolaborasi dengan UMKM yang ada di masing-masing kelurahan.

BACA JUGA:   Wisata kuliner solo di malam hari

Baca Juga:3 Tempat Wisata Surabaya untuk Belajar Sejarah

Acara peresmian wisata kuliner malam Kya-Kya Kembang Jepun tersebut bisa dijadikan sebagai sarana promosi bagi UMKM. Kawasan wisata ini nantinya juga akan menjajakan berbagai printilan Pecinan serta menyediakan berbagai spot foto menarik.

Tak hanya itu saja, nantinya pengunjung Kya-Kya juga bisa berwisata sembari belajar mengenai sejarah. Pembukaan kembali Kya-Kya ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kejayaannya di masa lalu.

Akan ada banyak mural yang mampu menarik perhatian pengunjung, sehingga kawasan kota lama dapat dihidupkan kembali. Ada juga penambahan lampu lampion yang akan menambah kental tema China, namun terkesan modern.

Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akhirnya kembali membuka wisata Kya-kya di Jalan Kembang Jepun. Wisata pecinan dan kuliner ini sempat terhenti pada sekitar tahun 2008 lalu.

Warga Surabaya pun tumplek-blek di Kembang Jepun. Baik memeriahkan pembukaan Kya-kya, maupun ingin menikmati aneka makanan dan suasana baru wisata pecinan.

Dengan dibukanya kembali Kya-kya Kembang Jepun, Eri berharap tidak akan pernah mati suri lagi. Sehingga, bisa menjadi wisata malam bagi warga dan pelancong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Semua pihak yang terlibat luar biasa. Warga dan arek-arek suroboyo. Alhamdulillah acara malam hari ini luar biasa. Di atas, belakang saya, acara ini acara bulan purnama, bulatnya luar biasa. Saya berharap Kya-kya tidak akan pernah mati suri lagi,” kata Eri di Kya-kya, Sabtu (10/9/3022).

Eri mengatakan, jika Surabaya menjadi kota yang luar biasa. Bukan hanya mal, tetapi budaya arek Suroboyo dan kota toleransi, banyak budayanya. Seperti di kampung pecinan yang ada di Kota Surabaya.

“Ada Tunjungan Romansa yang tidak pernah sepi. Warga banyak pilihan, bisa susur Sungai Kalimas insyaallah ditambah spot tahun ini, ada di Kampung Pecinan Kembang Jepun. Ini pertama kali kita buka, ada 60 stan yang dibuka, 30 UMKM lokal,” jelasnya.

Untuk menghidupkan kembali Kya-kya tidak bisa dilakukan oleh Pemkot sendiri, melainkan juga bersama semua stakeholder dan masyarakat. Eri ingin membuktikan bahwa Surabaya merupakan kota yang luar biasa. Di mana asetnya bisa dimanfaatkan untuk menarik wisata.

“Kekuatan kebersamaan yang harus dijaga. Surabaya hebat jadi seperti ini. Warga harus sadar betul, Surabaya jadi seperti ini karena warga Surabaya. Ini yang harus dijaga rasa ini. Siapa pun wali kotanya, siapa pun itu harus menghargai Surabaya,” tukasnya.

—-

Artikel ini sudah tayang di detikJatim. Klik di sini untuk membaca selengkapnya.

Simak Video “

Aneka Benda Pusaka yang Memiliki Banyak Cerita, Lombok


[Gambas:Video 20detik]
(dte/ddn)

MITRANEWS.NET – SURABAYA - Situasi keramaian saat Festival Kuliner di kya-kya Kembang Jepun Kota Surabaya Tahun 2022. Di lokasi inilah sejarah kota Surabaya dimulai, aktivitas bisnis tidak pernah terhenti. Alat tulis kantor toko, mesin diesel, bank, tekstil, fashion, semua ada di sini. sabtu (10/09/22)

BACA JUGA:   Taman pintar juanda

Jalan Kembang Jepun Surabaya adalah kawasan sepanjang 750 m dan lebar 20 m. Kawasan ini merupakan kawasan kota lama yang padat dan sibuk dengan orang-orang yang berlalu lalang dengan kegiatan perdagangannya.

“Hari ini dimulai jam 18.00 WIB hingga 24.00 Wib. (Buka) Jumat, Sabtu, Minggu, seterusnya,” ungkap Wiwiek Widayanti selaku Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata pada Sabtu (10/09/2022).

Baca Juga: Sejarah Makam WR. SOEPRATMAN Surabaya Jawa Timur

Kemeriahan festival kya kya reborn di kembang jepun kota surabaya (Mitranews.net)

Pengunjung di objek wisata Kya-Kya Kembang Jepun nantinya bisa menikmati keindahan berbagai tampilan kesenian. Selain itu, Disbudparpora Kota Surabaya juga telah menggandeng sekitar 60 UMKM kuliner khas di kawasan Kya-Kya.

Strategi tersebut diharapkan bisa meningkatkan pendapatan warga dan membuat UMKM yang diajak kerjasama bisa berdaya saing. Tak hanya itu saja, Wiwek Widayanti juga akan berkolaborasi dengan UMKM yang ada di masing-masing kelurahan.

Acara peresmian wisata kuliner malam Kya-Kya Kembang Jepun tersebut bisa dijadikan sebagai sarana promosi bagi UMKM. Kawasan wisata ini nantinya juga akan menjajakan berbagai printilan Pecinan serta menyediakan berbagai spot foto menarik.

Baca Juga: Makali Kumar SH Melantik Pengurus SMSI, LBH SMSI dan MCM Provinsi Kalimantan Selatan

 

Warga kota surabaya Memeriahkan festival kuliner kya kya reborn di kembang jepun (Mitranews.net)

Kawasan ini merupakan kawasan tersibuk di Surabaya, dimana menjadi pusat perdagangan di siang hari dan tetap ramai di malam hari karena banyak penjual makanan yang bisa dipilih.

Kembang Jepun adalah wilayah tertua di kota Surabaya, karena berada di daerah sungai Kalimas dan dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak.

Baca Juga: Roadshow Bus Antikorupsi KPK 2022 Resmi Dimulai dari Palembang

Berbicara tentang Kembang Jepun tentu saja tidak keluar dari Jembatan Merah. Sejak kepemimpinan Daendels pada tahun 1811, pusat pemerintahan kota Surabaya terletak di kawasan Jembatan Merah. Kantor-kantor warga, kantor polisi dan kantor pajak bertempat dalam satu gedung yang sama.(Ardi)

Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali membuka wisata Kya-kya di Jalan Kembang Jepun. Akan tetapi, Pemkot memiliki PR yakni soal hujan karena street food Kya-kya bersifat outdoor.

“Kalau pun ini hujan ada bangunan dek kita, sudah kita sepakati kalau nanti hujan kita masukkan ke dek. Dan ini memang mendekati musim hujan dan ditata,” kata Eri kepada wartawan, Sabtu (10/9/2022).

Pemilik UMKM Ayam Dower, Umi mengaku senang dengan dibukanya kembali Kya-kya dan menggandeng UMKM. “Sangat memuaskan, baru satu jam jualan sudah ludes sampai pulang ambil lagi. 75 ayam dan 200 gelas es teh ludes,” ujarnya.

BACA JUGA:   Agro wisata yasmin kartika suri ulasan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi, ia juga memiliki catatan untuk Pemkot Surabaya ketika musim hujan nanti. Selain itu, ia juga meminta ditambah lampu di depan ruko-ruko agar tidak terlihat gelap.

“Sarannya saya minta tolong dibantu, dikasih tenda kalau mau musim hujan. Yang makan minum dikasih tempat yang layak di belakang. Dikasih lampu-lampu biar bagus, cuaca kurang menentu kalau hujan. Jadi jualan bisa minggir,” jelasnya.

Sama halnya dengan Agus Pristiawan, pemilik UMKM Henika. Ia menyarankan Pemkot memasang tenda sebagai antisipasi kala hujan tiba.

“Kita saran ada tenda, diberi tenda untuk pengunjung dan penjual,” kata Agus.

Menurutnya, dengan dihidupkannya kembali Kya-kya ini bisa membantu perekonomian UMKM. Sebab, masih banyak UMKM yang kesulitan mempromosikan produknya.

“Dengan adanya ini UMKM baru muncul punya kesempatan memasarkan penjualan. Jual kopi rempah, maryam dan kebab. Kebetulan bawa sedikit, biasanya jual online dan ikut event bazar. Jual jam 18.00-20.00 WIB habis,” jelasnya.

Ia berharap, ke depan akan diperbanyak lagi UMKM lokal. Sebab, mereka juga merasa minder dengan Apkrindo karena mereknya lebih ternama.

“Lebih diperbanyak UMKM lokal agar tidak terkesan nempel ke UMKM besar yang punya nama. 20 kopi besar dan kecil langsung habis. Saya kira ga ramai karena saingannya yang kelas. Di sini ga bayar, gratis,” pungkasnya.

Simak Video “

Ramai Riuh Ribuan Peserta Mengikuti Festival Rujak Uleg, Surabaya


[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)

 

Liputan6.com, Surabaya – Wisata pecinan Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun Surabaya diresmikan pada Sabtu (10/9/2022) malam. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin kawasan tersebut menjadi ikon Kota Pahlawan ke depannya.

“Saya berharap Kya-Kya tidak hanya jadi tempat yang dibuka lalu setelah itu selesai. Saya yakin bisa seperti Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas yang terus menjadi ikon Surabaya,” katanya, Minggu (11/9/2022).

Eri menuturkan, pengunjung Kya-Kya bisa menaiki becak untuk menyusuri kawasan Pecinan, melihat rumah abuhan dan klenteng serta menikmati makanan khas Pecinan. 

Selain itu, saat ini sudah ada 60 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berjualan di kawasan pecinan Kya-Kya dan 30 di antaranya merupakan warga sekitar Kya-Kya.

“Sementara ini, kami akan buka pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, mulai habis magrib sampai pukul 22.00 WIB. Namun, kami juga akan melihat antusiasme warga, jika memang tinggi tidak menutup kemungkinan akan kami tambah,” kata Eri.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya akan terus membenahi kawasan pecinan Kya-Kya supaya selanjutnya bisa menjadi pilihan tujuan bagi wisatawan yang menyambangi Kota Pahlawan.

Pemerintah kota dan pemangku kepentingan terkait sudah sepakat memperpanjang kawasan pecinan tersebut serta menjadikan kawasan di sepanjang Jalan Kembang Jepun sebagai area wisata dan gerai UMKM.

Also Read

Bagikan: