Jika liburan ke Solo, coba saja angkringan ini, menyajikan sate enak dan wedangan hangat.
Salah satu angkringannya jadi langganan Jokowi. Berwisata di kota Bengawan ini tak lengkap jika tak mencicipi kuliner Solo. Terutama kuliner malam, yang membuat Solo, disebut sebagai kota yang tak pernah tidur.
Tak hanya di Yogyakarta saja yang memiliki angkringan, di Kota Solo juga ada angkringan yang disebut dengan Hik dan kini populer disebut wedangan.
Baca Juga: 5 Kuliner Surakarta Yang Tak Boleh Lolos!
Kalian bisa memilih berbagai macam lauk mulai dari nasi dengan orek tempe, nasi liwet hingga aneka sate kulit, sate hati ayam, sate usus dan sate telur puyuh.
Walaupun belum tau asalnya darimana nama Hik namun orang Solo sudah sangat paham. Konon Hik berasal dari kata Hidangan Istimewa Kampung.
Hik dalam bahasa Jawa juga bisa diartikan sebagai tempat duduk di emperan samping gapura kampung yang merupakan cikal bakal wedangan Hik yang selalu menempel di emperan.
Baca Juga: FAKTA PENTING Erina Gudono, Kekasih Kaesang Pangarep, Perempuan Cantik Berprestasi dan Aktivis Kemanusiaan
Jika kalian suka makan dengan suasana di kampung, kalian bisa mencoba 5 angkringan yang populer dan legendaris di Kota Solo.
1.Wedangan Pak Dhie
Menu yang populer dari angkringan ini adalah nasi bandengnya. Ini menjadi warung wedangan tertua di Solo karena usianya sudah puluhan tahun.
Kalau ke sini jangan lupa cicipi jahe coklat yang bikin ketagihan. Lokasi Wedangan Pak Dhie berada di area pintu belakang Keraton Mangkunegaran tepatnya di sebelah Institut Tari Mangkunegaran, Solo.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Tengkleng Enak Di Solo, Awas Ketagihan
2.Wedangan Pendhopo
HALLOLIFESTYLE – Cirebon punya warung makan legendaris yang menyajikan kuliner khas. Nha, kuliner khas Cirebon ini layak dicicipi saat berkunjung di Kota Udang ini.
Terdapat beberapa kuliner dan rumah makan atau warung makan legendaris di Cirebon yang tidak boleh dilewatkan, seperti mie koclok, nasi jamblang, empal gentong, sate kalong, hingga nasi lengko.
Berikut ini deretan warung makan legendaris Cirebon yang menyajikan kuliner khas tersebut yang bisa dijadikan panduan kulineran saat berkunjung ke kota ini.
Baca Juga: 7 Warung Makan Legendaris di Madiun, dari Pecel Hingga Dawet
1. Mie Petruk Lemahwungkuk
Nah, warung makan Mie Petruk Lemahwungkuk ini sangat legendaris. Sudah ada sejak tahun 1976. Alamat di Jalan Lemahwungkuk, Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, tak jauh dari pusat kota.
Mie Petruk Lemahwungkuk menyediakan tiga varian, yaitu mie nyemek, mie kuah, dan mie kering. Satu porsi berisi mie kuning dan bihun atau sesuai selera, sambal hijau, kerupuk kulit kerbau, ayam suwir, dan sayuran.
Memiliki citarasa khas dengan sedikit sensasi pedas, gurih, dan manis. Tekstur mie kenyal dan tidak teralu lembek. Buka setiap pukul 17.30 – 23.30 WIB. Harga ukup Rp15.000 per porsi.
Baca Juga: Wajib Dikunjungi, Ini 10 Warung Makan Legendaris Sajikan Kuliner Khas Temanggung
2. Nasi Jamblang Bu Nur
Nasi Jamblang merupakan kuliner khas Cirebon yang populer, dan menjadi salah satu ikon kuliner Cirebon. Salah satu warung makan legendaris di Cirebon yang menyajikan menu ini adalah Nasi Jamblang Bu Nur.
Nasi Jamblang merupakan nasi dengan beragam masakan, mulai dari sate kentang, otak sapi goreng, cumi hitam, perkedel, dan lainnya. Nasi ini disajikan dengan daun jati
Nasi Jamblang Bu Nur sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan menjadi salah satu warung makan legendaris di Cirebon. Harga mulai Rp 15.000 per porsi. Alamat Jalan Cangkring II No 34, Cirebon. Buka pukul 07.00 – 20.30 WIB.
Baca Juga: 7 Warung Makan Kuliner Khas Boyolali, Enaknya Bikin Lupa Diri
Empal Gentong H. Apud, empal gentong enak di Cirebon untuk makan siang.
TRIBUNTRAVEL.COM – Saat liburan jangan lupa menyempatkan diri untuk mencicipi empal gentong enak di Cirebon.
Empal gentong enak di Cirebon dapat dicoba saat berkunjung ke Cirebon.
Ilustrasi empal gentong yang nikmat dengan kuah berwarna kuning. (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)
Empal gentong enak di Cirebon memiliki kuah sedap berbumbu, sehingga cocok untuk menu makan siang.
Dirangkum TribunTravel, berikut rekomendasi 6 empal gentong enak di Cirebon buat makan siang.
Baca juga: Jadwal Kereta Api Rute Cirebon-Bandung Tanggal 9 Juli 2022, Tiketnya Mulai Rp 100 Ribuan
1. Empal Gentong H. Apud
Rekomendasi empal gentong enak di Cirebon yang pertama yaitu Empal Gentong H. Apud.
LIHAT JUGA:
Lokasinya ada di Jl. Ir. H. Juanda No.24, Battembat, Kec. Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Empal Gentong H. Apud merupakan salah satu kuliner legendaris di Cirebon yang eksis sejak 1994.
Empal Gentong H. Apud menyajikan empal gentong enak di Cirebon dengan tekstur daging yang empuk.
Baca juga: Jadwal Kereta Api Rute Cirebon-Bandung Tanggal 9 Juli 2022, Tiketnya Mulai Rp 100 Ribuan
2. Empal Gentong Krucuk
Empal Gentong Krucuk (Instagram/empalkrucuk)
Empal Gentong Krucuk menyajikan empal gentong dengan isian berupa daging dan jeroan sapi.
Kuahnya begitu sedap dan berbumbu dengan warna kekuningan.
Dalam penyajiannya, Empal Gentong Krucuk akan diberi tambahan irisan daun kucai dan bawang merah goreng.
4. Kue Rangin
Kue Rangin merupakan salah satu kuliner berbahan dasar serutan kelapa muda dan tepung beras.
Perpaduan itu menghasilkan rasa yang gurih di lidah saat memakannya.
Tidak hanya bisa dinikmati di Demak, Kue Rangin Khas Demak juga juga cocok dijadikan sebagai oleh-oleh dari Demak.
Baca Juga: 3 Kuliner Khas Indramayu Paling Enak dan Terkenal, Jarang Ditemui di Kota Lain
5. Nasi Brongkos
Kuliner Khas Demak ini disajikan dengan kentang, buncis, kacang merah, tahu, tempe, dan siraman bumbu-bumbu berempah khusus.
Nasi Brongkos cocok untuk dinikmati sebagai menu sarapan saat kamu sedang berkunjung ke Demak.
Adapun cita rasa dari kuliner Nasi Brongkos ini tentu tidak diragukan lagi, sehingga masih banyak peminatnya.
Itulah kuliner legendari Khas Demak yang mampu menggoyang lidah, rasanya enak dan juara. *
PORTAL MAJALENGKA – Kuliner hits di Kota Bandung yang terkenal unik dan enak. Kamu harus coba pasti ketagihan.
Bandung terkenal kota kreatif yang memiliki segudang ide untuk membuat hal baru, termasuk dalam hal kuliner.
Bahkan Bandung membuat kuliner yang terbilang langka atau aneh dan tidak dapat ditemukan di kota lain. Mulai dari komposisi bahan, pengemasan, penyajian, dan cara menikmatinya.
Baca Juga: 3 Kuliner Khas Indramayu Paling Enak dan Terkenal, Jarang Ditemui di Kota Lain
Berikut 4 kuliner hits Bandung yang terkenal unik dan enak bikin penasaran.
1. Nasi Goreng Gentayangan
Nasi Goreng Gentanyanga ini salah satu kuliner Khas Bandung yang terkenal unik dan enak. Dalam penyajian Nasi Goreng Gentayangan ini kamu akan mengingat kematian.
Pasalnya, sajian di kedai nasi goreng yang terletak di Jalan Insinyur Haji Juanda nomor 138 Dago ini menggunakan peti mati berbagai ukuran yang mengingatkan kita akan kematian.
Baca Juga: Baznas Kabupaten Cirebon Buka Kembali Beasiswa SKDSS dengan Kuota Terbatas, Perhatikan Ketentuannya
KOMPAS.com – Empal gentong merupakan salah satu makanan khas Cirebon yang sekilas mirip dengan gulai. Empal gentong terdiri dari daging dan jeroan sapi dimasak dengan kuah santan bumbu kuning.
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, empal gentong keberadaannya bisa dirunut jauh hingga sekitar abad ke-15 Masehi. Keberadaan sajian ini berasal dari cerita rakyat atau tradisi lisan yang ada di Cirebon.
“Pengolahan empal gentong menggunakan kayu bakar dari jenis pohon tertentu. Kemudian juga menggunakan gentong, sehingga disebut empal gentong,” ujar Fadly ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: 9 Tempat Makan Empal Gentong Legendaris dan Enak di Cirebon
Ilustrasi empal gentong
Ilustrasi empal gentong
Dipercaya sebagai alat penyiaran Islam
Hingga kini belum ada tradisi lisan yang menyebutkan dari Cirebon bagian mana empal gentong berasal.
Namun, Fadly percaya jika penyebaran makanan ini terjadi di wilayah yang menjadi titik penyiaran Islam yang dilakukan Sunan Gunung Djati.
“Biasanya kalau dalam tradisi penyiaran Islam dan agama itu yang digunakan medianya adalah makanan salah satunya,” ungkap Fadly.
Itulah mengapa dahulu empal gentong biasa dibuat menggunakan daging kerbau, bukan daging sapi seperti sekarang.
“Karena daging sapi ini bagi masyarakat Cirebon yang masih beragama Hindu itu dianggap daging yang sakral. Sehingga di abad ke-15 itu yang digunakan adalah daging kerbau yang masih mungkin untuk dikonsumsi,” terang Fadly.
Baca juga: Cara Membuat Empal Gentong Cirebon yang Empuk dan Tidak Amis
Empal gentong.
Empal gentong.
Persilangan berbagai budaya
Menurut Fadly, empal gentong dipercaya merupakan hibridasi atau pertemuan berbagai budaya.
Seperti dipengaruhi budaya Arab, Jawa, lokal, India, hingga Cina yang bersatu padu membentuk empal gentong yang kita kenal sekarang.
Hal itu bisa terlihat dari kuah empal gentong yang mirip seperti gulai. Gulai merupakan perpaduan antara pengaruh budaya Arab dengan India.
Baca juga: Apa Bedanya Empal Gepuk, Gentong, dan Asem?
Kemudian bumbu-bumbu yang dipakai dalam empal gentong didapatkan dari perpaduan antara pengaruh budaya Cina dan budaya orang lokal Cirebon saat itu.
“Penggunaan jeroan yang dipakai di empal gentong itu sangat mungkin mendapat sentuhan juga dari kuliner Tionghoa. Karena dari kuliner Tionghoa itu ada penggunaan bahan babat atau jeroan dalam sup,” papar Fadly.
Apalagi Cirebon pada abad ke-15 terkenal sebagai kawasan persilangan berbagai bangsa dan budaya.
Sebagai daerah pesisir, Cirebon kerap disinggahi para pedagang dan pendatang dari berbagai bangsa. Banyak juga yang memilih menetap di sana, dan menyebarkan budaya mereka.
Baca juga: 7 Cara Masak Empal Daging Anti Gagal, Empuk dan Bumbu Meresap
Ilustrasi empal gepuk khas Sunda
Ilustrasi empal gepuk khas Sunda
Perbedaan empal gentong dengan empal gepuk
Selain empal gentong, kamu mungkin pernah mendengar sajian bernama empal gepuk. Sajian yang satu ini berasal dari tatar Sunda, dan sangat berbeda dengan empal gentong.
Pasalnya, nama empal sendiri bukan karakteristik suatu hidangan atau bahan, melainkan penyebutan sebuah teknik memasak.
Baca juga: Sejarah Empal Gepuk, Cadangan Makanan Sejak Zaman Dulu
“Kalau dilihat dari nama empal itu sendiri sebetulnya itu teknik mengempal. Kalau dalam tradisi kuno Sunda itu teknik menggepuk, membuat daging jadi empuk,” tutur Fadly.
Empal dalam empal gepuk digunakan untuk merepresentasikan teknik menggepuk daging dengan cara mememarkannya dan mencampurkannya dengan bumbu khas.
Sementara di Cirebon, empal gentong disebut empal untuk merujuk pada teknik mengempukkan daging dengan cara direbus dalam kuah gulai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.