Tips Mendaki Gunung Prau untuk Pemula yang Ingin Mencoba Petualangan

Gundana

5 Tips Mudah Mendaki Gunung untuk Para Pemula

Tim Sportstars

Gunung Prau (FOTO: MNC Group).

BERIKUT adalah 5 tips mudah mendaki gunung untuk para pemula. Kegiatan naik gunung merupakan salah satu aktivitas yang disukai masyarakat belakangan ini, terlebih anak muda. 

Bukan hanya sekadar menikmati pemandangan alamnya yang indah, kegiatan ini juga dinilai dapat melatih mental, kesabaran. Bahkan dapat mengubah hidup seseorang.

Baca Juga :

Terbang Barokah Bersama Mister Aladin Diskon hingga Rp750 Ribu!

Akan tetapi, bagi mereka yang ingin mendaki gunung namun belum pernah mencoba sebelumnya, hal ini menjadi sulit. Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis membeberkan karakteristik gunung yang layak untuk disambangi para pemula.

“Untuk para pemula, saya sarankan untuk mendaki gunung yang medannya mudah dilalui,” kata Rahman seperti dikutip Okezone, Kamis (7/4/2022).

Nah, bagi Anda yang ingin mendaki gunung tetapi masih pemula, coba ikuti langkah berikut:

5. Rutin Berolahraga

Minimal sebulan sebelum melakukan pendakian sebaiknya rutin berolahraga. Stamina yang kuat dan badan yang segar diperlukan saat mendaki. B

Berolahraga dapat mempersiapkan tenaga untuk medan yang tidak biasa saat mendaki. Pilihan olahraga yang dapat anda lakukan seperti bermain sepeda atau berlari di jalanan atau lokasi yang menanjak.

4. Persiapkan Alat Gunung

Perhatikan peralatan dan perlengkapan yang harus dibawa. Hanya barang penting yang sebaiknya dibawa agar mengurangi beban saat mendaki. 

Tas carrier, sepatu mendaki, jaket, pisau lipat, jas hujan, alat masak portabel, senter, peluit, kompas, perlengkapan P3K, matras, tenda, dan sleeping bag merupakan perlengkapan yang umumnya dibawa oleh para pendaki.

Persiapkan juga perbekalan makanan dengan tepat, sebaiknya bawa makanan yang mudah dikonsumsi seperti biskuit. Jika ingin membawa makanan berat sesuaikan dengan kelompok agar memasak bisa dilakukan bersamaan.

 

Follow Berita Sportstars di Google News

  • /2

  • Next

detikTravel Community – Mungkin ada di antara traveler yang adalah pendaki pemula dan ingin mencoba naik gunung. Gunung Prau di Dieng pun bisa jadi rekomendasi.Selama ini gunung cenderung didaki oleh pendaki profesional. Tahukah kamu ada gunung yang ramah bagi para pendaki pemula? Jawabnya yaitu Gunung Prau. Berada di Pegunungan Dieng, Gunung Prau dengan puncak tertinggi mencapai 2.590 mdpl ini menjadi gunung favorit bagi para pendaki pemula, termasuk saya.Gunung Prau kini bisa dilewati melalui delapan jalur pendakian. Enam jalur dibuka untuk umum, yaitu jalur pendakian via Patak Banteng, via Kali lembu, via Dieng Wetan, via Dieng Kulon (Dwarawati), via Campurejo dan via Wares. Sedangkan dua jalur lainnya adalah jalur yang hanya digunakan khusus untuk rute konservasi.Dari semua rute, saya dan keempat teman memutuskan mendaki Prau via Patak Banteng, kenapa? karena ini adalah jalur yang sering dipakai pendaki pemula. Jalurnya sendiri memang menanjak, tapi justru di sinilah pendaki dilatih untuk menghadapi trek gunung yang sesungguhnya.Hari Sabtu pagi, kami sudah tiba terminal Wonosobo, dijemput mobil yang disediakan oleh private trip yang kami pakai, kami pun berangkat menuju basecamp di Dieng. Memakan waktu sekitar 40 menit kami pun tiba di basecamp milik Pak Yadi, yang nantinya akan menemani kami selama pendakian.Kami beristirahat sejenak dan repacking barang bawaan. Menunggu hingga siang tiba, agar tidak bertabrakan dengan para pendaki yang baru turun. Sekitar pukul satu siang kamipun berangkat. Awalnya mau berjalan menuju pos 1, tapi karena ternyata ada ojek seharga 15 ribu kami memutuskan untuk naik ojek. Hitung-hitung membantu perekonomian warga sekitar. Apalagi dengan naik ojek kami sudah menghemat tenaga dan waktu sekitar 20 menit.Tidak sampai lima menit kami sudah tiba di pos 1. Wah canggih ya, hehehe. Selanjutnya dari pos 1 menuju pos 2 jalur lumayan cukup nanjak namun masih belum terlalu sulit. Kami beristirahat sejenak di warung terakhir di pos 2. Di warung ini tersedia buah dan gorengan yang nikmat untuk disantap.Selesai istirahat, kami melanjutkan pendakian dari pos 2 menuju pos 3, di sinilah tenaga dikuras habis, jalurnya nanjak terus enggak ada landainya. Wah baru berasa jadi anak gunung, dengan bawaan tas yang berat ditambah jalurnya yang nanjak.Namun. perjalanan ini kami jalani dengan santai. Tujuan kami memang untuk refreshing, jadi tidak terlalu ngoyo. Sesekali kami berhenti untuk berfoto sehingga tidak terlalu terasa lelah. Akhirnya setelah mendaki sekitar 4 jam kamipun tiba di area camp. Tiba di area kami disambut hujan. Syukurnya tenda sudah didirikan. Jadi kami beristirahat ditemani gemericik hujan.Malam hari di gunung ternyata tidak sesunyi yang saya bayangkan. Ada banyak orang yang berbincang ditambah ada salah satu rombongan pendaki yang menyalakan musik dengan terlalu keras. Saya agak kesal sih, karena sesungguhnya hal itu dilarang. Keesokan paginya, saya dan keempat teman saya bangun subuh untuk hunting sunrise. Menyaksikan matahari terbit di sini gunung adalah kali pertama bagi saya. Ternyata seindah itu ya. Udara yang dingin tidak memadamkan semangat kami untuk menjelajahi semua spot yang ada untuk mencari angle yang tepat agar bisa memotret keindahan pagi di Gunung Prau dengan Gunung Sumbing dan Sindoro sebagai backgroundnya.Setelah matahari meninggi, kami pun kembali ke tenda dan bersiap untuk turun. Sebelum turun kami menyempatkan diri berfoto di tempat wajib kalau naik gunung, iya apalagi kalau bukan plang nama dengan tulisan ketinggian kita berada.Nah, untuk traveler yang pengen menyaksikan langsung keindahan pagi di puncak Prau, bisa banget dengan pesan tiket kereta di @tiket.com. Bagi traveler yang berdomisili di Jakarta, cukup memesan tiket jurusan pasar Senen-Purwokerto dan disambung dengan transportasi umum atau bisa juga sewa mobil di tiket.com. Jadi tunggu apalagi, karena semua ada tiketnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

– Mungkin ada di antara traveler yang adalah pendaki pemula dan ingin mencoba naik gunung. Gunung Prau di Dieng pun bisa jadi rekomendasi.Selama ini gunung cenderung didaki oleh pendaki profesional. Tahukah kamu ada gunung yang ramah bagi para pendaki pemula? Jawabnya yaitu Gunung Prau. Berada di Pegunungan Dieng, Gunung Prau dengan puncak tertinggi mencapai 2.590 mdpl ini menjadi gunung favorit bagi para pendaki pemula, termasuk saya.Gunung Prau kini bisa dilewati melalui delapan jalur pendakian. Enam jalur dibuka untuk umum, yaitu jalur pendakian via Patak Banteng, via Kali lembu, via Dieng Wetan, via Dieng Kulon (Dwarawati), via Campurejo dan via Wares. Sedangkan dua jalur lainnya adalah jalur yang hanya digunakan khusus untuk rute konservasi.Dari semua rute, saya dan keempat teman memutuskan mendaki Prau via Patak Banteng, kenapa? karena ini adalah jalur yang sering dipakai pendaki pemula. Jalurnya sendiri memang menanjak, tapi justru di sinilah pendaki dilatih untuk menghadapi trek gunung yang sesungguhnya.Hari Sabtu pagi, kami sudah tiba terminal Wonosobo, dijemput mobil yang disediakan oleh private trip yang kami pakai, kami pun berangkat menuju basecamp di Dieng. Memakan waktu sekitar 40 menit kami pun tiba di basecamp milik Pak Yadi, yang nantinya akan menemani kami selama pendakian.Kami beristirahat sejenak dan repacking barang bawaan. Menunggu hingga siang tiba, agar tidak bertabrakan dengan para pendaki yang baru turun. Sekitar pukul satu siang kamipun berangkat. Awalnya mau berjalan menuju pos 1, tapi karena ternyata ada ojek seharga 15 ribu kami memutuskan untuk naik ojek. Hitung-hitung membantu perekonomian warga sekitar. Apalagi dengan naik ojek kami sudah menghemat tenaga dan waktu sekitar 20 menit.Tidak sampai lima menit kami sudah tiba di pos 1. Wah canggih ya, hehehe. Selanjutnya dari pos 1 menuju pos 2 jalur lumayan cukup nanjak namun masih belum terlalu sulit. Kami beristirahat sejenak di warung terakhir di pos 2. Di warung ini tersedia buah dan gorengan yang nikmat untuk disantap.Selesai istirahat, kami melanjutkan pendakian dari pos 2 menuju pos 3, di sinilah tenaga dikuras habis, jalurnya nanjak terus enggak ada landainya. Wah baru berasa jadi anak gunung, dengan bawaan tas yang berat ditambah jalurnya yang nanjak.Namun. perjalanan ini kami jalani dengan santai. Tujuan kami memang untuk refreshing, jadi tidak terlalu ngoyo. Sesekali kami berhenti untuk berfoto sehingga tidak terlalu terasa lelah. Akhirnya setelah mendaki sekitar 4 jam kamipun tiba di area camp. Tiba di area kami disambut hujan. Syukurnya tenda sudah didirikan. Jadi kami beristirahat ditemani gemericik hujan.Malam hari di gunung ternyata tidak sesunyi yang saya bayangkan. Ada banyak orang yang berbincang ditambah ada salah satu rombongan pendaki yang menyalakan musik dengan terlalu keras. Saya agak kesal sih, karena sesungguhnya hal itu dilarang. Keesokan paginya, saya dan keempat teman saya bangun subuh untuk hunting sunrise. Menyaksikan matahari terbit di sini gunung adalah kali pertama bagi saya. Ternyata seindah itu ya. Udara yang dingin tidak memadamkan semangat kami untuk menjelajahi semua spot yang ada untuk mencari angle yang tepat agar bisa memotret keindahan pagi di Gunung Prau dengan Gunung Sumbing dan Sindoro sebagai backgroundnya.Setelah matahari meninggi, kami pun kembali ke tenda dan bersiap untuk turun. Sebelum turun kami menyempatkan diri berfoto di tempat wajib kalau naik gunung, iya apalagi kalau bukan plang nama dengan tulisan ketinggian kita berada.Nah, untuk traveler yang pengen menyaksikan langsung keindahan pagi di puncak Prau, bisa banget dengan pesan tiket kereta di @tiket.com. Bagi traveler yang berdomisili di Jakarta, cukup memesan tiket jurusan pasar Senen-Purwokerto dan disambung dengan transportasi umum atau bisa juga sewa mobil di tiket.com. Jadi tunggu apalagi, karena semua ada tiketnya.

Punya hobi tertentu yang menyenangkan buat dilakukan menjadi salah satu sarana buat menyegarkan kembali pikiran dan juga tubuh. Seperti mendaki gunung yang kini banyak dipilih para milenial sebagai hobi baru mereka, Beauties. Bukan hanya menyegarkan pikiran dan tubuh, hobi naik gunung juga punya berbagai manfaat yang baik.

Di antaranya bisa meningkatkan kesehatan, mengurangi stres, hingga bisa membahagiakan diri. Nah, buat kamu yang juga ingin mencoba pertama kali naik gunung ada sederet persiapan yang harus dilakukan. Naik gunung untuk pemula nggak boleh sembarangan, lho.

Berikut sederet persiapan wajib yang harus diperhatikan oleh para pendaki pemula!

Siapkan Perlengkapan

Pendaki pemula harus menyiapkan peralatan sebelum naik gunung.
Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/jcomp

Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/jcomp

Langkah pertama untuk pemula yang ingin naik gunung adalah mempelajari peralatan khusus yang dibutuhkan oleh seorang pendaki. Dilansir dari Forbes, ada sederet koleksi perlengkapan mendaki yang penting bagi pemula. Seperti pemilihan sepatu yang tak boleh sembarangan. Seorang pendaki harus menyiapkan sepatu khusus mendaki dan kaos kaki.

Selanjutnya dalam pemilihan pakaian juga disarankan untuk memakai kain yang mudah menyerap keringat tapi cepat kering. Lalu pakaian buat naik gunung juga sebaiknya dapat meregang dan punya jahitan yang kuat. Saat kamu memutuskan untuk menginap, pastikan menyiapkan ransel yang berbentuk ringkas dan muat untuk membawa barang-barang yang diperlukan.

Tak hanya soal pakaian dan alas kaki, kamu juga harus mempersiapkan peralatan naik gunung seperti botol minum, tongkat jalan, senter, matras, sleeping bag, hingga makanan.

Memilih Lokasi Gunung yang Mudah Dijangkau

Memilih gunung yang bisa dijangkau sebagai persiapan pendaki pemula.
Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/gpointstudio

Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/gpointstudio

Setelah mengetahui perlengkapan yang dibutuhkan untuk naik gunung, pendaki pemula juga wajib tahu referensi gunung yang ramah untuk pendakian pertama, Beauties. Melakukan survei di internet atau bertanya pada pendaki yang sudah berpengalaman bisa dipilih sebagai langkah awal untuk memutuskan gunung mana yang akan dijelajahi.

Dilansir dari berbagai sumber, ada sederet daftar gunung yang ternyata ramah untuk para pendaki pemula, lho. Seperti Gunung Andong, Gunung Batur, Gunung Prau, Gunung Papandayan, Gunung Ungaran, dan masih banyak lagi.

Siapkan Mental dan Fisik

Menyiapkan mental dan fisik juga diperlukan bagi para pendaki pemula.
Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/marymarkevich

Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/marymarkevich

Selanjutnya persiapan fisik dan mental tak kalah penting untuk dilakukan. Naik gunung membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra, mengingat jalur yang dilewati nantinya akan berbeda dengan jalan yang biasa ditemui. Selain itu, saat naik gunung kamu akan berhadapan dengan alam yang tak bisa diprediksi perubahannya.

Oleh karena itu, sebelum berangkat pastikan kamu rutin berolahraga yang berfokus pada pengaturan napas dan juga kekuatan kaki. Selain itu, jangan lupa juga untuk berdoa agar diberikan perlindungan oleh Yang Maha Kuasa saat nanti kamu akan mulai melakukan perjalanan pendakian.

Mengajak Orang Berpengalaman

Mengajak orang berpengalaman juga diperlukan bagi para pendaki pemula.
Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/rawpixel.com

Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/rawpixel.com

Sebagai orang yang pertama kali naik gunung, sebaiknya kamu mencari teman atau partner yang sudah berpengalaman, Beauties. Dikutip dari detikTravel, mengajak orang yang punya pengalaman naik gunung bisa membantu para pemula dalam berbagai aspek.

Seperti jalur mana yang lebih cepat untuk ditempuh, langkah-langkah yang harus dilakukan saat pendakian, hingga meminimalisir risiko yang tak diinginkan selama perjalanan.

Membawa P3K yang Dibutuhkan

Membawa persiapan p3k sesuai kebutuhan juga harus dilakukan bagi para pendaki pemula.
Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/freepik

Tips mendaki gunung bagi para pemula/freepik/freepik

Persiapan yang nggak kalah penting untuk diperhatikan adalah membawa perlengkapan P3K atau Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Nggak harus membawa sekotak penuh, kamu bisa memilih barang mana saja yang jadi prioritas selama pendakian, Beauties.

Seperti obat-obatan yang biasanya kamu butuhkan, perban, antiseptik, minyak kayu putih, dan perlengkapan kesehatan lainnya yang bisa membantu kamu saat berada di gunung nantinya.

[Gambas:Youtube]

————

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)

Daftar Gunung di Pulau Jawa untuk Pendaki Pemula

Daftar Gunung di Pulau Jawa untuk Pendaki Pemula

A

A

A

INDONESIA memiliki banyak gunung yang menyuguhkan pemandangan indah. Namun, banyak orang yang ragu untuk mendaki dan menikmati pemandangan langsung dari puncak gunung.

Buat para pemula yang ingin mencoba mendaki, Acen Trisusanto, pendaki yang juga gemar menulis di blog ini mempunyai tips dan rekomendasi buat kalian. Menurut Acen, selain melihat kepopuleran dan keindahannya, pemula juga harus memperhatikan jarak yang harus ditempuh, jenis track serta cuaca. Berikut rekomendasi Acen untuk kalian para pendaki pemula. Check this out!

1. GUNUNG PAPANDAYAN

Gunung yang terletak di Garut, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.622 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini sangat cocok untuk kalian yang baru pertama kali naik gunung. Menurut pria berkumis tipis ini, Gunung Papandayan mempunyai paket lengkap seperti waktu tempuh yang singkat, yaitu 4-6 jam saja bagi pemula, track yang tidak terlalu sulit, dan tentunya pemandangan yang indah. Selain itu, tersedia WC kapsul yang memudahkan pendaki, terutama bagi pemula yang belum terbiasa menyatu dengan alam. Namun, bagi pemula perlu ekstra hati-hati. Selain dikenal dengan udaranya yang dingin, gunung ini juga salah satu gunung api yang masih aktif. Jadi, perlu persiapan yang matang untuk melakukan pendakian di gunung ini.

2. GUNUNG PANCAR

Bagi kalian yang ingin naik gunung tetapi tidak mempunyai banyak persiapan dan waktu luang, Gunung Pancar menjadi pilihan yang tepat. Meskipun tidak memiliki puncak, pemandangan hutan pinus yang menyejukkan dapat melepas penat pada akhir pekan. Gunung Pancar terletak di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan ketinggian 800 mdpl. Selain track yang mudah, pengunjung juga dapat berkemping di area sekitar Gunung Pancar serta terdapat pula fasilitas lainnya, seperti berkuda, bersepeda, dan pemandian air panas. Gunung ini cocok didaki bersama keluarga maupun sahabat.

3. GUNUNG BROMO

Siapa sih yang tak kenal dengan keindahan Gunung Bromo yang terletak di empat lingkup kabupaten, yaitu Lumajang, Probolinggo, Malang, dan Pasuruan. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Tengger Sumeru. Gunung ini tengah menjadi gunung sejuta umat yang populer. Berbagai macam paket perjalanan ditawarkan untuk berwisata di gunung ini. Banyaknya fasilitas yang ada mempermudah para pemula di semua jenis usia.

4. GUNUNG PRAU

Nah, tak kalah populer dan cocok untuk pendaki pemula adalah Gunung Prau yang berlokasi di kawasan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Gunung Prau sangatlah populer terutama bagi para pendaki yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah. Medan yang mudah dan ketinggian yang rendah, menjadikan kegiatan mendaki gunung ini hanya memakan waktu 2-3 jam. Pemandangan bukit ala Teletubies dan sunrise menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Sayangnya, penulis buku #JalanPendaki ini selalu apes karena hanya bertemu kabut dan hujan setiap mendaki gunung ini. Bagi kalian yang tertarik untuk mendaki gunung ini, harus sedikit bersabar, karena pendakian Gunung Prau ditutup hingga tanggal 4 April 2018. Hal itu terjadi karena sedang ada penghijauan atau konservasi serta perbaikan jalur-jalur pendakian.

5. GUNUNG ANDONG

Rekomendasi lain dari pemilik akun Instagram @acentris ini adalah Gunung Andong, terletak di Kampung Sawit, Girirejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Memiliki ketinggian 1.726 mdpl, pendakian Gunung Andong membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 jam. Jika dibandingkan dengan gunung-gunung lain, Gunung Andong ini termasuk yang cukup aman dan tidak terlalu ekstrem. Meski begitu, gunung ini menyimpan pemandangan yang menakjubkan di puncaknya. Pendaki bisa melihat lanskap Kota Solo dan Salatiga dari atas. Asyik ya? Eits, meski indah dan cukup aman, tetap nomor satukan keselamatan dengan mempersiapkan pendakian sebaik mungkin ya.

ISNANI NAFI’AH
GEN SINDO
Institut Pertanian Bogor

(amm)

memiliki banyak gunung yang menyuguhkan pemandangan indah. Namun, banyak orang yang ragu untuk mendaki dan menikmati pemandangan langsung dari puncak gunung.Buat para pemula yang ingin mencoba mendaki, Acen Trisusanto, pendaki yang juga gemar menulis di blog ini mempunyai tips dan rekomendasi buat kalian. Menurut Acen, selain melihat kepopuleran dan keindahannya, pemula juga harus memperhatikan jarak yang harus ditempuh, jenis track serta cuaca. Berikut rekomendasi Acen untuk kalian para pendaki pemula. Check this out!Gunung yang terletak di Garut, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.622 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini sangat cocok untuk kalian yang baru pertama kali naik gunung. Menurut pria berkumis tipis ini, Gunung Papandayan mempunyai paket lengkap seperti waktu tempuh yang singkat, yaitu 4-6 jam saja bagi pemula, track yang tidak terlalu sulit, dan tentunya pemandangan yang indah. Selain itu, tersedia WC kapsul yang memudahkan pendaki, terutama bagi pemula yang belum terbiasa menyatu dengan alam. Namun, bagi pemula perlu ekstra hati-hati. Selain dikenal dengan udaranya yang dingin, gunung ini juga salah satu gunung api yang masih aktif. Jadi, perlu persiapan yang matang untuk melakukan pendakian di gunung ini.Bagi kalian yang ingin naik gunung tetapi tidak mempunyai banyak persiapan dan waktu luang, Gunung Pancar menjadi pilihan yang tepat. Meskipun tidak memiliki puncak, pemandangan hutan pinus yang menyejukkan dapat melepas penat pada akhir pekan. Gunung Pancar terletak di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan ketinggian 800 mdpl. Selain track yang mudah, pengunjung juga dapat berkemping di area sekitar Gunung Pancar serta terdapat pula fasilitas lainnya, seperti berkuda, bersepeda, dan pemandian air panas. Gunung ini cocok didaki bersama keluarga maupun sahabat.Siapa sih yang tak kenal dengan keindahan Gunung Bromo yang terletak di empat lingkup kabupaten, yaitu Lumajang, Probolinggo, Malang, dan Pasuruan. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Tengger Sumeru. Gunung ini tengah menjadi gunung sejuta umat yang populer. Berbagai macam paket perjalanan ditawarkan untuk berwisata di gunung ini. Banyaknya fasilitas yang ada mempermudah para pemula di semua jenis usia.Nah, tak kalah populer dan cocok untuk pendaki pemula adalah Gunung Prau yang berlokasi di kawasan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Gunung Prau sangatlah populer terutama bagi para pendaki yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah. Medan yang mudah dan ketinggian yang rendah, menjadikan kegiatan mendaki gunung ini hanya memakan waktu 2-3 jam. Pemandangan bukit ala Teletubies dan sunrise menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Sayangnya, penulis buku #JalanPendaki ini selalu apes karena hanya bertemu kabut dan hujan setiap mendaki gunung ini. Bagi kalian yang tertarik untuk mendaki gunung ini, harus sedikit bersabar, karena pendakian Gunung Prau ditutup hingga tanggal 4 April 2018. Hal itu terjadi karena sedang ada penghijauan atau konservasi serta perbaikan jalur-jalur pendakian.Rekomendasi lain dari pemilik akun Instagram @acentris ini adalah Gunung Andong, terletak di Kampung Sawit, Girirejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Memiliki ketinggian 1.726 mdpl, pendakian Gunung Andong membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 jam. Jika dibandingkan dengan gunung-gunung lain, Gunung Andong ini termasuk yang cukup aman dan tidak terlalu ekstrem. Meski begitu, gunung ini menyimpan pemandangan yang menakjubkan di puncaknya. Pendaki bisa melihat lanskap Kota Solo dan Salatiga dari atas. Asyik ya? Eits, meski indah dan cukup aman, tetap nomor satukan keselamatan dengan mempersiapkan pendakian sebaik mungkin ya.ISNANI NAFI’AHGEN SINDOInstitut Pertanian Bogor

BACA JUGA:   Mendaki Gunung Bahasa Jepang

Also Read

Bagikan: