Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Baik Indonesia maupun Malaysia mempunyai banyak kesamaan budaya. Namun, belakangan ini muncul masalah terkait pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia.
Masalah ini muncul ketika terdapat klaim dari Malaysia mengenai beberapa warisan budaya Indonesia seperti tari kecak dan batik. Tentu saja hal ini menuai banyak protes dari masyarakat Indonesia yang merasa bahwa budaya mereka dicuri oleh Malaysia.
Namun, sebelum kita memasuki kasus tersebut, mari kita sedikit mengulas sejarah hubungan Indonesia dan Malaysia. Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara tetangga memiliki banyak kesamaan budaya seperti bahasa, seni tradisional, dan masakan. Namun, kedua negara juga mengalami beberapa perselisihan yang berujung pada terputusnya hubungan diplomatik pada tahun 1965.
Namun, sejak saat itu hubungan antara Indonesia dan Malaysia mulai membaik. Pada tahun 1971, kedua negara menandatangani perjanjian persahabatan yang menggarisbawahi pentingnya hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia serta mengedepankan konsep kerja sama.
Beberapa masalah antara Indonesia dan Malaysia juga muncul pada sektor industri kreatif. Salah satu masalah yang paling krusial adalah klaim budaya oleh Malaysia atas beberapa warisan budaya Indonesia.
Salah satu contoh dari pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia adalah tentang tari kecak. Tari kecak adalah salah satu tarian tradisional Bali yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Namun, Malaysia pernah membuat klaim bahwa tari kecak adalah warisan budaya Malaysia. Hal ini tentunya menuai pro-kontra dari masyarakat Indonesia dan Bali khususnya karena tari kecak memang menjadi salah satu ikon tradisional Bali yang harus dijaga.
Selain tari kecak, batik pun menjadi salah satu budaya yang di klaim oleh Malaysia. Sebagai informasi, batik adalah seni kain Indonesia yang sangat terkenal dan sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2009. Namun, Malaysia juga pernah mengklaim bahwa batik asli Malaysia.
Pihak Indonesia tentunya sangat berkepentingan untuk melindungi dan menjaga warisan budaya mereka. Warisan budaya Indonesia tidak hanya mempunyai nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Namun, perlu diingat bahwa hak cipta atas warisan budaya tidak hanya dimiliki oleh satu negara saja. Warisan budaya adalah suatu cerminan dari kebudayaan manusia yang seharusnya dipertahankan bersama. Pengakuan atas warisan budaya memang harus dilakukan, namun jangan sampai mengklaim dan merasa paling benar.
Maka dari itu, Indonesia dan Malaysia perlu untuk berdiskusi dan bersama-sama membangun kerja sama dalam hal pelestarian warisan budaya. Kedua negara harus meningkatkan persahabatan dan memperkuat hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia.
Dalam hal ini, Indonesia juga perlu melakukan pelestarian terhadap warisan budaya yang ada dan terus mempromosikan warisan budaya Indonesia ke dunia internasional. Pemerintah Indonesia harus membuat program-program yang dapat mengangkat warisan budaya Indonesia dan memperkenalkannya ke dunia internasional supaya warisan budaya Indonesia semakin terkenal.
Secara keseluruhan, pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia tentunya menjadi salah satu masalah sensitif antara kedua negara. Namun, kedua negara harus mampu menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik dan mengedepankan kerja sama dalam mengelola warisan budaya. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi kedua negara dan masyarakatnya.