Terkadang, kita sering mendengar bahwa budaya Indonesia telah diambil, dicuri, atau diklaim oleh negara tetangga, Malaysia. Apakah ini benar? Apakah pelanggaran budaya tumbuh subur antara Indonesia dan Malaysia?
Budaya Indonesia yang Diklaim Malaysia
Ada beberapa hal yang sering dikatakan bahwa Malaysia mengklaim sebagai budaya mereka, yang sebenarnya berasal dari Indonesia. Berikut ini beberapa contohnya:
1. Batik
Batik, teknik celup dan tutup, adalah seni tradisional Indonesia yang diakui dunia. Namun, Malaysia juga mengklaim sebagai budaya mereka. Bahkan, pada tahun 2009, UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Budaya Dunia dari Malaysia.
Namun, fakta sebenarnya adalah bahwa batik adalah seni tradisional Indonesia yang telah ada selama berabad-abad, dan bahkan terdapat peninggalan batik pada zaman Majapahit. Meskipun begitu, Malaysia telah mengembangkan gaya batik mereka sendiri yang dikenal sebagai batik tulis.
2. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo berasal dari kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dan dikenal sebagai salah satu seni pertunjukan tradisional Indonesia yang spektakuler. Namun, Malaysia juga mengklaim sebagai budaya mereka. Pada bulan Februari 2017, Malaysia menampilkan "Reog Ponorogo" mereka di acara "Festival Seni Tradisional ASEAN" di Kuala Lumpur.
Namun, kembali lagi, Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan tradisional dari Indonesia. Dimana mereka mengenakan topeng singa, penari memainkan kipas dan tanduk di atas kepala mereka yang berat hingga 50 kilogram. Sedangkan Malaysia menampilkan hidangan sambal mereka dalam pertunjukan mereka.
3. Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional dari Jawa Barat, Indonesia. Namun, Menteri Pariwisata Malaysia, Datuk Seri Andrew Shahrul, mengklaim bahwa angklung adalah warisan budaya Malaysia dan bahkan terdaftar sebagai warisan UNESCO untuk Malaysia pada tahun 2010.
Namun, angklung memang berasal dari Indonesia, dan terdapat peninggalan angklung pada zaman Kerajaan Sunda di tahun 7 M. Selain itu, Indonesia telah mengajukan angklung sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO dan telah diakui pada tahun 2010.
Mengapa Budaya Indonesia Diklaim Malaysia?
Meskipun ada banyak seni dan budaya di Indonesia yang diasumsikan oleh Malaysia, ini mungkin terjadi karena kedekatan kedua negara dan juga karena kepentingan politik. Selain itu, upaya Malaysia untuk mencari identitas seni tradisional mereka sendiri yang unik juga bisa jadi menjadi faktor.
Kesimpulan
Fakta membuktikan bahwa banyak budaya Indonesia yang telah diambil, dicuri atau diklaim oleh Malaysia. Namun, ketidakakuratan klaim tersebut sebenarnya juga berlatar belakang dari upaya Malaysia untuk mencapai identitas seni tradisional mereka sendiri. Namun, sebagai orang Indonesia, kita tetap harus bangga dan membatasi agar budaya kita tidak hilang diabaikan. Sebagai pelajar sejarah, kita dapat mempertahankan identitas budaya kita melalui pengenalan, penghargaan dan pengkaryaan kembali kebudayaan Indonesia yang sudah ada dengan konsep kreatif yang memadukan hasil karya rupa modern dengan kebudayaan tradisional yang lama. Mari bersama-sama mempertahankan budaya kita yang kaya dan beragam!
Referensi
- UNESCO, Batik: from Dying Tradition to World-Class Fashion, http://www.unesco.org/new/en/culture/themes/dialogue/batik/
- Pavenski, Marijan, "Worshiping the god of Reog Ponorogo", April 5, 2017, https://asiapacific.anu.edu.au/newmandala/2017/04/05/worshipping-the-god-of-reog-ponorogo/
- Zulkifli Tahir, Malaysia’s Angklung bid upsets Indonesia, July 12, 2010, https://www.thestar.com.my/news/nation/2010/07/12/malaysias-angklung-bid-upsets-indonesia/