Jakarta –
Depok punya buah khas yang juga jadi ikon kota yakni belimbing dewa. Di Depok, kamu bisa panen belimbing langsung di kebun sambil wisata bareng keluarga.
Belum banyak yang tahu kalau di Depok ada kebun belimbing yang jadi kawasan agrowisata. Kebun belimbing milik warga ini bisa jadi area piknik sekaligus panen dan menikmati segarnya belimbing yang matang pohon.
Salah satu perkebunan belimbing yang bisa disambangi yakni di kawasan Pancoran Mas, Depok. Arahkan kendaraan ke Gang H. Nisan, di dalam jalan ini kamu bisa menemui banyak kebun belimbing yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat.
Panen Belimbing Dewa di Depok Foto: detikFood/Devi S. Lestari
Kami menghampiri kebun milik Pak Bayong, puluhan pohon belimbing tampak rimbun dan menghasilkan suasana teduh. Sapa hangat Pak Bayong menyambut kami yang memang tengah mencari kebun belimbing dewa khas Depok.
Pak Bayong adalah salah satu warga yang memiliki kebun belimbing. Di lahannya, ia menanam kurang lebih 20 pohon belimbing produktif. Menurutnya, jumlah pohon ini relatif sedikit dibandingkan petani kebun lain yang punya lebih banyak pohon belimbing.
“Di sini memang kebunnya belimbing. Kalau masuk lagi ke sana makin banyak, makin luas. Dikelola warga aja, itu tanah hak guna gitu dimanfaatin buat kebun belimbing,” kata Pak Bayong.
Dalam setahun, kebun ini bisa panen belimbing hingga 3 kali. Artinya, buah dengan nama latin Averrhoa carambola ini bukanlah buah musiman.
Panen Belimbing Dewa di Depok Foto: detikFood/Devi S. Lestari
Setelah belimbing matang, akan dipanen serentak. Tak lama kemudian akan tumbuh kembali bunga yang menjadi calon buah belimbing berikutnya. Siklus ini berlangsung sepanjang tahun.
Dalam sekali panen, kebun Pak Bayong bisa menghasilkan hingga 2 ton belimbing. Bayangkan bagaimana serunya kalau bisa memetik langsung belimbing dari pohon ini.
Pak Bayong juga mempersilahkan bagi siapapun yang ingin mampir ke kebunnya untuk panen ataupun sekedar mencicip buah belimbing. DetikFood juga tak mau melewatkan kesempatan ini.
Sayangnya, belimbing baru saja dipanen seminggu yang lalu sehingga semua buah matang sudah dipetik habis. Kami hanya bisa jalan-jalan sambil melihat buah belimbing yang baru saja tumbuh.
Meskipun tak bisa memetik langsung, kami bisa mencicip rasa buah belimbing yang disimpan Pak Bayong. Buahnya punya ukuran sedang, memiliki warna kuning cerah. Beberapa buah terlihat agak oranye, tanda sudah sangat tua.
Kami juga mencicipi rasa belimbing ini. Belimbing dewa ternyata punya rasa manis segar. Kandungan airnya sangat tinggi, begitu digigit langsung tumpah air manis asam ke dalam mulut. Segar!
Tekstur belimbing dewa juga terbilang empuk renyah. Meskipun sudah disimpan selama seminggu, rasanya masih segar dan tidak cepat membusuk.
Satu buah belimbing dewa memiliki berat kurang lebih 250 gram, namun tak jarang belimbing Pak Bayong memiliki ukuran jumbo. Satu buahnya bahkan bisa mencapai berat 800 gram.
Jika kamu datang saat panen, Pak Bayong akan mempersilahkan memetik buah belimbing langsung. Kamu bisa memilih buah paling matang yang tampilannya menarik.
Satu kilo buah belimbing ini dibanderol Rp 15 ribu hingga Rp 19 ribu. Kamu bisa menyantapnya langsung atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Tertarik panen belimbing dewa langsung? Musim panen selanjutnya diperkirakan tiba pada pertengahan hingga akhir Desember 2020.
Kebun belimbing dewa Pak Bayong
Gg. H. Nisan, Rangkapan Jaya Baru
Pancoran Mas, Depok
Simak Video “
Bikin Laper: Nyobain Coto Makassar di Depok, Sama Nggak Ya?
“
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)
Kota Depok terbentuk tahun 1999 berdasarkan UU No.15 Tahun 1999, dengan luas wilayah 20.029 m² yang meliputi 6 Kecamatan, yaitu : Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, Limo, Sawangan dan Cimanggis. Salah satu potensi pertanian yang cukup potensial adalah belimbing.
Belimbing Depok yang dikenal dengan Belimbing Dewa ini merupakan buah hasil karya petani penangkar Depok, Bapak H.Usman Mubin. Buah yang berwarna kuning-oranye ini, mengandung vitamin C dan A yang cukup tinggi. Belimbing Depok yang besar dapat mencapai 0.8 kg per buah. Rasa manisnya ditengarai sebagai obat herbal penurun darah tinggi/hipertensi, kencing manis, nyeri lambung, dan sebagainya.
Buah ini sangat prospektif dikembangkan di Kota Depok, dan kini telah menjadi buah unggulan yang secara komparatif lebih unggul dibandingkan buah belimbing yang lainnya yang ada di Indonesia. Hal ini diketahui pada setiap event lomba buah unggul dan pameran-pameran buah nasional serta internasional. Buah Belimbing Dewa selalu menjuarai lomba buah unggul tingkat nasional versi Trubus.
Potensi pertanian belimbing di Kota Depok sampai tahun 2006 berjumlah 33.729 dengan total luas areal 135 Ha yang menyebar di wilayah Kota Depok. Perkiraan buah belimbing yang produktif berumur tanaman lebih dari 4 tahun, yang memiliki kapasitas produksi per tahun 100-150 kg per pohon per tahun. Tanaman produktif ini kurang lebih berjumlah sekitar 27.500-28.000 pohon terdapat di Depok. Sehingga perkiraan total produksi yang dihasilkan dari belimbing Depok berkisar antara 2.700 ton sampai 3.000 ton per tahun. Sementara kapasitas produksi belimbing jika diterapkan budidaya sesuai SOP Belimbing Dewa, diharapkan produktifitas per pohon dapat mencapai 300 kg per tahun dan jika diasumsikan harga per kg belimbing berkisar antara Rp 4.000 – Rp 6.000. Maka omzet penjualan belimbing setiap tahun berkisar Rp 16 Miliar sampai 24 Miliar per tahun. Nilai yang cukup besar untuk satu produk pertanian perkotaan.
Tanaman belimbing di Kota Depok banyak dikembangkan di lahan-lahan masyarakat. Uniknya, banyak juga yang dikembangkan di sepanjang kali Ciliwung, contohnya di kelurahan Pondok Cina, kelurahan Tugu dan kelurahan Kelapa Dua. Sehingga pemandangan sepanjang kali Ciliwung menjadi indah dan asri dengan keberadaan tanaman belimbing ini. Hal ini berpotensi menjadi kawasan agrowisata belimbing Depok di sepanjang DAS Ciliwung. Suatu potensi sumber daya alam yang tak ternilai harganya, terutama di tengah keramaian lalu-lintas jalan di Kota Depok.
Upaya lain dalam meningkatkan nilai tambah produk belimbing adalah pengolahan produk. Walaupun usaha pengolahan hortikultura di kota Depok masih minim, akan tetapi sosialisasi pelatihan bagi pengusaha mikro di bidang pengolahan dalam memproduksi olahan hortikultura khususnya buah-buahan menjadi minuman segar terus ditingkatkan. Sampai kini mulai banyak pengusaha di kota Depok yang merintis olahan produk holtikultura seperti buah belimbing dan jambu biji merah, diantaranya Bapak Toni, Ibu Maria dan Ibu Retno.
Toko Fresh e adalah salah satu toko buah segar di Jl. Margonda yang telah melakukan kemitraan dengan Asosiasi Petani Belimbing Depok (APEBEDE) dalam pemasaran buah belimbing, jambu dan lain-lain. Walaupun kapasitas penerimaan produk masih rendah sekitar 15-20 kg per minggu, akan tetapi perlu upaya mempertahankan kemitraan ini. Pada akhirnya petani memiliki kemampuan untuk berkomitmen dengan pengusaha ritel buah segar yang selalu memenuhi 3 K (Kapasitas, Kontinuitas, dan Kualitas). PT Sewu Segar sebagai supplier buah belimbing untuk wilayah Jakarta dan Surabaya telah membantu memasarkan belimbing hingga mencapai 1 ton per bulannya. Kapasitasnya akan terus dinaikkan sesuai peningkatan hasil kualitas belimbing dari para petani Kota Depok.
Dalam upaya pemenuhan kualitas produk, para petani mulai menerapkan SOP GAP Belimbing Dewa. Hal ini juga dipicu dengan peluang pasar komoditas yang masih cukup besar, karenanya keunggulan spesifik yang dimiliki Belimbing Dewa Depok cukup diminati konsumen. Peluang pasar belimbing untuk kawasan Jabodetabek ini menjadikan Depok memiliki peningkatan kualitas produksi Belimbing Dewa mencapai angka 6.000 ton pertahun.
Depok yang memiliki visi sebagai kota niaga dan jasa diharapkan menjadi daerah yang nyaman bagi penduduknya. Kenyamanan tersebut salah satunya dengan tetap mempertahankan ruang terbuka hijau dan potensi lahan pertanian.
Belimbing yang produktif menjadi salah satu pilihan dalam mempertahankan ruang terbuka hijau perkotaan. Sesuai amanat UU Tata Ruang, ruang terbuka hijau perkotaan harus memuat 30% dari total luas wilayah, Kota Depok tetap memiliki komoditas unggulan yang bernilai kompetitif dan komparatif khususnya komoditas hortikultura yang merupakan sumber daya lokal (Base Resources) Kota Depok yaitu belimbing. Keunggulan spesifik inilah yang harus dilestarikan dan menjadi ikon kota, sehingga di masa mendatang Kota Depok tetap memiliki kebanggaan akan sumber daya alam yang potensial dari pengembangan produk pertanian spesifik wilayah dan mendukung ruang terbuka hijau Kota Depok.
PIKIRAN RAKYAT – Seperti yang sudah diketahui, buah belimbing merupakan Ikon Kota Depok. Budidaya buah belimbing di Depok bisa ditemukan di setiap wilayah.
Sebutan kota belimbing ini sampai sekarang masih dikenal oleh banyak orang dan ini menjadi salah satu potensi untuk Depok dalam mengembangkan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimilikinya sebagai sumber perekonomian.
Perawatan pohonnya yang sangat mudah dan memberikan potensi ekonomi yang besar, membuat warga depok setia menjadi petani belimbing, khususnya belimbing dewa yang terkenal manis dan memiliki ukuran yang besar.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Akhir Pekan di Depok yang Cocok Untuk Bersantai Bersama Keluarga
Belimbing yang tumbuh subur di beberapa wilayah kecamatan di Depok ini diberi nama Belimbing Dewa. Jenis Belimbing Dewa ini dinilai lebih unggul dibandingkan jenis belimbing yang lain.
Kota Depok dijadikan sebagai tempat agrowisata karena banyak ditumbuhi oleh pohon belimbing. Jika ingin melihat langsung perkebunan buah belimbing ini, bisa datang langsung ke Kelurahan Pasir Putih, Sawangan, Depok.
Belimbing dari perkebunan ini memiliki beberapa keunggulan dibanding buah yang dihasilkan di daerah lain yaitu warnanya yang menarik dan rasanya yang manis.
Baca Juga: Tak Perlu Antre, Kini Pendaftaran Puskesmas di Depok Berbasis Online
Kelurahan Pasir Putih sebagai agrowisata belimbing bukan hanya karena lahan perkebunannya yang luas. Desa di kecamatan Sawangan ini juga memiliki koperasi serta tempat pengolahan belimbing yang bernama Pusat Koperasi Pengembangan dan Pengolahan Belimbing Dewa.
Agrowisata Belimbing Dewa di Pasir putih tidak hanya meliputi satu perkebunan saja. Beberapa kebun milik petani juga dijadikan destinasi untuk lebih mengenal buah belimbing ini.