Budaya Indonesia yang Diklaim Negara Malaysia

Agnes Yolanda

Indonesia dan Malaysia telah memiliki hubungan yang panjang dan kompleks. Hubungan kedua negara ini selalu menjadi topik pembicaraan yang menarik dan konsisten. Salah satu masalah yang kerap muncul dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia adalah klaim budaya Indonesia yang diklaim oleh negara Malaysia. Apa sebenarnya klaim budaya tersebut dan bagaimana Indonesia meresponnya? Mari kita ulas bersama.

Apa yang Dimaksud dengan Klaim Budaya?

Klaim budaya sebenarnya tidak hanya terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Di seluruh dunia, terdapat negara yang mengklaim budaya lain sebagai miliknya sendiri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya kesamaan dalam sejarah dan budaya, konflik politik, atau bahkan persaingan ekonomi.

Namun, dalam kasus Indonesia dan Malaysia, klaim budaya menjadi hal yang kontroversial karena adanya tudingan bahwa Malaysia dengan sengaja mengambil dan mengklaim budaya Indonesia sebagai miliknya sendiri untuk kepentingan politik dan ekonomi.

Pada dasarnya, klaim budaya dilakukan dengan cara merebut atau meniru aspek budaya dari negara lain. Hal ini bisa dilakukan dengan mengambil objek budaya seperti tata cara, kesenian, pakaian, makanan, atau bahkan cerita rakyat.

Klaim Budaya Indonesia yang Diklaim oleh Negara Malaysia

Salah satu klaim budaya yang paling kontroversial adalah klaim Malaysia atas tari Pendet dari Bali. Pendet adalah sebuah tari tradisional dari Bali yang biasa dipentaskan sebagai tarian penyambutan. Namun, pada tahun 2009, Malaysia mengklaim bahwa Pendet adalah milik mereka dan menampilkan tari tersebut dalam sebuah pameran budaya di negeri jiran.

Selain tari Pendet, klaim budaya lain yang diklaim oleh Malaysia adalah rendang, sebuah hidangan masakan yang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Malaysia mengklaim bahwa rendang adalah masakan tradisional mereka, padahal rendang telah menjadi salah satu makanan khas Indonesia.

BACA JUGA:   Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY: Menjaga Peninggalan Budaya Indonesia

Bagaimana Indonesia Merespon Klaim Budaya tersebut?

Sebagai negara yang keberadaannya selalu dihargai di panggung dunia, Indonesia telah memberikan respon atas klaim budaya Malaysia dengan tegas dan diplomatis. Indonesia berpendapat bahwa klaim budaya Malaysia merupakan bentuk pencurian intelektual yang tidak dapat diterima.

Indonesia juga telah melakukan tindakan diplomatik dengan cara meminta bantuan lembaga internasional seperti UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) untuk memastikan bahwa identitas budaya Indonesia terlindungi dan diakui secara internasional.

Selain itu, Indonesia juga mengajak Malaysia untuk berdialog dan membicarakan masalah-masalah budaya dengan cara yang baik. Indonesia berharap bahwa melalui dialog dan kerjasama, kedua negara dapat menciptakan pemahaman yang tepat dan saling menghormati terhadap budaya masing-masing.

Kesimpulan

Klaim budaya yang dilakukan oleh negara manapun adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Dalam kasus Indonesia dan Malaysia, klaim budaya menjadi hal yang kontroversial karena adanya tudingan bahwa Malaysia dengan sengaja mengambil dan mengklaim budaya Indonesia sebagai miliknya sendiri untuk kepentingan politik dan ekonomi. Indonesia telah memberikan respon yang tegas dan diplomatis atas klaim budaya yang dilakukan oleh Malaysia dan mengajak Malaysia untuk berdialog dan menciptakan pemahaman yang tepat dan saling menghormati terhadap budaya masing-masing.

Dengan demikian, kita sebagai bangsa Indonesia harus terus memelihara dan mempertahankan identitas budaya kita, dan tidak meninggalkan upaya untuk melestarikannya demi masa depan bangsa.

Also Read

Bagikan: