Cagar Budaya Karo yang Terletak di Kecamatan Berastagi

Ian Pranowo

Berbicara tentang kekayaan budaya Indonesia, maka tanah Karo di Sumatera Utara menjadi jawaban yang tepat. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Karo adalah Cagar Budaya Karo yang terletak di Kecamatan Berastagi.

Sejarah Penemuan Cagar Budaya Karo

Cagar budaya Karo yang terletak di Kecamatan Berastagi merupakan situs bersejarah yang ditemukan pada tahun 1981 oleh seorang arkeolog bernama Drs. Sutrisno. Situs ini berupa semacam kompleks perumahan masyarakat Karo yang diduga berasal dari abad ke-7 dan ke-8 Masehi.

Setelah melalui beberapa kali penggalian, akhirnya situs ini diperkirakan memiliki luas sekitar 4 hektar dengan sisa-sisa bangunan yang terdiri dari beberapa jajaran rumah, halaman, dan lorong.

Keunikan Cagar Budaya Karo

Cagar budaya Karo yang terletak di Kecamatan Berastagi memiliki keunikan tersendiri. Pertama, bangunan-bangunan yang ada di dalam kompleks tersebut memiliki ciri khas arsitektur masyarakat Karo pada masa lalu.

Kedua, di dalam kompleks tersebut terdapat pula sisa-sisa tempat pembuatan arak tradisional, yang merupakan hasil dari fermentasi air nira aren atau kelapa. Proses pembuatan arak tradisional ini sangat kental dengan kebudayaan masyarakat Karo yang terkenal dengan istilah "arumanis".

Pentingnya Melestarikan Cagar Budaya Karo

Cagar budaya Karo yang terletak di Kecamatan Berastagi merupakan warisan masa lalu yang harus dilestarikan dan dipelajari oleh generasi muda. Selain itu, keberadaan cagar budaya ini juga menjadi salah satu destinasi wisata edukatif yang menarik dan unik.

Oleh karena itu, pemerintah setempat dan masyarakat sekitar perlu menjaga kelestarian cagar budaya ini. Sebagai upaya melestarikan cagar budaya ini, sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti penggalangan dana dan pembuatan acara wisata edukatif.

Kesimpulan

Cagar budaya Karo yang terletak di Kecamatan Berastagi merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan. Keunikan dan pentingannya membuat cagar budaya ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Masyarakat sekitar dan pemerintah setempat perlu bekerja sama untuk melestarikan keberadaannya agar dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.

BACA JUGA:   Menikmati Keindahan “Bale Barong” di Bali

Also Read

Bagikan: