Balikpapan merupakan kota yang dikenal dengan keindahan alamnya, khususnya pantainya yang indah. Namun, siapa sangka bahwa kota ini ternyata memiliki cagar budaya yang menjaga nilai sejarahnya. Salah satu cagar budaya yang menarik perhatian adalah rumah lengkung di Balikpapan.
Sejarah Rumah Lengkung Balikpapan
Rumah lengkung adalah jenis rumah panggung yang bentuknya melengkung. Rumah ini sudah ada sejak zaman dahulu kala dan menjadi identitas khas daerah Kalimantan Timur. Rumah lengkung Balikpapan sendiri merupakan salah satu cagar budaya yang harus dijaga keberadaannya agar tidak hilang.
Rumah lengkung Balikpapan awalnya digunakan sebagai tempat tinggal suku Dayak. Rumah ini dibangun dengan menggunakan bahan alami seperti kayu dan ijuk, serta dilengkapi dengan atap daun nipah. Adapun tujuan dibangunnya rumah ini adalah untuk memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi suku Dayak yang hidup di pedalaman hutan Kalimantan.
Bentuk Rumah Lengkung Balikpapan
Rumah lengkung Balikpapan memiliki bentuk yang unik dan artistik. Bentuk melengkung pada rumah ini dianggap dapat menolak musuh serta mengarahkan roh ke alam baka. Selain itu, rumah lengkung ini juga memiliki beberapa bagian yang memiliki makna filosofis.
Adapun bagian-bagian pada rumah lengkung Balikpapan, antara lain:
-
Rangkaian Tangga
Bagian tangga pada rumah lengkung Balikpapan terletak di tengah-tengah dan menuju ke tempat duduk penonton. Tangga dalam rumah ini digunakan sebagai media perantara untuk memasuki tempat duduk penonton, hingga menstimulasi pengunjung untuk berimajinasi sebagai seorang raja atau tokoh penting. -
Lenagan
Lenagan pada rumah lengkung Balikpapan terletak di bawah tangga dan digunakan sebagai tempat tempat memasak. Dalam hukum adat Dayak, lenagan dianggap sebagai tempat keramat yang harus dijaga dengan baik oleh pemilik rumah. -
Tanda Bulang dan Tanda Palang
Tanda bulang dan tanda palang merupakan dua simbol penting yang menjadi bagian dalam elemen komponen rumah lengkung Balikpapan. Tanda bulang melambangkan bentuk filosofi yang tertulis dalam sastra, seperti syair atau gurindam. Sedangkan tanda palang melambangkan simbol keseimbangan dan keadilan.
Upaya Pelestarian Rumah Lengkung Balikpapan
Seiring berjalannya waktu, kota Balikpapan mengalami perkembangan pesat. Perkembangan ini berdampak pada semakin berkurangnya rumah lengkung Balikpapan yang masih tersisa. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat setempat bersama-sama berupaya untuk melestarikan rumah lengkung Balikpapan.
Salah satu upaya pelestarian rumah lengkung Balikpapan adalah dengan menjadikannya sebagai cagar budaya. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk memperbaiki rumah lengkung yang rusak, serta melakukan pemeliharaan secara rutin agar rumah lengkung tersebut tetap terjaga keberadaannya.
Masyarakat setempat juga turut berpartisipasi dalam menjaga keberadaan rumah lengkung Balikpapan. Mereka mengadakan acara adat yang melibatkan rumah lengkung Balikpapan sehingga masyarakat bisa menyaksikan dan mengenal lebih dalam tentang makna filosofis yang terkandung dalam rumah tersebut.
Kesimpulan
Rumah lengkung Balikpapan bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga memiliki nilai filosofis dan identitas kultural. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pelestarian agar keberadaan rumah lengkung Balikpapan tidak hilang begitu saja. Pemerintah dan masyarakat setempat harus bersinergi dan berkomitmen untuk menjaga cagar budaya ini agar tetap ada hingga generasi selanjutnya.