Di taman ada apa saja

Gundana

Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pernahkah kamu pergi ke taman dan melihat apa sajakah benda-benda yang ada di dalamnya?

Jika pernah, berarti kamu sedang melihat things at park atau yang dalam bahasa Indonesia disebut benda-benda di taman.

Sebelum membahas things at park, akan dijelaskan terlebih dahulu jenis-jenis taman pada umumnya.

Jenis taman (park)

Secara garis besar, taman bisa dibagi menjadi lima jenis, yakni taman botani, taman, taman bermain, taman hiburan, taman nasional, dan kebun binatang. Berikut penjelasannya:

Botanical garden (taman botani)

Adalah taman yang membudidayakan tanaman, dan terbuka untuk umum. Contohnya Kebun Raya Bogor di Bogor, Jawa Barat.

Park (taman)

Adalah tempat luar ruangan yang disediakan untuk kesenangan umum. Contohnya Taman Jaksa dan Taman Tugu Keris di Jambi.

Baca juga: Things at Hospital, Benda-benda Rumah Sakit dalam Bahasa Inggris

Playground (taman bermain)

Jenis taman ini digunakan sebagai tempat bermain anak-anak. Umumnya ada beberapa alat bermain di playground, seperti ayunan, perosotan, kotak pasir, dan sebagainya.

Amusement park (taman hiburan)

Merupakan jenis taman yang memiliki wahana permainan, seperti outbond, flying fox, dan hiburan lainnya. Untuk masuk ke taman ini, pengunjung harus membayar biaya masuk. Contohnya Kampung Radja di Jambi.

National park (taman nasional)

Merupakan taman yang dimiliki oleh negara dan dikelola pemerintah untuk pelestarian habitat binatang atau alam itu sendiri.

Taman nasional bisa dijadikan sebagai taman rekreasi sekaligus media pembelajaran. Contohnya Taman Nasional Kerinci Sebelat, Taman Nasional Bantimurung, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Berbak Jambi, dan Taman nasional Pulau Komodo.

Zoo (kebun binatang)

Kebun binatang juga termasuk taman, di mana binatang dimasukkan dalam kandang yang telah dibuat mirip dengan habitat aslinya.

Baca juga: Things at Home, Belajar Benda-benda Rumah dalam Bahasa Inggris

Jenis taman ini bisa dijadikan sebagai wisata edukasi bagi orang-orang yang mencari informasi mengenai binatang.

Contohnya Kebun Binatang Ragunan di Jakarta, Kebun Binatang Surabaya, Taman Rimba Zoo Jambi, dan Gembira Loka di Yogyakarta.

Daftar benda-benda di taman

Berikut daftar things at park atau benda-benda yang ada di taman:

Things at parkArtiTrash canTempat sampahCarouselKomedi putarFountainAir mancurJogging path Jalur lariRest roomsToiletStatuePatungPicnic areaArea piknikPicnic tableMeja piknikGrillPangganganZooKebun binatangTreePohonBand shellPanggung hiburanBridle pathJalan untuk kudaDuck pondKolam bebekBicycle pathJalan untuk sepedaBenchBangku tamanPlaygroundTaman bermainJungle gymPanjatanMonkey barsPanjatan untuk monyetSlidePerosotanSwingsAyunanTire swingsAyunan yang terbuat dari banSeesawJungkat-jungkitWading poolKolam untuk berendamSandboxKotak pasirSandPasirFlowerBunga

Baca juga: Weather and Seasons, Mengenal Musim serta Cuaca dalam Bahasa Inggris

Contoh kalimat menggunakan kata “things at park”

Berikut lima contoh kalimat menggunakan benda-benda di taman:

  • Rania and Aldo play on sand.
    Rania dan aldo sedang bermain pasir.
  • My brother and I play swings at park.
    Saya dan kakak laki-laki saya bermain ayunan di taman.
  • Last Sunday, my family and I visited Taman Rimba Zoo, Jambi.
    Minggu lalu, saya dan keluarga saya mengunjungi Kebun Binatang Taman Rimba, Jambi.
  • Children plays on playground
    Anak-anak sedang bermain di taman bermain.
  • The supporters sit on the bench.
    Para penonton duduk di atas kursi.
BACA JUGA:   Wisata outbound di lumajang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

42. Taman Nasional Batang Gadis, ditetapkan pada 2004 dengan luas 1.080 km2
43. Taman Nasional Berbak, ditetapkan pada 1992 dengan luas 1.627 km2 (Situs Ramsar).
44. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, ditetapkan pada 1999 dengan luas 3650 km2 (unit Situs Warisan Dunia).
45. Taman Nasional Bukit Duabelas, ditetapkan pada 2000 dengan luas 605 km2
46. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, ditetapkan pada 1995 dengan luas 1.227 km2.
47. Taman Nasional Gunung Leuser, ditetapkan pada 1980 dengan luas 7.927 km2 (unit Situs Warisan Dunia, Cagar Biosfer Dunia & Taman Warisan ASEAN).
48. Taman Nasional Kerinci Seblat, ditetapkan pada 1999 dengan luas 13.750 km2 (unit Situs Warisan Dunia & Taman Warisan ASEAN).
49. Taman Nasional Sembilang, ditetapkan pada 2001 dengan luas 2.051 km2 (Situs Ramsar).
50. Taman Nasional Siberut, ditetapkan pada 1992 dengan luas 1.905 km2 (Cagar Biosfer Dunia).
51. Taman Nasional Tesso Nilo, ditetapkan pada 2004 dengan luas 1.000 km2.
52. Taman Nasional Way Kambar, ditetapkan pada 1989 dengan luas 1.300 km2 (Taman Warisan ASEAN).
53. Taman Nasional Zambrud, ditetapkan pada 2016 dengan luas 315 km2.
54. Taman Nasional Gunung Maras, ditetapkan pada 2016 dengan luas 168 km2.

“Kejatuhan Manusia” oleh Lucas Cranach, gambaran Taman Eden oleh seorang Jerman dari abad ke-16

Taman Eden, dari bahasa Ibrani Gan Eden, גן עדן (Arab: Jannatul ‘Adn ) adalah sebuah tempat yang diceritakan dalam Kitab Kejadian pasal 2 dan 3;[1] bagian dari agama Abrahamik. Cerita Taman Eden mengisahkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, memerintahkan mereka untuk tidak memakan buah dari Pohon Pengetahuan tentang Yang Baik dan Yang Jahat, dan bagaimana mereka dikeluarkan dari taman tersebut setelah melanggar perintah-Nya, karena tergoda oleh ular, dan memakan buah dari pohon Pengetahuan tersebut. Sebagai bagian dari pengusiran tersebut, kerubim (malaikat-malaikat kecil) dan sebuah pedang berapi dipasang di depan taman tersebut, untuk mencegah manusia kembali dan memakan dari Pohon Kehidupan.

Orang Kristen biasanya menghubungkan ular dengan Iblis, meskipun hal tersebut tidak dinyatakan secara eksplisit. Namun, sebuah sekte Kristen gnostik, dikenal sebagai Ofit, menyembah ular tersebut sebagai pahlawan yang mencoba untuk “impart” gnosis, dan mengatakan Tuhan adalah jahat mencoba untuk mengurung mereka di dalam penciptaan demi-urge.

BACA JUGA:   Wisata Edukasi di Malang: Menikmati Keindahan Alam dan Budaya yang Tersohor

Dalam cerita taman tersebut terletak di Eden, dan oleh karena itu “Eden” menandakan sebuah wilayah yang lebih besar yang merupakan tempat dari taman itu dan bukan nama taman tersebut. Dan oleh karena itu taman tersebut terletak di Eden.

Untuk penghubungan antara Taman Eden dengan firdaus (taman sorgawi dalam agama Timur-Tengah).

Kitab Kejadian tidak memuat banyak informasi tentang taman itu sendiri. Di taman ini terdapat Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan tentang Yang Baik dan Yang Jahat, serta berlimpah tanaman lainnya yang dapat menjadi sumber makanan bagi Adam dan Hawa.

“Sebuah sungai mengalir keluar dari Eden untuk mengairi taman itu, dan di situ sungai itu bercabang menjadi empat sungai”.

Teks ini menegaskan bahwa di dalam Taman itu sungai itu terbagi menjadi empat cabang: Tigris, Eufrat, Pison dan Gihon.[2] Identitas kedua sungai yang terakhir telah menjadi bahan argumen yang tidak ada habisnya, tetapi bila Taman Eden memang benar-benar dekat sumber-sumber sungai Tigris dan Eufrat, maka pencerita asli di Tanah Kanaan mestinya telah mengidentifikasikan lokasinya di sekitar Pegunungan Taurus.

Dalam buku karya Isaac Asimov, Asimov’s Guide to the Bible, ia membuat catatan bahwa kita harus “Memperhatikan bahwa bukan taman itu sendiri yang disebut Eden. Orang tidak dapat berbicara tentang ‘Eden’ seolah-olah kata itu sinonim dengan Taman tersebut, seperti halnya orang tidak dapat berbicara tentang ‘California’ seolah-olah kata itu sinonim dengan Taman Yosemite.”

Lokasi alternatif

[

sunting

|

sunting sumber

]

Bila lokasi dari para pencerita asli kisah ini diabaikan, maka telah adasejumlah klaim tentang lokasi geografis sesungguhnya dari Taman Eden, meskipun tak satupun di antaranya ada hubungannya dengan Timur Tengah dekat Mesopotamia. Lokasi yang jauh hingga di Ethiopia, Seychelles, Brabant, dan Bristol, Florida – semuanya telah diusulkan sebagai lokasi Taman ini. Banyak teolog Kristen percaya bahwa Taman ini tidak pernah ada di muka bumi, melainkan berada di dekat surga sehingga ia diidentikkan dengan Firdaus (lihat bawah).

Yang lainnya menunjuk bahwa dunia pada masa Eden telah dihancurkan dalam banjir besar pada masa Nuh dan karena itu tidak mungkin untuk melokalisir Taman itu di manapun juga dalam geografi pasca-banjir. Ada pula usaha untuk menghubungkannya dengan tanah mistis yang tenggelam di Atlantis. Sebuah lokasi favorit adalah Sundaland yang kini menjadi Laut Tiongkok Selatan. Dalam kasus ini, sungai Tigris dan Eufrat bukanlah sungai yang dirujuk dalam kisah ini, melainkan sungai-sungai yang di kemudian hari yang diberi nama sesuai dengan sungai-sungai yang telah ada sebelumnya, sama seperti pada masa modern ketika para kolonis menamai daerah baru mereka sesuai dengan ciri-ciri yang serupa di tanah asal mereka. Gagasan ini ini juga memecahkan masalah yang ada bahwa Alkitab menggambarkan sungai-sungai itu mempunyai sumber yang sama, sementara sungai-sungai Tigris dan Eufrat yang sekarang tidak memilikinya.

BACA JUGA:   Taman pintar thrift

Sebuah klaim mutakhir oleh arkeolog David Rohl menempatkan taman ini di timur laut Iran. Menurutnya, Taman ini adalah sebuah lembah sungai di sebelah timur Gunung Sahand, dekat Tabriz. Ia mengutip sejumlah kesamaan geologis dengan deskripsi Alkitab dan berbagai paralel linguistik sebagai buktinya.

Beberapa sejarahwan yang bekerja di dalam lingkup cakrawala budaya Sumeria paling selatan, di mana terdapat sumber paling awal yang masih ada tentang legenda ini, menunjuk kepada sebuah pusat perdagangan dari Zaman Perunggu di pulau Dilmun (kini Bahrain) di Teluk Persia, menggambarkannya sebagai ‘tempat terbitnya matahari’ dan ‘Negeri Orang-orang yang Hidup’. Setting mitos penciptaan Sumeria, Enûma Elish, jelas mempunyai kesejajaran dengan kisah-kisan Kejadian. Setelah kemerosotannya, dimulai pada sekitar 1500 SM, Dilmun mengembangkan reputasinya sebagai sebuah taman kesempurnaan eksotis yang telah lama lenyap, dan hal ini tampaknya telah memengaruhi cerita Taman Eden. Dalam proses kebalikannya, para penafsir yang berpikiran harafiah kadang-kadang telah berusaha menciptakan sebuah taman yang mirip Eden di pusat perdagangan di Dilmun.

Orang-orang Sumeria pertama hidup di dataran yang kini dikenal sebagai Irak selatan. Kata bahasa Sumeria untuk dataran adalah “edin”, dan kemungkinan sekali nama “Eden” berasal dari kata ini.

Eden sebagai Firdaus

[

sunting

|

sunting sumber

]

Kata firdaus yang dijadikan sinonim oleh orang Kristen dengan Taman Eden adalah sebuah kata Persia, yang menjelaskan sebuah taman buah-buahan yang bertembok atau sebuah taman berburu tertutup. Kata ini muncul tiga kali dalam Perjanjian Lama, jelas tidak dalam hubungan dengan Eden: dalam Kidung Agung 4:13; Kitab Pengkhotbah 3:5; Nehemia 2:8.

Istilah “Eden” dalam bahasa Ibrani kemungkinan berasal dari kata bahasa Akkadia edinu yang diambil dari kata bahasa Sumeria E.DIN..

Eden dalam Seni

[

sunting

|

sunting sumber

]

Pengusiran Adam dan Hawa dalam manuskrip Caedmon bahasa Inggris, sekitar 1000 M.

Motif-motif Taman Eden yang paling sering digambarkan dalam manuskrip iluminasi dan lukisan-lukisan “Tidurnya Adam” (“Penciptaan Hawa”), “Pencobaan atas Hawa” oleh Si Ular, “Kejatuhan Manusia” yaitu ketika Adam menerima buah itu, dan “Pengusiran”. Gambaran tentang “Hari Pemberian Nama di Eden” lebih jarang dilukiskan. Banyak dari kisah Milton Firdaus yang Hilang terjadi di Taman Eden.

  1. ^
  2. ^

    (Inggris)

    Paul Lawrence. 2006. The Lion Atlas of Bible History. oxford: Lion Hudson. 15.

Lihat pula

[

sunting

|

sunting sumber

]

Pranala luar

[

sunting

|

sunting sumber

]

  • (Inggris)

    Returning to Eden menyelidiki motif Taman Eden dari perspektif politis, historis dan filsafat, dan menganggapnya sebagai pendahulu dari utopianisme politik.

Also Read

Bagikan: