Gambar tato lompat batu nias

Gundana

Jakarta – Kita berlibur ke suatu destinasi tak hanya karena alamnya indah. Tradisi yang menarik macam Royal Wedding Yogya, juga menjadi nilai tambah. Tradisi unik dari yang lucu sampai seram menjadi alasan turis untuk datang.

Adat dan kebiasaan yang berbeda di setiap destinasi, justru menjadi pesona tersendiri untuk wisatawan. Tradisi unik merupakan daya tarik traveler untuk datang ke suatu Papua, Himalaya atau Prancis.

Indonesia sebagai negeri yang kaya budaya, juga banyak tempat lain di dunia, menarik wisatawan karena sejumlah adat, tradisi dan kebiasaan yang unik dan berbeda dengan tradisi di tempat asal wisatawan. Merasakan perbedaaan itu merupakan pengalaman berharga untuk wisatawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tradisi lompat batu Nias, upacara Ngaben, dan tato Dayak misalnya, adalah tradisi unik khas Indonesia yang sudah dikenal wisatawan dunia. Namun survei yang digelar detikTravel pun menunjukan sejumlah tradisi lain yang menjadi favorit wisatawan domestik seperti tradisi mudik dan pemakaman Toraja.

Spanyol punya tradisi adu banteng lawan matador, Indonesia punya adu kerbau Mapasilaga Tedong di Toraja dan adu domba di Garut. Ketika traveler jalan-jalan pada saat malam Tahun Baru, kebiasaan masyarakat di berbagai negara pun berbeda-beda serunya. Jangan cuma diam, berbaurlah dengan masyarakat lokal.

Berkomunikasi langsung dengan masyarakat setempat adalah cara terbaik untuk menikmati tradisi unik mereka. Lihat dan rasakan bagaimana mereka menyambut hari ulang tahun di China dengan makan mie panjang umur, menari Dabke di Libanon saat ada pernikahan atau bagaimana mereka menggeletakan mayat begitu saja di Kuburan Trunyan, Bali. Jangan seram, ya!

Ssst, ada juga tradisi seks yang unik seperti berbagi suami di Nepal, atau juga tradisi di sejumlah etnis di dunia untuk tampil cantik seperti memakai kalung leher bagi masyarakat Karen di Thailand.

Tradisi menarik cincin dari kue pernikahan di Peru atau melempar makanan saat Tahun Baru di Denmark, mungkin dirasakan lucu untuk wisatawan. Di sisi lain, tradisi lempar bayi di India dan memakai sarung tangan berisi semut di Amazon, Brasil bisa membuat wisatawan deg-degan dan merasa seram.

Masih banyak lagi aneka tradisi unik di dunia yang menarik untuk wisatawan dan tidak bisa disebutkan satu persatu. Tapi, ada satu kesimpulan yang menarik dari people to people contact antara wisatawan dan masyarakat lokal pemilik tradisi unik itu.

Perbedaan tradisi dan budaya di antara umat manusia, justru menjadi alasan wisatawan rela traveling ribuan kilometer ke tempat itu dan pariwisata pun berkembang. Kontak peradaban terjadi lewat pariwisata ketika traveler berkenalan dengan tradisi unik masyarakat setempat. Indah, bukan?

(shf/shf)

– Kita berlibur ke suatu destinasi tak hanya karena alamnya indah. Tradisi yang menarik macam Royal Wedding Yogya, juga menjadi nilai tambah. Tradisi unik dari yang lucu sampai seram menjadi alasan turis untuk datang.Adat dan kebiasaan yang berbeda di setiap destinasi, justru menjadi pesona tersendiri untuk wisatawan. Tradisi unik merupakan daya tarik traveler untuk datang ke suatu Papua, Himalaya atau Prancis.Indonesia sebagai negeri yang kaya budaya, juga banyak tempat lain di dunia, menarik wisatawan karena sejumlah adat, tradisi dan kebiasaan yang unik dan berbeda dengan tradisi di tempat asal wisatawan. Merasakan perbedaaan itu merupakan pengalaman berharga untuk wisatawan.Travel Highlight Tradisi Unik ingin mengangkat sejumlah potensi wisata di dalam dan luar negeri berupa tradisi yang khas dan menarik. Tradisi unik ini sangat beragam mulai dari kelahiran, kematian, anak beranjak dewasa, pernikahan, aspek religi dan lain-lainnya.Tradisi lompat batu Nias, upacara Ngaben, dan tato Dayak misalnya, adalah tradisi unik khas Indonesia yang sudah dikenal wisatawan dunia. Namun survei yang digelar detikTravel pun menunjukan sejumlah tradisi lain yang menjadi favorit wisatawan domestik seperti tradisi mudik dan pemakaman Toraja.Spanyol punya tradisi adu banteng lawan matador, Indonesia punya adu kerbau Mapasilaga Tedong di Toraja dan adu domba di Garut. Ketika traveler jalan-jalan pada saat malam Tahun Baru, kebiasaan masyarakat di berbagai negara pun berbeda-beda serunya. Jangan cuma diam, berbaurlah dengan masyarakat lokal.Berkomunikasi langsung dengan masyarakat setempat adalah cara terbaik untuk menikmati tradisi unik mereka. Lihat dan rasakan bagaimana mereka menyambut hari ulang tahun di China dengan makan mie panjang umur, menari Dabke di Libanon saat ada pernikahan atau bagaimana mereka menggeletakan mayat begitu saja di Kuburan Trunyan, Bali. Jangan seram, ya!Ssst, ada juga tradisi seks yang unik seperti berbagi suami di Nepal, atau juga tradisi di sejumlah etnis di dunia untuk tampil cantik seperti memakai kalung leher bagi masyarakat Karen di Thailand.Tradisi menarik cincin dari kue pernikahan di Peru atau melempar makanan saat Tahun Baru di Denmark, mungkin dirasakan lucu untuk wisatawan. Di sisi lain, tradisi lempar bayi di India dan memakai sarung tangan berisi semut di Amazon, Brasil bisa membuat wisatawan deg-degan dan merasa seram.Masih banyak lagi aneka tradisi unik di dunia yang menarik untuk wisatawan dan tidak bisa disebutkan satu persatu. Tapi, ada satu kesimpulan yang menarik dari people to people contact antara wisatawan dan masyarakat lokal pemilik tradisi unik itu.Perbedaan tradisi dan budaya di antara umat manusia, justru menjadi alasan wisatawan rela traveling ribuan kilometer ke tempat itu dan pariwisata pun berkembang. Kontak peradaban terjadi lewat pariwisata ketika traveler berkenalan dengan tradisi unik masyarakat setempat. Indah, bukan?

Sosiologi Info - Apa saja Contoh Kearifan Lokal di Indonesia dalam kehidupan sehari hari di lingkungan masyarakat ? Setidaknya ada 25 contoh kearifan lokal tersebut.

Nah mau tahu jawabannya, mari simak penjelasan dan beserta penjelasannya berikut ini, jangan lewatkan, yuk baca sampai habis.

BACA JUGA:   Tempat main anak anak lembang

Sekilas Memahami Kearifan Lokal

Masyarakat tidak akan bisa dilepaskan dari kebudayaannya. Apalagi di Indonesia yang sudah sejak dulu kental dengan kearifan lokalnya.

Yang bahkan dimiliki hampir oleh semua masyarakat di daerah masing masing punya kebudayaan tersendiri.

Serta punya tujuan dan makna yang berbeda beda antara satu dengan kearifan lokal lainnya. Misalnya masyarakat asli di Bali dan masyarakat asli di Sulawesi akan berbeda.

Mereka punya sendiri kebudayaan dan kearifan lokal tersebut. Tidak bisa dihindarkan, pastinya masyarakat itu punya keunikan, ritual, tradisi yang menjadi ciri khasnya sendiri. 

Lantas apa sebenarnya pengertian dari kearifan lokal itu ? 

Menurut Sibarani menjelaskan bahwa local wisdom adalah suatu bentuk pemahaman yang ada di dalam masyarakat.

Dimana untuk mengatur kehidupan masyarakat atau yang biasa disebut sebagai kearifan lokal atau local wisdom.

Setiap masyarakat punya kearifan lokal yang berbeda beda. Oleh karena itu apa saja contoh contoh dari kearifan lokal di Indonesia ?

Mari simak langsung beberapa contoh yang ada di dalam kehidupan masyarakat sehari harinya, yang punya tujuan dan makna tertentu.

Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Beserta Penjelasannya

Ada banyak memang kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Bahkan disetiap daerah pasti punya keunikan tersendiri.

Misalnya mulai dari contoh keunikan budaya, adat, tradisi, bahasa, dan kebiasaan lainnya. Dimana setiap wilayah itu punya perbedaan.

Lalu, apa saja contoh kearifan lokal di Indonesia beserta dengan penjelasannya di dalam masyarakat di kehidupan sehari-harinya ?

Berikut daftar terlengkapnya kearifan lokal di masyarakat, yaitu :

1. Awig-Awig yang Ada di Bali dan Lombok Barat

Kearifan lokal yang satu ini memang menjadi contoh bagaimana keunikan negara Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis dan suku.

Awig-awig adalah sebuah aturan adat yang mana menjadi pedoman untuk dalam hal bertindak serta bersikap. 

Utamanya dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam serta lingkungan. Yang ada dan dimiliki oleh masyarakat di daerah Bali dan Lombok Barat tersebut. 

Lantas ada yang bertanya Apa isi awig-awig ? Sekilas awig-awig adalah pada dasarnya memuat suatu hak dan kewajiban setiap warga desa adat maupun pakraman. 

Yang mana apabila itu dilanggar akan ada reaksi dari masyarakat yang bersangkutan. Dimana yang dalam pelaksanaannya sudah tentu akan dilaksanakan oleh para prajuru desa adat.

Karena dialah yang diberikan kewenangan sebagai pengatur kesimbangan kehidupan masyarakat desa tersebut.

2. Cingcowong di Jawa Barat

Kearifan Lokal yang satu ini mempunyai keunikan tersendiri. Cingcowong adalah merupakan upacara untuk bertujuan meminta hujan. 

Dimana tradisi ini sudah dilakukan terus secara turun menurun oleh masyarakat Luragung. Disinilah sebagai upaya untuk terus melestarikan kebudayaan (Sunda/Jawa Barat).

Tidak hanya itu, budaya Cingcowong juga menunjukkan bagaimana suatu permintaan itu kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.

3. Bebie di Muara Enim, Sumatera Selatan

Kearifan lokal yang satu ini berada di Muara Enim, Sumatera Selatan. Bebie adalah merupakan sebuah tradisi menanam, dan memanen padi secara bersama sama dengan memiliki tujuan.

Agar pemanenan padi cepat selesai, sehingga setelah panen selesai akan diadakannya perayaan sebagai suatu bentuk rasa syukur, atas panen padi yang sukses tersebut. 

Tradisi ini juga menjadi bagian penting dalam merekatkan setiap masyarakat dengan cara bergotong royong menanam dan memanen padi bersama-sama.

4. Hutan Larangan Adat di Provinsi Riau

Pernah mendengar tentang kearifan lokal di Riau ini ? Nah tepatnya berada di Desa Rumbio, Kampar. Hutang Larangan Adat ini bertujuan agar warga di sekitar dapat bersama-sama.

Dalam melestarikan hutan adat disana. Dimana ada peraturan yang dilakukan yaitu tidak boleh menebang pohon di hutan yang ada di wilayah Hutan Larangan Adat tersebut.

Kearifan lokal di Riau ini jika melanggarnya maka akan ada sanksi, seperti dikenakan dena beras 100 kg atau pun berupa uang sebanyak Rp. 6 juta.

5. Kearifan Lokal di Tua Tunu 

Pernah mendengar atau membaca dan mengenal Tua Tunu ? Nah itulaha nama kampung religi yang indah di Ujung Pangkalpinang Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Dimana disini ada banyak kearifan lokal yang menjadikan desa ini punya keunikan dan kekhasnya sendiri. 

Seperti dikutip Sosiologi.info pada laman https://bkpsdmd.babelprov.go.id, menjelaskan beberapa kearifan lokal yang ada di Kampung Tua Tunu yaitu :

  • Tolak Bala atau Rebo Kasan
  • Ruahan
  • Maulid
  • Isra’miraj
  • Nisfu Sya’ban
  • 1 Muharam
  • Milang Ari
  • Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha

6. Lompat Batu Nias 

Salah satu kearifan lokal yang mendunia yaitu Lompat Batu Nias yang berada di Provinsi Sumatera Utara.

Dimana tradisi kearifan lokal ini dilakukan oleh Suku Nias. Yang mana warga Nias menyebut budaya Lompat Batu, dengan bahasa daerah dikenal sebagai Fahombo. 

Tradisi ini hanya dilakukan oleh seorang laki laki Suku Nias saja. Dilansir Sosiologi.info dari laman Kemensos.go.id menjelaskan bahwa tradisi kearifan lokal.

Lompat batu ini biasanya dilakukan oleh para pemuda dengan cara melompati tumpukkan batu yang tingginya sekitar 2 meter. 

Dimana itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa pemuda itu sudah pantas dianggap sebagai orang dewasa secara fisik. 

7. Bau Nyale di Nusa Tenggara Barat atau NTB

Apa itu Bau Nyale ? Tradisi unik yang menjadi kearifan lokal warga NTB. Nah tradisi Bau Nyale adalah tradisi masyarakat Sasak Lombok yang mana masyarakat sekitar.

Berupaya menangkap Nyale atau cacing laut warna warni di Pantai Selatan Lombok. 

Dimana kearifan lokal tahunan ini diselenggarakan pada setiap tanggal 20 bulam ke 10 yang berdasarkan penanggalan masyarakat Sasak. 

Warga Lombok percaya bahwa Nyale adalah merupakan jelmaan Putri Mandalika yang mana seorang putri berparas cantik yang berkaitan erat dengan legenda Lombok Tengah.

8. Mekare-kare di Bali

Warga Pulau Dewata memang begitu banyak mempunyai keunikan budaya pada masyarakat setempat. Nah salah satunya yaitu Mekare-kare. 

Tradisi kearifan lokal ini dilakukan oleh para laki-laki di Desa Tenganan Pegringsingan. Dimana tradisi Mekare-kare adalah sebuah persembahan bagi Dewa Indra. 

Dimana dalam tradisi ini, laki-laki di desa tersebut akan melakukan pertunjukan perang dengan menggunakan daun pandan yang penuh dengan duri. 

Itulah senjata yang digunakan untuk berperang, serta perisai rotan untuk menangkis serangan dari lawannya. 

Setelah melakukan tradisi ritual itu, semua peserta laki-laki yaitu kearifan lokal Mekare-kare akan duduk.

Dan menyatap hidangan makanan secara bersama-sama sambil mengobati luka sisa berperang tersebut. 

9. Ma’nene di Toraja, Sulawesi Selatan

Kamu pernah mendengar tradisi yang unik ini ? Nah kearifan lokal yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan ini adalah sebuah ritual unik yang memiliki nama Ma’Nene. 

Dimana tradisi atau ritual ini dilakukan dengan cara mengeluarkan jasad anggota keluarga dari pemakaman. Lalu jasad tersebut, dibersihkan kemudian diganti pakaiannya. 

Inilah yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin datang ke Tana Toraja. 

Dimana jasad itu dibalut dengan rangkaian pakaianan atau busaya yang begitu lengkap, mulai dari memakai jas untuk jasad pria, gaun bagi jasad wanita. 

Kearifan lokal warga Sulawesi Selatan ini dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. 

Makna dari tradisi ini mempunya arti penting dalam menjaga hubungan kepada sesama anggota keluarga, serta dengan anggota keluarga yang sudah terlebih dahulu meninggal dunia tersebut.

10. Pasola di Nusa Tenggara Timur

Kearifan lokal yang satu ini dikenal dengan sebutan Pasola. Apa itu Pasola ? 

Pasola adalah merupakan sebuah tradisi yang mana dilakukan setahun sekali oleh warga di Kampung Kodi, Kampung Lamboya, Kampung Wanokaka, Kampung Garoa di wilayah Sumba Barat. 

Dimana tradisi yang menjadi kearifan lokal di Nusa Tenggara Timur (NTB) ini berupa adu ketangkasan menunggangi kuda dan lembing. 

Ini adalah merupakan puncak acara dari Pesta Adat Nyale, yang mana dilakukan untuk memohon restu terhadap Dewa dan Nenek Moyang menjelang musim panen tiba disana. 

Selanjutnya, dalam pelaksanaan tradisi itu, dua Ksatria Sumba yang akan menumpangi kuda dan menyerang satu sama lainnya. Dengan menggunakan tongkat kayu. 

Dimana darah yang jatuh pada arena Pasola dianggap mampu membuat tanah mereka menjadi subur yang sehingga akan menghasilkan panen berlimpah ruah.

11. Grebeg Syawal di Yogyakarta

Jogja memang begitu istimewa. Sudah terkenal dengan berbagai kebudayaan dan kearifan lokal yang mana menjaga budaya leluhur secara terus dan turun temurun dilakukan. 

Salah satunya yaitu tradisi Grebeg Syawal. Apa itu Grebeg Syawal ? 

Nah Grebeg Syawal ini dilangsungkan setiap 1 Syawal yang mana merupakan bentuk wujud syukur Sultan atas hadirnya Hari Raya Idul Fitri. 

Dimana setelah sebulan lamanya menunaikan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan. 

Perayaannya berlangsung dengan cara mengarak Gunungan Kakung, dan Gunungan Putri yang mana tersusun dari mulai sayuran, dan hasil hasil panen bumi lainnya. 

Selanjutnya, Gunungan itu memiliki makna dan simbol yaitu sebagai simbol sedekah Sultan kepada rakyatnya. 

Acara Grebeg Syawal memang sebagai kearifan lokal yang unik, serta dapat membangun rasa kebersamaan di dalam masyarakat.

Karena warga nantinya dapat mengambil Gunungan yang dipercayai sebagai pembawa berkah, kesejahteraan bagi yang memperolehnya.

12. Seba di Banten

Kearifan lokal ini dikenal dengan sebutan Seba. Dimana Suku Baduy sendiri dikenal sebagai suku yang menutup diri dari dunia luar.

Serta masih begitu kuat dalam mempertahankan dan menjaga tradisi kearifan lokal nenek moyang di saat pesatnya arus modernisasi.

Namun, jangan salah Suku Baduy tidak selamanya menutup diri dari dunia luar. warga Baduy sendiri keluar dari desa dan mereka berjalan kaki yang sampai dengan jarak 100 kilometer.

Itu dilakukan untuk memberikan hasil panen kepada Ibu Gede dan Bapak Gede yang mana bertempat di Kota Serang. 

Apa sih maksud dari Ibu dan Bapak Gede itu ? Nah itulah maksud untuk Bupati Lebak dan Gubernur Banten. 

Tradisi yang menjadi kearifan lokal itulah yang disebut dengan Seba dilaksanakan oleh Suku Baduy dalam rangka bertujuan untuk menjaga persaudaraan.

Serta sebagai wujud untuk mengungkapkan rasa syukur kepada pemerintah setempat layaknya sebuah upeti yang diberikan kepada kerajaan atau rajanya.

13. Tatung di Kota Singkawang

Pernah menyaksikan atau melihat dan mendengar tradisi Tatung ? Nah kearifan lokal yang satu ini diadakan di Kota Singkawang yaitu saat menjelang Cap Go Meh. 

Dimana perayaan Cap Go Meh di daerah ini yang berlangsung sangat meriah dengan adanya kehadiran Tatung. 

Keberadaan Tatung dengan jumlah yang besar ini adalah merupakan fenomena budaya khas saat perayaan Cap Go Meh. 

Pesta kebudayaan pawai Tatung mempunyai sisi unik dengan ritual dan religi yang memang cukup kental dengan kearifan lokalnya tersebut.

Dan mencerminkan dari pembauran kepercayaan Taoisme Kuno dengan Animisme lokal yang memang hanya ada di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat.

14. Brobosan di Jawa

Tradisi atau kearifan lokal yang satu ini bernama Brobosan yang memiliki pengertian atau arti menerobos yang dilakukan pada saat upacara kematian. 

Dimana sebelum jenazah seseorang dibawa ke kuburan atau tempat pemakaman umum. Biasanya para sanak keluarga terdekat melakukan tradisi Brobosan tersebut. 

Yang mana tradisi upacara itu dipercayai agar keluarga yang ditinggalkan dapat melupakan kesedihan maupun menjadi suatu bentuk untuk penghormatan terakhir kepada mendiang.

15. Batombe di Sumatera Barat

Kearifan lokal yang satu ini memang menjadi ciri khas orang Indonesia, yaitu Berpantun. 

Dimana tradisi berpantun yang ada di Sumatera Barat awalnya Batombe yaitu tradisi yang biasanya dilakukan ketika membangun rumah gadang. 

Yang pada intinya tradisi ini yakni ingin melakukan dan menghibur orang yang sedang bekerja agar dapat bersemangat. 

Tidak hanya berpantun, Batombe juga mengharuskan para pemainnya untuk dapat menari juga.

16. Bakar Tongkang di Provinsi Riau

Kamu pernah mendengar atau menyaksikkan langsung Bakar Tongkang ? Nah tradisi unik Etnis Tionghoa yang ada di daerah Bagansiapi-api, Provinsi Riau. 

Tradisi kearifan lokal ini selalu mengadakan ritual bakar tongkang yang dilaksanakan setiap bulan Juli. 

Dimana menurut kepercayaan, ritual ini sudah dilaksanakan oleh leluhur Etnis Tionghoa sejak dulu. Dengan tujuan yaitu bertekad untuk tidak kembali ke tempat asal. 

Mempunyai makna yaitu upacara peringatan Dewa Laut Ki Ong Ya dan Tai Su Ong yang mana digambarkan sebagai Dewa Dua Sisi.

17. Dugderan di Semarang

Kearifan lokal yang satu ini dilakukan menjelang bulan Puasa di Kota Semarang. Yang mana akan ramai dengan acara Dugderan. 

Tradisi ini sudah ada sejak dulu. Yang mana sebagai penanda bulan puasa telah tiba atau datang. Arak arak warak ngendok adalah salah satu yang menjadi ciri khas dari tradisi tersebut. 

Warak ngendok adalah bintang rekaan yang mana bertubuh Kambing, dengan berkepala Naga serta mempunyai kulit sisik emas.

18. Tabuik di Sumatera Barat

Pernah mendengar kearifan lokal Tabuik ? Nah Tabuik itu adalah di dalam Bahasa Arab mempunyai pengertian kata Tabut atau Mengarak. 

Tradisi Tabuik yang mana dilakukan oleh warga di Pantai Barat, Sumatera Barat. Acaranya diselenggarakan secara turun temurun. 

Dimana upacara Tabuik ini dilangsungkan setiap hari Asyura yang mana jatuh pada tanggal 10 Muharram. 

Upacara ini akan menjadi simbol serta bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhadap Cucu Nabi Muhammad SAW.

19. Tradisi Pemakaman Suku Minahasa di Sulawesi Utara

Kearifan lokal yang dimiliki Suku Minahasa ini mempunyai ritaul pemakaman yang memang unik dan berbeda dari tradisi masyarakat lainnya di Indonesia. 

Dimana Suku Minahasa memposisikan jenazah duduk sambil memeluk kakinya, bukan dalam posisi tidur. 

Tradisi pemakaman ini menurut kepercayaan melambangkan keadaan suci dan membawa suatu kebaikan. 

Tidak hanya harus dalam posisi duduk, arah posisi mayat harus menghadap ke arah utara. Hal itu dikarenakan cerita yang sudah turun temurun dari Nenek Moyang Suku Minahasa.

20. Tradisi Adu Betis di Sulawesi Selatan

Pernah mendengar kearifan lokal Adu Betis ? Nah dimana tradisi ini dilakukan lewat suatu permainan Malanca. 

Yang mana intinya para pemuda harus mengluarkan kekuatannya agar dapat dan bisa mengikuti tradisi Adu Betis. 

Dimana tradisi ini merupakan wujud syukur masyarakat atas musim panen bagi petani. Dimana tradisi ini salah satunya ada di Dusun Paroto, Desa Sanaeko, Barebbo, Bone, Sulawesi Selatan.

21. Kebo-keboan di Banyuwangi

Dimana ritual yang satu ini diadakan pada setahun sekali. Diadakan selalu pada tanggal 10 suro atau 10 Muharam di Desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. 

Selanjutnya, ritual ini yang mana mengharuskan beberapa laki laku berdandan menjadi kerbau serta berkorban untuk membajak sawah kebo keboan. 

Yang diarak mengelilingi desa kemudian disertai dengan karnaval kesenian masyarakat. Tujuan dari ritual Kebo-keboan ini untuk meminta hujan turun ketika musim kemarau.

22. Gigi Runcing Suku Mentawai di Kalimantan

Tradisi dan kearifan lokal ini bagi Suku Mentawai dimana wanita cantik itu harus memenuhi tiga kriteria, yaitu pertama telinganya yang panjang. 

Kedua, tubuhnya dihiasi oleh titi atau tato. Ketiga, giginya yang runcing. 

Tradisi untuk melakukan peruncingan gigi ini dimana diyakini akan menambah kecantikan perempuan tersebut.

23. Tradisi Potong Jari di Papua

Kearifan lokal yang satu ini memang tergolong cukup ekstrem karena tradisinya memotong jari. Yang mana memang sudah banyak ditinggalkan oleh Suku Dani. 

Potong jari ialah tradisi untuk menunjukkan kesedihan karena ditinggal oleh anggota keluarga. Dimana bagi Suku Dani, jari itu memiliki arti yang lebih dalam. 

Dimana disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan yang ada dalam diri manusia maupun sebuah keluarga.

24. Ritual Tiwag di Kalimantan Tengah

Kearifan lokal yang satu ii menjadi tradisi khusus yang mana dilakukan untuk orang yang sudah lama meninggal. 

Upacaranya Tiwah yang biasa dilakukan oleh Suku Dayak dimana untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah rumah yang mana disebut dengan Sandung. 

Tujaun dari ritual itu yaitu untuk meluruskan perjalanan arwah dalam menuju Lewu Tatau atau Surga. Tidak hanya itu tradisi kearifan lokal ini juga memiliki tujuan ritual unik. 

Yaitu bertujuan untuk melepaskan kesialan bagi keluarga yang sudah ditinggalkan tersebut.

25. Keyakinan Celako Kumali di Bengkulu

Serawai di Bengkulu yang mana adanya keyakinan tentang Celako Kumali. 

Dimana kelestarian lingkungan ini terwujud dari suatu kuatnya keyakinan yaitu tentang tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam tanjak. 

Itulah yang menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat di Bengkulu.

Nah demikianlah pembahasan dan ulasan mengenai topik materi tentang 25 Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Beserta Penjelasannya yang ada di Masyarakat sehari-harinya.

Sumber Rujukan Sosiologi.info : 

https://kemensos.go.id/tradisi-lompat-batu-nias-kearifan-lokal-yang-mendunia, diakses pada 26 Januari 2022

https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/kearifan-lokal-masyarakat-bangka-di-zaman-now, diakses pada 26 Januari 2022

https://travel.wego.com/berita/12-tradisi-unik-yang-hanya-bisa-ditemukan-di-indonesia/, diakses pada 26 Januari 2022

https://brainly.co.id, diakses pada 26 Januari 2022

Also Read

Bagikan: