Didirikan taman pintar bulan mei 2006
diresmikan taman pintar pada tanggal 9juni 2007 diresmikan oleh gubernur DI yogyakarta yaitu sultan hamengku Buwono X bersama dua menteri yaitu Menteri Riset dan Tekhnologi ( Menristek ), Kusmayanto Kadiman, P.h.D dan menteri Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Maskot Taman Pintar yang berupa“ Burung Hantu Memakai Blangkon“. Burung hantu diartikan sebagai burung yang memiliki kepekaan yang tinggi, sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam dan lingkungan yang ada disekitarnya. SedangkanBlangkon merupakan pakaian adat Yogyakarta untuk menutup kepala laki-laki.
motto taman pintar : 3 N : Niteni (mengingat/memahami), Nirokake (menirukan) dan Nambahi (mengembangkan).
*maaf saya tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan anda yg terakhir
Taman Pintar Yogyakarta (Jawa: ꦠꦩꦤ꧀ꦥꦶꦤ꧀ꦠꦂꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Taman Pintar Ngayogyakarta) adalah wahana wisata yang terdapat di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi maupun edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman Pintar. Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa perkembangan.
Beberapa tahun ini Taman Pintar menjadi alternatif tempat berwisata bagi masyarakat Yogyakarta maupun luar kota.[1]
Taman ini, khususnya pada wahana pendidikan anak usia dini dilengkapi dengan teknologi interaktif digital serta pemetaan video yang akan memacu imajinasi anak serta ketertarikan mereka terhadap teknologi. Pada saat ini ada 35 zona dan 3.500 alat peraga permainan yang edukatif.[2]
Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan “Taman Pintar”.Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreativitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung.Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
- Pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
- Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
- Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan Gedung Memorabilia.
Dengan selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Makna Logo
[
sunting
|
sunting sumber
]
Logo Taman Pintar
Kembang api adalah simbolisasi dari intelegensi dan imajinasi. Dalam bahasa Jawa, kembang api menggambarkan MLETHIK = PINTAR = PADHANG MAK BYAAR = PINTAR. Kembang api merupakan sesuatu yang menyenangkan, menghibur, sesuai dengan visi Taman Pintar sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan.
Gambar logo yang muncul ke luar mengandung makna Outward Looking, selalu melihat ke luar untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan di luar dirinya. Gambar logo tampak seperti matahari mengandung makna menyinari sepanjang masa. Jari jemari kembang api melambangkan keselarasan antara INTELEGENSI dan SOCIAL LIFE, diharapkan pengguna Taman Pintar mempunyai IQ, SQ, dan EQ.
Efek perspektif adalah simbolisasi “sesuatu yang tinggi”, CITA-CITA, pengharapan bahwa Taman Pintar akan membantu generasi muda Indonesia, khususnya Yogyakarta dalam meraih cita-citanya. Miring ke kanan sebagai visualisasi pergerakan ke arah yang lebih baik. Warna gabungan HIJAU-BIRU melambangkan PERTUMBUHAN TAK TERBATAS.
- Playground
Sebagai ruang publik dan penyambutan bagi pengunjung Taman Pintar. Menyediakan berbagai peralatan peraga yang menyenangkan bagi anak dan keluarga. Dapat diakses secara cuma-cuma/gratis
- Gedung PAUD Barat dan Gedung PAUD Timur
Menampilkan peralatan peraga dan permainan edukasi bagi anak-anak, khususnya anak usia Pra-TK sampai dengan TK.
- Gedung Oval – Kotak
Menampilkan berbagai peralatan peraga berbasis edukasi sains yang dikemas menyenangkan dan dapat diperagakan. Dapat diakses oleh semua lapisan pengunjung.
- Gedung Memorabilia
Menampilkan peralatan peraga tentang pengetahuan sejarah Indonesia, seperti sejarah Kasultanan dan Paku Alaman Yogyakarta, Tokoh-tokoh Pendidikan, dan Tokoh-tokoh Presiden RI hingga saat ini
- Planetarium
Menampilkan peralatan peraga berbentuk pertunjukan film pengetahuan tentang antariksa dan tata surya
Catatan kaki
[
sunting
|
sunting sumber
]
Pranala luar
[
sunting
|
sunting sumber
]
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Taman Pintar adalah tempat wisata di Yogyakarta yang berkonsep wahana edukasi berupa sains dan teknologi.
Taman Pintar dibangun atas gagasan dari Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto SE, Akt, MM. di tanah seluas 12.000 meter persegi.
Taman Pintar dibangun karena terinspirasi dari berdirinya pusat peragaan iptek di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Disebut dengan Taman Pintar karena kawasan ini diharapkan kepada para siswa, baik pra sekolah hingga sekolah menengah dengan leluasa mampu memperdalam pemahaman materi pelajaran di sekolah sekaligus berekreasi.
Pembangunan Taman Pintar ini bertujuan memperkenalkan sains dan teknologi kepada siswa agar menambah kreatifitas sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran pasar teknologi, namun dapat menciptakan teknologi sendiri. (1)
Pembangunan Taman Pintar dimulai pada tahun 2004 di tanah bekas pusat perbelanjaan di tengah Kota Yogyakarta.
Proses pembangunan Taman Pintar pertama selesai dalam dua tahun dan diresmikan pada 20 Mei 2006 oleh Menteri Pendidikan, Bambang Soedibyo.
Di dalam salah satu gedung Taman Pintar. (alodiatour.com)
Setelah diresmikan, pemerintah daerah Yogyakarta melihat adanya urgensi mengembangkan Taman Pintar sehingga pembangunan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Tahap kedua ini diresmikan padad 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, Menristek, Kusmayanto Kadiman, dan dihadiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Setelah itu pembangunan Taman Pintar berlanjut ke tahap ketiga dan diresmikan ulang pada tanggal 16 Desember 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yodhoyono. (2)
Taman Pintar Yogyakarta merupakan salah satu wahana wisata yang terletak di pusat kota Yogyakarta. Tepatnya. Taman Pintar Yogyakarta terletak di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wahana wisata yang terletak di kawasan Benteng Vredeburg Yogyakarta ini memadukan tempat wisata rekreasi maupun edukasi dalam satu lokasi.
Selain memiliki area bermain, Taman Pintar Yogyakarta juga memiliki sarana edukasi yang dibagi kedalam beberapa zona. Ini sangat baik dan cocok untuk tempat rekreasi anak-anak pada masa perkembangan. Taman Pintar Yogyakarta menjadi tempat alternatif dalam berwisata bagi masyarakat kota Yogyakarta maupun luar kota.
Oleh karena itu, Taman Pintar Yogyakarta menjadi tempat pilihan bagi para orang tua mengajak anak-anaknya berwisata edukasi. “Sekalian belajar mbak, supaya anak-anak makin pintar, ilmunya juga semakin bertambah”, ujar salah seorang pengunjung Taman Pintar (Sabtu/26/03/2022).
Ada beberapa informasi yang perlu kita ketahui sebelum mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta seperti harga tiketnya, waktu operasionalnya, fasilitasnya dan lain-lain. Namun, sebelum mengetahui hal tersebut, kita bisa membaca bagaimana sejarah pembangunan Taman Pintar Yogyakarta berikut ini.
Sejarah Taman Pintar Yogyakarta
Sejarah berdirinya Taman Pintar Yogyakarta digagas pertama kali oleh pemerintah Yogyakarta untuk membangun pusat wisata ilmu pengetahuan. Ide ini berkaca dari pembangunan Taman Mini Indonesia yang ada di Jakarta.
Alasan pemberian nama “Taman Pintar” karena diharapkan nantinya di kawasan ini para siswa, mulai dari pra sekolah sampai dengan sekolah menengah dapat dengan leluasa memperdalam pemahaman dan menambah pengetahuan mengenai materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.
Taman Pintar dengan target pembangunannya untuk memperkenalkan sains kepada para siswa sejak dini. Selain itu juga diharapkan agar kreativitas anak didik bisa terus diasah dan menjadi lebih luas, sehingga generasi bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi mampu berusaha dalam menciptakan teknologi sendiri.
Taman Pintar Yogyakarta mulai dibangun pada tahun 2004. Diawali dengan dibangunnya Gedung dan Playground PAUD, yang kemudian diresmikan pada Soft Opening tahun 2006.
Video Pilihan
Citizen6, Yogyakarta: Yogyakarta memang mempesona dengan berbagai tempat wisatanya, salah satunya adalah Taman Pintar Yogyakarta yang terletak di pusat kota tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No 1-3.
Wahana wisata ini memadukan tempat wisata rekreasi dan edukasi dalam satu lokasi. Berdasarkan sejarah pembangunannya, tujuan didirikannya Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada anak sejak dini sekaligus berekreasi sehingga kreativitas anak dapat terus diasah. Dengan harapan ke depannya bangsa Indonesia tidak hanya menjadi eksploitasi pasar teknologi, namun mampu menciptakan teknologi sendiri.
Berbagai permainan menarik dengan nama yang unik namun tetap dengan nuansa yang mendidik ada di Taman Pintar. Parabola berbisik misalnya. Untuk memainkan permainan ini diperlukan 2 orang berada di depan 2 buah pipa besar dan panjang yang dibuat melengkung dengan bentuk unik dan di cat dengan warna yang menarik, sepeti merah, hijau dan biru. Lalu salah satu berkata di depan mulut pipa, sedangkan satu orang lain mendengarkan dari lubang pipa yang lain. Permainan ini mengajarkan prinsip penghantaran rambat gelombang dengan cara yang menyenangkan.
Dinding Berdendang adalah sebidang tembok berwarna merah yang ditempeli kendang dengan berbagai ukuran. Jika dipukul akan mengeluarkan suara yang berbeda pula. Permainan ini mengajarkan mengenai tinggi rendahnya nada yang dihasilkan berdasarkan luasnya permukaan kendang.
Selain itu, ada miniatur taman lalu lintas yang berisi berbagai rambu-rambu lalu lintas lengkap dengan lampu pengatur lalu lintas yang menyala secara bergantian.
Ada yang unik jika datang di lokasi sebelah barat. Di sana dibangun sebuah tempat layaknya suasana pedesaan lengkap dengan rumah bambu beserta patung petani yang memakai caping dan memegang Pit Onthel (sepeda), saung, kolam ikan, dan kandang sapi berisi patung sapi dan patung ayam dengan sarangnya.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, pengunjung juga bisa masuk ke gedung oval. Namun jangan lupa sempatkan singgah dahulu di Gong Perdamaian yang berada tepat di depannya. Di lokasi ini ada pula tapak tangan dan kaki para Presiden Indonesia dari Soekarno hingga Soesilo Bambang Yudhoyono, terkecuali tugu tapak Soekarno yang diganti dengan profil wajah beliau.
Untuk dapat masuk ke gedung oval, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 8 ribu untuk anak-anak dan Rp 15 ribu untuk orang dewasa. Di gedung oval ini pengunjung akan disuguhi pemandangan akuarium besar yang berisi berbagai macam ikan air tawar seperti lele dan gurame, lalu ada pengetahuan mengenai zaman pra-sejarah. Misalnya cara manusia purba membuat api.
Untuk anak usia 2-7 tahun, ada gedung Paud yang bekerjasama dengan PT Sari Husada. Gedung ini berisi berbagai permainan edukasi seperti boneka dengan teknologi mekanik robot, ruang profesi, dan panggung utama.
Setelah lelah bermain sains, anak-anak dapat bermain air di wahana taman air menari sementara orang tua dapat beristirahat di bawah pohon-pohon yang rindang sambil memakan bekal yang telah disiapkan dari rumah atau pun membeli di sekitar area Taman Pintar Yogyakarta. (mar)
Penulis
Elisabeth Sutriningsih/Mahasiswa Public Relations Asmi Santa Maria Yogyakarta
Yogyakarta, [email protected]
Baca juga:
Pelatihan SMK Parakan di Asmi Santa Maria Yogyakarta
Lomba Menolong Orang di Klinik RZ Yogja
Lulusan Asmi Santa Maria Siap Berkompetisi di Dunia Kerja
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke [email protected].
Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema “
Yogyakarta memang mempesona dengan berbagai tempat wisatanya, salah satunya adalah Taman Pintar Yogyakarta yang terletak di pusat kota tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No 1-3.Wahana wisata ini memadukan tempat wisata rekreasi dan edukasi dalam satu lokasi. Berdasarkan sejarah pembangunannya, tujuan didirikannya Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada anak sejak dini sekaligus berekreasi sehingga kreativitas anak dapat terus diasah. Dengan harapan ke depannya bangsa Indonesia tidak hanya menjadi eksploitasi pasar teknologi, namun mampu menciptakan teknologi sendiri.Berbagai permainan menarik dengan nama yang unik namun tetap dengan nuansa yang mendidik ada di Taman Pintar. Parabola berbisik misalnya. Untuk memainkan permainan ini diperlukan 2 orang berada di depan 2 buah pipa besar dan panjang yang dibuat melengkung dengan bentuk unik dan di cat dengan warna yang menarik, sepeti merah, hijau dan biru. Lalu salah satu berkata di depan mulut pipa, sedangkan satu orang lain mendengarkan dari lubang pipa yang lain. Permainan ini mengajarkan prinsip penghantaran rambat gelombang dengan cara yang menyenangkan.Dinding Berdendang adalah sebidang tembok berwarna merah yang ditempeli kendang dengan berbagai ukuran. Jika dipukul akan mengeluarkan suara yang berbeda pula. Permainan ini mengajarkan mengenai tinggi rendahnya nada yang dihasilkan berdasarkan luasnya permukaan kendang.Selain itu, ada miniatur taman lalu lintas yang berisi berbagai rambu-rambu lalu lintas lengkap dengan lampu pengatur lalu lintas yang menyala secara bergantian.Ada yang unik jika datang di lokasi sebelah barat. Di sana dibangun sebuah tempat layaknya suasana pedesaan lengkap dengan rumah bambu beserta patung petani yang memakai caping dan memegang Pit Onthel (sepeda), saung, kolam ikan, dan kandang sapi berisi patung sapi dan patung ayam dengan sarangnya.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, pengunjung juga bisa masuk ke gedung oval. Namun jangan lupa sempatkan singgah dahulu di Gong Perdamaian yang berada tepat di depannya. Di lokasi ini ada pula tapak tangan dan kaki para Presiden Indonesia dari Soekarno hingga Soesilo Bambang Yudhoyono, terkecuali tugu tapak Soekarno yang diganti dengan profil wajah beliau.Untuk dapat masuk ke gedung oval, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 8 ribu untuk anak-anak dan Rp 15 ribu untuk orang dewasa. Di gedung oval ini pengunjung akan disuguhi pemandangan akuarium besar yang berisi berbagai macam ikan air tawar seperti lele dan gurame, lalu ada pengetahuan mengenai zaman pra-sejarah. Misalnya cara manusia purba membuat api.Untuk anak usia 2-7 tahun, ada gedung Paud yang bekerjasama dengan PT Sari Husada. Gedung ini berisi berbagai permainan edukasi seperti boneka dengan teknologi mekanik robot, ruang profesi, dan panggung utama.Setelah lelah bermain sains, anak-anak dapat bermain air di wahana taman air menari sementara orang tua dapat beristirahat di bawah pohon-pohon yang rindang sambil memakan bekal yang telah disiapkan dari rumah atau pun membeli di sekitar area Taman Pintar Yogyakarta. (mar)Elisabeth Sutriningsih/Mahasiswa Public Relations Asmi Santa Maria YogyakartaYogyakarta, [email protected] juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke [email protected] 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema ” Warga Mengadu “. Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini