Ketinggian gunung dago parung panjang

Gundana

Gunung Dago Bogor menjadi salah satu kawasan wisata alam yang tak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Bogor. Meskipun disebut sebagai gunung, tempat ini sebenarnya lebih mirip seperti bukit yang tak terlalu tinggi, sehingga cocok menjadi sarana wisata daripada wahana pendakian. Terletak di Cikuda, Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, tempat ini menawarkan keindahan panorama bentang alam perbukitan Bogor yang begitu memukau.

Selain itu, di Gunung Dago Bogor terdapat banyak wahana yang bisa dinikmati oleh pengunjung, mulai dari ATV, motor trail, outbound, hingga perkampungan adat lengkap dengan rumahnya. Tempat ini juga cocok sebagai lokasi wisata untuk keluarga. Ingin tahu lebih lanjut mengenai Gunung Dago Bogor? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Harga Tiket Masuk Gunung Dago Bogor

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunung Dago Bogor, tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuknya. Tarif yang ditetapkan sangat terjangkau. Namun, ada beberapa wahana yang menetapkan tarif tersendiri di luar tarif tiket masuk. Berikut daftar harga tiket masuk dan wahana di Gunung Dago Bogor:

  • Tiket Masuk: Rp15.000
  • Angkutan Wisata (PP): Rp10.000
  • Sepeda Gantung, Ayunan Langit, Becak 20 Menit: Rp15.000
  • Ayunan Bumi: Rp10.000
  • Flying Fox: Rp25.000
  • Tiket Camping: Rp25.000
  • Tiket Parkir Motor: Rp5.000
  • Tiket Parkir Mobil: Rp20.000

Jam Buka Gunung Dago Bogor

Agar wisatawan bisa menikmati keindahan Gunung Dago Bogor, tentu perlu mengetahui jam buka objek wisata ini. Gunung Dago Bogor buka setiap hari dari pagi hingga sore. Namun, jam buka di hari biasa dan hari libur berbeda. Berikut jadwal operasional Gunung Dago Bogor:

  • Senin – Minggu: 07:00 – 17:00

Menikmati Keindahan Alam dan Wahana Seru di Gunung Dago Bogor

Gunung Dago Bogor menawarkan keindahan alam yang memukau, mulai dari panorama perbukitan, hutan hijau, hingga udara yang masih sangat sejuk. Tak hanya itu, kawasan wisata ini juga sudah memiliki wahana wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan.

BACA JUGA:   Objek Wisata Kebun Teh Malang: Pengalaman Wisata yang Menenangkan di Tengah Sibuknya Kota

Bagi pengunjung yang senang berfoto, di Gunung Dago Bogor terdapat spot-spot foto menarik yang dapat dijadikan latar belakang pegunungan. Ditambah dengan keberadaan kampung adat yang begitu unik di atas ketinggian, tentu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Berfoto dengan Spot Foto Menarik dan Latar Belakang Ciamik

Pemandangan Indah dari Gardu Pandang

Wisata alam Gunung Dago telah menyiapkan instalasi foto yang begitu menarik. Supaya wisatawan dapat berfoto dengan latar belakang pemandangan indah. Salah satunya adalah spot foto lingkarang dari kayu dan bambu. Wisatawan dapat masuk ke dalam area lingkaran sambil duduk dengan santai.

Latar belakang yang akan didapatkan adalah pemandangan indah pegunungan di belakangnya. Siluet bukit-bukit lain pun tampak menjadi pemanis pemandangan. Efek bambu yang mengelilingi lingkaran kayu tampak seperti api dari bola yang berputar-putar. Begitu unik dan menarik mengambil foto di spot ini.

Ada lagi spot foto gardu pandang dari kayu. Spot foto ini menjorok ke arah jurang, namun tak perlu khawatir karena instalasi ini memiliki penyangga kuat dari kayu. Di sini wisatawan bisa lebih leluasa berfoto dengan latar belakang hijaunya perbukitan. Semakin seru karena spot foto bisa menampung lebih dari orang jadi bisa berfoto bersama teman atau keluarga.

Memacu Adrenalin dengan Sepeda Gantung

Wahana Sepeda Gantung Pemacu Adrenalin

Wahana pemacu adrenalin yang sayang jika terlewat adalah sepeda gantung. Seperti namanya, wahana ini merupakan sebuah sepeda yang tergantung dengan tali. Wisatawan dapat mengayuh sepeda di tali tersebut dan melayang di udara. Jangan tanya bagaimana sensasinya, pasti bagi yang takut ketinggian akan merinding.

Meski demikian, tak sedikit wisatawan yang mencoba wahana ekstrim ini. Bahkan anak-anak pun tak takut untuk mencoba. Selain seru, wahana ini juga terjamin keamanannya. Setiap wisatawan yang mencoba akan mendapat pengaman berupa tali yang dililit di pinggang.

Mengunjungi Kampung Adat Gunung Dago

Kampung Adat Gunung Dago

Salah satu yang membuat Gunung Dago menarik adalah kampung adatnya. Di sini, wisatawan dapat menjumpai sebuah kampung dengan rumah-rumah unik. Rumah-rumah berbentuk segitiga dengan penyanggah tiang kayu. Sedangkan atapnya yang juga berfungsi sebagai dinding terbuat dari bambu dan jerami.

BACA JUGA:   Harga masuk pantai bintang galesong

Di sisi kanan dan kiri rumah ini tidak diberi tembok, karena atap sekaligus menjadi tembok. Di bagian depan dan belakang juga tidak terdapat pintu. Meskipun begitu rumah unik beratap jerami ini tampak begitu teduh. Hal ini karena angin gunung yang sejuk bisa langsung masuk melewati bagian depan dan belakang rumah.

Di rumah-rumah ini, wisatawan juga boleh duduk dan bersantai di dalamnya. Sembari menikmati indahnya alam di Gunung Dago. Pemandangan dari rumah pun langsung mengarah ke bawah. Seolah seluruh Kota Bogor dapat terlihat dari ketinggian ini.

Berkemah di Gunung Dago Bogor

Wisatawan yang ingin merasakan 24 jam tinggal di objek wisata ini juga dapat berkemah. Di sini telah tersedia area untuk mendirikan tenda. Syaratnya hanya membayar tiket masuk, dan wisatawan juga perlu membawa perlengkapan kemah sendiri.

Pada saat berkemah jangan lewatkan momen keindahan matahari terbit, serta matahari terbenam. Selain itu pemandangan malam di gunung ini juga tak kalah indah. Dengan taburan bintang di langit yang mungkin tidak dapat dinikmati dari perkotaan.

Bersepeda Menyusuri Area Perbukitan

Bersepeda di Kawasan Gunung Dago

Wisatawan yang ingin menyusuri kawasan wisata juga dapat menggunakan sepeda. Jalanan hutan yang masih berupa tanah yang belum rata, menjadi tantangan tersendiri. Apalagi ketika hujan, jalanan becek menjadi pemacu adrenalin tersendiri.

Lokasi Gunung Dago Bogor

Objek wisata ini berlokasi di Dago Hilir, Desa Dago, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Berjarak kurang lebih 49 Kilometer dari pusat kota Bogor. Dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam berkendara.

Tanggapan:

  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

4.2 / 5. dari 43

Berikan Rating

PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR, Bagi masyarakat yang ingin menghabiskan massa libur panjangnya, tidak salahnya ketika berwisata ke Bogor menyempatkan diri ke tempat wisata alam Gunung Dengo. Pasalnya, tempat wisata ini menawarkan keindahan alam yang sulit ditemukan di tempat lain.

BACA JUGA:   Wisata air terjun selain terdapat di rokan hulu juga terdapat di

Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) pun terus berinovasi menyediakan destinasi wisata alam di Kampung Dago Desa Dago, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor ini.

Selain menyediakan berbagai permainan seperti Bumi Perkemahan, jalur motor cross, motor ATV fun race adventur, spot swafoto, serta sepeda gowes, dan kampung adat.

Namun tidak menghilakan keidahan alam dari ketinggian bukit Gunung Dago, yang menjadi bagian solusi bagi masyarakat yang senang menikmati alam.

Seperti yang dikatakan pengunjung wisata Gunung Dago, Ade Karni (30) warga Parungpanjang mengatakan, dari berbagai permainan didalam wisata Gunung Dago ini sangat menghibur dan menarik area tengah hutan pegunungan. “Bagus untuk ukuran di kecamatan Parungpanjang, selain jaraknya dekat harganya pun ekonomis,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LMDH Desa Dago Mahpud Saripudin mengatakan, dalam pengembangan ekowisata ini ada tiga prinsip yakni jaga ekosistem, juga ekologi dan pengembangan ekososialnya.

“Yang kita kembangkan sekarang adalah ekososial mampu menguntungkan bagi masyarakat dengan tidak merusak ekologi dan ekosistem yang ada disini,” ucapnya.

Apud menambahkan, wisata alam Gunung Dago ini dikekola oleh lembaga yang sudah diakui di perhutani. Dimana lembaga ini sudah setingkat Nasional, sedangkan, di wilayah Parungpanjang ada sebelas desa yang memiliki pangkuan hutannya ada 7 Desa.

“Jadi secara pengelolaannya itu dikerjasamakan antara LMDH Wana Cendana dengan Perhutani, untuk tiket masuk pun berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu tidak merusak isi kantong,” tambahnya.

Apud menambahkan, salah satu program LMDH yang sedang dikembangkan yakni ekowisata untuk masyarakat dan ada pembagiannya, dari 100 persen untuk Perhutani 30 persen dan 70 persen untuk LMDH.

“Warga sekitar pun diikutseratakan sebagai petugas wisata, artinya keberadaan wisata alam mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” pungkasnya.(nal/c)

Also Read

Bagikan: