Jika anda berlibur ke Yogyakarta, tak lengkap liburan anda jika tidak singgah sejenak di kawasan Wijilan untuk menikmati gudeg Jogja. Kuliner khas Yogyakarta ini telah tersohor oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Sentra makanan khas Gudeg di Yogyakarta berada di sepanjang Jalan Wijilan/Kampung Wijilan, sebelah timur Alun-alun Utara Yogyakarta. Tempat ini menjadi tempat pertama kalinya muncul dan terkenalnya gudeg di Yogyakarta.
Kuliner khas Jogja berbahan dasar nangka muda yang biasa disebut gori, yang dikukus sekitar 24 jam dalam suhu sangat panas untuk menguapkan kuahnya. Mayoritas Gudeg yang disajikan di beberapa tempat di kawasan Wijilan merupakan gudeg kering dengan warna coklat tua kemerah-merahan dengan rasa manis dan gurih. Anda bisa menikmatinya dengan nasi bersama berbagai lauk, mulai dari daging ayam, telur rebus yang dipindang hingga berwarna coklat, tempe, tahu dan sambal goreng krecek, perpaduan rasa manis dan pedas membuat lidah anda bergoyang ketika menyantapnya. Bagi anda yangberminat untuk melihat proses pembuatannya, dari beberapa warung di Kampung Wijilan memperbolehkan anda untuk melihat langsung proses pembuatannya.
Gudeg Jogja yang Terkenal
1. Gudeg Nggeneng / gudeg Mbah Marto
Gudeg Nggeneng terletak di dekat kampus ISI Yogyakarta, tepatnya di Dusun Nengahan, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Pengunjung harus berjalan kaki untuk menuju warung tersebut karena kendaraan tidak dapat masuk. Ciri khas menunya adalah kuah arehnya tidak begitu kental dan menggunakan daun pepaya yang sudah yang sudah diolah sehingga tidak pahit. Ditambah sambal yang menggunakan rambak yang dikenal dengan sebutan krecek ndesa. Menu yang lainnya adalah; tempe, tahu dan ayam yang dimasak ala opor. Menu terkenal yang lain adalah mangut lele yang dimasak secara diasap dan dibumbu pedas membuat pengunjungnya ketagihan. Keunikan warung mbah marto adalah cara penyajian. Pengunjung akan dipesilahkan langsung ke pawon /dapur untuk memilih menu yang di sajikan.
2. Gudeg manggar
Gudeg manggar terletak di jln srandakan km 8 dsn mangiran, untuk menuju ke sana dr jln bantul ke selatan lalu perempatan palbapang ke barat ikuti jalan itu hingga sampai jaln srandakan km 8 warung gudek manggar bu jumilan ada di sisi sebelah kanan atau utara jalan,
keunikan gudek ini adalah, gudek yang biasanya berbahan dasar gori,ini berbahan dasar manggar atau kembang kelapa yang masih muda, rasanya lebih gurih dan terasa agak manis. Campuran krecek, tempe, tahu dan di tambah ayam yang bumbunya sudah meresap benar benar tambah nikmat yang membuat rasanya sempurna, warung ini buka dari pagi sampai sore, juga menyediakan gudeg kendil yang bisa di bawa ke mana -mana.
3. Gudeg pawon
Gudeg pawon terletak di Jalan Janturan No 36-38 Warungboto Umbulharjo, atau di selatan kampus UTY, gudeg ini menjadi salah satu favorit masakan di Jogja, pelangganya pun cukup banyak dari pejabat dan para artis. Bahkan kalau liburan tiba para pembeli biasanya makan sambil lesehan di trotor jalan utama.
Keunikan gudek ini adalah rasanya yang dominan gurih. Kuah arehnya yang berpadu rasa pedas sambel krecek ditambah gurihnya bumbu yang meresap pada daging ayam kampung atau telur ayam kampung membuat hidangan gudeg ini luar biasa rasanya.Gudeg pawon buka pada malam hari yaitu jam 22.00 wib, tapi biasanya sebelum buka orang -orang sudah datang untuk mengantre. Di namakan gudeg pawon karena cara penyajianya di pawon atau dapur.
Baca Juga : Sewa Mobil Jogja Luar Kota
4. Gudeg batas kota
Terletak di jalan laksda adisucipto, tepatnya di seberang gedung saphir square, gudeg batas kota juga terkenal dengan gudeg cukupan karna porsinya yang cukup banyak, gudeg ini buka nya pada malam hari yaitu jam 21.00 sampai dengan dini hari.
Gudeg ini termasuk gudeg basah, rasanya manis bercampur gurih yang berasal dari arehnya di tambah pedas sambel krecek di menjadikan malam semakin nikmat. Pembeli biasa nya makan sambil lesehan di emperan toko, di awal -awal buka buka biasanya pembeli suda rela menunggu. Menu yang lainya adalah gorengan, sate usus, sate telur puyuh, sosis, telur asin, ayam bakar dan lain – lain
5. Gudeg pincuk mbok Sadhem
Terletak di pasar klitikan kuncen atau seberang gedung bekas kampus UMY lama wirobrajan, Gudek pincuk mbok Sadhem buka pada malam hari yaitu jam 21.00 WIB, biasanya sebelum buka pengunjung sudah banyak yang mulai mengantrae,
Keunikan gudeg ini adalah sesuai namanya gudeg ini di hidangkan dengan di pincuk [pakai daun pisang ] tanpa menggunakan piring. Sajian gudeg basah ini adalah dominan gurih di banding manisnya. Porsinya memang tidak terlalu banyak, namun cukup untuk mengisi perut di malam hari. Yang jelas sekali anda mencicipi anda akan ketagihan.
6. Gudek permata
Lokasinya sangat mudah di jangkau karena di tengah kota jogjakarta, yaitu di jalan Gajah Mada atau di belakang gedung bioskop Permata. atau jika dari perempatan sayidan, ke arah timur, lalu pada perempatan Jin Gajah Mada, belok ke kiri atau ke utara.Warung ini letaknya di sebelah kanan atau timur jalan, persis nya di belakang gedung bioskop Permata.
Dulunya warung gudek permata di kelola oleh bu Pujo yang berdiri tahun 1951, namun kini di kelola oleh anaknya yaitu Ny. Sri Sunarti. Suasana Jogja sangat kental terasa dengan lesehan di lorong dan kursi yang di sediakan dalam ruangan. Warung gudeg permata mulai buka dari jam 20.30 WIB sampai jam 02.00 WIB dini hari.Biasanya sebelum warung buka sudah banyak yang antri. Kuah arehnya terasa gurih benar -benar pas menyatu dengan manis gudeg yang di selingi rasa pedas sambel kreceknya. dan sebagai pelangkap rasanya di tambah ayam kampung yang telah di bumbui menjadikan suasana makan malam terasa sempurna
7.Gudeg Tugu
Nongkrong sambil makan gudeg enaknya ya makan gudeg Tugu, cuma sekitar 100 meter dari tugu jogja. Dulunya gudeg tugu berada di sudut tugu jogja. Namun karena letaknya dekat dengan traffict light maka bergeser ke sebelah barat.Jadi parkirnya agak sulit.Jadi kalau dari barat setelah pasar siap -siap saja cari parkir karena kalau sudah penuh anda akan siap -siap memutar kembali ke barat lagi.
Menu spesial dari gudeg Jogja ini adalah gudeg uritan, yang sangat jarang di jumpai di tempat lain. Uritan adalah bakal telur ayam kampung yang masih lunak. Rasa kuah arehnya begitu khas dan kental.Begitu pula kuah sambel kreceknya yang di tambah kacang tolo. Spesial lagi dalam porsinya juga di sertai daun singkong, sehingga menambah lezat rasanya. Miskipun warung ini menyediakan beberapa kursi dan meja, namun kebanyakan pembeli memilih duduk lesehan sambil memandangi kerumunan orang- orang yang asik berfoto- foto di Tugu Jogja, Warung ini buka dari jam 20.00 WIB sampai habis.
8. Gudeg Cukupan Batas kota
Lokasinya gudeg Jogja ini adalah di Jalan Laksa Adisucipto, tepatnya di seberang gedung bekas saphir square. di namakan Gudeg
cukupan batas kota karena porsinya cukup banyak dan berada di perbatasan antara kota Jogja dan Sleman.jadi tak
terlalu sulit untuk menumukan warung ini.Gudeg Cukupan Batas kota, mulai buka dari jam 21.00 WIB sampai tengah malam
atau sampai daganganya habis.
Gudek ini termasuk gudeg basah. Rasanya manis bercampur gurih yang berasal dari kuah arehnya. Ditambah sambel krecek
yang di sertai kuah arehnya menjadikan rasanya semakin mantab. Membuka lapak dagangan di trotoar dan emperan
toko.Biasa nya awal-awal mau buka pembeli nya sudah mulai antri. apalagi tengah malam antrinya tambah panjang. menu
yang lain yang tersedia adalah; gorengan, sate usus, sate telur puyuh, telur asin, ayam bakar dan lain-lain.
Warung Sate Kambing Janur Kuning Pak Tarman yang buka selama 24 jam nonstop di Batu Lor, Kecamatan Baturetno, Wonogiri atau di sebelah selatan Pasar Bung Karno.
Toyo sapaan akrabnya mengaku, warungnya yang tidak pernah ditutup itu setiap harinya bisa menghabiskan hingga 10 kilogram daging kambing untuk segala jenis masakan.
Menurutnya, setiap hari dia juga menyembelih kambing untuk menyediakan daging kambing di dua warungnya, satunya di kompleks Pasar Bung Karno Baturetno.
“Kalau warung sate kambing yang 24 jam mungkin hanya di sini ya. Kalau makanan lain mungkin ada, di Baturetno sendiri kulinernya cukup ramai,” tuturnya.
Untuk mendapatkan satu porsi sate kambing, pengunjung cukup membayar Rp 26.000, tetapi jika ditambah sepiring nasi dan minum, rata-rata Rp 33.000 – Rp 36.000
Selain itu, Yoto mengatakan bahwa warungnya akan sepi ketika Idul Adha. Namun, warungnya juga menyediakan jasa memasak daging kambing.
“Kalau ramainya warung jam berapa tidak bisa ditentukan, misal jam 21.00 sepi, nanti bisa jam 03.00 ramai. Jadi memang pengunjung datang sewaktu-waktu,” kata dia.
“Bila ke sini malam-malam dan penjaganya tidur, biasanya yang sudah kenal itu berani membangunkan, pasti tetap dilayani,” aku dia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Warung Sate Kambing Tarman Buka 24 Jam : Tak Pernah Tutup, ‘Pemadam’ Lapar di Jalur Wonogiri-Pacitan,