Liputan6.com, Jakarta Berlibur ke Surabaya belum lengkap rasanya jika tidak mampir sejenak untuk melaksanakan ibadah solat di Masjid Agung Surabaya Jawa Timur.
Diketahui, Masjid Al-Akbar Surabaya merupakan terbesar kedua setelah Istiqlal Jakarta. Kawasan Masjid Agung Surabaya tersebut merupakan salah satu lokasi surganya kuliner di Surabaya.
Tempatnya yang sangat luas dengan berbagai macam pilihan street food tentunya lokasi ini sangat disukai oleh banyak sekali warga Surabaya yang hanya ingin menikmati malamnya bersama keluarga disini.
Kuliner Masjid Agung Surabaya tidak pernah mati, banyak sekali hal yang bisa Anda dapatkan disini. Seperti kreco, ceker, jagung bakar, cilor, dan streetfood ala Korea seperti tteobokki, odeng dan hotang.
Harganya juga terbilang cukup terjangkau. Suasananya sangat tenang walau sangat rame pengunjung.
Beberapa stand juga menyediakan tempat duduk lesehan bagi para pengunjung yang ingin makan ditempat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Stand Warung Dulang 88 di kawasan Masjid Al-Akbar Surabaya. foto: nanang fachrurozi/ bangsaonline.com
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Warung Dulang 88 terus ekspansi melebarkan cita rasa kulinernya dengan membuka stand di pasar tumpah di kawasan Masjid Al Akbar Surabaya (MAS), setiap Minggu pagi dari jam 06.00-10.00 WIB.
Menu-menu kuliner yang disajikan di stand Warung Dulang 88 di kawasan masjid agung ini berbeda. Pasalnya, menu yang ditawarkan di stand masjid agung ini tidak terdapat di Warung Dulang 88 di Ketintang Baru.
“Jadi memang menu yang di stand masjid agung ini setiap minggu pagi bahan-bahannya memang tidak ada di Warung Dulang 88 seperti pizza tuna, chicken spring rool, dalgona, purple splash, dan kopitiam. Harganya pun cuma 8 ribu,” ujar Muhammad Hendra, Operasional Manajer Warung Dulang 88, Minggu (21/3/2021).
“Kebetulan ini juga masih promo di Maret sampai nanti masuk di Ramadan,” kata pria yang pernah malang melintang di hotel ini.
Simak berita selengkapnya …
Surabaya, memorandum.co.id – Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melakukan penataan para pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mangkal atau berjualan di sekitar Masjid Al-Akbar Surabaya.
Kini mereka sudah direlokasi ke satu tempat lahan kosong yang berada di sisi utara Masjid Al-Akbar. Tempat itu diberi nama Pasar Rakyat Jambangan.
Demi meramaikan tempat tersebut, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan para pedagang dan berbagai elemen masyarakat menggelar jalan sehat dalam rangka Hari Pahlawan, Sabtu (12/11).
Jalan sehat pun diberangkatkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Bahkan, Wali Kota Eri pun ikut jalan kaki mengikuti jalan sehat tersebut. Karena antusiasme masyarakat begitu tinggi, ia pun dengan spontan menambahkan dua sepeda motor sebagai hadiah utama.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa PKL yang selama ini berjualan di sekitar Masjid Al-Akbar kini sudah dimasukkan ke dalam satu tempat yang diberi nama Pasar Rakyat Jambangan. Sebab, daerah itu masih masuk ke dalam wilayah Jambangan.
“Nah, pasar ini memang kita peruntukkan untuk warga Kota Surabaya, sehingga nanti insyaallah kalau masyarakat keliling di Masjid Al-Akbar dan ingin menikmati kuliner yang selama ini ada di sekitar masjid ini, maka bisa langsung ke tempat ini, ke Pasar Rakyat Jambangan, karena ini orang Surabaya semuanya yang jualan di sini,” kata Wali Kota Eri seusai mengikuti jalan sehat di pasar rakyat itu.
Ia juga memastikan bahwa di pasar rakyat tersebut juga ada tempat permainan anak-anaknya, ada kuliner makanan dan minumannya, serta berbagai produk UMKM Surabaya. Makanya, ke depan pemkot akan terus melakukan perbaikan di tempat tersebut.
“Saya berharap akhir bulan ini bisa lebih baik lagi dan bahkan sempurna Pasar Rakyat ini,” katanya.
Eri juga berharap, apabila masih ada PKL yang mau dimasukkan ke Pasar Rakyat Jambangan itu silakan dimasukkan. Sebab, sejak awal dia sudah menyampaikan kepada jajaran pemkot untuk menata sebaik-baiknya para PKL itu.
“Kalau masih ada yang di luar, ayolah ditata dengan baik, jangan sampai mereka ini diusir-usir terus, kasihan juga, apalagi mereka ini juga warga Kota Surabaya. Jadi kita akan tetap yang bagus untuk warga Kota Surabaya, sehingga pendapatan mereka juga diharapkan bisa terkerek naik, dan itu juga tanggung jawab pemerintah kota,” ujarnya.
Eri juga menegaskan bahwa tidak hanya di sekitar Masjid Al-Akbar saja yang dilakukan penataan para PKL. Namun, di seluruh tempat di Kota Surabaya juga dilakukan penataan semuanya, tentu dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat di sekitar tempat tersebut.
“Di lokasi lain juga kita tata, kita kerjasamakan dengan pihak terkait di sekitar tempat tersebut, seperti di wilayah Ketintang, kita kerjasama dengan PT Telkom, sehingga terbentuklah Sentra Digital Kuliner Telkom Ketintang, di tempat lainnya juga kita tata, karena ini untuk menggerakkan perekonomian Surabaya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menjelaskan, sampai saat ini sudah ada sekitar 348 pedagang yang menempati stan di Pasar Rakyat Jambangan. Jumlah ini tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah karena fasilitas di tempat tersebut sudah memadai.
“Sudah ada 348 pedagang atau PKL yang berjualan di Pasar Rakyat Jambangan ini. Sebelum mereka berjualan, kita sudah memperbaiki lahan ini, kita pasang paving dan kita lengkapi penerangannya. Tentu ini akan terus ada perbaikan-perbaikan, termasuk rombong yang sudah kurang layak, nanti kita bantu supaya lebih layak. Mudah-mudahan ini semakin mempermudah mereka dalam mencari rezeki,” pungksanya. (bin)
Surabaya – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno memanfaatkan momen Minggu paginya untuk lari pagi di kawasan Masjid Al-Akbar Surabaya. Sandi mengaku cukup takjub atas pertumbuhan ekonomi yang memanfaatkan wisata religi.
Kompleks Masjid Al-Akbar setiap Minggu memang selalu ramai dikunjungi masyarakat yang ingin berolahraga. Biasanya, masyarakat joging mengitari area masjid.
Tak hanya itu, saat lapar dan dahaga menyerang, banyak pula tersedia pedagang kaki lima yang menjajakan aneka kudapan. Selain kuliner, ada pedagang pakaian, kerudung, aksesori, hingga peralatan rumah tangga.
Sandi mengaku melihat banyaknya orang yang datang ke masjid ini. Tak hanya untuk beribadah, Sandi juga menemui masyarakat yang berfoto di masjid itu. Dia menilai Masjid Al-Akbar juga cukup ‘instagramable’.
“Kita tadi lihat tidak putus-putusnya manusia, masyarakat datang untuk, selain beribadah, juga menikmati pemandangan. (Berfoto untuk) Instagram karena fotonya bagus banget dengan latar belakangnya,” lanjutnya.
Selain itu, Sandi, yang mengaku telah berlari sebanyak tiga putaran, melihat antusiasme masyarakat Jatim dalam berolahraga cukup tinggi.
“Hari ini kita lihat luar biasa antusiasme masyarakat, animonya tinggi untuk berolahraga dan kita joging tiga putaran untuk menyapa beberapa teman PKL,” imbuh Sandi.
Tak lupa, Sandi mengapresiasi pengelola Masjid Al-Akbar yang, selain menjadi tempat ibadah, menjadi tempat wisata religi. Bagi Sandi, hal ini tentu dapat meningkatkan perekonomian.
“Kehidupan ekonomi rakyat tumbuh berkembang. Jadi saya sangat mengapresiasi, ini kunjungan kesekian kali di Jawa Timur mudah-mudahan bisa menyebarkan semangat optimisme masyarakat,” pungkasnya.
Simak video ‘Sandiaga Jadi Objek Selfie Emak-emak di Sukabumi’:
– Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno memanfaatkan momen Minggu paginya untuk lari pagi di kawasan Masjid Al-Akbar Surabaya. Sandi mengaku cukup takjub atas pertumbuhan ekonomi yang memanfaatkan wisata religi.Kompleks Masjid Al-Akbar setiap Minggu memang selalu ramai dikunjungi masyarakat yang ingin berolahraga. Biasanya, masyarakat joging mengitari area masjid.Tak hanya itu, saat lapar dan dahaga menyerang, banyak pula tersedia pedagang kaki lima yang menjajakan aneka kudapan. Selain kuliner, ada pedagang pakaian, kerudung, aksesori, hingga peralatan rumah tangga.”Di Masjid Al-Akbar Surabaya ini kita lihat kegiatan religi menghidupkan ekonomi, ini yang harus kita lihat sebagai salah satu pusat pertumbuhan ke depan,” kata Sandi saat ditemui setelah berlari di kompleks Masjid Al-Akbar Surabaya, Minggu (20/1/2019).Sandi mengaku melihat banyaknya orang yang datang ke masjid ini. Tak hanya untuk beribadah, Sandi juga menemui masyarakat yang berfoto di masjid itu. Dia menilai Masjid Al-Akbar juga cukup ‘instagramable’.”Kita tadi lihat tidak putus-putusnya manusia, masyarakat datang untuk, selain beribadah, juga menikmati pemandangan. (Berfoto untuk) Instagram karena fotonya bagus banget dengan latar belakangnya,” lanjutnya.Selain itu, Sandi, yang mengaku telah berlari sebanyak tiga putaran, melihat antusiasme masyarakat Jatim dalam berolahraga cukup tinggi.”Hari ini kita lihat luar biasa antusiasme masyarakat, animonya tinggi untuk berolahraga dan kita joging tiga putaran untuk menyapa beberapa teman PKL,” imbuh Sandi.Tak lupa, Sandi mengapresiasi pengelola Masjid Al-Akbar yang, selain menjadi tempat ibadah, menjadi tempat wisata religi. Bagi Sandi, hal ini tentu dapat meningkatkan perekonomian.”Kehidupan ekonomi rakyat tumbuh berkembang. Jadi saya sangat mengapresiasi, ini kunjungan kesekian kali di Jawa Timur mudah-mudahan bisa menyebarkan semangat optimisme masyarakat,” pungkasnya.
[Gambas:Video 20detik]
(rna/rna)
Surabaya, memorandum.co.id – Penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya atau Masjid Agung Surabaya (MAS) kembali dilakukan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Kali ini giliran PKL yang berdagang setiap Minggu pagi mulai ditata. Sebelumnya, pemkot tuntas merelokasi ratusan PKL harian ke Pasar Rakyat Jambangan. Yang lokasinya berada di lahan kosong sisi utara Masjid Al Akbar.
Zainal, ketua paguyuban PKL Bambu Runcing menyebutkan, total ada sekitar 1.350 PKL yang akan direlokasi. Ribuan pedagang itu telah lolos verifikasi. Mereka merupakan warga asal Surabaya. Rencananya, relokasi akan dimulai pekan depan. Saat ini, pihaknya bersama pemkot sedang melakukan penataan tempat.
“Mulai minggu depan (27 November, red), PKL Minggu pagi yang biasa berjualan di kawasan trotoar Masjid Al Akbar akan dipindah ke lapangan sisi utara atau Pasar Rakyat Jambangan. Hal ini dilakukan agar kawasan masjid lebih tertib dan tertata,” ujar Zainal, Ahad (20/11).
Pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi sejak sepekan lalu. Terutama terhadap PKL yang berada dalam naungan empat paguyuban. Yakni, Bambu Runcing, Bulan Bintang Mart, Pemuda Mandiri, dan FW2P. Selanjutnya, PKL bisa mulai berjualan di Pasar Rakyat Jambangan setiap hari Minggu mulai pukul 06.00 – 11.00.
“Hari ini sudah kita tata. Berjalan lancar dan tidak ada masalah. Dibantu oleh jajaran dari dishub, dinkopdag, satpol pp, dan dari kecamatan-kelurahan,” tandas Zainal.
Kendati demikian, tempat parkir pengunjung masih menjadi pekerjaan rumah. Belum ada lokasi parkir yang memadai untuk menampung ribuan pengunjung yang datang setiap hari Minggu pagi. Karena itu, nantinya permasalahan ini akan dirapatkan bersama Pemkot Surabaya.
“Kendalanya ada di parkiran. Mungkin untuk sementara parkirnya ya di sekitar jalan raya. Tetapi masih akan dirapatkan lagi pada Selasa nanti (22 November, red),” ujarnya.
Sementara itu, Nanik Wahyuningsih, salah satu PKL merasa senang karena kebagian lapak. Meski demikian, dia menilai jatah lapak yang diberikan terbilang minimalis. Yakni, hanya seluas 2×2 meter persegi. Kurang leluasa.
“Lapaknya sempit. Karena memang tempatnya terbatas ya, jadi harus dibagi sama pedagang yang lainnya,” cetus pedagang makanan cepat saji ini. (bin)