Surabaya –
Masyhur sebagai tempat wisata religi, Kawasan Ampel Surabaya juga banyak menyimpan ragam kuliner khas Timur Tengah. Berbagai tempat makan dari restoran hingga warung kaki lima bisa dijumpai dengan mudah.
Salah satunya yakni warung gulai kacang hijau Bu Azizah. Warung yang terletak di Jalan KH Mas Mansyur ini merupakan tempat langganan bagi penggemar kuliner di Surabaya.
Azizah, pemilik warung mengaku gulai kacang hijaunya digemari pelanggan karena rasanya yang sedap sudah terkenal sejak dahulu. Selain itu, dengan porsi yang banyak, harganya juga sangat murah dibandingkan lainnya.
Menurut Azizah gulai kacang hijaunya ini sebenarnya sama dengan lainnya. Namun yang membedakan pada bumbu raciknya.
Untuk seporsi saja, Azizah mematoknya Rp 8 ribu saja. Sedangkan jika ingin menambah sepotong roti maryam, pelanggan cukup membayar lagi Rp 3 ribu.
“Kalau rasa boleh diadu, rasanya sedap, porsi banyak dan harga terjangkau,” ujar Azizah pemilik warung kepada detikJatim, Senin (24/1/2022).
Gulai maryam kacang hijau di Ampel/ Foto: Faiq Azmi
Gulai maryam kacang hijau di Ampel/ Foto: Faiq Azmi
Azizah menuturkan warung gulai kacang hijau miliknya sudah ada sejak tahun 1963. Ia merupakan generasi ketiga yang meneruskan usaha kuliner ini.
“Dulu awalnya kakek saya, Mbah Saman yang berjualan gulai kacang ijo dan gulai maryam sejak tahun 1963. Dulu jualnya keliling dipikul di sekitaran Ampel sini,” tutur Azizah.
Setelah kakeknya tidak melanjutkan berjualan keliling, Azizah kemudian melanjutkan bersama orang tua dan bibinya. Bedanya, ia membuka warung untuk berjualan Gulai Kacang Ijo dan Gulai Maryam di pinggir jalan.
“Saya buka warung ini sudah sejak tahun 2000,” imbuh Azizah.
Azizah mengaku bersyukur usahanya selama ini tidak terpengaruh dengan pandemi COVID-19. Sebaliknya omzet gulai maryamnya malah meningkat.
“Sehari bisa sampai Rp 2 juta. Apalagi kalau hari libur. Sehari bisa 9 kg kacang ijo, dan 9 kg daging sapi,” kata Azizah.
Simak Video “
Bikin Laper: Rekomendasi Kuliner Serba Cabai di Surabaya
“
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)
Sebagian besar masyarakat Surabaya sudah mengenal masakan khas timur tengah bernama gulai. Pada umumnya, gulai disajikan ke dalam bentuk berbahan baku daging ayam, aneka ikan, kambing, sapi, jeroan, atau sayuran seperti nangka muda dan daun singkong, yang diolah dalam kuah bumbu rempah yang bercitarasa gurih. Namun, di Surabaya ada gulai yang dicampur dengan kacang ijo dibalut lontong atau roti maryam.
Bertempat di Jalan KH. Mansur no 72 tepatnya dikawasan Ampel Surabaya, Latifa salah satu kerabat Agus yang juga bekerja di depot gulai kacang ijo menuturkan, Gulai kacang ijo yang diolah memiliki kesamaan dengan gulai kambing pada umumnya, namun yang membedakan hanya rempah-rempah yang dipakai untuk mengelolanya.
“Umumnya, gulai kacang ijo memakai bumbu rempah seperti kapulaga, jahe, pala, kunyit, kayu manis, lengkuas, dan merica. Selain juga bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, kemiri, cabai merah dan cabai rawit kemudian kacang ijo-nya direbus lalu dihaluskan,” kata Latifa saat ditemui di waroeng Cak Pan, Selasa (15/8/2017).
Resep yang digunakan gulai kacang ijo disini, lanjut Lutfia, berbeda dari yang lainnya. Sebab, resep yang digunakan turun temurun, mulai dari pemilik pertamanya H. Irfan Syahkur sampai sekarang dikelola oleh Agus Subandio sebagai anaknya yang sudah berjalan kurang lebih 60 tahun.
Selain cita rasa dan bentuknya yang menggoda, lanjut Lutfia, gulai kacang ijo juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena gulai kacang ijo mengandung gizi seperti kalsium, protein, zat besi, magnesium, karbohidrat, serat, vitamin C,B,A,B6 yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh.
“Kandungan dari gulai kacang ijo ini mampu mencegah berbagai jenis penyakit diantaranya mencegah anemia, kanker, obesitas, kanker usus, dan masih banyak yang lainnya,” imbuhnya.
Bagi penikmat yang ingin mencicipi gulai kacang ijo, silahkan datang ke Jalan KH. Mansur no 72 tepatnya dikawasan Ampel Surabaya pada pukul 07.00 WIB hingga 21.00 WIB. Satu porsi gulai kacang ijo dikenakan harga 20 ribu, namun jika ingin menikmati dengan roti mariyam akan dikenakan biaya tambahan sekitar 5 ribu.
Tidak hanya gulai kacang ijo, depot ini juga menyediakan beberapa menu lain yang tak kalah nikmat dengan masakan gulai kacang ijo seperti, krengsengan kambing, gulai kambing, kikil kambing dan sate kambing (ai).
SURYA.co.id | SURABAYA – Siapa sangka kacang hijau ternyata sangat nikmat bila dibuat olahan dengan daging sapi dan rempah-rempah sebagai bumbu lengkap masakan gulai.
Kacang hijau yang biasanya dipakai sebagai isi dari bakpia atau sebagai bahan utama bubur kacang hijau ternyata bagi orang Surabaya kacang hijau cukup enak dan lezat ketika dipakai sebagai campuran bumbu kuah gulai.
Di Surabaya cukup banyak penjual gulai kacang hijau atau juga di kenal dengan gulai sasak. Dinamakan gulai kacang hijau karena pada kuliner ini juga ada kacang hijau sebagai salah satu bumbu dan bahan untuk membuat kuahnya.
Sementara dinamakan gulai sasak bisa jadi karena kuliner ini banyak ditemukan dikawasan Jalan Sasak, atau di kawasan Ampel, Surabaya.
Tapi tidak semuanya gulai sasak ini terdapat di kawasan Jalan Sasak, ada salah satu penjual gulai sasak ini yang juga ramai didatangi pelanggannya yakni gulai kacang hijau Pak Mat yang ada di Jalan Kalimas Baru, kawasan Tanjung Perak Surabaya. Gulai kacang hijau pak Mat ini menggunakan daging sapi yang empuk.
Jika siang hari warung Pak Mat yang berada tidak jauh dari dermaga Ujung atau dermaga penyebrangan Tanjung Perak selalu penuh dengan pelanggannya. Namun karena berada di tepi laut, membuat warung ini tetap nyaman karena hembusan angin dari laut.
Sama seperti kuliner gulai lainnya, gulai kacang hijau pak Mat juga mengandalkan bumbu komplit atau rempah rempah agar gulai ini benar benar bercitarasa tinggi terasa kuahnya. “Bumbu komplit untuk kuahnya dan daging sapi yang empuk itu saja resepnya,” kata pak Mat yang memiliki nama asli Sapa’i.
Karena kaya akan bumbu, gulai kacang hijau ini cukup lezat dimakan dengan nasi atau lontong, namun sebagian besar pelanggan yang datang ke warung ini lebih suka memilih lontong, dengan kuah yang banyak. Kacang hijau ini mengentalkan dan membuat citarasa gulai daging sapi ini jadi lebih kaya.
“Kalau gulai kacang hijau ini Lebih enak dimakan dengan lontong dengan kuah yang banyak plus sambel yang pedas,” kata Marzuki, pelanggan setia gulai kacang hijau pak Mat.
Gulai kacang hijau ini lebih dashyat rasanya ketika disantap dalam kondisi masih panas dengan sambal yang pedas. Dijamin setelah bersantap gulai kacang hijau ini akan keringatan dan akan kembali lagi karena kangen dengan citarasa gulai kacang hijau ini.
Jalan-jalan di kawasan Ampel, jangan lupa mampir ke warung sangat sederhana ini, tapi selalu ramai pembeli. Padahal menunya hanya satu yaitu, Gule Kacang Ijo.
Warung ini sekarang dikelola oleh Andik, yang merupakan generasi ketiga. Andik menjelaskan, gule kacang ijo ini sejatinya mirip kari India. Bedanya, gule ini tidak menggunakan santan, melainkan kacang hijau yang dimasak sampai hancur. “Kacang hijau inilah yang membuat kuahnya kental,” jelasnya.
Dalam sehari sekitar 8 kilogram kacang hijau digunakan untuk pembuatan gule. Agar menghasilkan kacang hijau yang pecah dan empuk, maka direbus selama 2 jam menggunakan api kecil. Setelah itu dicampur dengan potongan daging dan lemak sapi dan direbus hingga kental. Gule ini disajikan bersama potongan lontong.
Saran Andik, gule kacang ini paling cocok dinikmati dengan roti maryam. Caranya, roti maryam bisa langsung dicocol ke kuah gule, atau dipotong-potong dimasukan ke dalam gule. Hmm…enak nih, apalagi kalau ditambah sambal.
Penasaran? Warung Gule Kacang Ijo Mas Andik berada di Jalan KH. Mas Mansur 96 (sebelah Hotel Kemajoean ) buka mulai pukul 05.00 – 21.00 WIB. (man/ipg)
TRIBUNTRAVEL.COM – Kuliner khas Timur Tengah, gulai kacang hijau mudah ditemukan di Kampung Boto Putih, Surabaya.
Gulai ini memakai kacang hijau sebagai bahan utama.
“Banyak penjual gulai kacang hijau di sini. Di RT 4 saja ada enam penjual.”
“Rasa rempah-rempahnya tetap terasa. Kacang hijau memberikan rasa berbeda,” ungkap Romadoni Dahmuji Achmad, Ketua RW 8 Boto Putih kepada SURYAMALANG.COM, Senin(18/5/2020).
Pecinta kuliner mudah menemukan sajian gulai kacang hijau di Boto Putih.
Biasanya makanan khas Timur Tengah ini disantap dengan roti maryam.
• Rekomendasi Bebek Goreng Enak di Surabaya untuk Buka Puasa di Rumah
“Saya jualan di Ampel Sawahan setiap hari. Saya berangkat saat sore,” kata Budi Subsidi Suwignyo, penjual gulai kacang hijau.
Budi sudah jualan gulai kacang hijau sejak 1998.
Dia mendapat resep gulai kacang hijau dari sang kakek.
“Orang tua saya tidak jualan. Jadi dari kakek langsung turun ke saya.”
“Gandengan gulai kacang hijau adalah roti Maryam. Tekstur kacang hijaunya dibuat agak kental,” ungkapnya.
Menurutnya, gulai kacang hijau memiliki rasa lebih gurih dibandingkan dengan gulai biasa.
“Biasanya gulai berrasa kecut. Kalau ini, tidak. Bumbunya memang beda, ditambah lagi dengan kacang hijau,” urainya.
Umumnya, bumbu rempah yang dipakai untuk membuat gulai kacang hijau, seperti kapulaga, lengkuas, kunyit, dan pala.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Kuliner khas Timur Tengah, gulai kacang hijau mudah ditemukan di Kampung Boto Putih, Surabaya.
Gulai ini memakai kacang hijau sebagai bahan utama.
“Banyak penjual gulai kacang hijau di sini. Di RT 4 saja ada enam penjual.”
“Rasa rempah-rempahnya tetap terasa. Kacang hijau memberikan rasa berbeda,” ungkap Romadoni Dahmuji Achmad, Ketua RW 8 Boto Putih kepada SURYAMALANG.COM, Senin(18/5/2020).
Pecinta kuliner mudah menemukan sajian gulai kacang hijau di Boto Putih.
Biasanya makanan khas Timur Tengah ini disantap dengan roti maryam.
“Saya jualan di Ampel Sawahan setiap hari. Saya berangkat saat sore,” kata Budi Subsidi Suwignyo, penjual gulai kacang hijau.
Budi sudah jualan gulai kacang hijau sejak 1998.
Dia mendapat resep gulai kacang hijau dari sang kakek.
“Orang tua saya tidak jualan. Jadi dari kakek langsung turun ke saya.”
“Gandengan gulai kacang hijau adalah roti Maryam. Tekstur kacang hijaunya dibuat agak kental,” ungkapnya.
Menurutnya, gulai kacang hijau memiliki rasa lebih gurih dibandingkan dengan gulai biasa.
“Biasanya gulai berrasa kecut. Kalau ini, tidak. Bumbunya memang beda, ditambah lagi dengan kacang hijau,” urainya.
Umumnya, bumbu rempah yang dipakai untuk membuat gulai kacang hijau, seperti kapulaga, lengkuas, kunyit, dan pala.
Ada juga tambahan kemiri, bawang merah, bawang putih, ketumbar, cabai, jinten, dan sebagainya.
“Semangkok gulai kacang hijau seharga Rp 8.000. Kalau tambah roti maryam, tambah Rp 3.000,” ungkapnya.
Biasanya dia membuat dua panci.
Tapi di tengah pandemi covid-19, dia hanya membuat satu panci.
“Kalau satu panci butuh kacang hijau empat kilogram (Kg) dan daging 5 Kg,” tandasnya.(Christine Ayu Nurchayanti)