Tribunjogja.com – Kuliner Jogja lotek dan gado-gado sangat pas dinikmati untuk menu santap siang.
Apalagi di Yogyakarta ada banyak warung lotek dan gado-gado yang enak.
Bagi Anda yang sedang mencari referensi wisata kuliner Jogja untuk santap siang, Tribun Jogja merangkum empat warung lotek dan gado-gado enak, cocok untuk santap siang:
1. Lotek dan Gado-gado Bu Bagyo
Gado Gado Bu Bagyo Colombo (instagram @lotekgadogadobubagyo)
Lotek dan Gado-gado Bu Bagyo Colombo punya beberapa cabang di Jogja, tapi yang paling ramai dan autentik ada di Jalan Prof. Herman Yohanes No.1, Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat jam makan siang, Lotek dan Gado-gado Bu Bagyo Colombo biasanya selalu ramain anak sekolah dan karyawan kantor di sekitarnya.
Meski selalu ramai, pelayanan Lotek dan Gado-gado Bu Bagyo Colombo cepat.
Lotek dan Gado-gado Bu Bagyo Colombo terkenal dengan sambalnya yang enak, irisan bakwannya banyak dan sambalnya benar-benar medok alias tidak pelit.
Selain gado-gado, Lotek dan Gado-gado Bu Bagyo Colombo juga menyediakan menu lain di antaranya lotek, kupat tahu, ketoprak, nasi goreng dan masih banyak lagi.
Meski ada banyak pilihan menu, rekomendasi menu yang wajib dicoba tentu lotek dan gado-gadonya.
Lotek dan Gado – Gado Bu Bagyo Colombo buka pukul 09.00 – 16.00 WIB
Baca juga: Wisata Kuliner Jogja: Rekomendasi 5 Bakmi Jawa Enak dan Legendaris
2. Lotek dan Gado-gado Teteg Lempuyangan
Warung lotek dan gado-gado ini sudah berdiri sejak 1968.
Yang menarik dari warung ini adalah menunya yang sehat dan segar untuk makan siang.
NUSANTARANEWS.CO – Ragam kuliner di Yogyakarta menjadi pamungkas liburan para pelancong. Salah satu kuliner pilihan favorit wisatawan adalah lotek dan gado-gado teteg di Jl. Argolubang, Baciro, Yogyakarta. Tepatnya, 500 di sisi Timur Stasium Lempuyangan yang berhadapan langsung dengan pom bensin di sebrang jalan.
Warung lotek dan gado-gado dengan porsi seabreg ini sudah populer sejak dulu. Jadi, bagi para wisatawan yang belum pernah banyak paham arah di Yogyakarta, bisa langsung mencari alamatnya di google maps. Kaum pelancong yang suka makan lotek dan gado-gado, warung yang menggunakan cobek besar ini bisa dijadikan menu penutup jalan-jalan di kota kuliner ini. Selain karena porsinya seabreg, rasanya begitu enak dan nikmat.
Posisi warung beratap seng dengan batang pohon besar dan rindang di tengahnya, membuat suasana lebih tenang dan adem. Ditambah lagi dengan sepoi angin yang sejuk dan iringan alunan musik tembang kenangan yang dimainkan oleh tiga orang, membuat acara makan-makan menjadi lebih berkesan. Khas Jogja-nya menjadi lebih terasa karenanya.
Musim libur Lebaran ini, warung yang tak pernah sepi di hari biasa, menjadi lebih ramai oleh kunjungan wisatawan. Seperti di hari Selasa siang bermendung dan sedikit meneteskan gerimis, nusantaranews.co menjadi salah satu pengunjung yang tertulis dalam antrian panjang di kasir. Sambil menikmati angin sepoi yang berseleweran memasuki ruangan, alunan lagu tembang kenangan, antri selama kurang lebih 45 menit menjadi tidak terasa.
Saking setianya, para pelanggan yang antri, menghabiskan waktu untuk saling mengobrol di meja panjang dan di lesehan. Gerimis tipis membuat suasana semakin tenang dan syahdu. Obrolan mulai berkurang, ketika lotek atau gado-gado yang menggunung diantar ke meja mereka oleh pramusaji.
Lotek dan gado-gado oleh banyak orang disebut-sebut sebagai saladnya Indonesia. Maka tak heran, bila warung yang hanya menyediakan dua menu makan yaitu lotek dan gado-gado tersebut, tidak sedikit dikunjungi oleh para turis, seperti yang terjadi ketika nusantaranews.co sambangi lokasi.
Di warung ini, untuk menikmati santapan salad ala Indonesia, pengunjung langsung masuk ke kasir yang juga sebagai tempat mengolah lotek. Selain pengunjung bisa melihat langsung cara mpenyajian lotek, pengunjung juga bisa lebih akrab dengan sang pramusaji. Ketika pengunjung memesan, si kasir atau sang juru oleh lotek akan mencatatnya pada daftar antrian sederhana di jendela sebagai pembatas dengan dapur. Siang bergerimis itu, nusantaranews.co tercatat sebagai antrian yang cukup panjang yaitu berada di urutan belasan.
Adapun menu minuman yang tersedia terdiri dari minuman panas dan dingin. Tersedia pula aneka macam juice yang bisa menjadi pelengkap santapan di warung lotek dan gado-gado yang sudah mendapat beberapa penghargaan bergensi itu.
Citarasa yang sempurna akan menyambar mulut ketika sesondok pertama sudah tersantap lidah. Bumbunya yang pas langsung meresap sempurna di antara rebusan bayam dan kacang panjang yang menjadi isian khas dari lotek di warung milik Bu Nurhaeni itu. Tambahan krupuk yang ditabur di atasnya, kriuk-kriuk renyah terasa sebagai penyempurna bumbu kacang yang telah terolah halus di sebuah cobek berukuran besar.
Cobek besar itu pulalah yang menjadi ciri khas dari Lotek Teteg Bu Nur. Menurut Bu Nur, generasi ke dua dari pemilik warung, sejak berdirinya warung ini tahun 1968, cobek sebesar itulah yang digunakan untuk membuat bumbu kacang. Cobek besar ini mampu membuat bumbu kacang sebanyak 80 porsi di kala pagi. Bila sedang ramai pelanggan maka Bu Nur tak perlu repot-repot untuk membuat bumbu kacang lagi.
Adapun ide menggunakan cobek besar berasal dari Pak Untung, pendiri warung sekaligus bapak dari Bu Nur. Cobek besar ini dipakai supaya lebih praktis dan tidak menghilangkan cita rasa dari bumbu kacang. Hal itulah yang menjadikan bumbu kacang di warung ini sangat khas, tampilannya lebih pekat dan rasanya berbeda dari lotek di tempat lain.
Pada mulanya, warung lotek ini diberi nama “Sederhana”. Selanjutnya, lantaran lokasinya berdekatan dengan teteg atau pagar rel kereta api maka pelanggan menyebutnya sebagai Warung Lotek dan Gado-gado Teteg. Jadi, nama teteg merujuk pada sebutan pintu perlintasan kereta api, kendati sekarang letaknya senyatanya tidak begitu dekat dengan pintu kereta.
Warung Lotek dan Gado-gado Teteg yang tergolong sebagai kuliner legendaris di Yogyakarta ini buka mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Di musim libur lebaran, warung ini buka sejak H+1 lebaran. Dan sejak warung itu buka untuk menyambut kunjungan pelanggan dan wisatawan, langsung ramai dari pagi sampai sore. Antrian tidak pernah putus saking banyaknya pengunjung.
“Warung ini tutup sementara sejak H-5 lebaran, dan H+1 lebaran sudah buka lagi. Rame sekali, antrian tak ada putus-putusnya dari pagi sampai sore setiap hari sejak buka habis lebaran,” kata sang juru parkir yang tidak enggan menyebutkan namanya kepada nusantaranews.co. (Sulaiman)
KOMPAS.com – Lotek cocok dinikmati untuk sarapan atau makan siang. Jika kebetulan sedang jalan-jalan di Yogyakarta, ada beberapa penjual lotek enak yang terkenal.
Beberapa di antaranya juga legendaris, ada yang dari tahun 1980-an.
Berikut empat tempat makan lotek di Yogyakarta yang bisa kamu coba saat berada di sana.
Baca juga:
1. Lotek dan Gado-gado Bu Ning
Dok. Lotek dan Gado-gado Bu Ning Ilustrasi Bu Ning sedang menyiapkan lotek di warungnya.
Dok. Lotek dan Gado-gado Bu Ning Ilustrasi Bu Ning sedang menyiapkan lotek di warungnya.
Lotek dan Gado-gado Bu Ning sudah ada sejak 1983. Warung lotek ini menyajikan lotek dengan bumbu kacang yang gurih dan legit. Harga satu porsinya Rp 16.000.
Selain lotek, warung ini juga menyediakan gado-gado dan kupat tahu. Tempatnya yang nyaman pas untuk menyantap sarapan dan makan siang bersama keluarga.
Baca juga:
Lokasi Lotek dan Gado-gado Bu Ning ada di Gang Pronocitro Nomor 719, Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Jam berapa 09.00-18.00 WIB.
2. Lotek & Gado-Gado Bu Bagyo Colombo
Lotek Colombo terkenal dengan porsinya yang besar. Walau begitu harganya terjangkau, sekitar Rp 12.0000 saja.
Cabang warung lotek ini cukup banyak. Salah satunya ada di Jalan Prof. Herman Yohanes Nomor 1, Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Baca juga:
Selain lotek, kamu pun bisa memesan menu lain seperti gado-gado, ayam goreng, dan nasi goreng. Jam buka warungnya setiap hari pukul 10.00-18.00 WIB.
3. Lotek dan Gado-Gado Teteg Lempuyangan
Ilustrasi lotek, sayuran rebus dengan siraman bumbu kacang.
Ilustrasi lotek, sayuran rebus dengan siraman bumbu kacang.
Lotek dan Gado-Gado Teteg kono sudah ada sejak 1970-an. Lokasinya ada di Jalan Argolubang Nomor 39, Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Warung ini menyajikan lotek dan gado-gado dengan bumbu kacang khas. Untuk menu loteknya bisa pilihan pakai telur atau tidak. Harga satu porsi mulai Rp 17.000.
Jam buka Lotek dan Gado-Gado Teteg setiap hari pukul 09.00-17.00 WIB.
Baca juga:
4. Warung Lotek Gado-gado Bu Dewi
Warung Lotek Gado-gado Bu Dewi berlokasi di Jalan Patangpuluhan Nomor 28, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Jam bukanya pukul 06.00-16.00 WIB.
Warung lotek ini bisa jadi pilihan untuk sarapan dan makan siang. Selain lotek, di sini kamu juga mencicipi gado-gado dan kupat tahu dengan bumbunya yang gurih dan legit.
Baca juga:
5. Warung Lotek Bu Iduk
Lotek khas Solo.
Lotek khas Solo.
Walau warungnya sederhana tapi Lotek Bu Iduk ini cukup terkenal di Yogyakarta. Lokasinya ada di sekitar Mrican, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Harga satu porsi loteknya cukup murah, sekitar Rp 9.000. Meski begitu porsinya cukup banyak dan mengenyangkan.
Baca juga:
6. Lotek & Gado-Gado Mbak Anti
Satu lagi tempat makan lotek di Yogyakarta yang bisa kamu coba, yaitu Lotek & Gado-gado Mbak Anti.
Warung lotek ada di dua tempat salah satunya ada di Jalan C. Simanjuntak Nomor 60, Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Jam bukanya pukul 08.00-14.00 WIB.
Baca juga:
Warung ini menyajikan dua menu lotek, yaitu lotek biasa dan lotek telur. Harga satu porsi Rp 10.000-an.
View this post on Instagram
A post shared by Foodplace (@my.foodplace)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. LOTEK TETEG
Lotek dan Gado-gado Porsi Seabreg
Bagikan di
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Harga makanan
Rp 16.000 / porsi
Buka setiap hari
Pk 09:00 – 16.30 WIB
Lotek dan gado-gado yang sering disebut sebagai saladnya Indonesia menjadi sajian utama Warung Lotek Teteg. Warung yang terletak beberapa meter sebelah timur Stasiun Lempuyangan ini ramai dikunjungi orang-orang ketika YogYES tiba di sana. Tempatnya nyaman, teduh, dan luas. Tempat untuk menikmati makanan dibagi menjadi dua, lesehan dan tempat duduk. Masuk ke dalam, suasana akrab langsung terasa. Seorang penyanyi terlihat mendendangkan lagu daerah sehingga menciptakan perasaan nyaman tersendiri. Tak hanya lotek dan gado-gado, aneka macam juice dan minuman lainnya bisa kita nikmati di sini.
Tak berapa lama setelah YogYES memesan makanan, pramusaji datang membawakan dua piring lotek dan gado-gado Kesan pertama saat melihat lotek dan gado-gado tersebut tentu saja kaget dan bingung karena ternyata porsinya sangat banyak. Selanjutnya muncul pertanyaan, mampukah YogYES menghabiskan semuanya? Ketika sesendok lotek masuk ke mulut, bumbu kacang langsung terasa di lidah. Bumbunya meresap sempurna di antara rebusan bayam dan kacang panjang yang menjadi isian khas dari lotek tersebut. Krupuknya kriuk-kriuk renyah, sangat pas dengan bumbu kacangnya. Pun begitu dengan loteknya. Bumbu kacang yang pekat menyatu dengan kesegaran sayur yang ada dalam gado-gado Teteg ini. Dan akhirnya, porsi besar itu tandas sudah. Benar-benar wareg!
Berkunjung ke dapur, YogYES melihat sebuah cobek berdiameter 80 cm. Sangat besar bila dibandingkan dengan ukuran cobek-cobek rumahan. Selain porsinya yang jumbo, cobek jumbo ini menjadi ciri khas dari Lotek Teteg. Menurut Bu Nur, generasi ke dua dari pemilik warung ini, sedari dulu cobek sebesar itulah yang digunakan untuk membuat bumbu kacang. Cobek besar ini mampu membuat bumbu kacang sebanyak 80 porsi di kala pagi. Bila sedang ramai pelanggan maka Bu Nur tak perlu repot-repot untuk membuat bumbu kacang lagi.
Ide untuk menggunakan cobek besar berasal dari Pak Untung, pendiri warung sekaligus bapak dari Bu Nur. Cobek besar ini dipakai supaya lebih praktis dan tidak menghilangkan cita rasa dari bumbu kacang. Hal itulah yang menjadikan bumbu kacang di warung ini sangat khas, tampilannya lebih pekat dan rasanya berbeda dari lotek di tempat lain. Oh ya, Warung Lotek Teteg sendiri sudah berdiri sejak 1968. Dulunya warung lotek ini bernama “Sederhana”. Karena tempatnya yang berdekatan dengan teteg (pagar) rel kereta api maka pelanggan menyebutnya sebagai Warung Lotek Teteg.
Text Umi Lestari
Photography M AJI PRADIPTA Copyright YogYES.COM
Baca juga:
- 87 Guest House Murah di Jogja, Mulai 250 Ribu/Rumah
- 10 Penginapan Murah di Jogja di Bawah 100 Ribu/Kamar
- 14 Homestay & Kost Harian di Jogja yang Lebih Murah dari Hotel
semua harga