Makam gunung haruman garut

Gundana

Makam Syekh Jafar Sidik, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Wali Cibiuk, merupakan tempat wisata religi yang terletak di Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk, Garut Utara. Tempat ini memiliki luas sekitar 5 hektar dan sering dikunjungi oleh para peziarah, terutama pada bulan Rajab.

Makam Syekh Jafar Sidik menyimpan nilai sejarah pada masa penyebaran Islam di daerah Garut Utara, khususnya di daerah Blambangan. Tempat ini juga menyimpan banyak kisah perjuangan di masa kala itu. Keberadaannya dan manfaatnya masih bisa dirasakan sampai sekarang oleh masyarakat sekitar dan pengelolaannya pun dilakukan oleh masyarakat setempat bersama tokoh ulama setempat.

Menurut Edi, seorang pengunjung yang berhasil menanyakan sejarah makam kepada pengurus makam, Syekh Jafar Sidik terdiri dari empat makam utama yang kesemuanya merupakan kerabat dekat dari Syekh Jafar Sidik dan penyebar agama Islam di daerah Garut. Keempat makam tersebut adalah makam Eyang Abdul Jabar, Mbah Wali Syekh Jafar Sidik sendiri, Eyang Siti Fatimah yang merupakan istri dari Jafar, dan makam Eyang Wali Muhamad Nur Kosim yang tidak lain adalah kakaknya. Keempat makam tersebut terletak berurutan sesuai dengan urutan penyebutannya dari atas ke bawah kawasan makam yang masing-masing dibatasi oleh pagar kayu.

Bis para peziarah yang datang pada bulan rajab

Hingga saat ini, banyak masyarakat yang datang berziarah ke makam Syekh Jafar Sidik yang terletak di Gunung Haruman, Cibiuk. Nama Haruman ini kemudian jadi nama Syekh Jafar Sidik, yaitu Sunan Haruman. Namun, masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Mbah Wali Cibiuk.

Icang, pengurus makam, menjelaskan bahwa Syekh Jafar Sidik merupakan sahabat baiknya dengan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan dan Syekh Maulana Mansur Banten. Bahkan persahabatan Syekh Jafar Sidik dengan Syekh Maulana Mansur Banten tergambar jelas dari gaya arsitektur bangunan Masjid Agung Syaikh Ja’far Shidiq.

BACA JUGA:   Tempat main anak wonosobo

Masjid yang sudah beberapa kali mengalami renovasi tersebut diperkirakan sudah berusia lebih dari 400 tahun. Hingga saat ini, pataka yang terbuat dari ukiran batu dan dipasang di pucuk atap bangunan masjid tersebut masih utuh dan dirawat baik oleh para pengurus masjid dan warga sekitar. Masjid ini masih menjadi masjid tertua yang ada di Limbangan, Kabupaten Garut.

INISUMEDANG.COM – Berbicara mengenai sejarah memang tak ada hentinya, dan menarik untuk ditelusuri. Apalagi sejarah yang kaitannya dengan ilmu ghaib dan supranatural. Meski di zaman serba canggih, namun penasaran warga mengenai hal hal ghaib tidak punah ditelan zaman. Salah satu yang menarik untuk disimak adalah sejarah Syekh Muhamad Jafar Sidik Cibiuk Limbangan Garut. Meski dibesarkan di Garut namun ada kaitannya dengan Sumedang. Sebab, dulu Limbangan pernah masuk wilayah kerajaan Sumedang Larang dan Kabupaten Parakanmuncang (sumber wikipedia).

Apalagi, Syekh Muhamad Jafar Sidik pernah singgah di patilasan Gunung Cibedug Dusun Cibubut Desa Jayamekar Kecamatan Cibugel. Syekh Muhamad Jafar Sidik adalah salah seorang tokoh penyebar Islam di Garut, Jawa Barat adalah Syekh Muhamad Jafar Sidik Cibiuk yang hidup satu perjuangan dengan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Tasikmalaya dan Syaikh Maulana Mansur Banten.

Hingga saat ini banyak masyarakat yang datang berziarah ke makam Syekh Ja’far Sidiq yang terletak di Gunung Haruman Cibiuk dan nama Haruman ini kemudian jadi nama lain Syekh Ja’far Sidiq, Sunan Haruman, namun masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Embah Wali Cibiuk.

Menurut riwayat, Syekh Ja’far Sidiq ini bersahabat baik dengan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan dan Syekh Maulana Mansur Banten, bahkan persahabatan Syekh Ja’far Sidiq dengan Syekh Maulana Mansur tergambar jelas dari gaya arsitektur bangunan masjid yang bernama Masjid Agung Syaikh Ja’far Shiddiq.

BACA JUGA:   Camping Menyenangkan di Pantai Tanjung Lesung

Makam Mbah Wali Jafar Shidiq sendiri terletak di kaki Gunung Haruman, Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk yang lokasinya berjarak sekitar 5 kilometer dari Mesjid Mbah Wali.

Selain Mewariskan Masjid, Peninggalan dari Puteri Syekh Muhammad Jafar Sidik Mewariskan Resep Sambel Cibiuk

Nama Haruman sendiri berasal dari Gunung Haruman, tempat kompleks pemakaman berada. Kompleks pemakaman berada di pinggir Jalan Raya Cibiuk. Untuk mencapai lokasi makam, peziarah membutuhkan sedikit perjuangan dengan menaiki puluhan anak tangga. Jarak dari lokasi parkir ke pemakaman diprkirakan sekitar 200 meter.

Selain mewariskan masjid, ada juga peninggalan lain dari puteri Syekh Ja’far Shidiq yang bernama Nyimas Siti Fatimah, ia mewariskan resep kuliner Sambel Cibiuk yang sampai hari ini masih terkenal hingga ke beberapa kota besar di Indonesia. (Sumber: Humas Diskominfo Garut).

Balubur Limbangan adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Garut yang sekian lama dijadikan ibu kota kabupaten sebelum beralih ke Garut. Seperti tercatat dalam sejarah, Limbangan awalnya bagian dari wilayah kerajaan Sunda. Pada saat itu namanya adalah Rumenggong (berasal dari kata rumenggang yang dalam bahasa Sunda artinya renggang atau jauh, karena berada di antara Galuh dan Sunda), dan penguasanya dikenal sebagai Sunan Rumenggong. Setelah kerajaan Sunda runtuh, wilayah ini sempat menjadi wilayah bawahan Sumedang Larang.
Pada tanggal 24 Maret 1706, Limbangan yang awalnya hanya sebuah distrik di bawah Kabupaten Sumedang.

Sejumlah peziarah berdoa di depan makam Syekh Abdul Jabar di kompleks pemakaman Sunan Haruman di Kampung Kilanjung, Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk, Minggu (28/5).

Also Read

Bagikan: