Solo –
Demi keamanan dan keselamatan selama mendaki gunung, ada beberapa hal yang harus diperhatikan para pemula. Dilansir dari detikTravel, berikut 7 tips mendaki gunung bagi para calon pendaki baru yang belum berpengalaman. Simak baik-baik sebelum berangkat.
1. Bulatkan Niat
Tanyakan lagi kepada diri sendiri, apakah niat mendaki gunung ini hanya sekadar ikut-ikutan atau karena sudah memendam keinginan sejak lama? Bulatkan dulu niatnya. Kalau niat mendaki hanya setengah-setengah, Anda akan sering mengeluh di perjalanan dan menjadi beban bagi teman Anda.
2. Tentukan Tujuan, Riset Kemudian
Karena pendakian ini yang pertama kali bagi Anda, pilihlah gunung yang memiliki jalur pendakian landai dan tidak terlalu tinggi. Sehingga Anda cukup berjalan menanjak dan belajar mengatur napas. Setelah itu pelajari karakter gunung tersebut serta jalur pendakiannya. Banyak artikel atau konten di media sosial yang mengulas hal itu.
3. Siapkan Mental dan Fisik
Siapkan mental Anda untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di alam liar. Dengan mental yang kuat, pendaki tidak mudah panik ketika mengalami kendala di tengah pendakian.
Siapkan fisik juga. Minimal seminggu sebelum mendaki Anda mesti rutin berolahraga seperti jogging dan lain-lain. Tujuannya agar otot dan organ pernapasan Anda tak kaget ketika harus menghadapi kondisi ekstra saat mendaki.
Sangat tidak dianjurkan bagi yang memiliki riwayat penyakit pernapasan untuk mendaki gunung.
4. Wajib Ajak Teman
Pendaki pemula wajib mengajak teman yang sudah berpengalaman dan pernah mendaki gunung yang dituju. Selain agar tak tersesat, selama perjalanan Anda bisa mempelajari bagaimana tips dan trik mendaki yang aman dari teman tersebut.
5. Baca Prakiraan Cuaca
Mendaki gunung idealnya dilakukan saat musim kemarau. Dengan kondisi alam yang kering, setidaknya dapat mengurangi risiko yang tidak diinginkan. Hindari mendaki di saat musim hujan karena jalur pendakian licin, rawan badai hingga tanah longsor.
Silakan baca prakiraan cuaca dulu sebelum memutuskan jadwal keberangkatan.
6. Peralatan dan Perlengkapan
Persiapan dan bekal yang harus dibawa tergantung dari lokasi yang dipilih, berapa orang yang akan berangkat, dan sudah memprakirakan kondisi cuaca. Sebab, mendaki bersama adalah kerja tim. Anda dan teman-teman bisa saling berbagi beban yang akan dibawa. Mulai dari tenda, kompor portable, peralatan masak, dan lain-lain.
Untuk keperluan pribadi, jangan lupa bawa senter, matras, sleeping bag, dan mantel. Bisa saja di bawah tampak cerah, tapi di tengah pendakian terjadi hujan.
7. Izin Orang Tua, Kabari Orang Terdekat
Minta izin dan mohon doa restu kepada orang tua sebelum berangkat. Jelaskan secara detail tentang rencana pendakian Anda, mulai dari kapan memulai pendakian dari basecamp naik hingga rencana turun. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada sesuatu yang tak diinginkan terjadi di tengah pendakian.
Selamat mendaki. Semoga lancar, selamat sampai kembali pulang.
Simak Video “
Kreatif! Pemuda Pati Bikin E-Bike Custom Ala Motor Chopper
“
[Gambas:Video 20detik]
(dil/rih)
4. Kabari jadwal pendakian Anda kepada orang tua atau saudara
Kabari teman dan keluarga di rumah tentang jadwal perjalanan Anda. Informasi kapan Anda berangkat, berapa lama, siapa saja teman yang ikut mendaki, termasuk lokasi sebaiknya diketahui oleh setidaknya salah satu anggota keluarga.
Luangkan waktu sebelum berangkat untuk menjelaskan rincian rencana perjalanan Anda. Hal ini penting sebagai antisipasi jika ada sesuatu yang mungkin terjadi dalam perjalanan.
5. Persiapkan fisik Anda dari jauh-jauh hari
Naik gunung membutuhkan fisik yang prima. Ini karena tubuh bisa membakar energi yang bukan main besarnya selama mendaki kurang lebih 8 jam di area ekstrem. Selain itu, olahraga ini juga menyimpan berbagai risiko kesehatan yang wajib Anda waspadai, mulai dari hipotermia, mountain sickness, hingga edema paru.
Semua risiko ini bisa terjadi pada siapa saja, baik pendaki ulung maupun pemula. Sebab ketika Anda naik ke ketinggian lebih dari 2 ribu meter di atas permukaan laut, tubuh Anda harus dapat menyesuaikan diri dengan jumlah oksigen yang makin menipis.
Untuk menjamin kebugaran fisik Anda menjelang hari naik gunung, Anda perlu membangun keseimbangan, fleksibilitas, serta kekuatan pada kaki dan otot punggung Anda untuk dapat melewati jalur dakian. Olahraga juga dapat membantu Anda untuk menguatkan punggung dan bahu untuk membawa tas ransel gunung yang berat totalnya bisa mencapai 18 kilogram.
6. Perhatikan asupan makanan sebelum mendaki gunung
Jika Anda akan naik gunung dengan rute yang cukup melelahkan, sarapan bubur ayam saja tentu tidak akan cukup untuk memberikan Anda energi yang dibutuhkan untuk mendaki nanti. Apa yang Anda makan dan minum sehari atau 2 hari sebelum pendakian bisa menjadi perbedaan tipis antara kesuksesan dan kegagalan. Asupan makanan sangat berperan besar untuk menyediakan energi yang Anda butuhkan selama mendaki, juga sekaligus mencegah kemungkinan cedera.
Ahli diet terdaftar Kate Scarlata, dilansir Boston Magazine mengatakan makanan persiapan naik gunung yang ideal seharusnya mengandung tinggi karbohidrat dan protein. Misalnya bubur dengan campuran greek yogurt atau topping telur rebus, atau seporsi nasi putih hangat dengan lauk daging pilihan Anda serta sayuran. Ini adalah pilihan sarapan yang cerdas sebelum mendaki gunung.
Jika Anda masih lapar, lipat gandakan porsinya (dari jenis makanan yang sama dengan yang Anda makan tadi). Camilan pisang atau jeruk sebelum dan selama mendaki juga sangat disarankan supaya menggantikan kadar kalium yang hilang saat Anda berkeringat.
Minumlah minimal 2 liter cairan (air, jus, susu, minuman olahraga) sehari sebelum pendakian Anda. Minum 1 liter air putih atau minuman olahraga sebelum mulai mendaki. Mulailah minum segera setelah Anda bangun dari tempat tidur di hari itu.
7. Bawa barang yang perlu saja
Tidak peduli lokasi, waktu, atau tingkat kesulitan pendakian, Anda harus membawa barang-barang di bawah ini dalam perjalanan Anda.
- Peta dan kompas atau GPS
- Kotak P3K
- Filter air
- Tabir surya dan lotion anti serangga
- Pisau serbaguna
- Kabel nilon
- Senter (senter genggam atau senter kepala) plus batere cadangan
- Kacamata hitam
- Korek api/pemantik api
- Cadangan makanan — Terdiri dari sarapan, makan siang, dan makan malam per hari pendakian; camilan di sela-sela mendaki; cadangan air, dan peralatan masak serta perlengkapan makan (piring, mangkuk, gelas, sendok) jika hiking selama lebih dari 1 hari
- Pakaian cadangan — Terdiri dari lapisan dasar (atas dan bawah), lapisan tengah (isolasi hangat), dan lapisan luar (jaket/padding mendaki); jas hujan; Kaus kaki ekstra; Topi dan sarung tangan; handuk kecil; Hindari pakaian yang berbahan kapas, karena memerangkap keringat tetap dekat dengan kulit Anda
- Tempat berlindung (tenda/kantung tidur) — Jika hiking lebih dari satu hari
- Alas kaki yang tepat untuk mendaki — Untuk pendakian singkat, sandal gunung atau sepatu olahraga biasa sah-sah saja digunakan. Tapi untuk pendakian jarak jauh yang lebih lama, direkomendasikan untuk memakai sepatu boots khusus mendaki yang menawarkan lebih banyak dukungan.
- Identitas diri; salinan itinerari perjalanan; uang tunai secukupnya
- Ponsel atau radio 2 arah
Ada baiknya untuk mengkonsultasikan persiapan naik gunung yang Anda rencanakan, khususnya bagi pemula, dengan teman yang sudah terbiasa mendaki, ya.
Selamat bergabung di dunia mendaki gunung. Jika ini adalah kali pertama Anda menjajal aktivitas alam, tak perlu merasa terintimidasi. Kuncinya adalah persiapan mendaki gunung harus benar-benar matang.
Advertisement
Pilih lokasi, jarak, ketinggian, tingkat kesulitan, dan waktu yang diperlukan sebelum memulai. Sesuaikan seluruh faktor itu dengan kondisi tubuh serta waktu yang dimiliki. Ada baiknya memilih lokasi yang tidak terlalu sulit untuk pertama kali.
Tips mendaki gunung untuk pemula
Setelah menentukan ke mana akan hiking untuk pertama kali, mulai dengan tips berikut ini:
1. Bawa peralatan
Meski medan pendakian tidak terlalu sulit, tetap perlu ada persiapan khusus seperti:
- Alat navigasi seperti kompas, peta, atau GPS
- Air dibawa dalam kemasan yang tidak terlalu memakan tempat
- Membawa snack yang bisa menjadi sumber energi
- Senter
- Proteksi dari matahari seperti topi, sunglasses, dan tabir surya
- Obat pertolongan pertama
- Multi-tool atau pisau serbaguna
- Ponsel
- Kantong tahan air untuk menyimpan barang elektronik
- Ransel tahan air
2. Pakaian
Kesalahan yang paling sering dilakukan pemula saat mendaki gunung adalah mengenakan pakaian biasa. Artinya, pakaian itu belum tentu melindungi dari medan yang dihadapi ketika mendaki.
Beberapa hal yang harus dikenakan adalah:
- Sepatu atau boots
- Jaket tahan air
- Kaos kaki
- Celana panjang tahan air
- Topi
3. Makanan dan minuman
Terkadang, pendaki pemula bingung seberapa banyak makanan dan minuman yang harus dibawa. Jika terlalu sedikit, khawatir kelaparan atau kehausan di tengah pendakian. Sebaliknya jika terlalu banyak, bisa membuat bawaan semakin banyak.
Pilih makanan yang ringan, mudah disimpan, serta mengandung banyak kalori dan karbohidrat. Selain itu, umumnya disarankan mengonsumsi 1 liter air setiap pendakian selama 2 jam. Namun, temperatur turut berpengaruh terhadap takaran ini.
Simpan makanan dan minuman dalam kemasan yang tidak terlalu besar. Sebagai contoh, minuman bisa disimpan di dalam pouch yang bisa digulung ketimbang botol berukuran besar.
4. Cara aman mendaki
Hikers pemula perlu tahu cara aman mendaki, dengan mengingat beberapa hal seperti:
- Riset rute secara pasti dan detail
- Lihat akses air dan makanan
- Sesuaikan pakaian dengan cuaca
- Sampaikan ke orang lain ke mana rute pendakian
- Bawa telepon genggam
- Perhatikan prakiraan cuaca setempat
- Lakukan pendakian dengan kecepatan konsisten
5. Komunikasikan dengan orang lain
Baik pendaki pemula maupun profesional harus menyampaikan rencana perjalanan secara detail dengan teman atau anggota keluarga. Jika menaiki kendaraan untuk mencapai rute awal pendakian, tinggalkan perencanaan rute di dalam mobil.
Apabila pendakian dilakukan sendirian di tempat terpencil, pertimbangkan membawa personal locator beacon. Ini adalah perangkat elektronik yang bisa diaktifkan di saat darurat dan memberi sinyal pada tim penyelamat.
6. Mendaki dengan anak atau hewan peliharaan
Apabila hiking dilakukan dengan anak atau hewan peliharaan, persiapan perlu lebih lengkap lagi. Anak di usia berapa pun bisa mulai ikut pendakian, hanya beda peralatannya. Terpenting, pastikan anak-anak tetap kering, hangat, dan merasa kenyang.
Pilih rute yang tidak terlalu panjang dan ramah bagi pemula. Kemudian, pastikan kerap berhenti untuk melihat tanaman, bebatuan, hewan di alam, dan lainnya. Sesuaikan kecepatan dengan kemampuan anak.
Jika membawa serta hewan peliharaan seperti anjing, pastikan membawa makanan dan air dalam kemasan khusus. Berhentilah lebih sering untuk memberikan asupan itu kepadanya.
Tak kalah penting, selalu bawa kantong untuk membawa kotoran hewan peliharaan. Jangan buang sembarangan kotoran anjing Anda. Apabila perlu, lakukan latihan di rumah tentang penanganan kotoran sebelum berangkat mendaki.
7. Lakukan pasca-pendakian
Setelah hiking tuntas dilakukan, masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Peregangan otot agar tidak muncul DOMS dan pemulihan lebih cepat
- Kembali menghidrasi tubuh
- Makan yang bergizi
- Keringkan dan bersihkan pakaian serta aksesoris yang dikenakan
Selain beberapa tips di atas, pendaki pemula juga perlu ingat pesan yang sudah menjadi hukum tak tertulis bagi pendaki gunung, yaitu:
- Jangan ambil apapun kecuali gambar
- Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak
- Jangan bunuh apapun kecuali waktu
Catatan dari SehatQ
Ketiga pesan itu harus diterapkan dan dipahami sebaik-baiknya. Menikmati alam lewat mendaki gunung adalah hak tiap orang, namun seiring dengan itu ada kewajiban untuk menghormati alam.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar manfaat mendaki gunung hingga adaptasi jika pernah mengalami cedera, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.