Mengapa datang bulan hanya sedikit

Gundana

“Menstruasi merupakan suatu proses yang terjadi pada tubuh wanita yang bisa dikatakan unik. Bukan tanpa alasan, setiap wanita mengalami haid yang berbeda, baik itu siklus, volume darah haid, hingga durasinya.”

Halodoc, Jakarta – Beberapa wanita bisa mengalami haid dengan volume darah yang normal, banyak seperti perdarahan, dan sedikit. Sebenarnya, adakah hal yang menyebabkan darah haid menjadi lebih sedikit? Lalu, apakah kondisi ini bisa disebut normal jika sebelumnya volume darah haid terbilang normal?

Baca juga: Lebih Lengkap tentang Mitos & Fakta Menstruasi

Penyebab Darah Menstruasi Sedikit

Adanya perubahan yang terjadi saat menstruasi sebaiknya tidak dianggap sepele. Termasuk apabila volume darah haid menjadi sedikit atau berbeda dari biasanya. Disebut sebagai hypomenorrhea, darah haid sedikit biasanya terjadi karena masalah hormonal. 

Meski begitu, ada beberapa penyebab spesifik yang bisa memengaruhi volume darah saat menstruasi, yaitu: 

  • Sedang Hamil dan Menyusui

Normalnya, ibu hamil cenderung tidak akan mengalami menstruasi. Akan tetapi, di beberapa kondisi, ibu hamil bisa saja mengeluarkan bercak darah yang terkadang dianggap sebagai menstruasi meski jumlahnya sedikit. Padahal, darah tersebut bisa dikatakan sebagai tanda awal kehamilan atau perdarahan implantasi, atau bisa jadi menandakan gejala kehamilan ektopik.

Tak hanya saat hamil, darah menstruasi yang sedikit juga umum terjadi selama ibu menyusui. Ini karena menyusui akan membuat proses ovulasi tak bisa berfungsi optimal. Dampaknya, volume darah saat haid bisa jadi lebih sedikit atau bahkan ibu tidak haid selama beberapa bulan jika memberikan ASI secara eksklusif pada bayi. 

Ketika menyusui, tubuh ibu akan membuat hormon sintesis laktosa dan prolaktin alfa-laktalbumin. Kedua jenis hormon tadi bisa mengakibatkan hormon reproduksi yang memicu terjadi ovulasi menjadi terhambat. Akibatnya, siklus menstruasi bisa dikatakan normal kembali setelah ibu selesai menyusui secara eksklusif.

  • Stres

Selain itu, menstruasi dengan volume darah sedikit juga bisa disebabkan karena stres. Pasalnya, saat kamu sedang stres, tubuh akan meningkatkan produksi hormon kortisol yang menghambat kerja hormon lain di dalam tubuh, termasuk hormon estrogen yang bertugas dalam masalah reproduksi. Apabila terjadi penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh, siklus menstruasi dan volume darah yang keluar bisa jadi lebih sedikit. Bahkan, kamu pun bisa tidak mengalami menstruasi. 

Baca juga: 6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Menstruasi

  • Kelenjar Tiroid yang Terlalu Aktif

Kelenjar tiroid terlalu aktif yang diikuti dengan kadar hormon yang terlalu tinggi atau hipertiroidisme sangat berpengaruh terhadap tubuh. Tidak terkecuali lancarnya menstruasi dan membuat darah haid menjadi lebih sedikit. 

  • PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

PCOS merupakan masalah kesehatan reproduksi yang terjadi karena hormon dalam tubuh yang tidak seimbang. Wanita yang mengalami masalah kesehatan ini umumnya mengalami ketidakseimbangan kadar hormon seks, yaitu estrogen dan progesteron. Namun, kadar hormon androgen justru berlebih dan rentan mengalami kista pada ovarium.

BACA JUGA:   Serunya Petualangan Offroad di Jelajah Wisata Banjarnegara 2017

Perpaduan dari semua hal tersebut dapat berpengaruh pada proses ovulasi sehingga mengakibatkan darah haid menjadi lebih sedikit dan haid pun menjadi tidak lancar. Beberapa kasus bahkan menunjukkan wanita dengan PCOS juga bisa tidak menstruasi dalam waktu lama. 

  • Penggunaan Alat Kontrasepsi

Siapa sangka, ternyata menggunakan alat kontrasepsi tertentu juga berdampak pada volume darah haid yang keluar saat menstruasi. Tak hanya itu, alat kontrasepsi juga diduga membuat durasi haid menjadi lebih singkat.

Baca juga: 7 Tanda Haid Tidak Normal yang Harus Kamu Waspadai

  • Efek Penuaan

Seiring dengan usia yang semakin bertambah, merupakan hal yang wajar apabila volume darah menstruasi yang keluar semakin sedikit. Hal ini terutama terjadi saat wanita telah memasuki masa premenopause, masa transisi yang terjadi sebelum menopause. Memasuki masa ini, tubuh akan mengalami penurunan produksi hormon secara perlahan.

Masa premenopause biasanya terjadi saat wanita berusia 40–50 tahun selama kurang lebih antara 4–6 tahun sebelum akhirnya mengalami menopause dan tidak bisa menstruasi. 

Jadi, langsung tanyakan pada dokter jika kamu mengalami masalah menstruasi sehingga bisa segera tertangani. Pakai aplikasi Halodoc sehingga tanya jawab dengan dokter jadi lebih mudah. 

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2021. 6 Common Reasons for Lighter Period. 
Prevention. Diakses pada 2021. 10 Reasons Your Period is Lighter Than Normal. 
Healthline. Diakses pada 2021. Should You Be Worried If Your Period is Light?

Berbagai penyebab darah haid sedikit

Pola menstruasi yang dialami setiap wanita tidaklah sama. Sebagian wanita mungkin akan mengalami siklus haid yang panjang, sedangkan yang lainnya relatif pendek.

Begitu pula dengan volume darahnya, ada wanita dengan aliran darah yang lancar dan banyak, tapi ada juga yang memiliki volume darah menstruasi sedikit.

Meski begitu, ciri haid yang Anda alami normalnya akan selalu sama atau tidak mengalami perubahan yang drastis setiap bulan.

Jangan sepelekan perubahan yang terjadi pada siklus haid Anda, termasuk aliran darah menstruasi yang tidak sebanyak biasanya atau bahkan menjadi lebih sedikit (hipomenorea).

Ada beberapa kondisi tubuh yang bisa menjadi penyebab kenapa darah haid yang keluar sedikit, di antaranya sebagai berikut.

1. Efek stres

mengenal terapi EFT mengatasi stres

Banyak orang yang mengaitkan stres dan perubahan pada siklus menstruasi.

Nyatanya, stres dapat menjadi pemicu produksi hormon kortisol yang kemudian akan menghambat kerja hormon dalam tubuh, salah satunya hormon estrogen yang berperan dalam siklus ovulasi.

Haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit kadang dialami oleh sebagian wanita. Di balik masalah ini, ada berbagai macam kondisi medis dan faktor gaya hidup yang dapat menyebabkannya.

Advertisement

Secara umum, masa haid berlangsung selama 2-7 hari. Jika kurang dari itu, bisa jadi ada kondisi atau penyakit yang menyebabkannya.

Haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit, apa penyebabnya?

Siklus normal menstruasi biasanya terjadi setiap 28 hari sekali. Namun, ini tidak bisa menjadi acuan karena beberapa wanita bisa mengalami haid setiap 21-35  hari sekali.

BACA JUGA:   Memukau Wisata Kabupaten Kutai Kartanegara Dengan 9 Foto

Durasi masa haid yang dirasakan wanita juga berbeda-beda, ada yang mengalami masa haid selama 3-5 hari, ada pula yang berdurasi 2 hari saja. Namun, bagaimana jika haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit? Apa penyebabnya?

1. Kehamilan

Tidak selamanya darah yang keluar dari vagina terjadi akibat menstruasi. Terkadang, darah yang keluar dari alat kelamin wanita dapat menandakan kehamilan, terutama jika terjadi hanya 1-2 hari saja.

Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada lapisan rahim, perdarahan bisa saja terjadi akibat proses implantasi. Darah yang keluar biasanya hanya sedikit dan warnanya merah muda atau cokelat tua. 

Umumnya, perdarahan implantasi akan muncul 10-14 hari setelah pembuahan. Namun, tidak semua wanita hamil akan mengalaminya. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, perdarahan implantasi hanya akan terjadi pada 15-25 persen kehamilan saja.

Segeralah beli test pack atau datang ke dokter untuk memastikan apakah Anda hamil atau tidak. Jika memang hamil, dokter dapat melakukan berbagai prosedur untuk merawat kehamilan Anda.

2. Kehamilan ektopik

Sel telur yang sudah dibuahi seharusnya akan menempel pada rahim. Namun, jika sel telur yang sudah dibuahi itu malah menempel pada saluran tuba falopi, ovarium, atau serviks, bisa jadi itu menandakan kehamilan ektopik.

Salah satu ciri kehamilan ektopik adalah perdarahan dari vagina disertai nyeri panggul. Jika sel telur yang sudah dibuahi itu terus tumbuh di tuba falopi, hal ini dapat menyebabkan tuba falopi pecah, sehingga mengakibatkan perdarahan hebat.

Segeralah datang ke dokter jika Anda mengalami nyeri panggul, nyeri perut, pingsan, hingga perdarahan tidak normal dari vagina.

3. Alat kontrasepsi dan obat-obatan tertentu

Alat kontrasepsi (pil KB, suntikan KB, spiral) dan beberapa obat tertentu dapat menyebabkan haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit.

Hormon yang ada di alat kontrasepsi dapat menipiskan lapisan rahim sehingga menyebabkan fase menstruasi yang singkat dengan darah sedikit. Selain itu, obat-obatan, seperti pengencer darah, antidepresan, steroid, obat herbal (ginseng), dan tamoxifen, juga berpotensi menyebabkan haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit.

4. Stres

haid cuma 1 hari dan sedikit dapat disebabkan oleh streshaid cuma 1 hari dan sedikit dapat disebabkan oleh stresHaid cuma 1 hari dan sedikit, bisa jadi karena stres!

Stres adalah gangguan mental yang bisa berdampak buruk pada hormon di dalam tubuh. Jadi tidak heran kalau stres pun mampu mengganggu siklus menstruasi.

Jika Anda sedang mengalami stres parah, masa haid juga bisa menjadi lebih pendek. Selain itu, darah haid yang keluar pun hanya sedikit.

Dalam kasus yang lebih parah, wanita yang sedang stres mungkin tidak akan haid sama sekali.  Saat stres sudah diatasi, maka siklus menstruasi akan kembali normal seperti sedia kala.

BACA JUGA:   Tempat main anak anak sentul

5. Penurunan berat badan signifikan

Penurunan berat badan secara tiba-tiba dan signifikan dapat menyebabkan periode menstruasi menjadi tidak teratur. Kondisi medis berbahaya, seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, yang berdampak pada pola makan juga bisa membuat wanita tidak menstruasi.

6. Olahraga berlebihan

Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan wanita. Namun jika dilakukan berlebihan, siklus menstruasi dapat terganggu. Terutama jika umlah energi yang terbakar saat olahraga tidak seimbang dengan nutrisi yang dikonsumsi.

Hal ini dapat menyebabkan hipotalamus (bagian otak) memperlambat atau menghentikan produksi hormon yang mengontrol ovulasi.

7. Menyusui

Menyusui dapat menyebabkan haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit. Tidak hanya itu, menyusui pun bisa menunda masa menstruasi.

Sebab, tubuh seorang ibu akan memproduksi hormon prolaktin saat sedang menyusui. Hormon yang membantu tubuh memproduksi air susu ibu ini dapat mencegah kemunculan menstruasi.

Kebanyakan wanita akan kembali merasakan fase menstruasi normal sekitar 9-18 bulan setelah bayinya dilahirkan.

8. Perimenopause

Saat wanita mencapi usia 30-50 tahun, mereka dapat merasakan perimenopause. Perimenopause adalah masa sebelum menopause yang dapat berdampak pada siklus menstruasi.

Kondisi ini bahkan bisa memperpendek durasi menstruasi. Tidak hanya itu, perimenopause juga berpotensi menyebabkan wanita tidak menstruasi.

9. Sindrom ovarium polikistik

Haid cuma 1 hari dan sedikit, bisa jadi akibat sindrom ovarium polikistikHaid cuma 1 hari dan sedikit, bisa jadi akibat sindrom ovarium polikistikSinrom ovarium polikistik dapat sebabkan haid berdurasi singkat

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang akan dialami 1 dari 10 wanita di usia suburnya. Kondisi medis ini juga dianggap sebagai penyebab umum dari kemandulan yang dirasakan wanita.

Sindrom ini ternyata juga bisa menghentikan ovulasi dan memperpendek durasi menstruasi. Gejala-gejalanya sindrom ovarium polikistik meliputi:

  • Pertumbuhan rambut yang berlebihan
  • Kulit berminyak
  • Gangguan kesuburan atau sulit memiliki keturunan
  • Siklus menstruasi yang tak teratur
  • Obesitas.

Untuk mengatasinya, dokter akan merekomendasikan obat KB hormon, antiandrogen, atau metformin.

10. Keguguran

Keguguran dapat menyebabkan munculnya darah dari vagina yang disalahartikan dengan darah menstruasi. Hal ini dapat terjadi pada wanita yang tidak sadar bahwa dirinya sedang hamil.

Perdarahan akibat keguguran dapat muncul dalam skala ringan atau berat. Durasi perdarahannya juga akan berbeda-beda, tergantung dari usia kehamilannya.

Selain perdarahan, gejala keguguran lain yang harus diwaspadai adalah kram perut, nyeri perut, nyeri panggul, dan nyeri punggung.

11. Pubertas

Pada fase pubertas, remaja perempuan akan mulai mengalami fase menstruasi. Namun, karena fluktuasi hormonnya masih belum stabil, maka fase menstruasinya bisa sangat sebentar. Dibutuhkan beberapa tahun sampai akhirnya fase menstruasi akan teratur.

Catatan dari SehatQ:

Haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit dapat menjadi tanda kehamilan, tapi ada juga kondisi dan penyakit yang bisa menyebabkannya.

Jika Anda khawatir dengan kondisi ini, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!

Also Read

Bagikan: