Meningkatkan Daya Jual Pariwisata dengan 3 Strategi Pemasaran Terbukti: Segmenting, Targeting, dan Positioning

Gundana

3 Strategi Pemasaran Pariwisata yang Harus Diketahui

Saat ini, pariwisata adalah salah satu sektor yang terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Namun, untuk memaksimalkan potensi pariwisata tersebut diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Dalam berbagai literatur strategi pemasaran pariwisata biasanya terdiri dari segmenting, targeting, positioning dan branding.

1. Segmenting

Segmenting atau pemilahan pasar merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengelompokkan konsumen menjadi beberapa kelompok yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam pariwisata, segmenting dilakukan dengan mempertimbangkan faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status sosial. Dengan memilah pasar yang potensial, perusahaan atau instansi pariwisata dapat memfokuskan promosi pada kelompok konsumen yang lebih spesifik sehingga penjualan dapat meningkat.

Contoh penerapan strategi segmenting pada pariwisata adalah dengan memperkenalkan destinasi wisata yang ramah anak untuk konsumen yang berusia 30 tahun ke bawah atau destinasi wisata yang cocok untuk liburan keluarga besar untuk konsumen yang berusia 30 tahun ke atas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan paket perjalanan yang spesifik, promosi di media sosial, atau kolaborasi dengan influencer yang telah dikenal oleh kelompok konsumen tertentu.

2. Targeting

Setelah melakukan segmenting, langkah berikutnya adalah targeting atau penetapan sasaran. Sasaran yang ditetapkan haruslah dapat dicapai dan sesuai dengan tujuan perusahaan atau instansi pariwisata. Dalam targeting, perusahaan atau instansi pariwisata perlu menentukan konsumen yang menjadi fokus dan melihat potensi permintaan pasar dari sisi geografis, sektor dan ukuran.

Contoh penerapan strategi targeting pada pariwisata adalah dengan menawarkan paket perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Misalnya, dengan menawarkan paket perjalanan yang cocok untuk wisatawan asal negara-negara Timur Tengah yang cenderung suka dengan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan alam dan keindahan alam yang asli. Dalam hal ini, targeting akan diarahkan pada konsumen yang memiliki kebutuhan dan kriteria tersebut.

BACA JUGA:   Tips Bepergian ke Luar Negeri untuk Pertama Kali

3. Positioning dan Branding

Positioning dan branding adalah strategi pemasaran dalam memposisikan sebuah produk atau jasa pariwisata pada benak konsumen sehingga produk atau jasa tersebut menjadi lebih diingat, dikenal dan diminati. Strategi ini penting untuk meningkatkan awareness dan kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa pariwisata.

Contoh penerapan strategi positioning dan branding pada pariwisata adalah dengan menyajikan promosi yang menampilkan daya tarik unik dari destinasi wisata, mempublikasikan review positif dari wisatawan sebelumnya dan menyediakan kemudahan untuk melakukan reservasi secara online. Hal-hal tersebut dapat membantu membangun citra positif dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk atau jasa pariwisata tersebut.

Kesimpulan

Strategi pemasaran sangatlah penting bagi pariwisata karena dapat menjadi cara untuk memaksimalkan potensi pasar. Strategi-strategi seperti segmenting, targeting, positioning dan branding perlu diterapkan dengan tepat untuk mencapai tujuan perusahaan atau instansi penyelenggara pariwisata. Dengan mengerti konsumen dan memahami kebutuhan pasar, diharapkan pariwisata Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat kepada masyarakat serta meningkatkan ekonomi Indonesia.

Also Read

Bagikan:

Tags