View this post on Instagram
This journey has been so much sweeter with you by my side! ???? For the last 4.5 months we have spent every single second together and it’s been more amazing than either of us could have imagined! ???? We’ve been places we’ve only dreamt about, eaten delicious food and have had so many adventures! It’s been a wild ride so far and I can’t wait to see what the future has in store for us! ???? Tag your favorite travel partner in the comments and let us know who that special someone is! ???? Tips for Visiting The Blue Village, Malang, Java: – The blue village is located in East Java in the center of Malang! – On google maps the Blue Village is called Kampung Biru Arema and the entrance is at these GPS coordinates (-7.9810875, 112.6377760) – The entrance costs 3K IDR ($0.21 USD) and they give you these cute little keychains! – Only cash is accepted at the ticket counter – Directly across the street is Jodipan or the rainbow village. They are not connected so you have to cross a very busy street. When you walk across put your hand out and the traffic will stop for you. – The villages were painted to revitalize the slum neighborhoods and bring in money through tourism! It worked and the people are incredibly friendly! – Drones are permitted! ???? ????Blue Village, Malang, Java, Indonesia ???? Visit WWW.THISWORLDTRAVELED.COM for more travel tips and stories to get you inspired to see the world!
A post shared by Marisa + Hamey | TRAVEL BLOG (@thisworldtraveled) on Oct 8, 2019 at 6:32am PDT
Banyuasin Miliki Tempat Wisata Alam Baru, Tawarkan Suasana Pedesaan
Berita Banyuasin Miliki Tempat Wisata Alam Baru, Tawarkan Suasana Pedesaan
by diskominfo
1 Agustus 2021
Kampung wisata Ya Saman Cindo, salah satu obyek wisata terbaru yang dimiliki masyarakat Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (sumsel) yang menawarkan konsep ‘Kembali ke Desa’ .
Ya Saman Cindo yang berada di Desa Tanjung Marbu, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, menawarkan pemandangan yang sangat memanjakan mata.
Salah satu (spot) tempat yang menjadi andalan di Kampung Wisata Ya Saman Cindo, yakni Taman Bunga Celosia.
Ditempat ini pemandangan sangat bagus sekali Instagramable cocok untuk kalian mengajak keluarga, pacar, dan orang tercinta kalian.
Bunga berwarna kuning dan merah ini menghiasi tempat tersebut. Ditambah beberapa miniatur seperti Jembatan Ampera, Menara Efil, dan masih banyak yang lainnya.
Darwin Azhar selaku Owner Ya Saman Cindo mengatakan ide dan gagasannya membuat tempat wisata ini bagaimana dirinya melihat permasalahan muda-mudinyadan warga sekitar yang belum menikmati wisata sendiri.
Ditambah lagi dirinya khawatir dengan dampak narkoba yang telah menyelimuti atau tersebar luas di Indonesia. Sehingga dirinya khawatir para pemuda-pemudi akan terjebak menggunakan barang haram tersebut.
”Situasi pendemi yang telah terjadi selama dua tahun terakhir membuat masyarakat kita stay home. Kita khawatir bahaya narkoba, yang mengancam anak muda untuk memanfaatkan situasi ini.
Ia menggunakan selain spot Taman Bunga Celosia di kampung Ya Saman Cindo ditawarkan spot taman kelinci untuk pengunjung yang suka dengan hewan yang satu ini.
Dengan menyasar target market masyarakat kelas menengah kebawah, tentunya harga masuk untuk menikmati Kampung Wisata Ya Saman Cindo, sangat murah.
Tempat ini baru saja diresmikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru dan Bupati Banyuasin Askolani pada Sabtu, 31 Juli 2021.
Rencananya Rabu, 3 Agustus 2021 nanti, obyek wisata ini baru akan dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-17.00 WIB. (Rica Sandra)
MEMASUKI wilayah RW 4 Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal mendapati rumah-rumah warga yang dihiasi berbagai bunga. Dan, lingkungan yang bersih dan asri. Sudah lima tahun, RW 4 tersebut dijadikan kampung bunga.
Kepada panturapost.com, Kamis ( 25/3/2021), Ketua Komunitas Tiga Surau Desa Tuwel, Yuzar Fauzi mengatakan, awalnya masyarakat diajak untuk peduli dengan sampah. Kemudian menghijaukan rumah dengan tanaman bunga.
” Alhamdulillah masyarakat Rw4 sudah menerapkan sistem 3R,” ujar dia. 3R tersebut adalah Reuse (memanfaatkan kembali), Reduse (mengurangi), dan Recycle (daur sampah).
ADVERTISEMENT
Masyarakat kini sudah mengolah sampah, sampah rumah tangga, seperti sisa makanan dijadikan pakan magot. Untuk yang organik dijadikan pupuk kompos cair. Sementara sampah seperti botol dan lainnya disetorkan pada Bank Sampah setiap minggunya.
“Dalam proses pemupukan bunga-bunga yang ada pun, pupuknya dari hasil pengolahan sampah rumah tangga yang telah jadi pupuk. Jadi, lingkungan bersih dari sampah, kampung pun bisa menjadi kampung bunga,” tuturnya bangga.
Gerakan untuk menjadi kampung petani bunga pun terus dilakukan hingga setiap depan rumah warga dihiasi tanaman bunga. Dan kali ini tembok rumah dihias dengan gambar mural serba bunga.
“Gambar mural di tembok rumah warga atau gang itu murni inisiatif para pemuda. Gambar mural tersebut merupakan karya tangan-tangan anak muda setempat yang peduli dengan lingkungan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Proses mempercantik kampung dengan gambar mural bunga ini akan dilakukan dari ujung selatan sampe ujung utara. Dan, akan dibuat lingkungan ramah anak dan budaya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
OTOBIKESBANDUNG – Bandung merupakan kota Metropolitan di Indonesia, sehingga membuat wilayah ini sering dijadikan salah satu tujuan wisata favorit. Jika membahasa kota yang satu ini memang tak ada duanya. Apalagi jika berurusan dengan wisata alamnya yang begitu sejuk.
Dari lembang, pengalengan, ciwidey dan tempat sejuk dari Bandung ini hampir semua daerah menyajikan tempat wisata yang unik dan menarik.
Salah satunya adalah wisata yang satu ini, taman Bunga Kampung Tulip bukan hanya menyuguhkan keindahan bunga-bunga namun kampung Tulip akan membawamu berjelajah bak di negeri Belanda.
Seperti wisata yang sudah tak asing lagi di Bandung yaitu Rumah belanda Lembang. ” Konsep tempat wisata ini bertemakan dan menyerupai suasana negeri kincir.”
Dikampung tulip ini terdapat bangunan kincir sebagai ikon negara Belanda dana beberapa bangunan Kuno dengan nilai estetis yang keren.
Selain kincir angin yang menjadi spot utama. Terdapat juga aneka spot foto keren dengan bertemakan desain-desain rumah belanda, seperti sepeda, perahu dayung, gazebo, taman, dan lain-lain
Untuk melengkapi kegiatan hunting foto, kampoeng tulip juga menyediakan penyewaan baju tradisional belanda. Pastinya para pengunjung akan terasa lebih kental seperti berwisata di Belanda beneran.
Baca Juga: Jalan Braga Bandung, Kawasan Surga Kuliner Bernuansa Eropa
Ada juga restaurant dengan interior khas belanda yang akan membuat para pengunjung seperti makan di resto Belanda. Untuk kamu yang tidak menyukai makanan belanda jangan khawatir jajanan dan makanan lainya juga tersedia disini.
Terdapat berbagai fasilitas yang cukup memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.
1.Wahana
2. danau
3. lahan parkir yang luas
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Touring Motor di Jawa Barat
CIKEUSAL – Lingkungan RW 02, KampungKadupugur, Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal, bak taman bunga. Di setiaphalaman rumah warganya dipenuhi bunga dan tanaman jenis sayur. Kampung itu punpunya taman bunga.
Kadupugur layak disebut kampungberbunga. Itu karena warganya berprofesi sebagai petani. Mereka menyemai bibitbunga dan menanamnya di sepanjang jalan kampung. Hasilnya, bunga warna-warnimenyambut kedatangan tim 1 juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA), Rabu(11/12).
Saat penilaian, tim juri kelilingkampung dengan didampingi Kepala Desa Sukaratu Irman Supriatman, Ketua RW 02Guru Ucu, dan puluhan pemuda serta ibu-ibu.
Anggota tim juri dari Dinas LingkunganHidup (DLH) Kabupaten Serang Rianto Haryadi mengakui, pada penilaian tahapkedua, Kadupugur mengalami banyak perubahan. “Kalaupenilaian tahap pertama, masih acak-acakan. Tapi, sekarang (kemarin-red), sudahbagus dan banyak bunganya,” ujar Rianto kepada Radar Banten.
Menurut Rianto, Kadupugur bisamendapat nilai tinggi untuk kategori kampung berbunga. Soalnya, dari depanhingga belakang kampung, bunga terhampar di pinggir jalan dan pekarangan rumah.Warga juga membuat taman bunga yang menyatu dengan taman bermain anak-anak diYayasan PAUD Kober Bustanul Baniah. “Tapi sayang, belum ada inovasi berupapengolahan sampahnya,” ungkap Rianto.
Anggota juri lainnya, Iptu TataSuatara mengungkapkan, Kadupugur tidak hanya bersih, indah, dan tertata.Lingkungan perkampungan itu pun aman. Tiga bulan terakhir, tidak ada tindakkriminalitas. “Sudah aman, kondusif. Siskamlingnya juga kompak,” katanya.
Tata juga menyayangkan karena saranadi dua pos ronda di Kadupugur belum lengkap. Pos ronda di kampung itu belumdilengkapi borgol, buku mutasi, pentungan, nomor telepon darurat, dan alatpemadam api sederhana. “Bhabinkamtibmas dan babinsanya juga enggak hadir,”keluhnya.
Menanggapi itu, Irman Supriatmanmengaku akan segera membentuk tim pengelola sampah dan melengkapi sarana posronda. “Terima kasih saran dan masukan tim juri. Ini menjadi motivasi bagiPemerintah Desa Sukaratu dan warga untuk lebih maksimal membenahi kampung,”ujarnya.
Irman juga menyampaikan terimakasihnya kepada warga Kadupugur yang sudah kompak dan semangat menatalingkungannya. Berkat gotong royong warga, Kadupugur menjadi indah, bersih, danrapi. “Alhamdulillah, semoga kami dapat hasil terbaik dalam lombaini,” harapnya. (mg06/don/ira)