|
maaf pak sebelumnya karena saya banyak tanya.
selamat siang pak, saya punya beberapa pertanyaan.
1. saya pergi ke tokyo bertiga bersama ibu dan kakak saya. nah saya dan kakak saya menggunakan e paspor (visa waiver) sedangkan ibu saya menggunakan paspor biasa dan visa. pertanyaan saya apakah jalur e paspor dengan paspor biasa sama atau beda?
2. jika saya pergi dengan 2 orang keluarga saya, lembar costum decralationnya isi 1 saja atau masing masing 1? karena kan nanti pas ke imigrasinya sendiri sendiri dan saya pernah baca bisa 1 keluarga isi 1 saja.
3. di lembar imigrasi, itu di kolom telepon itu isi no hp kita atau no hotel kita di tokyo?
4. di lembar bea cukai kolom no telponnya itu diisi no telpon kita atau hotel kita di tokyo?
5. jika kita tiba di tokyo tanggal 18 juli dan kembali tanggal 23 maka itu di lembar imigrasi tulis durasi tinggal nya gimana pak? apakah 6 day 5 night atau 6 day saja atau 5 night saja?
terima kasih.
Roller coasters, a bungee jump and more right in the middle of the city
Yomiuri Land has been serving up fun and entertainment to Tokyoites since 1964. With 43 attractions and seasonal activities, the park is a supersized playground for both children and adults. See cherry blossoms in spring, dive in pools in summer, and stroll through a winter landscape filled with lights sparkling like thousands of jewels. There’s a bungee jump if you’re into thrills.
Don’t Miss
- Around 1,000 cherry trees blooming in spring
- Riding Bandit–a roller coaster that runs through the trees
- Walking through the winter illumination
How to Get There
Yomiuri Land is around 30 minutes by train from central Tokyo.
From Shinjuku Station, ride the Keio Line and get off at Keio Yomiuri Land Station. From there, either ride the Odakyu bus to the amusement park or take the Sky Shuttle gondola.
You can take the Odakyu Line from Shinjuku Station to Yomiuri Land-Mae Station. There’s a bus bound for Yomiuri Land outside the station.
A roller coaster run with a view
The park’s main attraction is a roller coaster called Bandit. The ride is especially beautiful in spring during cherry blossom season since a portion of Bandit’s track runs right through the trees at 110 kilometers per hour.
There are two vertical liftoffs, Crazy Hyuuu and Crazy Stooon, that will give you a high-level view of the surroundings.
Summertime is a nonstop pool party
When summer comes, Yomiuri Land’s water amusement park opens for business. The park has five pools and three slides, and you can watch live performances as you cool off in refreshing waters.
Where kids learn how to make stuff
Among the park’s latest additions is a collection of attractions that introduce children to the fun of making things. Kids can make their own cup noodles and fashion accessories. Rides based on these themes are also available for both children and adults.
Banishing the gloom of winter
Lighting up the cold winter nights is a big deal throughout Japan, and Yomiuri’s illumination season is an eagerly awaited event every year. The theme park’s illumination is among Tokyo’s best, and is a great place for a romantic date spent strolling under sparkling lights.
Liputan6.com, Jakarta – Setelah beroperasi selama 94 tahun, sebuah taman hiburan legendaris di Jepang resmi ditutup pada Senin, 31 Agustus 2020. Sebagian dari tempat itu akan diubah menjadi taman hiburan Harry Potter pada 2023.
Toshimaen, yang dibuka pada September 1926, adalah salah satu taman hiburan terbesar di Jepang. Lebih dari 30 wahana dan atraksi, termasuk komidi putar kayu yang dibuat di Jerman pada 1907 dan dibawa ke Toshimaen pada 1971, dilansir dari Kyodo News, Selasa, 1 September 2020.
Tempat ini juga dilengkapi dengan kolam berbentuk donat sepanjang 350 meter yang diperkenalkan pada 1965 yang dikenal sebagai kolam arus malas pertama di dunia.
“Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung (Toshimaen) dari lubuk hati saya. Saya harap Anda akan ingat bahwa Toshimaen pernah ada di sini,” kata Tatsuya Yoda, kepala operasi perusahaan, di depan pengunjung pada ‘upacara terakhir’ yang diadakan di taman hiburan ini pada Senin malam untuk menandai penutupan.
Toshimaen resmi tutup atas sejarah panjangnya setelah memamerkan operasional terakhir dari fitur ikoniknya, yaitu komidi putar kayu kepada pengunjung. Pelanggan yang mengenakan masker menunggu dalam antrean panjang di gerbang sejak pagi hari. Ketika fasilitas dibuka sebelum jam 9 pagi, biasanya pengunjung bergegas ke wahana untuk mengambil foto.
“Saya ingin menikmatinya sampai saat-saat terakhirnya,” kata Tomohiro Kato, yang telah mengunjungi taman hiburan ini sejak kecil. “Ini menyedihkan, tapi saya ingin berenang di kolam,” kata Tetta, putranya yang berusia 4 tahun.
SEBUAH taman hiburan di Jepang baru saja meluncurkan patung Godzilla permanen ‘ukuran asli’ yang diklaim terbesar di dunia.
Instalasi patung Godzilla raksasa tersebut berada di kawasan Pulau Awaji, luar kota Kobe, setinggi 23 meter. Pengunjung dapat menaiki instalasi patung tersebut melalui ‘zipline’ yang telah disediakan pihak taman hiburan untuk menikmati panorama taman di mulut Godzilla.
Ukuran raksasa patung tersebut menjadi daya tarik tersendiri yang dipercaya dapat meningkatkan lonjakan kunjungan di taman hiburan setelah tujuh bulan sempat anjlok akibat pandemi covid-19.
Ukuran awal karakter Godzilla yang ditampilkan di film diperkirakan setinggi 50 meter, ukuran tersebut kemudian direvisi menjadi 120 meter dalam film Godzilla: King of The Monsters yang rilis tahun lalu. Sementara ukuran instalasi patung Godzilla yang ada di pulau Awaji lebih kecil dari versi filmnya.
“Sejauh yang kami tahu, ini adalah satu-satunya patung Godzilla yang hampir menyamai ukuran aslinya yang pernah dibuat,” terang juru bicara Pasona Group, perusahaan yang mengoperasikan Taman Nijigen no Mori, di Pulau Awaji, seperti dilansir dari bbc.com, Jumat (9/10).
“Kami ingin para penggemar Godzilla, termasuk mereka yang berada di luar negeri, untuk datang dan melihat betapa besarnya monster yang hanya mereka ketahui melalui layar film tersebut,” sambungnya.
Instalasi patung yang menggambarkan Godzilla sedang mengaum dengan mulut terbuka lebar tersebut telah mulai dibuka untuk umum setiap hari Sabtu. Tampak setengah dari tubuh binatang itu masih terkubur di bawah tanah.
Godzilla yang dianggap sebagai persilangan antara gorila dan paus itu telah menjadi ikon budaya pop Jepang sejak kemunculan pertamanya pada November 1954 dalam Film Gojira yang disutradarai oleh Ishiro Honda dan dirilis oleh Toho Studio.
Karakter tersebut mulai dikenal sebagai metafora dari masyarakat Jepang pasca-perang dan kecemasan terhadap senjata nuklir.
Stephen D Sullivan, seorang penulis fantasi, menggambarkan karakter dan film Godzilla sebagai ‘cerminan pengalaman Jepang di akhir Perang Dunia II’.
“Karakter tersebut merupakan cerminan dari kehancuran di luar bayangan serta perasaan kesedihan yang disembunyikan oleh masyarakat Jepang bahwa ‘kami membawa penderitaan ini pada diri kami sendiri’ entah bagaimana rasanya,” pungkas Sullivan. (M-4)