Taman kuliner wonosari kabupaten gunung kidul daerah istimewa yogyakarta

Gundana

Setiap kali ke Gunungkidul, satu hal yang paling diingat adalah thiwul dan gathotnya. Selain itu walang dan jangkrik goreng yang tak kalah gurih dan renyah saat di makan. Minuman handalnya adalah teh poci gula jawanya yang selalu membuat kangen untuk datang dan menikmatinya.

Walang Goreng. Sumber: tuguwisata.com

Di Wonosari, Gunungkidul, ada suatu tempat yang mengkhususkan menjadi pusat kulinernya masyarakat Wonosari dan sekitarnya. Tempat tersebut menyediakan berbagai macam sajian mulai dari makanan ringan, makan berat, hingga aneka minuman.

Taman Kuliner Wonosari

Sebagai perantau, saat pulang ke Gunungkidul ada tempat dan makanan favorit yang ingin saya kunjungi dan nikmati. Apalagi saat bulan puasa seperti ini, menikmati suasana sembari buka bersama menjadikan rasa memiliki dan bangga terhadap Gunungkidul tambah besar. Tempat ini bernama Taman Kuliner Wonosari. Berlokasi di Belakang Gedung Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul. Tempatnya luas dan nyaman. Tempat parkir memadahi.

Taman Kuliner Wonosari. Sumber: Yuli yarti

Taman Kuliner yang diresmikan oleh Bupati Gunungkidul dua tahun yang lalu mendapat sambutan baik dari masyarakat. Animo untuk datang dan makan di tempat ini sangat besar. Karena tempat ini menyediakan aneka makanan yang banyak macamnya.

Tiga puluh dua kios yang ada di Taman Kuliner Wonosari ini diisi oleh para pedagang dengan menu berbeda-beda. Tidak ada pedagang yang memiliki menu yang sama. Sehingga tidak terjadi persaingan tidsk sehat antar pedagang. Tidak ada permusuhan dan saling mengalahkan. Pembelipun bebas memilih menu yang diinginkan.

Setiap hari Taman Kuliner ini buka dari pukul 09.00 WIB hingga tengah malam. Namun saat puasa seperti ini buka lebih siang hingga jelang sahur. Pengunjung membludak saat menjelang buka puasa. Seluruh gazebo-gazebo dan selasar juga kursi penuh.

dokpri

Nyamannya Taman Kuliner ini karena pengunjung bebas duduk berjam-jam di tempat ini tanpa dibatasi waktu. Selain itu sistem pemesanan dan pembayaran bersifat kekeluargaan. Pesan makanan, diantar, bayar setelah selesai. Kebetulan, menurut pedagang, hingga saat ini belum pernah ada penipuan pembeli yang tidak membayar. Meskipun pembayaran dilakukan di belakang.

Seperti saya, saya juga memfavoritkan tempat ini untuk berkumpul bersama keluarga menikmati hidangan di Taman Kuliner. Gazebo yang disediakan cukup untuk beberapa rombongan kelurga dalam menikmati makanan di sini. Karena gazebo dibangun permanen dan luas. Sehingga sangat nyaman.

dokpri

Makanan favorit saya yaitu bakmi godhog. Rasanya mantap dan tastenya khas sekali. Asin gurih tanpa kecap. Beda dengan daerah lain yang biasanya kalau membuat bakmi menggunakan kecap.

Bakmi Jawa. dokpri

Lihat Konten Kisah Untuk Ramadan Selengkapnya

Lihat Kisah Untuk Ramadan Selengkapnya

Video Pilihan

Sedang minumannya adalah teh poci dengan gula jawa. Benar-benar mampu memanjakan lidah.

BACA JUGA:   Gambar lompat batu pulau nias

Taman Kuliner Wonosari Malam Hari

Janjian dengan teman-teman Komunitas Wonosari.com untuk ngobrol bareng dan wedangan di Taman Kuliner Wonosari, semalam saya berangkat dari rumah sebelum jam delapan. Agar tidak terlambat untuk ngobrol yang sedianya akan membahas agenda Ramadhan dan Syawalan.

Sampai di depan Tamkul Wonosari yang baru diresmikan 1 Juni 2016 oleh Bupati itu saya bingung mau parkir dimana. Area parkir di Taman Kuliner penuh sesak. Pengunjung Tamkul tumpah ruah, berjejalan. Saya akhirnya memarkir motor di depan Taman BNI, di seberang Tamkul.

Saya pun bergegas memasuki area Taman Kuliner. Berharap ada yang lebih dulu bisa saya cicipi sebelum teman-teman komunitas saya datang. Biasanya mereka datang agak malam.

Namun tadi malam saya urung icip-icip di Tamkul. Pengunjung yang terlalu ramai, terlalu berjejal rasanya membuat saya kurang berselera. Memilih tempat yang lega untuk sekedar duduk saja kelihatannya agak sulit. Heran apakah tiap malam Tamkul akan seramai ini, atau karena malam minggu, atau karena Tamkul Wonosari baru saja dibuka.

Alamat Taman Kuliner Wonosari:

Jalan Baru, Wonosari, Gunungkidul (Sebelah Utara Kantor Pemda Gunungkidul)

Telpon : 0812-2749-4045

Jadi saya keliling-keliling memotret-motret stand kuliner di Tamkul yang amat banyak. Konon di Tamkul Wonosari ada 32 pedagang yang menghuni kios dan 87 yang berdagang di luar kios. Keseluruhan ada 119 pedagang kuliner yang berbeda. Kesemua pedagang itu merupakan pindahan dari pedagang-pedagang yang sebelumnya berjualan di sekiar alun-alun Pemda Gunungkidul.

Pedagang-pedagang di area alun-alun Pemda dipindahkan di sini, agar lingkungan Pemda menjadi tertata. Mungkin agar lebih enak pula dinikmati jalan-jalan pada malam hari. Sayangnya, ketika semalam saya melewati Alun Alun Pemda, saya belum merasakan suasana baru itu. Semalam masih ada pertunjukan hiburan di sana yang juga dijejali oleh penonton.

Nah, berikut ini foto-foto saya semalam keliling-keliling area Taman Kuliner Wonosari:

Taman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Soto Bathok Rizki dan Ayam Goreng Mbak IdaTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Sate Kambing Mbah DarmoTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Mie BandungTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Pengunjung yang menikmati kuliner di GaseboTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Lesehan LestariTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Pengunjug TamkulTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Bakso Rusuk Bang Chokak dan Sate Ayam Kampung Mbak MarTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Tenda SteakTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Sate Ayam Madura Cak MemedTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Tenda Makan Rahayu Sedia Bebek Goreng, Burung Dara Goreng dan Nila GorengTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Mie Jakarta dengan Menu Andalan Kwe Tyo Goreng dan Kwe Tyo RebusTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Sea Food JogjaTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Ayam Goreng Aneka SambalTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Lesehan Dua Doro MakmurTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Saleha, Roti Bakar Bandung dan Sup BuahTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Tela Tela Fried Cassava Singkong GaulTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Pengunjung Menikmati KulinerTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Pengunjung Menikmati KulinerTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Pengunjung Menikmati KulinerTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Bubur Kacang Hijau Es Ketan Hitam dan Jagung Bakar 2006Taman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Live Music Etnic AccousticTaman Kuliner Wonosari Gunungkidul: Bakso Bakar Spesial Wong Gunung

Foto-foto kuliner yang bisa saya ambil dan unggah di sini baru beberapa. Belum ada 100. Padahal jumlah pedagang di sana ada 100 lebih. Cape kali kalau saya memotret dan mengunggah semuanya.

Saat ini saya belum bisa me-review makanan apa penjual mana yang enak dan engga enak, yang recommended dan yang tidak. Seperti yang saya katakan di atas. Semalam saya baru melihat-lihat, belum sampai mencicipi. Saya akan mencoba mencicipi makan di sini besok selain pada Malam Minggu, atau malam yang tidak sedang ramai pengunjung. Jadi saya bisa leluasa memberi kesempatan kepada lidah ini.

Apa yang saya bisa komentari adalah: Semalam saya di sana tidak melihat ada pengamen yang mengitari para penikmat kuliner. Bagi saya ini penting. Apa yang membuat saya enggan makan dan mengajak teman-teman saya menikmati kuliner di alun-alun Wonosari dulu adalah pengamen yang silih berganti.

BACA JUGA:   Kuliner malam di surabaya 2022

Yang tidak kalah penting untuk dikomentari adalah pengunjung. Mungkin pengunjung perlu diedukasi agar tidak membuang sampah sembarangan. Semalam saya sudah melihat ada banyak sampah berserakan. Pengunjung pun sebaiknya diedukasi agar tidak sembarangan duduk dan menginjak. Rumput-rumput dan bunga-bunga taman saya lihat banyak terinjak dan diduduki.

Bagaimana mengedukasi pengunjung? Ini pasti sulit. Mungkinkah diperlukan petugas keamanan yang sewaktu-waktu berkeliling untuk mengingatkan pengunjung. Saya lihat cara menggunakan petugas keamanan ini digunakan oleh pemerintah kota Bandung. Yang mereka lakukan di taman-taman dan fasilits publik yang ada di sana.

Nah, bagaimana dengan Ngobrol dengan komunitas? Sampai jam 9 saya tidak menemukan mereka. Sesampai di rumah saya baru mendapat kabar kalau teman-teman saya nongkrong ngobrolnya di sebelah utara live music. Hihi. Terlalu ramainya sampai tidak kelihatan.

Iklan

Menjelang Matahari Terbit di Geoforest Watu Payung Turunan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

TRIBUNTRAVEL.COM – Liburan ke Gunungkidul ada berbagai kuliner yang wajib dicicipi.

Untuk menemukan kuliner khas Gunungkidul yang begitu lezat ada beberapa wisata kuliner yang bisa dikunjungi.

Tempat wisata kuliner ini bisa jadi destinasi untuk dikunjungi dan juga menyantap sajian khas Gunungkidul.

Berikut berbagai tempat makan di Gunungkidul rekomendasi dari TribunTravel yang bisa dikunjungi wisatawan.

1. Taman Kuliner Wonosari

 Jl. Masjid, Purbosari, Wonosari, Kec. Wonosari, Gunungkidul, Jogja.

Taman Kuliner Wonosari merupakan pusat kuliner di pusat pemerintahan Gunungkidul.

Taman Kuliner Wonosari mempunyai beragam kuliner lezat.

Ada banyak kuliner yang bisa dicicipi wisatawan saat berada di sana.

Saat siang hari, traveler bisa menikmati kuliner menyegarkan di sana.

Taman Kuliner Wonosari berada di belakang Alun-alun Kabupaten Gunungkidul yang sering dijadikan lokasi nongkrong anak muda di sana.

Tak ada salahnya traveler datang malam hari sekaligus menikmati malam di Wonosari.

2. Lesehan Pari Gogo

Banyak menu yang ditawarkan di warung Lesehan Pari Gogo.

Mulai dari aneka sayuran, olahan daging ayam, hingga beberapa lauk lainnya.

Di warung Lesehan Pari Gogo terdapat camilan unik yang wajib kamu coba.

Etik Rismawati, NIM. 14720045 (2020)RESPON MASYARAKAT GUNUNGKIDUL TERHADAP TAMAN KULINER WONOSARI SEBAGAI RUANG TERBUKA. Skripsi thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL HUMANIORA.

[img]

Preview

Text (RESPON MASYARAKAT GUNUNGKIDUL TERHADAP TAMAN KULINER WONOSARI SEBAGAI RUANG TERBUKA)

14720045_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

– Published Version

Download (1MB) | Preview

[img]

Text (RESPON MASYARAKAT GUNUNGKIDUL TERHADAP TAMAN KULINER WONOSARI SEBAGAI RUANG TERBUKA)

14720045_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf

– Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Wonosari merupakan kota yang mulai berkembang dalam bidang pariwisata. Kota Wonosari yang berada di Kabupaten Gunugkidul merupakan wilayah administratif Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai kota geopark oleh UNESCO Dalam jaringan Geopark Nasional Indonesia yang berkonsep memuliakan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian dapat memicu pengembangan sarana dan prasarana kota Wonosari. Salah satunya dengan membangun taman kuliner sebagai wujud icon Kota Wonosari, sekaligus taman kuliner wonosari merupakan tempat relokasi pedagang kaki lima yang berada di seputaran alun-alun kota. Maka taman kuliner sebagai ruang terbuka di Desa Kepek bagi masyarakat Gunugkidul menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon masyarakat terkait manfaat Taman Kuliner sebgai ruang terbuka dalam mengakomodasikan sektor informal, aktivitas sosial dan estetika taman kuliner wonosari. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ruang terbuka milik Stephen Carr. Penelitian ini masuk dalam deskriptif kualitatif. Metode pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data melalui proses tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek pada penelitian ini adalah pengujung taman kuliner, pedagang taman kuliner, ketua pedagang taman kuliner, dan staff Dinas pengelolaan pasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Taman Kuliner Wonosari merupakan program pemerintah yang berupa relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berada diseputaran alun-alun kota. Taman kuliner memberikan dampak positif terhadap masyarakat yang berupa kegiatan perekonomian maupun peningkatan visualisasi kota yang berbentuk penghijauan dan nilai estetika. Dengan adanya taman kuliner masyarakat Gunugkidul dapat melakukan kegiatan ekonomi yang dapat menunjang kegiatan pendapatan ekonomi keluarga melalui berdagang makanan. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi pengangguran yang ada di Kabupaten Gunugkidul khususnya Wonosari. Taman kuliner memberikan manfaat lain yaitu peningkatan visualisasi kota yang berupa penghijauan dan nilai estetika. Penghijauan dan nilai estetika dalam konsep tata ruang yang dilakukan pemerintah kabupaten Gunugkidul adalah berupa taman kuliner. Penataan taman kuliner yang memenuhi kepuasan masyarakat memberikan keuntungan dengan semakin banyaknya pengunjung.Taman kuliner menjadi tempat tujuan pengunjung dari berbagai lapis masyarakat yang memiliki tujuan masing-masing diantaranya sebagai tempat beristirahat, bersantai, berkumpul, rekreasi bahkan tempat perkuliahan atau tempat mengerjakan tugas sekolah. Semakin berkembangnya taman ini juga tidak lepas dari partisipasi masyarakat yang ikut andil dalam pengembangan guna memajukan taman kuliner.

BACA JUGA:   Tempat Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi

Item Type: Thesis (Skripsi) Additional Information: Dr. Muryanti, S.Sos.,M.A Uncontrolled Keywords: Respon, Masyarakat, Taman Kuliner Wonosari, Ruang Terbuka Subjects: Sosiologi Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1) Depositing User:

Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.

Date Deposited: 12 Jul 2021 11:19 Last Modified: 12 Jul 2021 11:19 URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42761

Share this knowledge with your friends :

Facebook

Twitter

WhatsApp

Telegram

LinkedIn

Email

Actions (login required)

View Item View Item

Also Read

Bagikan: