Taman pintar solo

Gundana

Sejumlah bocah tampak asyik bermain di antara patung tokoh pewayangan di Taman Cerdas Jebres, Solo, awal Juli 2018. Beberapa yang lain memilih ngadem di gazebo, sambil sesekali berfoto di dekat patung dinosaurus. Siang jelang sore itu, cuaca cukup terik. Namun, taman seluas 3,5 hektare tersebut justru ramai. Memang, Taman Cerdas Jebres sudah menjadi favorit anak sekolah dan warga sekitar sejak dibangun pada 2014 lalu.

Akses menuju ke tempat ini sangat mudah. Lokasinya berada di utara kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo atau belakang Solo Technopark. Tak ada tiket masuk, jadi tak perlu merogoh kocekmu. Pengunjung cukup membayar retribusi parkir senilai Rp2.000 untuk sepeda motor. Taman Cerdas Jebres dilengkapi arena bermain anak, ruang serbaguna, perpustakaan, ruang IT, ruang teater terbuka, dan ruang audio visual. Ada pula radio anak dan ruang gamelan.

Perpustakaan dan ruang IT berada di gedung utama. Sedangkan radio anak ada di gedung edukasi yang dipinjam oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Solo. Selain gedung tertutup, Taman Cerdas Jebres juga dilengkapi arena bermain untuk melatih ketangkasan anak seperti jungkat-jungkit, perosotan, hingga lorong yang tersambung dengan gazebo. Kemudian, panggung terbuka layaknya panggung Ramayana Taman Wisata Candi Prambanan yang berada persis di belakang gedung utama, sebagai wahana aktualisasi diri.

Paling mencolok adalah keberadaan enam patung tokoh pewayangan, yakni, Kresna, Bima, Gatotkaca, Rama, Shinta, dan Hanoman. Patung-patung tersebut terbuat dari fiber setinggi tiga meter. Jangan lewatkan untuk menilik ragam relief serta patung tembaga tokoh proklamator Indonesia, Soekarno- Hatta, dan Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Jawapos. Com – Saat anda berkunjung ke Kota Solo anda mungkin hanya mendatangi kawasan wisatanya saja. Tapi tahukah anda bahwa di kota yang punya julukan Kota Bengawan ini terdapat sebuah taman cerdas yang sangat mewah. Taman cerdas ini letaknya di Kelurahan Jebres, tepatnya berada di belakang Solo Techno Park (STP).

Karena berada di Jebres, Taman Cerdas ini dikenal dengan nama Taman Cerdas Jebres. Taman cerdas yang dibangun tahun 2013 ini memiliki luas mencapai 3,5 hektar. Di taman ini terdapat beberapa tempat yang bisa anda kunjungi. Seperti arena bermain anak, ruang serbaguna, perpustakaan, ruang IT, ruang teater terbuka, ruang audio visual yang dilengkapi dengan radio anak, ruang gamelan. Tempat ini juga sangat nyaman untuk sekedar beristirahat.

BACA JUGA:   Tempat nongkrong di jogja live music

Makanya, taman cerdas ini tidak pernah sepi pengunjung. Pengelola Taman Cerdas Jebres, Hari Sapto kepada Jawapos. Com menuturkan, jumlah
pengunjung setiap harinya berkisar 500 orang. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Wahana Taman Cerdas di Kelurahan Jebres

”Kalau anak-anak biasanya bermain di wahana bermain yang sudah disediakan. Tapi kalau orang dewasa biasanya ke ruang serbaguna untuk hotpsotan,” terang Hari, Sabtu (7/10).

Lebih lanjut Hari mengatakan, selain warga sekitar taman cerdas yang dibangun dengan dana mencaai Rp 4 miliar ini juga sering dikunjungi oleh warga dari luar solo. Banyak juga siswa dari sekolah yang memilih berkunjung ke taman cerdas Jebres karena kelengkapan fasilitasnya. ”Banyak siswa dari sekolah sekitar Solo yang datang kesini (taman cerdas),’ ungkapnya.

Hari mengatakan, untuk pembangunannya sepenuhnya sudah rampung. Tinggal pengembangan dan pemeliharaannya saja. Salah seorang pengunjung, Agus (40) mengatakan, dirinya sering datang ke taman cerdas ini untuk menemani anaknya bermain. ”Di sini kan enak, lokasinya
dekat dan wahana bermainnya lengkap. Selain itu gratis lagi,” ungkapnya.

TRIBUNTRAVEL.COM – Kota Solo memiliki tempat wisata yang tiket masuknya gratis.

Tempat wisata di Solo dengan biaya masuk gratis ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin liburan hemat tapi menyenangkan.

Patung dinosaurus berukuran besar ditemukan di kawasan taman tua atau Dino Park di Soekarno-Hatta Smart Park Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (7/10/2021).
Patung dinosaurus berukuran besar ditemukan di kawasan taman tua atau Dino Park di Soekarno-Hatta Smart Park Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (7/10/2021). (TribunTravel/ Nurul Intaniar)

Tempat wisata tersebut adalah Taman Pintar Soekarno-Hatta.

Soekarno-Hatta Smart Park adalah tempat rekreasi populer di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga

Tempat wisata taman pintar Yogyakarta

Baca Juga: Tiket Masuk Taman Wisata Matahari, Tempat Wisata di Bogor dengan Banyak Wahana Seru

Destinasi wisata ini dilengkapi dengan berbagai patung raksasa yang mempesona serta area bermain dan foto.

Papan peta wisata terletak di sisi depan dan ekstrim Taman Pintar Soekarno-Hatta di dekat tempat parkir.

Peta wisata tersebut menunjukkan seperti apa sebenarnya kawasan Taman Pintar Soekarno-Hatta.

Sehingga Anda dapat menjelajahi seluruh kawasan wisata Soekarno-Hatta Smart Park dengan terlebih dahulu melihat peta wisata.

Peta wisata menggambarkan setiap sudut kawasan wisata dan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi.

Soekarno-Hatta Smart Park tidak hanya dikenal sebagai taman bermain, tetapi juga sangat populer sebagai tempat pertemuan para wisatawan.

BACA JUGA:   Xl edukasi dial

Ada banyak bangku kosong dan gazebo yang bisa dijadikan tempat bersantai bersama sahabat.

Menariknya, Soekarno-Hatta Smart Park juga menawarkan layanan akses internet gratis yang bisa digunakan oleh semua pengunjung.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Magelang untuk Libur Akhir Tahun 2022 Lengkap dengan Harga Tiket Masuk

Jadi Anda bisa berselancar di internet sepuasnya selama berwisata di sana.

Di dalam Soekarno-Hatta Smart Park tidak hanya tersedia akses internet gratis, tetapi juga berbagai fasilitas menarik lainnya.

Temukan foto tiga dimensi di Soekarno-Hatta Smart Park Surakarta, Jawa Tengah pada Kamis (17/11/2022).
Temukan foto tiga dimensi di Soekarno-Hatta Smart Park Surakarta, Jawa Tengah pada Kamis (17/11/2022). (TribunTravel/ Nurul Intaniar)

Source: news.google.com

Surakarta – Taman Cerdas di Kentingan, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), bisa menjadi alternatif bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bermain dan belajar bersama anak.

Di ruang terbuka hijau (RTH) seluas 3,5 hektare tersebut, terdapat beragam fasilitas. Di antaranya perpustakaan, audio visual, ruang serbaguna semitertutup, radio anak, tempat edukasi, dan ruang gamelan.

“Taman Cerdas Jebres juga dilengkapi arena bermain untuk melatih ketangkasan anak,” ujar pengelola Taman Cerdas, Hari Sapto, melansir laman surakarta.go.id, Rabu (19/12).

“Seperti jungkat-jungkit, perosotan, hingga lorong yang tersambung dengan gazebo. Selain itu, dilengkapi juga fasilitas free hotspot,” imbuh dia.

Pun tersedia panggung terbuka yang berada di belakang gedung utama. Tempat ini bisa dimanfaatkan sebagai wahana aktualisasi diri.

Pengunjung bakal dimanjakan dengan enam patuh tokoh pewayangan setinggi tiga meter. Bahkan, diperkenan berfoto dengan latar Kresna, Bima, Gatotkaca, Rama, Shinta, dan Hanoman tersebut.

Tak sekadar itu, terang Hari, terdapat relief serta patung tembaga tokoh proklamator Indonesia Soekarno-Hatta dan Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara di beberapa titik taman.

Pengunjung tak ditarik biaya untuk menikmati seluruh fasilitas tersebut. Cukup membayar retribusi untuk parkir kendaraan.

Tujuan kegiatan pengabdian Taman Pintar untuk Post Traummatic Stress Disorder Gempa Pada Siswa Sekolah Nonformal yang berlokasi di Dusun Biloan, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara adalah untuk mengurangi rasa trauma yang dialami oleh masyarakat khususnya anak-anak terhadap kejadian gempa yang sudah mereka alami. Metode pengabdian yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi psikologis siswa dilakukan melalui taman pintar. Taman pintar yang dilakukan berupa : pengajaran yang meliputi berdongeng, bercerita dan memberikan informasi mengenai tanda-tanda alam dan cuaca serta mengajarkan simulasi menyelamatkan diri dari gempa. Metode taman pintar lainnya yang dilakukan pada anak-anak Sekolah Minggu Budha (SMB) Cetiya Candra Metta berupa pelatihan pembuatan prakarya dan pembuatan ruang baca atau perpustakaan mini untuk anak-anak. Hasil dari kegiatan tersebut adalah telah terbentuknya taman baca atau perpustakaan mini di Dusun Biloan, tingkat kreatifitas anak-anak semakin meningkat khususnya dalam membuat prakarya dengan menggunakan bahan benang wol, tali nilon dan tali kur. Selain itu anak-anak juga memahami mengenai bagaimana tanda-tanda akan terjadi bencana gempa dan bagaimana cara yang efektif untuk menyelamatkan diri. Dengan berbagai aktifitas yang dilakukan oleh anak-anak di Desa Biloan maka rasa trauma akibat adanya gempa bumi yang terjadi di tahun 2018 secara perlahan akan hilang dan anak-anak dapat belajar dan bermain seperti sedia kala.

BACA JUGA:   Tempat Wisata Edukasi untuk Anak di Bogor

 

Abstract: The goal of the Taman Pintar devotion activities for Post traumatic Stress Disorder earthquake in Nonformal school students located in Biloan Hamlet, Bentek village, Gangga District, North Lombok Regency is to reduce the trauma experienced by Especially the children of the earthquake they have experienced. The method of devotion done to restore the psychological condition of students is done through a SMART PARK. The smart park is done in the form of: teaching that includes storytelling and provides information on signs of nature and weather and teaches simulation of saving themselves from the earthquake. Another smart park method is done in the children of Buddhist Sunday School Cetiya Candra Metta in the form of training in practice and making a reading room or mini library for children. The result of this activity is the formation of a reading garden or mini library in the hamlet Biloan, the level of creativity of children is increasing especially in making practice using wool yarn, nylon rope, and ring rope. In addition, children also understand how the signs of the earthquake will occur and how effective it is to save themselves. With a variety of activities performed by children in the village Biloan, the trauma due to the earthquake that occurred in the year 2018 will slowly disappear and children can learn and play as they are.

Also Read

Bagikan: