JAKARTA, KOMPAS.com – Taman Honda yang terletak di tengah-tengah permukiman di Tebet, Jakarta Selatan, telah berganti nama menjadi “Taman Tebet”.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengunjungi taman itu Kamis (3/1/2019) siang meminta warga tak lagi menyebutnya sebagai Taman Honda.
“Taman Tebet. Jadi berhenti menyebut nama itu. Taman Tebet aja,” kata Anies mengoreksi warga yang menyebut Taman Honda.
“Oh Taman Tebet aja Pak namanya? Biar enggak dikomersialisasi, ya?” tanya salah seorang warga.
Baca juga: Anies: Ini Taman Tebet, Jadi Berhenti Menyebutnya Taman Honda
Ketika ditanya soal perubahan nama ini, Anies mengaku nama Taman Honda sebaiknya tak digunakan lagi. Sebab, nama Taman Honda tak mencerminkan pengelolaannya.
“Tidak, kami akan gunakan nama Taman Tebet. Lebih mencerminkan kenyataannya bahwa ini dikelola oleh pemerintah, didanai pemerintah, dibangun oleh pemerintah, dan dimanfaatkan oleh warga di lingkungan tempat ini,” kata Anies.
Berawal dari CSR
Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan M Yuswardi mengatakan nama “Honda” memang mengacu pada produsen kendaraan otomotif PT Astra Honda Motor. Perusahaan itu dulu membangun taman tersebut melalui program corporate social responsibility (CSR).
“Dulu itu kan memang CSR Honda, jadi namanya Taman Honda,” kata Yuswardi kepada Kompas.com, Kamis malam.
Yuswardi mengemukakan, Tebet yang dulunya rawa-rawa, mulai berpenduduk ketika Gelora Bung Karno dibangun tahun 1958. Saat itu, sebagian warga Kampung Senayan, Petunduan, Bendungan Udik, dan Kebon Kalapa, direlokasi ke Tebet. Permukiman mulai tumbuh, termasuk permukiman kumuh di atas Taman Tebet.
Rumah-rumah semipermanen dan tempat pembuangan sampah berdiri di atas taman itu. Hingga pada 2010, di era Gubernur Fauzi Bowo, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menatanya. Lahan yang kumuh ini disulap menjadi taman.
Dilansir dari situs resmi Honda, honda-indonesia.com, PT Honda Prospect Motor (HPM) menyumbangkan dana CSR-nya melalui program penghijauan Hijau Jakartaku 5.
Honda menanam 1.180 pohon di taman seluas 2,6 hektar itu. Pohon-pohon yang ditanam merupakan bagian dari hasil penjualan Honda di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009.
Pembeli mobil Honda di IIMS 2009 secara otomatis turut menyumbangkan pohon untuk Taman Honda. Jenis tanaman yang ditanam antara lain liang liu, kayu putih, ketapang kencana, bunga kupu kupu, trembesi, flamboyan, mindi, dan pucuk merah.
Menurut Yuswardi, nama Taman Honda tak lagi digunkan setelah kerja sama Honda dan Pemprov DKI berakhir.
“Ketika Honda selesai, perawatannya dilakukan Pemprov DKI. Ya namanya balik jadi Taman Tebet,” kata dia.
Taman Tebet akan kembali direvitalisasi pada 2019 ini. Jogging track dan area bermain yang rusak akan diperbaiki. Area Taman Lalu Lintas dan kebun bibit akan disatukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Jakarta –
Pemprov DKI Jakarta menutup sementara Tebet Eco Park. Penutupan ini dilakukan usai parkir liar dan PKL menjamur di Tebet Eco Park beberapa waktu yang lalu.
Setiap akhir pekan, Tebet Eco Park yang diresmikan Gubernur Anies Baswedan pada April Lalu, dipenuhi warga. Warga ke Tebet Eco Park untuk menikmati suasana taman bersama keluarga.
Pada Minggu, (12/6), para PKL juga membanjiri ruas jalan sepanjang kawasan Tebet Eco Park. PKL terlihat berjualan pada sisi kiri dan kanan di jalan depan pintu selatan Eco Park hingga di pintu utara. Ada yang menjual makanan, minuman, balon, hingga mainan anak lainnya.
Tak hanya soal PKL, saat itu kendaraan pengunjung Tebet Eco Park pun parkir di area tak semestinya. Mereka menggunakan badan jalan, hingga trotoar di sekitar lokasi. Sepeda motor memenuhi hampir setengah badan Jalan Tebet Barat.
Petugas Dinas Perhubungan akhirnya turun ke lapangan. Petugas Dishub menindak sejumlah kendaraan yang parkir liar. Petugas mengempiskan roda sepeda motor dengan cara mencabut pentil.
Sejumlah pengunjung menikmati suasana Tebet Eco Park di Jakarta, Kamis (26/5/2022). Warga memanfaatkan hari libur perayaan Kenaikan Isa Almasih dengan berkunjung ke tempat wisata maupun ke taman kota. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sejumlah pengunjung menikmati suasana Tebet Eco Park di Jakarta, Kamis (26/5/2022). Warga memanfaatkan hari libur perayaan Kenaikan Isa Almasih dengan berkunjung ke tempat wisata maupun ke taman kota. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sejumlah pemilik sepeda motor kebingungan karena kendaraannya ditindak petugas. Mereka berteriak agar ban kendaraannya tidak dikempiskan petugas.
Menindaklanjuti hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanggil sejumlah pejabat ke Balai Kota pada Selasa (14/6). Dua di antaranya Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati, dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Simak Video ‘Maaf, Tebet Eco Park Tutup Sementara Hingga Akhir Juni’:
[Gambas:Video 20detik]
Halaman
1 2 3 Selanjutnya Jakarta –
Taman Tebet yang memiliki fasilitas olah raga dan taman lalu lintas ini berluas 2,6 hektar. Sebentar lagi, kawasan taman akan direvitalisasi menjadi Eco Garden
Taman Tebet atau kerap disebut Taman Honda dibangun pada tahun 1960 dan sempat terbengkalai pada tahun 1970. Pernah pula menjadi pemukiman liar sampai tahun 2006.
Pada 2010, taman direvitalisasi dengan penanaman 1.180 pohon dan kini taman kembali diperindah dengan menjadi Eco Garden. Perubahan apa saja yang akan dilakukan di Taman Tebet?
Mengintip dari Instagram Pemprov DKI Jakarta, Infinity Connecting Bridge akan dibuat untuk menyatukan Taman Tebet Utara dan Taman Tebet selatan yang selama ini terpisah Jalan Tebet Raya. Nah, jembatan ini bisa diakses wisatawan dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Taman Tebet Foto: (Pemprov DKI Jakarta/Instagram)
Taman Maju bersama yang menjadi program Gubernur DKI Jakarta memiliki visi untuk mengembalikan fungsi Taman Tebet secara ekologi. Selain itu juga menjadi sarana interaksi, edukasi dan rekreasi bagi masyarakat DKI Jakarta.
Taman Tebet Foto: (Pemprov DKI Jakarta/instagram)
Sungai di sepanjang taman akan dinaturalisasi dengan pelebaran dan perubahan profil tanggul, tujuannya untuk bisa menjadi kolam retensi saat hujan. Pohon-pohon yang tidak sehat akan diganti, naturalisasi akan menyesuaikan kondisi vegetasi yang ada.
Taman nantinya akan memiliki berbagai fasilitas baru, diantaranya jogging track, plaza, sentra makanan, taman tematik, taman bibit yang diperuntukkan oleh komunitas farming serta taman bermain anak yang unik.
Konsep taman bermain anak menggunakan tema hewan-hewan di habitat rawa, seperti meluncur bagai ular, melompat bagai katak dan memanjat bak tupai. Siapa yang sudah tak sabar mengunjungi Tebet Eco Garden?
Simak Video “
Besaran UMP DKI 2023 Ditetapkan Bulan Depan
“
[Gambas:Video 20detik]
(elk/ddn)