Liputan6.com, Jakarta Tebet Eco Park masuk dalam jajaran pilihan lokasi wisata libur Lebaran dari Dinas Pariwisata DKI. Selain jadi rekomendasi Dinas Pariwisata DKI, taman yang baru buka secara resmi pada 23 April 2022 itu memang menawarkan beragam fasilitas seru.
Taman Tebet Eco Park yang sebelumnya dikenal dengan Taman Honda Tebet berada di Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan. Taman ini memiliki area seluas 7,3 hektare ini menyatukan taman Tebet Utara dan Selatan.
Taman ini buka dari pukul 06.00 hingga 19.00 WIB seperti mengutip keterangan di Instagram @tebetecopark.
Anda bisa datang ke sini tanpa perlu membayar tiket masuk karena gratis. Meski begitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengingatkan pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga fasilitas taman dan hormati sesama pengunjung taman lainnya dalam akun Instagramnya.
Ia juga mengatakan bahwa tempat parkir di taman ini terbatas. Maka disarankan untuk naik kendaraan umum saat ke sini.
“Tidak ada tempat parkir mobil di taman ini, teman-teman yang tinggal dekat Tebet Eco Park bisa berjalan kaki atau bersepeda. Teman-teman yang dari luar Tebet bisa ke sini dengan naik JakLingko rute 5N (Kampung Melayu-Ragunan) dan JAK-18 (Kalibata-Kuningan),” tambah Anies.
Berdasarkan pemantauan Liputan6.com saat berkunjung ke sana pada Minggu, 1 Mei 2022 lahan parkir depan Tebet Eco Park memang tidak luas. Hanya bisa menampung beberapa mobil dan motor.
Sekitar beberapa meter di samping taman ada lahan parkir yang bisa digunakan untuk parkir mobil. Namun, kapasitas mobil yang bisa parkir di lahan tersebut hanya belasan mobil saja.
Tak perlu berlama-lama. Mari masuk ke dalam taman yang asri dengan penataan cantik ini.
Tebet Eco Park memiliki delapan zona. Pertama, jembatan bernama Infinity Link Bridge.
Jembatan ikonik yang pagarnya oranye menghubungkan taman utara dan selatan yang sebelumnya dipisahkan Jalan Tebet Timur. Kehadiran jembatan tersebut membuat pengunjung bisa berpindah area tanpa perlu menyeberang jalan.
Jembatan dengan tinggi enam meter ini berdiri di antara pepohonan eksisting yang menjulang tinggi, yang membuat jembatan seakan dipeluk oleh kanopi hijau yang rimbun seperti dalam keterangan resmi laman TEP.
Jakarta –
Apakah Tebet Eco Park sudah buka? Taman Tebet Eco Park di Jakarta Selatan sempat tutup selama 2 bulan. Penutupan sementara Tebet Eco Park diketahui karena pengunjung yang membludak.
Kini, Tebet Eco Park kembali dibuka mulai Senin, 15 Agustus 2022. Namun, ada sejumlah aturan baru yang harus diperhatikan sebelum mengunjungi Tebet Eco Park. Simak informasinya di sini.
Apakah Tebet Eco Park Sudah Buka? Catat Jam Operasionalnya
Tebet Eco Park yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan kembali dibuka untuk umum setelah tutup sejak 14 Juni 2022 lalu. Dilansir Instagram @tebetecopark, kawasan terbuka tersebut kini beroperasi dengan dua sesi, yaitu:
- Sesi 1: Pukul 07.00-11.00 WIB
- Sesi 2: Pukul 13.00-17.00 WIB
Di samping itu, kapasitas pengunjung Tebet Eco Park juga dibatasi, dengan ketentuan:
- Senin-Jumat: 4000 pengunjung/sesi
- Sabtu-Minggu: 5000 pengunjung/sesi.
Apakah Tebet Eco Park sudah buka? Taman Tebet Eco Park, Jakarta Selatan kembali dibuka setelah sempat tutup selama 2 bulan. (Foto: Mulia Budi/detikcom)
Pengunjung Tebet Eco Park Harus Daftar Lewat JAKI
Mulai tanggal 15 Agustus 2022, sebelum berkunjung ke Tebet Eco Park, pengunjung harus mendaftar terlebih dahulu lewat aplikasi JAKI. Berikut cara-caranya.
- Buka aplikasi JAKI
- Klik banner ‘Daftar Masuk Tebet Eco Park’
- Isi data diri dan data kunjungan (jumlah pengunjung dan sesi berkunjung)
- Selanjutnya, pendaftar akan mendapatkan barcode sebagai tiket masuk.
Aturan Lengkap Berkunjung ke Tebet Eco Park
Meskipun Tebet Eco Park sudah kembali dibuka, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan oleh pengunjung. Aturan-aturan tersebut, di antaranya:
- Dilarang merokok
- Dilarang merusak tanaman
- Dilarang memberi makanan hewan peliharaan Anda
- Dilarang bermain skateboard
- Dilarang melakukan vandalisme
- Dilarang memberi makan ikan sembarangan
- Dilarang membawa minuman beralkohol
- Dilarang berenang di sungai
- Dilarang membawa hewan peliharaan selain ke Pet Park
- Dilarang merusak fasilitas taman
- Dilarang membuang sampah sembarangan
- Dilarang membawa makanan dan minuman sambil bermain
- Dilarang bersepeda
- Dilarang melewati batas aman sungai
- Dilarang melompat dari atas alat permainan dan jembatan
- Dilarang menduduki patung
- Dilarang bermain bola tanpa izin dari pengelola
- Dilarang bersandar pada railing/pagar jembatan
- Playground hanya untuk anak di bawah umur 12 tahun
- Di saat hujan, harap berlindung di bawah shelter
- Dilarang melepas atau meninggalkan hewan peliharaan tanpa pengawasan Anda
- Selalu menjaga kebersihan taman
- Outdoor Fitness hanya diperuntukkan untuk usia 13 tahun ke atas
- Jangan gunakan peralatan Outdoor Fitness apabila terlihat rusak atau tidak dapat dioperasikan
- Jangan menggunakan peralatan saat masih basah
- Harap memakai sepatu saat bermain di area playground.
Lokasi Parkir Pengunjung Tebet Eco Park
Apakah Tebet Eco Park sudah buka? Bagi pengunjung Tebet Eco Park yang membawa kendaraan pribadi, bisa memarkirkan kendarannya di titik-titik tertentu. Berikut lokasinya.
- Area samping Sarana Square
- SMPN 73 Jakarta (hanya buka saat weekend)
- Pom Bensin MT Haryono
- Gedung Graha Pratama
- Gedung Wisma Pede.
Simak video ‘Tebet Eco Park Dibuka Lagi, Ini Aturan Masuknya’:
[Gambas:Video 20detik]
(kny/imk) Jakarta –
Setelah dibuka selama beberapa bulan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menutup sementara Tebet Eco Park. Penutupan dimulai sejak 15 Juni hingga akhir Juni 2022. Penutupan ini merupakan imbas dari membeludaknya pengunjung yang memadati Tebet Eco Park. Pemprov DKI Jakarta mencatat, pengunjung taman ini mencapai 60 ribu orang enam kali lipat lebih banyak dari kapasitas Tebet Eco Park yang hanya bisa menampung 10 ribu orang.
Sejak dibuka pada bulan April, Tebet Eco Park memang selalu dipadati pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Ruang Terbuka Hijau yang luas dan dilengkapi dengan kids playground ini memang disambut antusias baik oleh warga sekitar maupun warga dari luar Jakarta. Akan tetapi, jumlah pengunjung yang membeludak membuat situasi di Tebet Eco Park dan sekitarnya menjadi tidak kondusif dan kacau.
Kekacauan yang terjadi di Tebet Eco Park menjadi perbincangan warganet setelah personil band Seringai, Arian Arifin, mengunggah keluhan dari warga Tebet di akun Twitter-nya. Beberapa keluhan yang muncul adalah pengunjung yang membuang sampah sembarangan, banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memadati jalan, serta keberadaan parkir liar yang membuat kemacetan di area sekitar. Kondisi ini pun mengganggu warga yang tinggal di sekitar area taman.
Lokasi Tebet Eco Park memang berada di antara pemukiman warga. Sebelum direnovasi, taman yang dulunya bernama Taman Honda ini kerap digunakan oleh warga sekitar untuk berolahraga. Namun akibat kemacetan dan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan, kini banyak warga sekitar yang enggan untuk mengunjungi taman ini karena kondisinya yang ramai dan chaos.
Ketidaknyamanan di atas tidak hanya dialami oleh warga sekitar, tapi juga oleh pengunjung taman. Banyak keluarga membawa anak-anaknya ke taman ini dengan harapan menikmati udara segar dan fasilitas yang disediakan. Namun akibat kekacauan yang terjadi, mereka tidak bisa menikmati taman ini dengan leluasa. Selain itu, banyak juga pengunjung yang kebingungan untuk mencari tempat parkir. Meskipun kantong parkir telah tersedia, tapi jumlahnya tak cukup untuk mengakomodasi pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi.
Selama ditutup, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan penataan ulang dan membenahi fasilitas yang ada. Untuk menertibkan parkir liar dan PKL yang memadati jalan, akan dilakukan penataan area parkir dan area UMKM. Selain itu, wilayah sekitar Tebet Eco Park juga direncanakan menjadi Zona Emisi Rendah. Sehingga pada akhir pekan, seluruh kendaraan bermotor akan dibatasi masuk kecuali bagi warga yang tinggal di sekitar area taman.
[Gambas:Audio CXO]
(ANL/DIR)
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta meresmikan pembukaan taman Tebet Eco Park pada Sabtu (23/4/2022). Taman tersebut bisa dibilang memiliki fasilitas lengkap. Namun, apa saja kelebihan dan kekurangan Tebet Eco Park?
Taman baru dengan luas sekitar 7 hektar tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas relaksasi seperti kompleks bermain untuk anak, spot berolahraga, serta fasilitas lain seperti jembatan penghubung kedua sisi taman.
Selain itu, terdapat banyak pohon rindang serta aliran air yang memperkuat kesan natural terhadap tempat rekreasi anyar di wilayah selatan Ibu Kota DKI Jakarta tersebut.
Sudah dinyatakan rampung 100 persen, lalu apa kelebihan dan kekurangan dari Tebet Eco Park?
Kelebihan Tebet Eco Park
1. Luas
Pada Minggu (24/4/2022) siang menjelang sore, Bisnis mengunjungi Tebet Eco Park. Dengan luas 7 hektar, taman tersebut bisa dibilang representatif sebagai tempat rekreasi yang mampu memuat kapasitas pengunjung dalam jumlah besar.
Banyak spot-spot yang dapat dinikmati sendiri, seperti kursi-kursi rebahan di sisi ujung selatan taman tersebut yang terpasang mantap di bawah pepohonan yang rindang. Bahkan, spot tersebut cukup nyaman untuk digunakan sebagai tempat mengerjakan pekerjaan kantor.
2. Multifungsi
Akses atau jalan bagi pengunjung Tebet Eco Park bisa digunakan untuk berbagai hal. Tidak hanya berjalan kaki, tetapi juga untuk melakukan swa foto maupun mengambil gambar untuk konten video. Selain itu, taman seluas 7 hektar tersebut sangat layak untuk digunakan sebagai area untuk lari.
3. Aksesibel
Tebet Eco Park terletak tidak jauh dari pusat kota. Dalam kondisi jalanan normal, hanya diperlukan waktu sekitar 15 – 20 menggunakan kendaraan bermotor dari daerah Jakarta Pusat. Apabila menggunakan ojek online, pengunjung hanya akan dikenakan ongkos sekitar Rp23.000 – Rp25.000.
Kekurangan Tebet Eco Park
1. Bau Tak Sedap
Sayangnya, aliran air yang mengaliri Tebet Eco Park masih menimbulkan bau tak sedap. Kualitas air pun tidak cukup bagus dan masih terdapat sampah-sampah yang tergenang.
Kondisi itu mengganggu pengunjung dan diharapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
2. Warung
Dengan luas 7 hektar, dan sangat mungkin untuk dimanfaatkan oleh pengunjung untuk jogging, rasanya tidak salah jika dibangun warung-warung di segmen UMKM di Tebet Eco Park.
Warung-warung tersebut bisa dikondisikan dengan ciri khas taman. Dengan adanya pusat ekonomi mikro, kecil, dan menengah, maka Tebet Eco Park tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat ekonomi.
3. Konstruksi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Tebet Eco Park sudah 100 persen rampung. Namun, ternyata masih ada bagian konstruksi yang belum rampung dan cukup mengganggu pemandangan.
Tebet Eco Park masih dikelilingi oleh seng yang mengurangi data tarik taman tersebut. Seng yang terpasang membatasi seluruh sisi batas taman memberikan kesan bahwa taman tersebut dibuka dalam kondisi belum siap.
Menurut keterangan dari salah satu pekerja taman, seng tersebut masih terpasang karena pengerjaan pagar yang tidak sesuai dengan tenggat. Namun, ada juga wacana Tebet Eco Park tidak akan menggunakan pagar pembatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Anies Baswedan taman jakarta
Bagikan