Tips Menjadi Porter Gunung yang Profesional dan Bertanggung Jawab

Gundana

Sewa Jasa Guide Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede dan Pangrango merupakan salah satu gunung populer yang terletak di Jawa Barat. Karena popularitasnya tersebut membuat banyak pendaki berdatangan dari berbagai kalangan. Meskipun Gunung Gede Pangrango dikenal sebagai gunung yang ramah pemula, namun bagi mereka yang ingin mendapatkan kesan lebih dan informatif bisa menggunakan Jasa Guide Gunung Gede Pangrango.

Pihak TNGGP sebagai pengelola pun memberikan anjuran untuk menggunakan jasa pemandu gunung Gede Pangrango terutama bagi pendaki pemula, WNA dan bekebutuhan khusus. Hal tersebut tercantum pada halaman syarat dan ketentuan untuk memperoleh izin pendakian atau simaksi.

Jasa guide gunung gede pangrangoPendakian Gunung Gede. (Foto: Catur Hady)

Sebenarnya apasih jasa guide atau pemandu gunung itu? Apa saja kemampuan atau sklill yang harus dimiliki seorang pemandu gunung? Dan berapa harga guide Gunung Gede Pangrango?

Pemandu Gunung dan Tugasnya

Pemandu gunung (guide) adalah orang pertama yang bertanggung jawab untuk memberikan edukasi sebelum pendakian dimulai. Pemandu gunung harus menguasai beberapa soft skill seperti pengetahuan hutan dan gunung yang akan dijelajahi. Kemudian safety, kesehatan untuk pemandu dan pendaki serta safety terkait area di mana perjalanan dilakukan.

Setelah itu barulah hal-hal yang berkaitan dengan teknik hidup di alam bebas atau yang disebut dengan istilah survival. Itu adalah sebagian ilmu yang wajib dimiliki oleh pemandu gunung.

Adapun sebelum pendakian dilakukan, pemandu gunung harus memastikan para pendaki dalam keadaan fit dan sehat yang bisa dibuktikan melalui keterangan dari dokter atau rumah sakit. Selain itu, juga memeriksa kelengkapan peralatan untuk penmandu maupun calon pendaki, seperti tenda yang sesuai dengan kondisi gunung.

Atas dasar keamanan dan keselamatan, maka bagi para penggiat wisata alam bebas yang masih awam dan pemula tentu sangat dianjurkan untuk menggunakan jasa pemandu. Termasuk pada kegiatan pendakian gunung agar bisa memberikan arahan dan bimbingan kepada calon pendaki.

Dalam kegiatan wisata alam bebas, selain dikenal adanya seorang pemandu juga ada yang disebut sebagai porter. Kedua orang ini mempunyai tugas yang berbeda namun tak sedikit yang beranggapan bahwa seorang pemandu adalah juga seorang porter. Hal tersebut merupakan sebuah kekeliruan yang biasanya dialami para pendaki pemula.

Secara garis besar, tugas seorang pemandu adalah melakukan pendampingan dan bimbingan singkat mengenai tatacara dan teknis pendakian serta mengatur jalannya pendakian sebagai team leader. Sedangkan seorang porter sesuai dengan namanya bertugas lebih ke “port” atau penghubung untuk memindahkan barang dalam hal ini logistik pendakian.

Kemampuan (skill) Pemandu Gunung

Kemampuan yang harus dimiliki seorang pemandu gunung profesional adalah sebagai berikut:

Teknik Pemandu Umum

Teknik ini meliputi cara berkomunikasi yang baik dan pemahaman materi terkait gunung yang akan dipandu. Teknik tersebut dapat diterapkan saat melakukan pembukaan meliputi salam (greeting) dan memperkenalkan (introducing), ketika memberi materi inti kepada wisatawan pendaki dan ketika penutupan agar mampu memberikan kesan yang mendalam bagi wisatawan pendaki.

Character Building

Pemandu harus memiliki sikap yang ramah ketika memandu, bertanggung jawab terhadap tugasnya, mampu memimpin kelompok, jujur dan sabar ketika menghadapi wisataan pendaki.

Teknik Mountaineering

Teknik-teknik mountaineering diantaranya hill walking, scrambling, technical climbing, rock climbing dll. Dengan menguasai teknik-teknik tersebut diharapkan pemandu dapat melewati berbagai ritnangan yang mungkin akan ditemui selama perjalanan pendakian.

Pengetahuan Budaya Lokal

Pengetahuan tentang budaya lokal yang dimiliki pemandu akan memberikan nilai lebih. Pemandu dapat memberikan wawasan budaya lokal pada wisatawan pendaki serta mampu berkomunikasi baik dengan warga lokal.

BACA JUGA:   Wisata edukasi di purwakarta

Hospitality

Kemampuan hospitality yaitu keramah-tamahan dan murah hati ketika menjamu dan menghibur wisatawan pendaki yang datang untuk mendaki.

Pertolongan Pertama Gawat Darurat

Kemampuan ini sangat penting dimiliki karena banyaknya kejadian gangguan kesehatan ketika mendaki dan sangat dibutuhkan penanganan pertama yang cepat. Pemandu harus mengetahui penanganan pertama pada hipotermia, dehidrasi, lecet pada kulit, patah tulang, luka bakar, memar, pendarahan, keseleo dan penanganan henti jantung.

Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Kemampuan ini mutlak harus dikuasai oleh pendaki, hal tersebut untuk menghindari tersesat ketika memandu.

Survival Dasar

Dengan dibekali kemampuan ini, ketika tim pendaki menghadapi masalah yang beresiko maka dapat mengatasi dengan baik. Adapun kegiatan survival yang dilakukan adalah mampu membuat bivak, cara membuat api, pengenalan buah dan tanaman yang dapat dikonsumsi, cara mendapatkan air dalam kondisi darurat. Selain itu, mampu menerapkan metode S.T.O.P ketika terpisah dari rombongan yaitu berhenti dan duduk sambil memikirkan hal apa yang bisa dilakukan selanjutnya.

SAR (Search and Rescue)

Kegiatan mendaki memiliki risiko tersesat yang tinggi, maka kemampuan SAR (Search and Rescue) wajib dimiliki oleh pemandu. Kemampuan ini akan membantu untuk mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau mengahadapi bahaya. Selain itu, pengetahuan tentang komunikasi juga mutlak dibutuhkan agar setiap perkembangan operasi SAR (Search and Rescue) bisa dilaporkan kepada atasannya.

Jasa Guide Gunung Gede Pangrango

Kami merupakan pengelola basecamp gunung Gede via Putri yang menyediakan layanan jasa Guide Gunung Gede Pangrango melalui berbagai rute dan tujuan. Rute yang dilalui tergantung dari jalur yang dipilih, sebagaimana diketahui bahwa ada tiga jalur pendakian Gunung Gede Pangrango. Saat ini kami hanya melayani jasa pemandu Gunung Gede Pangrango untuk jalur Cibodas dan jalur Gunung Putri.

Jasa pemandu gunung gede pangrangoKelompok pendaki di Suryakencana. (Foto: Shania Rahmaningsih)

Adapun rute pendakian yang kami layani pada jasa pemandu Gunung Gede Pangrango yaitu: Gn Putri – Puncak Gede, Cibodas – Puncak Gede, Guide Gn Putri – Pangrango, Guide Cibodas – Pangrango dan Pemanduan untuk Puncak Gede & Pangrango sekaligus.

Anggota tim pemandu kami berasal dari warga lokal yang sudah berpengalaman dan dibekali beberapa skill dasar seorang pemandu gunung. Sehingga dapat memandu perjalanan mendaki Gunung Gede Pangrango agar lebih menyenangkan, safety dan informatif.

Biaya sewa jasa guide gunung Gede Pangrango yang kami tawarkan mulai dari 700ribu per trip yaitu untuk 2 hari 1 malam pendakian. Lebih hemat jika dibandingkan dengan penyedia jasa Guide Gunung Gede Pangrango lainnya yang menerapkan sistem tarif per hari atau per malam.

Detail selengkapnya terkait harga sewa Guide Gunung Gede Pangrango silahkan menuju halaman jasa Guide Gunung Gede Pangrango atau langsung menghubungi tim CS kami melalui whatsapp.

5/5 – (1 vote)

Pemandu wisata atau dalam Bahasa Inggrisnya Tour Guide adalah sososk yang merupakan perantara antara wisatawan dengan pihak Tour and Travel. Dimana tugas dari seorang pemandu wisata adalah bertanggung jawab pada perjalanan wisata dan membawa suasana yang menyenangkan. Peran pentingnya adalah, Tour Guide menjadi representasi dari perushaan Travel itu sendiri.

BACA JUGA:   Petualangan Seru di Wisata Bukit Mas Notre Dame Adventure Park

Karena memiliki peran representatif atau mewakilkan, seorang pemandu wisata harus profesional dalam bekerja. Nah, bagi anda yang memiliki minat bekerja di bidang tersebut, mari kita uraikan panduan menjadi seorang pemandu wisata pada kesempatan kali ini.

Menjadi seorang Tour Guide adalah pekerjaan yang harus memiliki integritas, karena baik burukya perjalanan yang dinilai wisatawan, akan juga bergantung pada peforma pemandu wisata tersebut. dan berikut adalah panduan untuk menjadi seorang tour guide yang profesional :

Jakarta

Ada aturan-aturan dasar yang mengikat pendaki. Begitu pula di Gunung Everest yang memiliki aturan tak tertulis, sederhana dan harus dijalankan.

Dilansir Lonely Planet, pemberlakuan aturan ini agar pendaki mau bertanggung jawab ke base camp Gunung Everest. Semakin ke sini, banyak orang mendakinya dan bikin kewalahan pengelola.

Banyak pendaki yang semena-mena meneriaki para porter di ketinggian ribuan meter di atas pemukaan laut. Ada cara-cara halus menghormati warga atau porter ketika berjalan ke base camp Gunung Everest.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut 5 aturan sederhana saat melancong ke base camp Gunung Everest:

1. Jangan mengeluh tentang kondisinya

Perjalanan ke base camp Gunung Everest adalah pendakian yang membutuhkan waktu berhari. Daerahnya terpencil dan tak ada pelayanan bintang 5 di sini.

Sebagai pendaki janganlah mengeluh. Jangan berteriak jika Anda disuguhi teh dingin saat makan di pagi hari karena akan melukai hati warga lokal.

Pemandu atau porter pasti melakukan yang mereka bisa untuk membuat pendaki nyaman. Mengeluh bukanlah solusi dari kesulitan Anda di perjalanan. Nikmatilah.

Gunung Everest

Gunung Everest Foto: (iStock)

2. Gunakan toilet jongkok

Gunakanlah toilet jongkok yang ada di sana, ada di restoran, ada di toko atau bikinan sendiri oleh porter (sherpa). Tahanlah sebisa mungkin untuk menggunakannya di titik tertentu agar tak mencemari lingkungan.

Penting untuk menggunakan fasilitas yang disediakan untuk mempertahankan kualitas air minum masyarakat di sepanjang rute base camp Gunung Everest. Karena, sekali lagi semakin banyak pendaki maka semakin banyak limbah yang dihasilkan.

3. Beradaptasilah

Di base camp Gunung Everest, Anda berada di alam, di lingkungan budaya yang berbeda dari rumah. Ingat, Anda adalah tamu yang tak bisa memaksakan kehendak ke warga atau budaya lokal.

4. Jangan terburu-terburu

Pendakian ke base camp Gunung Everest merupakan aktivitas fisik yang cukup berat. Banyaknya pendaki bikin jalanan terasa sesak juga padat bisa menimbulkan bahaya.

Base camp Gunung Everest tak akan pergi ke mana-mana. Area jalan setapak terakhir sebelum base camp adalah yang paling ramai dan penuh pendaki dan berhati-hatilah.

5. Pelajari nama-nama asli

Setidaknya pendaki harus berusaha mempelajari nama asli dan sejarah Gunung Everest dan puncak sekitarnya. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap orang-orang dan budaya setempat dan menjadikanmu tamu sesungguhnya.

Gunung Everest, dinamai pada 1865 dengan nama surveyor Inggris, Sir George Everest. Selama berabad-abad sebelum itu, sampai hari ini, para sherpa mengenal gunung tertinggi di dunia ini sebagai Chongolungma atau Ibu Dewi Dunia.

Death Zone di Gunung Everest

Death Zone di Gunung Everest Foto: (Youtube)

Simak Video “

Ahli Geologi Belanda Jadi Pendaki Pertama Gunung Semeru


[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)

SURYATRAVEL, PROBOLINGGO – Gunung Semeru telah dibuka kembali untuk pendakian.

Nah, bagi anda yang berencana untuk menaklukkan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, ada baiknya untuk mempertimbangkan menggunakan jasa porter. 

BACA JUGA:   Jelajahi Keindahan dan Kearifan Lokal di Agrowisata Semarang

Sebab, dengan menggunakan jasa porter, beban selama pendakian dapat berkurang. 

Namun, ternyata ada beberapa jenis porter yang bisa dimanfaatkan. 

Cakyo, salah satu relawan Saver Semeru mengungkapkan beban maksimal yang dibawa porter di Gunung Semeru ini maksimal 20 kg.

Mengutip @Tumpang Camp Adventure (TCA) ada beberapa istilah porter yang sering di dengar di Gunung Semeru, yakni :

1. Porter Harian

Porter harian adalah porter yang ikut selama durasi pendakian.  Porter akan membawa barang apapun yang kita berikan. Mereka juga akan membantu memasak (bila diminta), mendirikan tenda serta mencari air di Sumbermani Kalimati.  

2. Porter masak

Sama dengan porter harian, selain mengangkat barang porter ini juga ahli dalam memasak. Jadi bila ingin makan dengan menu yang agak ribet, silakan gunakan jasa porter dan beritahu menu apa yang diinginkan.

3.Porter drop

Porter yang tidak ikut seterusnya saat pendakian yang kita lakukan, tugasnya cuma ngedrop barang. Misalnya jika ingin camping saja di Ranu Kumbolo selama 2 hari,dan barang yang dibawa hanya logistik yang akan habis saat camping, daripada membayar jasa porter selama 2 hari bisa pakai sistem drop saja. Porter cuma ngedrop barang di Ranu Kumbolo kemudian pulang.

4. Porter ke puncak

Porter yang diminta jasa tambahan mengawal hingga ke Puncak Semeru.  

Misalnya Open trip dengan 10 orang, 1 guide dan 4 porter angkut harian. Saat ke puncak, tidak standar bila 10 peserta hanya dikawal 1 orang guide.

Selain faktor resiko yang tinggi, bila ada salah satu peserta yang tidak kuat dan mau turun, harus ada yang mengawal turun kembali ke basecamp Kalimati. Itulah lebih baik ada tambahan porter yang mengawal hingga ke puncak.

5. Porter team

Istilah ini ada bila ikut dalam open trip atau private trip. Biasanya porter team akan membawakan alat camping, logistik dan memasak selama pendakian.

Tapi kadang juga tergantung perjanjian antara TO dan peserta, misal porter cuma membawa tenda, sementara sleeping bag/ matras dibawa sendiri oleh peserta.

6. Porter pribadi

Istilah ini muncul bila kalian ikut open trip atau private trip. Semua peralatan camping dan logistik sudah dibawakan porter team, kita cukup membawa pakaian atau alat pribadi.

Tapi masih berat? Itulah saatnya menggunakan jasa porter pribadi, jadi tas yang berisi pakaian dan barang pribadi akan dibawakan porter pribadi.

Porter nomer 1,2,3 & 5 jalan mendahului tamu. Misalnya camp pertama di Ranu Kumbolo maka mereka akan jalan duluan ke Ranu Kumbolo mempersiapkan semuanya (tenda, memasak, dll).

Untuk porter pribadi, bisa  mendahului dan menunggu di tempat camp atau bisa diajak jalan bareng (semisal karena tas yang porter pribadi bawa berisi kamera buat berfoto di jalan atau makanan buat di jalan.

Siapkan uang cash dan segera melunasi kewajiban membayar jasa porter setelah trip selesai. Beberapa kejadian pas trip usai, TO janji pembayaran setelah dapat transfer pelunasan dari peserta atau alasan lainnya yang buat pembayaran tertunda-tunda.

Untuk makan Porter ikut tamu, jadi kalau belanja logistik dilebihkan, untuk makan porter. Bila mereka sungkan makan bareng, bisa diberi logistik biar mereka masak. Banyak kejadian pengguna jasa porter tidak mengerti hal ini, mereka bawa logistik sendiri, dimakan sendiri porternya tidak diajak makan juga. (wiwit purwanto)

 

Also Read

Bagikan: