Air Terjun Kuta Malaka, Aceh Besar.
5 Wisata Air Terjun di Aceh Besar yang Wajib Dikunjungi, Pesonanya Bikin Penatmu Lepas Satu-satu
SERAMBINEWS.COM – Berikut 5 wisata air terjun di Aceh Besar’> Aceh Besar yang wajib Anda kunjungi.
Kabupaten Aceh Besar’> Aceh Besar menyimpan potensi keindahan alam yang sangat luar biasa, satu diantaranya ialah air terjun.
Sebaran objek wisata di Aceh Besar’> Aceh Besar terhampar di sepanjang luas wilayah Aceh Besar’> Aceh Besar atau yang sering mendapat sebutan Aceh LheeSagoe ( Aceh Tiga Segi).
Beberapa lokasi objek wisata tersebut kini secara simultan terus dibenahi untuk mewujudkan Aceh Besar’> Aceh Besar menjadi destinasi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Salah satu wisata alam yang ada di Aceh Besar’> Aceh Besar adalah air terjun yang memiliki pesona yang sangat indah dan wajib untuk dikunjungi.
Jika anda ingin mengunjungi wisata air terjun di Aceh Besar, berikut Serambinews.com rangkum 5 rekomendasi objek wisata air terjun di Aceh Besar.
1. Air Terjun Suhom
Air Terjun Suhom (SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN)
Air Terjun ini berada di Desa Suhom, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar’> Aceh Besar.
Air terjun setinggi 50 meter ini dibagi menjadi tiga tingkat, namun para wisatawan tidak diperbolehkan naik menuju tingkat dua dan tiga demi alasan keselamatan karena adanya pembangkit listrik bertegangan tinggi.
Meskipun begitu, tempat wisata di Aceh ini tetap menyajikan pemandangan yang luar biasa.
Wsatawan dapat berenang di telaga sedalam dua meter di bawah air terjun atau menemani anak-anak bermain air di kolam renang anak.
di sekitar air terjun juga banyak para pedagang yang menjual berbagai macam makanan untuk kebutuhan para wisatawan.
2. Air Terjun Kuta Malaka
Air Terjun Kuta Malaka
Air terjun Kuta Malaka terletak di kaki gunung Kuta Malaka yang menjadi gugusan Bukit Barisan, Kabupaten Aceh Besar’> Aceh Besar.
Jalan menuju lokasi wisata tersebut kini telah teraspal dan tidak becek lagi.
Saat menuju ke puncak, wisatawan harus terlebih dahulu melewati beberapa sungai-sungai kecil.
Sekitar 5 Km mendekati lokasi air terjun, jalan berubah menjadi menanjak dan berkelok-kelok.
Tantangan melewati tanah merah, jalan menanjak, serta sejumlah anak sungai terbayar lunas tatkala menjejakkan kaki di puncak dekat pintu masuk air terjun.
Butuh waktu sekitar 40 menit dari pintu masuk menuju lokasi air terjun.
Air terjun Kuta Malaka memiliki tujuh tingkat hingga ke puncak pegunungan. Setiap tingkatnya memiliki ketinggian 3 – 6 meter.
Di bawahnya terdapat telaga dengan kedalaman 100 – 200 meter dan lebar 200 – 300 meter.
Air terjun Kuta Malaka dialiri air dari pegunungan yang jernih lagi sejuk.
3. Air Terjun Peucari Jantho
air terjun peucari Jantho
Air terjun Peucari adalah salah satu lokasi wisata alam yang belum tersentuh di pedalaman hutan belantara Jantho, Ibukota Kabupaten Aceh Besar’> Aceh Besar.
Air Terjun Peucari terletak di tengah hutan Jantho, berjarak sekitar 60 kilometer atau 1 jam perjalanan menggunakan mobil ke arah selatan dari Banda Aceh.
Lokasi itu dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Sebelum menuju ke Air Terjun Peucari, wisatawan harus melapor terlebih dahulu kepada kelompok pemuda setempat.
Lokasi air terjun di dalam hutan dan jauh dari perkampungan membuat warga setempat mewajibkan pengunjung harus didampingi pemuda setempat.
Nantinya, wisatawan harus berjalan kaki selama 2 jam melalui jalur sekitar 5 kilometer dari Gampong Beung ke dalam hutan.
Banyak pengalaman yang bisa dirasakan wisatawan selama perjalanan menuju air terjun itu.
Wisatawan dapat merasakan pengalaman melawan arus Sungai (Krueng) Jantho.
Setelah menguras energi berjalan kaki melewati delapan alur sungai dan ribuan pohon, wisatawan tiba di satu tanjakan.
Setelah sekitar 50 meter melewati tanjakan, tibalah di air terjun.
Suara gemercik yang menjadi penanda awal bahwa pengunjung sudah tiba di lokasi air terjun tersebut.
4. Mon Ceunong
Pengunjung menikmati wisata alam Moen Ceunong, Indrapuri Aceh Besar.
Wisata Mon Ceunong berada di atas perbukitan di Kecamatan Indrapuri Aceh Besar’> Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Mon Ceunong adalah salah satu keindahaan alam yang tersembunyi di belantara Aceh Besar’> Aceh Besar.
Selain tempatnya masih natural, medan menuju ke sana pun sangat menantang.
Wisata alam Mon Ceunong terletak di tengah hutan belantara.
Lokasi ini hanya terpaut puluhan kilometer dari Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.
Karena belum tersedia transportasi umum dan juga belum dapat dilalui oleh kendaraan biasa.
Namun jangan khawatir, Segala jerih payah dalam perjalanan akan terbayar lunas ketika tiba di lokasi.
Airnya jernih yang berasal dari pergunungan.
Warna airnya, hijau tosca dan bahkan sangat dalam.
Sangat cocok untuk melakukan permandian di sana.
Dari bagian atas sungai terlihat bebatuan mirip kanopi.
Di lokasi juga mendapatkan pemandangan perpohonan hijau yang tumbuh mengelilingi sekitarnya.
Objek wisata sungai ini tergolong masih alami.
5. Air terjun Seuneurah
Pesona Air Terjun Seuneurah di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.
Air terjun Seuneurah terletak di kawasan pegunungan Gampong Siron Blang, Kemukiman Lamleuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar’> Aceh Besar.
Air terjun itu memiliki ketinggian sekitar 100 meter dan airnya mengucur dari celah tebing yang terlihat seperti “tirai air”.
Dengan kolam yang menampung curahan air terjun seluas 8 x 5 meter.
Sayangnya, hingga saat ini lokasi ini hanya bisa dicapai dengan motor trail atau mobil off road.
Tapi bagi wisatawan yang suka petualangan, air terjun Seuneurah bisa jadi pilihan.
Karena dia adalah salah satu keindahan tersembunyi di belantara Aceh Besar’> Aceh Besar. ( Serambinews.com/Siti Maulida Julekha)
ACEH BESAR – Gemericik air terdengar menyentuh di sela-sela bebatuan, dikelilingi hutan yang lebat nan asri dan udara segar.
Pemandangan hijau serta air yang cukup jernih, di sanalah terletak air terjun Peucari yang menawarkan berjuta eksotis keindahan alam yang memukau.
Berlokasi di kabupaten Aceh Besar, tepatnya, di gampong Bueng, Kota Jantho. Bagi pengunjung berkeinginan ke destinasi wisata ini harus melewati hutan belantara lebih dulu, sehingga perlu menyewa pemandu arah, agar tidak tersesat ketika mengunjungi areal ini.
Untuk menuju ke lokasi wisata alam tersebut, wisatawan tidak bisa menggunakan kendaraan umum, hanya bisa dilewatu jalan setapak sejauh kurang lebih 60 kilometer dengan jarak tempuh sekitar dua hingga tiga jam.
Sepanjang perjalanan, pengunjung harus melewati medan yang cukup berat. Untuk menuju tempat ini, wisatawan akan melewati berbagai sungai dengan ketinggian air kurang lebih 30 sentimeter dan juga bebatuan.
Jalannya begitu terjal, sehingga wisatawan disarankan untuk memakai pakaian yang nyaman serta sepatu untuk pendakian, dan tak lupa pula pengunjung harus dalam keadaan prima.
Setibanya di lokasi, lelah tersebut akan terbayarkan dengan panorama alam yang begitu menakjubkan.
Salah satu titik pemandangan di Air Terjun Peucari. Foto: Ist
Air terjun yang memiliki tujuh tingkatan ini, juga sangat cocok untuk para pecinta alam, pendaki serta komunitas motor trail.
Selain itu, setibanya di tempat ini banyak ditemukan wisatawan yang mengabadikan momen di sejumlah spot-spot menarik disekitar air terjun.
Tak hanya itu, beberapa wisatawan juga ikut menikmati dinginnya air terjun ini dengan mandi, berendam dan bermain air, sambil mendengar kicauan burung yang merdu.
Penat selama menelusuri hutan, serasa sirna dengan memanjakan diri di air terjun Peucari tersebut.
Salah satu pengunjung wisata alam, Cut Maya Husna (22) mengatakan, air terjun Peucari merupakan salah satu wisata yang sangat menakjubkan menurutnya.
Pemandangan alamnya yang lestari dengan destinasi air terjun berwarna hijau sangatlah indah dan sejuk. Untuk sampai di air terjun ini, dirinya melewati sungai dan hutan dengan mendaki dari tanjakan yang begitu ekstrim.
“Dari segi keunikan dan kendala menuju tempat wisata ini, di saat cuaca lembab penuh dengan pacet dan tanjakan begitu ekstrim,” kata maya kepada AJNN (4/02).
Kemudian maya menambahkan, wisata ini tidak begitu terfasilitasi dikarenakan berada di gunung dengan melewati hutan, jurang dan sungai, dan tidak ada koneksi jaringan sama sekal.
Air Terjun Peucari FOTO: Anita Sari
“Mengenai makanan dan minuman sama sekali tidak tersedia di sana, kecuali di luar wisata air terjun peucari ini, sehingga harus membawa bekal pribadi,” sebutnya.
Tambahnya, pengunjung yang berdatangan ke area ini tidaklah ramai, dikarenakan hanyalah orang tertentu saja yang bisa sampai dan butuh perjuangan berat.
“Saran dan harapan, semoga ke depannya tetap terjaga ekosistem di lokasi tersebut dan dijaga dengan baik agar tetap lestari, jadi marilah kita sama-sama menjaga alam kita,” tutupnya.
Imamatunnisa Farha
Editor:Sarina
Di antara sekian banyak wisata alam, air terjun masuk dalam daftar destinasi wisata berdaya ‘magnet’ tinggi dan menjadi pilihan favorit wisatawan yang pelesiran di Aceh.
Tak heran, air yang tercurah dari ketinggian hingga puluhan meter tersebut tak hanya segar tapi juga menyuguhkan panorama menakjubkan.
Kawasan Samahani Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar menyimpan keindahan persembahan dari alam.
Di balik gunung Kuta Malaka, begitu warga setempat menyebut, terdapat air terjun 7 tingkat. Dari situ pula kita bisa melepas pandang menatap paras Kota Banda Aceh nan rupawan. Ada bukit Teletubbies yang hijau terhampar luas di puncak gunung Kuta Malaka.
Lokasi yang kerap dijadikan tempat SAR anak anak Mahasiswa Pecinta Alam ( MAPALA) kini banyak dikunjungi wisatawan lokal sejak tahun 2010 tepatnya 9 tahun yang lalu.
Air terjun Kuta Malaka ini terletak di kaki gunung Kuta Malaka yang menjadi gugusan Bukit Barisan, Kabupaten Aceh Besar.
Jalan menuju lokasi wisata tersebut yang dulunya belum terjamah aspal, kini telah teraspal dan sedikit bagus tidak becek lagi karena kondisi tanah merah membelah gunung Kuta Malaka dan dibuka khusus untuk akses menuju lokasi air terjun
Saat menuju ke puncak, harus terlebihdahulu melewati beberapa sungai-sungai kecil dan bisa rehat sejenak untuk menikmati kesegaran yang dipercikkan air sungai yang masih alami tersebut.
Sekitar 5 Km mendekati lokasi air terjun , jalan berubah menjadi menanjak dan berkelok-kelok. Perlu kewaspadaan tingkat tinggi dalam berkendara sehingga tidak terperosok dan nyungsep ke semak belukar.
Tantangan melewati tanah merah, jalan menanjak, serta sejumlah anak sungai terbayar lunas tatkala menjejakkan kaki di puncak dekat pintu masuk air terjun.
Inilah spot yang tepat untuk melepas lelah, pandang menatap hijaunya sabana, kemolekan wajah Kota Banda Aceh, serta latar Selat Malaka yang terlihat samar membiru.
Merasakan sensasi lebih dekat dengan alam yang mendamaikan jiwa dan menenteramkan pikiran.
Butuh waktu sekitar 40 menit dari pintu masuk menuju lokasi air terjun. Untuk memasuki tempat ini kita cukup membayar Rp 5.000 sebagai retribusi.
Dari pintu masuk ke lokasi air terjun kita menapaki 489 anak tangga. Anak tangga menyerupai jalan setapak sengaja didesain landai sehingga tak terlalu melelahkan pengunjung.
Lintasan anak tangga yang ditempuh dengan berjalan kaki terasa nyaman karena dinaungi rindang pepohonan. Di sini pengunjung akan disambut dengan siulan burung yang menjadi nyanyian Gunung Kuta Malaka.
Air terjun Kuta Malaka bertingkat tujuh hingga ke puncak pegunungan. Setiap tingkatnya memiliki ketinggian 3 – 6 meter.
Di bawahnya terdapat telaga dengan kedalaman 100 – 200 meter dan lebar 200 – 300 meter. Air terjun Kuta Malaka dialiri air dari pegunungan yang jernih lagi sejuk. Jernihnya air membuat dasar telaga yang kehijau-hijaun membayang ke permukaan.
Pengunjung dapat memilih untuk bermain perosotan dengan cara meluncur dari puncak ke telaga di setiap tingkatnya. Bisa juga memilih berenang atau berendam di dalam telaga yang terbilang dangkal.
Menikmati gemericik air ditingkap nyanyian burung dan hembusan angin yang membelai lembut juga bisa menjadi salah satu pilihan. Menyesap hawa sejuk yang membekap sekaligus melenakan.
Fasilitas Pendukung
Di sini terdapat sebuah kafe yang khusus menjual minuman pelepas dahaga. Namun jika anda ingin sekaligus berpiknik, disarankan membawa bekal dan bagi yang muslim membawa serta perlengkapan salat.
Hal itu mengingat minimnya fasilitas sehingga tidak ada tempat yang menjual makanan, begitu juga halnya dengan musalla.
Waktu berkunjung
Wisata air terjun Kuta Malaka buka tiap hari dari pagi hingga sore hari. Namun mengingat lokasinya yang terbilang terisolir dan bukan di tengah pemukiman penduduk, maka disarankan berkunjung pada akhir pekan atau pada hari libur nasional.
Waktu berkunjung yang paling baik adalah pagi atau petang hari. Sehingga anda bisa menikmati perjalanan dan indahnya panorama sepanjang jalan menuju ke lokasi wisata.
Pengembangan wisata
Lokasi wisata air terjun ini dibuka pada 2009 lalu, namun baru populer dua tahun belakangan ini. Minimnya fasililtas pendukung serta promosi menjadi kendala tersendiri.
Kebanyakan pengunjungnya adalah kalangan mahasiswa. Tempat ini juga kerab dijadikan lokasi berkemah oleh komunitas pecinta alam.
Sebelum tercapainya perjanjian damai antara GAM dengan pemerintah Indonesia pada 2005 lalu, tempat ini menjadi salah satu markas GAM.
Kini seiring kondusifnya Aceh, wisata air terjun Kuta Malaka semakin banyak dilirik pelancong. Tak kurang dari 100 – 200 pengunjung mengalir kemari saban akhir pekan. Bagaimana, anda tertantang menjajal Kuta Malaka?*
Foto: dari berbagai sumber, credit foto ada pada pemilik foto masing-masing