Wisata Arum Jeram Kuningan: Sensasi Rafting di Sungai Ciberang

Gundana

By

BandungKlik – Bagi Anda pecinta aktivitas wisata yang memacu adrelanin, saatnya mencoba rafting atau arung jeram di Sungai Ciberang, Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten. Aliran sungai ini bisa dibilang salah satu destinasi favoritdi Banten  bagi pecinta wisata olahraga menantang.

Objek wisata olahraga ini berada di Kampung Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten. Letaknya agak sedikit ke pedalaman Banten, sehingga membuat alam sekitarnya terjaga keasliannya dan masih asri.

Kini objek wisata yang menawarkan wahana arung jeram atau rafting tidak lagi sulit ditemui di kota-kota besar dengan adanya wahana arung jeram buatan. Tapi jika Anda ingin menikmati sensasi rafting sambil menikmati suasana alami, arung jeram di Sungai Ciberang bisa jadi salah satu pilihan tepat.

Tantangan yang akan dihadapi dalam rafting di sini, terdapat belasan riam di Sungai Ciberang dan masing-masing riam memiliki karakteristik tersendiri. Selama menyusuri sungai ini dengan arung jeram, Anda akan dimanjakan pemandangan hijaunya pepohonan Taman Nasional Gunung Halimun.

Pemandangan alami tersebut menjadi salah satu daya tarik arung jeram di Sungai Ciberang. Selain keindahan alam, wisatawan juga bisa menyaksikan beragam aktivitas warga saat melewati kampung demi kampung.

Silakan baca: Santai Sejenak di Bukit Curahem Shorea Forest Lebak

Arung jeram di Sungai Ciberang ini dikelola oleh Banten Rafting Ciberang (BRC). Dengan operator dan pemandunya adalah orang-orang profesional yang sudah berpengalaman dalam dunia arung jeram atau rafting.

Wisatawan pun tidak usah ragu dan takut akan keamanannya. Tetapi meski begitu anda harus tetap berhati-hati, khususnya untuk pemula yang baru pertama kali melakukan arung jeram.

Paket Wisata Arung Jeram Sungai Ciberang

Di sini Anda bisa memilih paket wisata arung jeram yang telah disediakan oleh BRC. Setiap paketnya berbeda tingkat kesulitan dan jarak. Mulai dari paket 700 meter yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 20 menit. Hingga paket yang berjarak 25 km yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam.

Harga paket yang ditawarkan pun bervariatif, start dari Rp 50.000 hingga Rp 350.000 per orang. Ada juga paket lengkap yang bertarif Rp 205.000 per orang. Di dalamnya Anda akan berkesempatan mengarungi rute sepanjang 11 km plus minuman selamat datang, makan siang, dan sajian es kelapa muda.

Perahu yang digunakan rafting di sungai ini dapat diisi minimal 3 orang dan maksimal 5 orang. Setiap perahu akan didampingi pemandu dari BRC.

Rute Menuju Wisata Rafting Sungai Ciberang 

Untuk menuju ke tempat ini, Anda bisa melalui jalur alternatif Jasinga, Bogor dengan jarak tempuh sekitar 3 – 4 jam. Namun bila menggunakan rute jalan tol Tomang – Merak, keluar di pintu tol Serang Timur.

Dari pintu tol tersebut, lanjut jalan ke arah Pandeglang dan ke Rangkasbitung. Jaraknya sekitar 80 kilometer atau membutuhkan waktu 2,5 hingga 3 jam.

Silakan baca: Berkunjung ke Museum Multatuli Rangkasbitung Banten

Sedangkan jika berangkat dari arah Tangerang dan ingin memotong jalan, bisa ambil jalur Tigaraksa. Kemudian melewati Kantor Pemkab Tangerang, Stasiun Tenjo, dan terus ke Jasinga.*

 

Post navigation

Di Banten , pelancong akan dimanjakan dengan ragam tempat wisata alamnya yang luar biasa menakjubkan.

 

objek wisata di Banten yang dikutip dari dispar.bantenprov.go.id:

Penasaran ada apa saja di Banten ? berikut lima

 

Baca Juga: Pariwisata Toraja Petualangan Eksotis Berbalut Budaya 

 

1. 

Trip Tunda Island

 

Banten.

Tunda berarti menunda, menurut cerita rakyat, pada masa keemasan Kesultanan Banten , di sini tempat para pedagang asing menyimpan barang dagangannya sebelum dibawa ke pelabuhan

 

Air pulau ini normal tawar, walau pantai dekat mengelilinginya. Menurut cerita karena Syeh Arbi bermunajat dengan membuat Sumur Sijalatunda agar berair tidak payau. Sumur itu kemudian menjadi ikon daya tarik pulau ini. Kadar keasaman air di sini sangat baik, mengandung mineral yang tinggi, demikian menurut para peneliti ITB yang pernah melakukan riset di sini.

 

2. Wisata Saung Kiray Sadang, Destinasi Asri dan Instagramable

 

Jika Anda adalah pecinta alam dan senang berselfie ria, objek wisata Saung Kiray Sadang bisa jadi pilihan destinasi yang cocok untuk Anda dan keluarga. 

 

Destinasi wisata yang terletak di Jl.Raya Sumur Km 11, Desa Sadang, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten , menawarkan sensasi lingkungan pedesaan yang masih asri dan sejuk.

 

Baca Juga: Apresiasi Agrowisata Tanjung Sakti Bangkitkan Pariwisata Lahat Palembang

 

Saung-saung khas Sunda yang berjejer di sekitar kolam renang sangat sesuai untuk anda yang berlibur bersama keluarga untuk sekadar berenang atau mencicipi makanan Khas Cibaliung.

BACA JUGA:   Mendaki Gunung Bahasa Jepang

 

Tak hanya itu, wisatawan juga akan disajikan dengan kesenian dan budaya setempat seperti pertunjukan kesenian Gondang Lisung, Degung Klasik, Kacapi Suling, dll.

 

Jika senang berswafoto, Saung Kiray menyiapkan spot untuk berfoto bagi pengunjung seperti hobit saung kiray, rumah seribu ranting, dan perahu kiray yang sayang untuk dilewatkan. 

 

Dijamin, tempat ini juga cocok buat Anda yang ingin mendapatkan suasana romantis. Tak hanya itu, pengelola juga menyiapkan sewa bagi pengunjung yang hendak bermalam.

 

3. Wisata Alam Gunung Pilar

 

Gunung Pilar berada di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten

 

Memiliki ketinggian 430 Mdpl, Gunung Pilar memiliki sensasi tracking yang ditempuh bagi wisatawan, cukup untuk menikmati sensasi alam selama perjalanan yang disuguhkan menaiki puncak. 

 

Untuk menuju ke puncak gunung tersebut di perlukan jarak tempuh 2 km dari ujung kampung Cibunut.

 

Indahnya pemandangan dari atas gunung semakin lengkap dengan spot foto, selfie deck, ayunan dan ikon yang dihadirkan akan memberikan rasa puas dengan kekayaan alam yang masih terjaga.

 

 

4. Trip Ke Curug Cihear

 

Curug Cihear terletak di Banten bagian selatan tepatnya di Kabupaten Lebak.

 

Memiliki ketinggian sekitar 28 meter dengan lebar kurang lebih 6 meter membuat objek wisata yang satu ini memiliki daya tarik sendiri untuk dapat dikunjungi bersama teman-teman yang memiliki hobi yang sama menjelajah wisata alam.  

 

Curug Cihear yang berada di gunung leutik tepatnya di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut, terdapat sungai yang biasa digunakan untuk arung jeram yaitu Sungai Ciberang. So, Dua objek wisata bisa kita nikmati di satu tempat.

 

5. Indahnya Pantai Bagedur di Malingping, Lebak

 

Kabupaten Lebak ternyata mempunyai pantai yang masih alami, selain pantai yang ada di desa Sawarna tentunya. 

 

Pantai Bagedur yang terletak di desa Sukamanah kecamatan Malingping kabupaten Lebak provinsi Banten ternyata mempunyai pantai yang masih alami dan tidak kalah indah dengan Sawarna. Karena letaknya yang berada di sisi selatan, membuat pantai ini memiliki ombak yang cukup kuat sama dengan deretan pantai selatan lainnya.

 

Untuk mencapai pantai ini, ada beberapa rute yang biasa dilalui. Bagi pengunjung yang berasal dari arah jakarta atau Tangerang, bisa menggunakan akses tol Jakarta-Merak. Selanjutnya, bisa keluar melalui pintu tol Serang Timur dan mengikuti arah menuju Pandeglang dan Malingping.

 

Baca Juga: Siti Munawaroh, Seorang Ibu Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tasikmalaya Telah Ditemukan

 

Daya tarik Pantai Bagedur ini adalah pantai yang landai dengan hamparan pasir putih dengan panjang sekitar 15 Km membentang luas. 

 

Dapatkah anda bayangkan? Ya, pantai tersebut tentunya sangat indah dan luas sehingga anda dapat leluasa melakukan aktivitas kegiatan pantai di pantai Bagedur tersebut.

 

ima objek wisata di Banten yang hits dan r

, dengan keindahan alam yang ada di Banten tentu akan melepas semua penat kita dari aktifitas sehari-hari.***

Demikian lecommended

 

 

Bagi mereka yang mencintai petualangan inilah saatnya untuk mencoba menelusuri indahnya perjalanan di kaki gunung Kendeng, Nikmatilah sensasi liar hutan dan perkampungan alami Cikeusik, Cikertawan, dan Cibeo.Baik suku Baduy dalam maupun Baduy luar, mereka semua berbicara dengan bahasa Sunda (agak kasar bahkan kasar banget). Tapi jangan tanya tentang keramah tamahan mereka ketika menyambut tamu….

Bagi KASKUSer yang berencana untuk datang kesana, diharapkan untuk mempersiapkan diri sesiap mungkin. Baik fisik maupun mental. Membumilah disana, bersikap wajar, serta menjaga etika dan prilaku. Semata agar kelestarian alam dan suku Baduy tetap terjaga dari tangan tangan kotor.

Bagi KASKUSer yang berencana untuk datang kesana, diharapkan untuk mempersiapkan diri sesiap mungkin. Baik fisik maupun mental. Membumilah disana, bersikap wajar, serta menjaga etika dan prilaku. Semata agar kelestarian alam dan suku Baduy tetap terjaga dari tangan tangan kotor.

Untuk sampai ke wilayah suku Baduy, dibutuhkan waktu dan perjalanan yang cukup panjang. Jaraknya sekitar 40 s/d 50 km dari pusat kota Rangkas Bitung. Diawali dengan menggunakan kendaraan (umum maupun pribadi). Yang selanjutnya kita akan berjalan kaki menapak tanah basah, naik turun gunung membelah hutan rimba…..

Untuk sampai ke wilayah suku Baduy, dibutuhkan waktu dan perjalanan yang cukup panjang. Jaraknya sekitar 40 s/d 50 km dari pusat kota Rangkas Bitung. Diawali dengan menggunakan kendaraan (umum maupun pribadi). Yang selanjutnya kita akan berjalan kaki menapak tanah basah, naik turun gunung membelah hutan rimba…..

BACA JUGA:   Menjelajah Wisata Agrowisata Malang: Nikmati Keindahan Alam dan Belajar Bertani

Spoiler

 for :

(Permana, 2001).Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Ciri khas Orang Kanekes Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat kepala putih. Mereka dilarang secara adat untuk bertemu dengan orang asing.Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes. Tidak seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka.Kelompok masyarakat kedua yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya.Apabila Kanekes Dalam dan Kanekes Luar tinggal di wilayah Kanekes, maka “Kanekes Dangka” tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka tersebut berfungsi sebagai semacam buffer zone atas pengaruh dari luar (Permana, 2001).

– Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik. – Proses pembangunan rumah penduduk Kanekes Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Kanekes Dalam. – Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan celana jeans. -Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring & gelas kaca & plastik. – Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. – Sebagian di antara mereka telah terpengaruh dan berpindah agama menjadi seorang muslim dalam jumlah cukup signifikan.

– Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam. – Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam – Menikah dengan anggota Kanekes Luar

Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam ke Kanekes Luar :

Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam ke Kanekes Luar :

– Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi – Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki – Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu’un atau ketua adat) – Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi) – Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.

Orang Kanekes (Baduy) menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional. Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka

Orang Kanekes (Baduy) menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional. Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka

Kawasan Baduy ini berjarak kurang lebih 40 km dari kota Rangkasbitung. Menuju kawasan itu dapat menggunakan mobil pribadi atau kendaraan umum sekitar satu jam dari Rangkasbitung. Untuk mencapai kampung Baduy dapat ditempuh melalui Rangkasbitung-Ciboleger, dengan bus, mobil umum atau mobil pribadi. Di Ciboleger inilah pintu masuk ke kawasan Baduy.

Sewalah mobil dan mobil tersebut akan berhenti di Desa Cibolegar. Anda juga dapat naik mobil dari Rangkasbitung ke terminal Ciboleger atau menyewa sampai ke Cijahe, lalu diteruskan dengan berjalan kaki untuk sampai ke kampung Baduy Dalam.

Dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, gunakan kereta ke Merak via Rangkasbitung akan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Dari Rangkasbitung, gunakan transportasi umum (disebut ELF oleh penduduk setempat) ke Ciboleger. Perjalanan memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Patung Keluarga di Ciboleger akan menyambut kedatangan Anda.

"SURGA" TERSERAK DI TANAH LEBAK (Pesona Wisata & Kebudayaan Kab. Lebak)

Ikuti jalan setapak dengan berjalan kaki. Nikmati pemandangan alam di sekitar Anda, Kemudian Anda akan melewati Desa Gajeboh. Di sini Anda dapat melihat perempuan Baduy menenun pakaian. Lanjutkan dengan menyeberangi Sungai Ciujung, sungai terlebar di wilayah Baduy. Melihat jembatan yang terbuat dari bambu yang diikat satu sama lain, namun tak perlu takut! Jembatan ini kuat. Anda kemudian akan memasuki Desa Cicakal. Di sini Anda dapat beristirahat dan menghabiskan malam. Perjalanan dengan berjalan kaki dari Ciboleger ke Cicakal akan memakan waktu sekitar 2 jam.

Alternatif lain, Anda dapat menggunakan Koranji kemudian melewati Pasar Kroya. Setiap minggu, penduduk Baduy mengunjungi pasar ini untuk menukar hasil pertanian mereka dengan barang-barang yang mereka butuhkan. Dari tempat ini mereka akan bergerak ke Desa Cikapol.

BACA JUGA:   Paket wisata taman safari

Spoiler

 for

TIPS :

:

Tips

Jika Anda ingin mengunjungi Desa Kanekes selain mempersiapkan fisik Anda juga harus siap untuk menghormati dan mematuhi peraturan adat yg berlaku di kawasan ulayat masyarakat Baduy yang dibuat Jaro (Kepala Desa) Kanekes.

Orang Baduy sehari-hari berbahasa Sunda kasar. Bahasa yang dipakai mereka tidak mengenal tingkatan bahasa atau pemakaian bahasa berdasarkan status sosial.

Selain berbahasa Indonesia, beberapa orang Baduy Dalam bisa pula menggunakan kata-kata berdialek Betawi, bahkan mengeluarkan kosakata bahasa Inggris. Rasa hormat pada pengunjung tidak diperlihatkan lewat kata-kata khusus, tetapi lewat tingkah laku mereka.

Orang Baduy juga senang bercanda, tetapi hanya dengan orang yang sudah dikenalnya. Berteman akrab dengan orang Baduy Dalam tidak sulit karena orang-orang Baduy bersikap terbuka terhadap orang asing.

Orang-orang Baduy Dalam bersifat menerima pendatang, meski banyak pantangan saat Anda hidup di sekitar mereka. Tapi di luar itu, mereka menerima pengunjung dengan ramah.

Pendatang dilarang membawa radio, gitar, senapan angin, tidak menangkap atau membunuh binatang, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, tidak meninggalkan api di hutan, tidak mengonsumsi minuman memabukkan, dan tidak melanggar norma susila.

Apabila Anda akan mandi maka itu dilakukan di pancuran di luar dusun tepatnya di kali yang jadi batas dusun.

Penggunaan bahan kimia seperti sabun, pasta gigi, shampoo, dilarang. Akan tetapi justru hal seperti ini yang akan menjadi pengalaman unik dalam perjalanan Anda. Sebuah cara hidup kembali ke alam yang sempurna.

Adat Baduy sangat membatasi sentuhan dengan dunia modern, terutama pada listrik dan peralatan elektronik lainnya. Untuk penerangan, Suku Baduy mengunakan lilin, bukan semacam obor.

Anda boleh menggunakan senter untuk memudahkan saat ke kamar kecil pada malam hari yang dilarang bukan benda berlistrik, tapi alat elektronik. Jadi Anda diharapkan tidak menggunakan handphone, camera, atau radio. Jika di wilayah Baduy Luar Anda masih bisa memotret maka di wilayah Baduy Dalam memotret tidak diperbolehkan.

Apabila Anda menginap di perkampungan Baduy Luar maka bisa menggunakan sabun atau sampo ketika mandi.

Di Baduy Dalam kedua benda itu pantang dipakai. Obat-obatan pribadi harus dibawa, terlebih karena di dalam perkampungan Baduy tidak ada puskesmas atau apotek.

Sepatu atau sandal gunung direkomendasikan agar tidak mudah tergelincir, apalagi di jalan menanjak.

Jangan lupakan pula jaket atau jas hujan serta tudung tas yg kedap air untuk melindungi barang bawaan agar tidak basah. Minyak anti nyamuk berguna dibawa untuk menghalau serangga terutama ketika berjalan-jalan ke hutan atau perladangan.

Pada bulan Kawalu yaitu masa panen tiga bulan berturut-turut di bulan Februari-April sebaiknya tidak ke Desa Kanekes Baduy karena Baduy Dalam ditutup sama sekali untuk semua orang luar.

Namun, bagi pengunjung pada bulan Kawalu tetap bisa bertemu dengan warga Baduy Dalam saat keluar dari kampung mereka.

Source

Sewalah mobil dan mobil tersebut akan berhenti di Desa Cibolegar. Anda juga dapat naik mobil dari Rangkasbitung ke terminal Ciboleger atau menyewa sampai ke Cijahe, lalu diteruskan dengan berjalan kaki untuk sampai ke kampung Baduy Dalam.Dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, gunakan kereta ke Merak via Rangkasbitung akan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Dari Rangkasbitung, gunakan transportasi umum (disebut ELF oleh penduduk setempat) ke Ciboleger. Perjalanan memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Patung Keluarga di Ciboleger akan menyambut kedatangan Anda.Ikuti jalan setapak dengan berjalan kaki. Nikmati pemandangan alam di sekitar Anda, Kemudian Anda akan melewati Desa Gajeboh. Di sini Anda dapat melihat perempuan Baduy menenun pakaian. Lanjutkan dengan menyeberangi Sungai Ciujung, sungai terlebar di wilayah Baduy. Melihat jembatan yang terbuat dari bambu yang diikat satu sama lain, namun tak perlu takut! Jembatan ini kuat. Anda kemudian akan memasuki Desa Cicakal. Di sini Anda dapat beristirahat dan menghabiskan malam. Perjalanan dengan berjalan kaki dari Ciboleger ke Cicakal akan memakan waktu sekitar 2 jam.Alternatif lain, Anda dapat menggunakan Koranji kemudian melewati Pasar Kroya. Setiap minggu, penduduk Baduy mengunjungi pasar ini untuk menukar hasil pertanian mereka dengan barang-barang yang mereka butuhkan. Dari tempat ini mereka akan bergerak ke Desa Cikapol.

Also Read

Bagikan: