Sebuah kegiatan wisata edukasi perkebunan di Bogor, Indonesia.
Wisata pendidikan atau wisata edukasi, bisa juga disebut sebagai anjangkarya atau karyawisata adalah suatu kegiatan atau perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga terdapat aktivitas edukasi atau pendidikan di dalamnya. Ada banyak kegiatan wisata edukasi yang bisa di lakukan khususnya bagi anak-anak yang masih membutuh pembelajaran akan dunia luar.
sedangkan penjelasan secara mendalam Wisata Edukasi adalah suatu perjalanan wisata yang memiliki nilai tambah edukasi, tidak sekadar berwisata, tetapi juga memiliki tujuan untuk menambah nilai-nilai edukasi atau pendidikan bagi wisatawan. Wisata edukasi sebuah kegiatan yang umumnya dilakukan oleh institusi pendidikan, seperti sekolah-sekolah maupun institusi pendidikan lainnya.
Wisata pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan kreativitas peserta kegiatan wisata. Biasanya tujuan wisata pendidikan adalah tempat-tempat yang memiliki nilai tambah sebagai sebuah area wisata, seperti kawasan perkebunan, kebun binatang, tempat penangkaran hewan langka, pusat-pusat penelitian dan lain sebagainya.
Lihat pula
[
sunting
|
sunting sumber
]
Kegiatan wisata edukasi
[
sunting
|
sunting sumber
]
Wisata edukasi adalah istilah yang menggabungkan dua kata, yaitu wisata dan edukasi. Edukasi adalah kata serapan dari bahasa Inggris education. Kamus besar bahasa Inggris mengartikan education berarti pendidikan, sedangkan menurut Sugihartono (2007:3) pendidikan berasal dari kata mendidik yang berarti memelihara dan membentuk latihan. Etimologisnya edukasi berasal dari kata latin yaitu educare yang berarti “memunculkan”, “membawa”, “melahirkan”. Pengertian secara luas edukasi merupakan tindakan atau pengalaman yang memiliki efek formatif pada karakter, pikiran atau kemampuan fisik dalam individu.
Wisata edukasi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan perjalanan ke suatu tempat yang bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar yang membangun karakter, pikiran, atau kemampuan terkait dengan objek wisata yang dikunjungi tersebut Wisata edukasi adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan kreativitas.
‘‘Educational tourism is an educational activity implemented during excursions or trips which facilitates gaining knowledge and competence through practice. The model of structure of the education tourism concept identifies three main components: the science tourism, the science of education, and the factors of the external environmental (Prapiene & Olberkyte (2013: 149)’’.
Pendapat diatas mengungkapkan bahwa wisata edukasi adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan selama kunjungan atau kegiatan perjalanan yang memudahkan memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang dilakukan melalui praktik. Wisata edukasi ada tiga unsur yang terdapat didalamnya yaitu ilmu pariwisata, ilmu pendidikan dan faktor lingkungan eksternal yang mana menggabungkan unsur untuk bersenang-senang atau berplesir yang mengandung nilai pendidikan didalamnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan memperoleh pengalaman belajar di lapangan.
Rodger (1998 dalam Sharma, 2015: 3) mendefinisikan wisata edukasi (education tourism) sebagai sebuah program di mana peserta program tersebut bepergian ke suatu tempat atau daerah dalam satu kelompok dengan maksud utama adalah terlibat pengalaman belajar yang secara langsung berkaitan dengan loaksi tujuan. Brent Ritchie (2009 dalam Sharma, 2015: 2) menyatakan:
“Educational tourism is a tourist activity undertaken by those who are undertaking an overnight vacation and those who are undertaking an excursion for whom eduaction and learning is a primary or secondary part of their trip”.
Pengertian diatas dalam penekanan atau fokus kegiatannya dalam wisata edukasi. Pengertian yang diberikan oleh Rodger menekankan pada kegiatan wisata, sementara pengertian yang diberikan oleh Ritchie menekankan pada program pembelajarannya. Pengertian yang dipaparkan Ritchie fokus utama dari wisata edukasi adalah kegiatan edukasinya. Motivasi peserta wisata edukasi adalah memperoleh pengetahuan atau keterampilan tertentu. Pengertian dari Rodger bahwa wisata edukasi lebih menekankan pada kegiatan wisatanya, dimana aspek keindahan daerah wisata lebih dominan. Melakukan kegiatan wisata tersebut wisatawan bisa mempelajari banyak hal penting, seperti pengetahuan atau keterampilan baru.
‘‘Globalization has impacted upon the education sector as well upon tourism sector and policy. Globalization is changing the competitive landscape of tourism, driving enterprises, communities, nations and goverments to rethink strategies and structures to allow them to operate success fully in boundaryless word (Sola: 2002: 9)’’.
Pendapat diatas menyatakan bahwa globalisasi telah mengubah cara pandang yang kompetitif terhadap pariwisata sehingga mendorong masyarakat, perusahan dan pemerintah memikirkan kembali tentang strategi pariwisata agar lebih sukses. Wisata saat ini lebih dituntut untuk memberikan pengalaman lebih atau mendapatkan nilai pengetahuan daripada hanya sekedar bersenang-senang dan wisata edukasi adalah salah satunya. Ketika orang melakukan kegiatan berpergian akan mendapatkan sebuah pengalaman yang unik dan menarik sehingga bisa menambah nilai lebih.
‘‘Educational tourism provides a structured experience because participants travel to locations with the main objective of being involved in direct learning experiences at these locations.participants were invited to watch things in the field directly, researching directly in the field (Hatipoglu, dkk: 2014:5042)’’
Pendapat diatas mengatakan bahwa wisata edukasi merupakan sebuah perjalanan rekreasi yang mana perjalanan tersebut memberikan pengalaman terstruktur karena peserta melakukan perjalanan ke lokasi dengan tujuan utama terlibat dalam pengalaman belajar secara langsung pada lokasi tersebut. Peserta diajak langsung hala-hal yang berada di lapangan, meneliti langsung di lapangan sehingga diharapkan ada manfaat lebih yang akan dirasakan oleh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Wisata edukasi atau educational tourism dalam literatur-literatur dipandang sebagai kegiatan yang mengintegrasikan dua kegiatan yaitu kegiatan wisata dan kegiatan pendidikan dengan cara mengorganisasikan kegiatan wisata menjadi sebuah kegiatan pembelajaran yang tujuannya adalah untuk mencapai target yang ditentukan oleh kurikulum pendidikan. Wisata edukasi mencakup konsep pariwisata yang lebih luas dan tidak condong pada satu titik (Tribe, 2002: 72). Fokus kegiatan ini menekankan pada pembentukan dan pengembangan kualitas individu yang signifikan untuk menunjang kemampuan profesional atau kompetensi khusus (Dembovska, 2016: 247). Kegiatan wisata edukasi bisa berupa berbagai bentuk kegiatan tergantung titik berat tujuan kegiatan, mulai dari belajar hal umum yang menarik pada saat berwisata sampai kegiatan wisata yang memang tujuan utamanya merupakan belajar (Ritchie, 2003: 11).