ALONESIA.COM – Siapa sangka ternyata terdapat banyak wisata seru di Mojokerto. Tetapi jika ingin mengunjungi wisata edukasi dengan beragam wahana seru, mungkin wisata Intan Abatani bisa menjadi destinasi yang tepat.
Wisata edukasi Intan Abatani cukup direkomendasikan bagi Anda yang ingin berwisata bersama keluarga, terlebih jika mengajak anak-anak.
Wisata Intan Abatani ini adalah wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin mencari tempat untuk melepas penat.
Baca Juga: Yuk! Intip Keindahan Taman Sungai Mudal di Kulon Progo, Air Terjun Hingga Kolam Berwarna Biru Ada di Sini
Lokasi Intan Abatani berada di Sidokerto, Pulorejo, Kec. Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Terdapat banyak wahana seru untuk dewasa maupun anak-anak. Dengan harga tiket yang tergolong murah, Anda dan keluarga akan mendapat pengalaman menyenangkan.
Intan Abatani buka mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
Baca Juga: Wisata Goa Jegles Kediri, Histori Kelam Pembantaian Sadis PKI
Untuk biaya parkir masuk sangatlah murah, cukup membayar Rp3.000/motor dan Rp5.000/mobil.
1. Poetoek Soeko
Tempat wisata di Mojokerto yang wajib dikunjungi saat liburan, serta cocok dijadikan sebagai tempat untuk rekreasi keluarga adalah Poetoek Soeko. Destinasi wisata ini terletak di desa Sukosari, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Sampai sekarang, tempat ini dijadikan sebagai salah satu kawasan kebun dengan luas 7000 meter persegi, dan penuh dengan tanaman bunga matahari. Berada di dataran tinggi membuat pengunjung akan menikmati suasana di tempat wisata ini, sejuk dan juga asri.
2. Petirtaan Jolotundo
Petirtaan Jolotundo adalah tempat wisata di Mojokerto yang berlokasi di lereng Gunung Penanggungan, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas. Destinasi wisata ini adalah sebuah bangunan petirtaan yang dibuat zaman Airlangga pada masa Kerajaan Kahuripan. Memiliki panjang: 16,85 m, lebar: 13,52 m dan kedalaman: 5,20 m, tempat ini juga terbuat dari batu andesit yang diparut halus.
Tempat yang merupakan candi ini adalah monumen cinta kasih Raja Udayana untuk menyambut kelahiran anaknya, Prabu Airlangga. Akan tetapi, banyak sumber lain yang juga menyebutkan bahwa candi ini adalah tempat pertapaan Airlangga setelah mengundurkan diri dari singgasana saat digantikan oleh anaknya.
3. Air Terjun Watu Ondo
Selain memiliki tempat yang sarat akan sejarah, Wisata di Mojokerto yang cocok dikunjungi saat liburan adalah Air terjun Watu Ondo yang berada di Taman Hutan Raya Raden Soerojo. Memiliki dua aliran air yang jatuh ke tanah, membuat air terjun ini sekilas terlihat seperti air terjun kembar.
Air terjun pertama berketinggian sekitar 75 meter, sementara air terjun yang kedua sekitar 40 meter saja. Anda juga bisa menikmati pemandangan sekitar yang sejuk dan juga masih asri hingga sekarang.
4. Air Terjun Dlundung
Wisata di Mojokerto yang wajib dikunjungi saat liburan adalah Air Terjun Dlundung yang memiliki lokasi di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas. Hal yang menjadi daya tarik tempat wisata di Mojokerto ini tentu saja adalah air terjun di lereng Gunung Welirang.
Kawasan air terjun Dlundung juga dilengkapi dengan bumi perkemahan dan warung-warung yang siap melayani para pengunjung dengan suasana pedesaan yang khas. Saat berada di sini, pengunjung akan menikmati nuansa alam dengan pegunungan nan sejuk juga indah sejauh mata memandang.
5. PPLH Seloliman Trawas
Wisata di Mojokerto yang sangat cocok dikunjungi serta menjadi tempat rekreasi keluarga yang seru juga menyenangkan adalah Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH). Tempat wisata di Mojokerto juga merupakan wisata edukasi karena cocok untuk mengenal lingkungan.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tempat ini terletak di Desa Seloliman, Trawas, Mojokerto. Selain belajar, tempat ini juga menyediakan beragam fasilitas seperti area outbound, penginapan, pusat kuliner, kamar mandi, yang bisa digunakan oleh pengunjung.
Program Life in Village ini merupakan salah satu program pendidikan lingkungan yang melibatkan peran serta masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah menguatkan interaksi pengunjung PPLH Seloliman dengan masyarakat desa yang notabene merupakan bagian kehidupan interaksi sosial.
Anak-anak TK Dharma Wanita Trawas ini sedang mengikuti kegiatan Outbound Kid di PPLH Seloliman. Mereka sangat senang dan dapat memperoleh pengalaman baru di alam bebas. Pemilik hak cipta: Yuswanto Raider Outbound Kids dan Pendidikan Lingkungan Latihan Dasar Kepemimpinan dan Manajemen Siswa (LDKS) Outbound Management Training untuk masyarakat Umum dan Pendidikan Lingkungan. Outing Staff and Family Gathering Program. Disisi lain, sarana outbound yang dimiliki PPLH Seloliman dapat digunakan sebagai salah satu bentuk aktivitas rekreasi keluarga. Pemilik hak cipta: Yuswanto Raider Pemilik hak cipta: Yuswanto Raider
Following
© 2023 BIMADIGITAL All Rights Reserved
Gurusiana adalah paltform blogging yang dikhususkan untuk kalangan Guru, Dosen ataupun Pengajar Non Gelar Lainnya. Gurusiana dipersembahkan oleh Pustaka Media Guru yang bekerjasama dengan Bimadigital ( PT BIMA DIGITAL INDONESIA ) sebagai pengembang dan penyedia teknologi yang digunakan oleh platform Gurusiana
Please enable javascript on your browser!
KLIKTIMES.COM|MOJOKERTO– Ada alternatif wisata edukasi baru di Mojokerto. Yakni mempelajari sekaligus petik salak Kebontunggul, salah satu varietas baru buah bersisik ini.
Memang, varietas ini tak sepopuler salak pondoh. Tapi soal cita rasa, salak asli dari Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto ini tak kalah manis dari salak pondoh.
Terlihat puluhan siswa taman kanak-kanak (TK) begitu antusias ingin menilik langsung proses memanen salak yang memiliki ukuran lebih besar dan daging buah yang lebih tebal dibanding salak pondoh ini.
Baca Juga: Banyak Kereta Api Nyelonong Tanpa Isyarat Semboyan 35, Warga di Mojokerto Protes
Mereka nampak berlarian ke dalam kebun. Bahkan tak ada rasa takut dari anak-anak kecil ini untuk memetik langsung buah yang juga disebut snake fruit.
Salah satu guru Ababil Kids, Berang Wetan, Rusmati ini mengaku, sengaja datang ke lokasi perkebunan karena ingin memberikan wisata edukasi terkait isi kebun salak.
Sebab, selama ini anak-anak hanya mengenal kebun strawberry, kebun apel, dan kebun jambu.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Tak Ganggu Ketersediaan Sayuran di Kota Malang
“Jadi biar tau aslinya, gak hanya mengenal gambarnya saja. Jadi tau buahnya seperti ini,” ujarnya.
Mojokerto –
Museum Gubuk Wayang di Kota Mojokerto bisa menjadi pilihan wisata edukasi seni budaya. Museum di Jalan RA Kartini nomor 23 ini mempunyai ribuan koleksi aneka jenis wayang, topeng, pusaka, permainan anak-anak dan alat musik tradisional yang semuanya masterpiece.
Begitu masuk ke museum ini, pengunjung akan disambut patung Pak Raden atau Suyadi, seniman pencipta cerita Si Unyil. Selanjutnya di lantai satu dipajang puluhan pusaka asli Indonesia berupa keris dan tombak.
Pusaka itu antara lain Keris Puser Wengkon Isen, Melati Saronce, Ceplok, Ceplok Wengkong, Sodo Sakler, Tunggak Semi, Ombak Segoro, Tri Warna, Bulu Ayam, Sepang, Sisik Sewu, Parung Sari, Lar Sak Ukel, Setan Kober Pajajaran, Bindo Segodo, Broto Sewu, serta Keris Junjung Derajat. Ada pula Tombak Trisula Bali, Dwi Sula, Lok 7 Bali, Bali Lurus dan Mojopahit Pamor Bulu Ayam.
Masuk semakin dalam di lantai satu, wisatawan bakal dibuat terpukau oleh koleksi satu set pagelaran wayang kulit lengkap dengan patung dalang dan gamelannya. Di belakangnya terdapat boneka semua tokoh cerita anak Si Unyil asli yang dibuat Pak Raden. Panggung pertunjukan Si Unyil juga dipajang di museum ini.
“Koleksi kami 9.800 lebih berupa aneka wayang, gamelan, pusaka asli Indonesia, topeng, alat musik tradisional, mainan anak-anak yang semuanya masterpiece,” kata Pegawai Museum Gubuk Wayang, Sya’dan kepada wartawan di lokasi, Jumat (15/12/2022).
Wayang golek yang jadi koleksi Museum Gubuk Wayang (Foto: Enggran Eko Budianto)
Koleksi di lantai 1, 2 dan 3 dijamin membuat wisatawan terpukau. Sebab ribuan wayang beragam jenis dipajang di dalam museum ini. Mulai dari Wayang Sada berbahan lidi yang dicetuskan Marsono asal Desa Wisata Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, wayang pring, wayang golek raksasa, wayang golek Tegal, Wayang Jek Dong, Wayang Potehi kesenian Tionghoa dan wayang suket atau Wayang Gepuk karya Ki Gepuk dari Rembang, Purbalingga berbahan rumput Kasuran.
Ada juga wayang Golek Hanoman, Wayang Gocinda, Wayang Odol, Wayang Golek Punokawan Bandung, Wayang Kulit Cirebon, Wayang Golek Bandung, Wayang Kulit Solo, Wayang Golek Punokawan Karawang, koleksi kaset zaman dulu dan modern, wayang golek Mahatma Gandhi, wayang golek Punokawan Bogor, Wayang Bobo dan Wayang Thengul berbahan kayu dengan bentuk 3 dimensi dari Bojonegoro.
Tak kalah menarik koleksi Wayang Kulit Wali Songo, wayang kulit Dagelan, Wayang golek Punokawan Cirebon Jadi Raja, Wayang Wahyu yang diprakarsai Pastur Adisoedjono, Kitab Lontar Dharma Patanjala, koleksi kaset zaman dulu dan modern, serta 27 boneka asli tokoh-tokoh Si Unyil buatan Pak Raden atau Suyadi. Museum Gubuk Wayang juga memajang foto para seniman tanah air dan permainan tradisional berupa umbulan wayang lengkap dengan pelat untuk membuatnya.
“Mulai dari wayang era Purwa, madya, dupara dan wayang Panji ada semua. Dari bentuknya ada wayang kulit, wayang golek, wayang pring, wayang sodo, wayang dari paralon bekas, odol, sampai wayang sesek dari anyaman bambu,” terang Sya’dan.
Halaman
1 2 Selanjutnya
Simak Video “
Menyulap Sampah di Yogyakarta Jadi Wayang Uwuh
“
[Gambas:Video 20detik]
Wisata Edukasi Museum TK/KB Pelangi Mojokerto
Kunjungan wisata edukasi dari TK/KB Pelangi Mojokerto ke Museum Gubug Wayang Pagi ini menjadi kunjungan lebih dari yang lain. Dengan jumlah kelompok kecil tapi semangat tetap luar biasa. Dimulai dengan pengenalan wisata edukasi museum oleh Mas Bayu. Sebagai awal tour ini, dijelaskan pula beberapa peraturan dasar museum agar seluruh rangkaian agenda berjalan lancar.
Di lantai dasar museum, mereka dikenalkan dengan beberapa artefak pewayangan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, mereka juga di dikenalkan dengan berbagai bentuk instrumen musik pendukung pagelaran wayang, Gamelan. Disamping pengenalan gamelan, mereka juga mendapatkan informasi tentang keris.
Berlanjut ke lantai dasar bagian belakang dari museum, mereka dapat melihat berbagai macam tokoh dari serial Si Unyil yang pada tahun 80an tayang di TVRI. Melihat langsung tokoh – tokoh si Unyil merupakan keunikan tersendiri bagi mereka. Selain mengetahui detail bentuk setiap tokoh, mereka juga dapat melihat keunikan dari ragam masyarakat Indonesia yang tergambar di sana.
Berlanjut ke lantai tengah, mereka dibimbing oleh pemandu untuk mengenal ragam wayang golek dari berbagai tempat di Indonesia. Wayang Golek yang merupakan ciri khas dari pagelaran wayang Jawa Barat, selayaknya diketahui juga oleh anak usia dini. Wayang bentuk kayu yang dipagelarkan dengan cara memasukkan tangan lewat bawah kain penutup ini, juga sempat menyita perhatian mereka.
Selanjutnya, ke lantai atas, tour menjadi semakin menyenangkan karena mereka tidak hanya mendapatkan cerita dari pemandu tentang wayang golek dan topeng. Di ruang terakhir, mereka mendapatkan cerita tentang permainan zaman dahulu yang tanpa baterai, tanpa internet, tapi sangat menyenangkan. Umbul, pris-prisan, dakon, kelereng, bekel dan lain – lainnya.
Tour berakhir dengan foto bersama dan berpamitan kepada pemandu dan petugas museum. Harapan terbaik semoga tour ini menjadi bekal tersendiri agar mereka juga mau menjaga peninggalan leluhur mereka.