Wisata edukasi batik

Gundana

Wisata Edukasi

Yogyakarta sudah ditetapkan sebagai kota Batik dunia sejak tahun 2014,setelah tahun 2009 batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia oleh karenanya, tidak cukup rasanya jika berkunjung ke kota Yogyakarta tanpa mengikuti kelas wisata edukasi belajar Batik di kampung Giriloyo. Kampung Batik Giriloyo dengan gazebo wisatanya sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai sarana edukasi belajar batik untuk masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.

Mengikuti kelas Belajar Batik di Giriloyo, tentunya sangat menyenangkan dan mengasyikkan karena, Anda akan merasakan langsung praktik pembuatan Batik dari awal sampai akhir bersama Pengrajin Batik yang tergabung di Paguyuban Batik Tulis Giriloyo. Namun, ada beberapa proses yang akan Anda ikuti saat belajar Batik di Giriloyo yang bikin penasaran, apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

Pada proses belajar membatik di kampung batik Giriloyo anda akan di dampingi instruktur batik dari pengelola Paguyuban  batik tulis Giriloyo,para pendamping batik ini akan mendampingi maksimal 5 wisatan yang belajar batik di gazebo-gazebo kecil batik.

Proses Wisata Edukasi Belajar Batik Di Kampung Giriloyo

  1. Penjelasan Wisata Edukasi Tentang Batik

Sebelum membuat batik anda akan dijelaskan apa itu batik dan sejarahnya serta penjelasan tentang kampung batik Giriloyo oleh instruktur dari pengelola kalau wisatawn banyak biasanya penjelasan akan di lakukan di joglo utama kampung batik.

  1. Membuat Pola Batik atau Nyorek.

Setelah menyiapkan kain mori, kemudian Anda akan diajak belajar nyorek dengan menggunakan kertas serta pensil untuk membuat pola dengan meniru pola yang sudah disediakan. Bagi Pengrajin yang sudah mahir, kegiatan nyorek langsung dilakukan dengan canting, namun bagi Anda yang masih pemula untuk mola Batik dilakukan di atas kertas terlebih dahulu.Kadang proses membuat pola di pada selembar kain di lewati wisatawan karna dari pengelola juga sudah menyediakan bahan kain yang sudah terpola gambar batik.

  1. Membatik Yang Menjadi Kegiatan Favorit dan menyenangkan.

Proses membatik menjadi proses yang ditunggu-tunggu oleh peserta kelas belajar Batik di Giriloyo. Pada proses membatik, Anda akan diajak untuk menorehkan malam dengan canting di atas kain dengan proses nglowong dengan mengambar pada bagian tepi kain dan nembok dengan membuat blok pada bagian kain yang tidak diberi warna, atau diberi warna lain selain putih.

  1. Proses Pewarnaan Kain Batik.

Pada proses pewarnaan kain batik, Anda akan diajak untuk praktik memberikan warna pada kain yang sudah dibatik dengan mencelupkannya pada cairan pewarna batik.anda dapat memilih warna apa yang anda sukai.Melalui proses pewarnaan, kain mori berwarna putih  yang sudah dipola akan berubah warna menjadi warna sesuai dengan keinginan sehingga Batik terlihat lebih indah.

  1. Nglorod Sebagai Proses Menghilangkan Malam Pada Kain.

Malam merupakan bahan yang digunakan untuk membatik, untuk menghasilkan Batik yang sempurna, maka proses nglorod harus dilakukan.Nglorot merupakan proses akhir dari membatik, peserta kelas belajar Batik di Giriloyo akan diajak langsung mempraktikkan proses nglorot dengan mencelupkan kain ke dalam air mendidih. Proses nglorot dilakukan agar malam benar-benar hilang dari kain untuk memperoleh Batik yang halus sehingga siap untuk dipasarkan atau di bawa pulang.

BACA JUGA:   Liburan Asyik di Kusuma Agrowisata Resort: Menikmati Keindahan Alam dan Aktivitas Menarik

Setelah selasai mempraktikkan proses di atas, kemudian Anda  akan diajak untuk menikmati suguhan kuliner khas Giriloyo yaitu Pecel Kembang Turi dan aneka kuliner khas Jogja lainnya sesuia pesanan anda. Sebagai bagian akhir dari rangkaian belajar Batik di Giriloyo, Anda akan mendapatkan cendera mata berupa kain Batik karya sendiri dari proses belajar membatik di Giriloyo.

Proses belajar membatik di paguyuban batik tulis Giriloyo akan berbeda dengan peserta yang ingin belajar insentif,tentunya waktu akan lebih lama waktunya,kebanyakan peserta harus menginap disini karna mereka berasal dari jauh.Pengelola juga menyediakan tempat menginap di homestay yang banyak terdapat di kampung batik Giriloyo.

Jadi, kapan Anda datang ke Giriloyo untuk Belajar seni membatik tulis? Ditunggu kedatangannya ya.Anda juga dapat membaca artikel sebelumnya tentang wisata batik  Giriloyo 

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Mahasiswa UGM Mengembangkan Wisata Edukasi Batik di Sragen

Sejumlah warga desa Pilang, Sragen tengah membatik (foto: Solopos.com)

Mahasiswa UGM Kembangkan Wisata Edukasi Batik di Desa Pilang, Sragen

Sejumlah warga desa Pilang, Sragen tengah membatik (foto: Solopos.com) Mahasiswa UGM Kembangkan Wisata Edukasi Batik di Desa Pilang, Sragen

Siapa tak kenal dengan kain batik. Beragam jenis batik tersebar di berbagai wilayah nusantara dengan kekhasan daerah-masing-masing. Kain ini telah dimasukkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Desa Pilang, Masaran, Sragen, Jawa Tengah merupakan salah satu sentra produksi batik di Jawa Tengah. Sebagian besar warganya bekerja menjadi perajin batik. Selain menjadi mata pencarian warga, membatik dilakukan sebagai wujud pelestarian budaya batik lokal.

Guna mengembangkan usaha batik warga Pilang dan mempromosikannya ke masyarkat luas, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berupaya menginisiasi wahana wisata batik berbasis edukasi di Pilang. Mereka memberdayakan masyarakat Pilang dalam pengembangan wisata edukasi yang dinamai dengan program Taman Edukasi Batik Pilang atau disingkat Taksi Tilang.

BACA JUGA:   Pantai utama raya hotel

Taksi Tilang ini digagas oleh lima mahasiswa yang bernama Alvin Nizam Wandala (Kepariwisataan), Rizky Puspa Dewi (Kebidanan), Faiz Afnan Nurrahman (Teknik Pertanian), Budi Utomo (Teknik Pertanian), dan Dwi Novitasary (Teknik Pertanian).

Faiz Afnan mengatakan program Taksi Tilang berbentuk sosialisasi dan penyuluhan kepariwisataan. Taman Edukasi Batik Pilang terdiri dari tiga pos utama. Di setiap pos-pos tersebut para wisatawan nantinya akan dikenalkan dengan batik dan diberikan berbagai informasi tentang batik yang mereka produksi.

“Disini para wisatawan juga diberikan kesempatan untuk belajar membatik secara langsung,” terangnya, Senin (8/8).

Lebih lanjut dijelaskan Faiz Afnan, di pos pertama pengunjung diperkenalkan alat, bahan, desain, dan praktik membatik. Selanjutnya, di pos kedua pengunjung akan dikenalkan proses pembuatan batik tulis secara lengkap. Lalu, di pos terakhir para wisatawan dikenalkan dengan batik printing.

“Jadi wisatawan berkeliling dari pos 1 ke pos 2 dan pos 3, lalu kembali ke pos 1 untuk praktik membatik,” ujarnya.

Usai praktik membatik para pengunjung melanjutkan perjalanannya menuju toko-toko batik milik kelompok batik warga sekitar. Disana wisatawan dapat membeli batik maupun oleh-oleh produk lokal Desa Pilang.

Dari program Taksi Tilang ini terbentuk struktur organisasi desa wisata edukasi batik, prosedur operasional standar pelayanan wisata, masyarakat sadar wisata dan jejaring kerja sama. Faiz Afnan berharap usai pendampingan dari UGM, kedepan masyarakat setempat dapat menerapkan pengelolaan wisata secara mandiri. (Humas UGM/Ika)

Tak hanya berbelanja batik, para wisatawan dapat melihat secara langsung proses pembuatan batik tulis di berbagai industri batik tulis, batik cap dan printing. Bagi yang tertarik untuk mencoba praktek membuat batik, tersedia paket kursus batik singkat yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam saja. Peserta kursus baik personal maupun kelompok belajar membuat pola, membatik dan mewarnai dengan teknik colet/tolet. Hasil karya membatik bisa langsung dibawa pulang sebagi kenang-kenangan yang unik  dari Kampoeng Batik Laweyan.

BACA JUGA:   Wisata Edukasi di Depok yang Mendidik dan Menyenangkan

Selain kursus batik singkat kami  juga menyelenggarakan kursus batik intensif yang diperuntukkan bagi mereka yang mau mendalami teknik pembuatan batik tulis dan batik cap. Kursus jenis ini diselesaikan dalam beberapa hari atau beberapa minggu tergantung kebutuhan. Jumlah minimal peserta tidak dibatasi, peserta kursus bisa personal maupun kelompok. Untuk jenis penginapan, peserta dapat memilih menginap di hotel terdekat atau menginap di rumah penduduk (homestay).

Also Read

Bagikan: