Kuningan –
Demi mengedukasi calon jamaah haji dan umroh yang baru pertama kalinya naik pesawat, destinasi di Kuningan ini sampai hadirkan pesawat betulan.
Sebuah pesawat Fokker 100 nangkring di area wisata J&J yang terletak di Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Banyak yang mengira pesawat itu hanya dijadikan pajangan untuk keperluan foto bagi para pengunjung saja.
Namun sebenarnya pesawat yang diproduksi tahun 1986 di Belanda ini sengaja dihadirkan sebagai sarana edukasi bagi calon jamaah haji maupun umroh serta bagi anak-anak.
Pemilik wisata J&J Kuningan Kiki Al-Farizi (50) menjelaskan ide awal mendatangkan pesawat itu sebagai sarana edukasi ialah karena tidak semua calon jamaah haji maupun umroh mempunyai pengalaman naik pesawat.
“Kita bikin edukasi dengan mendatangkan pesawat, karena tidak semua jamaah pernah naik pesawat. Kalaupun udah pernah naik pesawat pasti tidak bisa foto di dalam kokpit,” kata Kiki saat ditemui detikcom, Jumat (6/11/2020).
Pesawat Fokker betulan Foto: Bima Bagaskara/detikcom
Selain pesawat, pihak wisata J&J juga menyediakan pramugari dan petugas lainnya yang berasal dari salah satu sekolah penerbangan di Kabupaten Kuningan.
Para pramugari itu nantinya akan memeragakan cara menggunakan sabuk pengaman, cara tayamum hingga cara sholat didalam pesawat. Selain itu para calon jamaah haji maupun umroh juga akan diberi tahu langkah-langkah saat memasuki bandara.
“Di dalam pesawat edukasinya ada safety demo dan untuk jamaah diberi tahu cara sholat didalam pesawat dan tayamum. Kemudian sebelum masuk pesawat akan diarahkan langkah-langkah boarding pass dan yang lainnya mirip di bandara sungguhan,” lanjut Kiki.
Wisata edukasi naik pesawat J & J Kuningan Foto: Bima Bagaskara/detikcom
Keberadaan pesawat yang dijadikan sarana edukasi ini disambut baik oleh banyak pihak. Menurut Kiki sebelum pandemi melanda banyak travel agent dari Majalengka, Cirebon dan terutama wilayah Kuningan sendiri datang membawa calon jamaah haji maupun umroh.
Namun semenjak pandemi melanda dan pemberangkatan haji serta umroh ditunda, kunjungan travel agent mulai berkurang bahkan wisata J&J sempat tutup selama empat bulan.
Selanjutnya —–> Kisah Lucu Calon Jamaah, Ada yang Muntah
Simak Video “
Simak Aturan Perjalanan Terbaru Bepergian dengan Pesawat!
“
[Gambas:Video 20detik]
KABAR ALAM – Selain kesejukan dan panorama alamnya, Kebun Raya Kuningan memiliki koleksi tanaman yang beragam, termasuk anggreknya.
Karena itu, untuk kepentingan edukasi, Kebun Raya Kuningan sangat direkomendasikan dikunjung pelajar atau mahasiswa, termasuk pada long weekend cuti bersama Imlek 2023 kali ini.
Kebun Raya Kuningan yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memang tujuan utamanya untuk pelestarian flora dan fauna yang hidup di dalammnya.
Baca Juga: Long Weekend Cuti Bersama Imlek 2023: Ramah di Kantong, Ini Harga Tiket Masuk Kebun Raya Kuningan
Berikut tiga fakta menarik dan unik Kebun Raya Kuningan seperti dikutip KABARALAM.com dari laman kebunrayakuningan.id;
Letak Geografis
Secara geografis Kebun Raya Kuningan memiliki luas area 154 hektar berada di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Jawa Barat, dengan ketinggian 600-800 mdpl.
Tanaman Koleksi
Kebun Raya Kuningan memiliki tanaman koleksi sejumlah 52 famili, 177 marga, 292 Jenis dan 1956 spesimen
Priantia, Ayu Yuliana (2017)PENGUATAN JATI DIRI BANGSA MELALUI EDUKASI WISATA SEJARAH SITUS PURBAKALA CIPARI KUNINGAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk berkompetitif. Masyarakat harus mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) menjadi kunci menuju gerbang dunia yang luas. Kemudahan dan kebebasan menjadi sajian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan memberikan penguatan terhadap jati diri bangsa melalui edukasi wisata sejarah Situs Purbakala Cipari di Kabupaten Kuningan. Melalui edukasi wisata yang bersifat sejarah dengan nilai-nilai dan kebudayaan didalamnya mengarahkan masyarakat memahami jati diri nya sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan. Penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Langkah-langkah penelitian digunakan dengan menentukan jenis data, sumber data, tekhnik pengumpulan data dan tekhnik analisis data. Hasil dari penelitian ini yaitu, Situs Purbakala Cipari memiliki kebudayaan yang berwujud benda-benda masa pra sejarah dan nilai-nilai didalamnya yang sesuai dengan jati diri masyarakat, khususnya masyarakat indonesia. kesimpulan umum yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu, Situs Purbakala Cipari telah berkontribusi dalam menunjang sarana edukasi bagi masyarakat dan sebagai bagian dari peninggalan pra sejarah berperan besar dalam penguatan jati diri bangsa. Kata kunci: Jati diri bangsa, Edukasi wisata, Situs Purbakala Cipari;— This globalization era demands the society to be competitive. The society should be able to compete with other countries in the world. The development of science and technology become the keys in facing the gate of the big world. The access of practicality and freedom become the offerings which are inseparable from the society’s life. This study is aimed to strengthen national identity through tour education Purbakala Cipari archaeological site in Kuningan regency. Through tour education which contains historical and cultural values, it will lead the citizen to understand their identity as Indonesian which holds unity in the high self esteem. The study used qualitative as the approach and descriptive as the methodology. The data was obtained through observation, interview, documentation study and literature review. The research procedures were deciding the types of data, sources of the data, data collection procedure and data analysis technique. The result of the study showed Pubakala Cipari archaeological site has cultures depicted by prehistory objects and the values on them which appropriate with citizen’s identity, especially Indonesian. The general conclusion which can be taken from the study is Purbakala Cipari has been contributed in facilitating an education field for the society and as an inheritance of prehistory it has a big role in strengthening national identity. Keywords: National identity, Tour Education, Purbakala Cipari archaeological site
Actions (login required)
View Item