Wisata edukasi pangandaran

Gundana

Pengunjung mengamati binatang reptilia Iguana (Iguanidae) di Zeround Edu Park, Desa Cibenda, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (25/6/2022). Zeround Edu Park merupakan tempat wisata edukasi yang memperkenalkan hewan reptilia, unggas, mamalia dan cara bertani, dengan mangajak para pengunjung khususnya anak-anak untuk menjaga dan melestarikan ekosistem alam.

Zeround Edu Park merupakan tempat wisata edukasi yang memperkenalkan berbagai hewan.

REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN – Pengunjung mengamati binatang reptilia Iguana (Iguanidae) di Zeround Edu Park, Desa Cibenda, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (25/6/2022).

Zeround Edu Park merupakan tempat wisata edukasi yang memperkenalkan hewan reptilia, unggas, mamalia dan cara bertani, dengan mangajak para pengunjung khususnya anak-anak untuk menjaga dan melestarikan ekosistem alam. 

Tempat rekreasi dan pariwisata, seperti yang ada di Sanghyangkalang Batukaras. Tempat ini terbilang baru di Batukaras, dan belum begitu banyak orang tahu.
Bagi yang ingin wisata mangrove tak perlu jauh-jauh bukan? Bagi yang ingin berwisata singkat, anda bisa berjalan-jalan mengenali tanaman mangrove ke seluruh area dan melihat burung dari jembatan kayu sekitar. Banyak sekali burung putih yang sepertinya sejenis belibis. Taman wisata mangrove ini dekat sekali dengan bandara Nusawiru, ketika di sana beberapa kali bisa melihat pesawat terbang dalam jarak yang cukup rendah.
Ke depannya semoga wisata ini semakin terkenal dan banyak dikunjungi. Namun semoga pengunjung turut menjaga taman wisata ini dan membuang sampah pada tempatnya.
*Don’t forget to keep the place clean when you visit this place.

Pangandaran

Pangandaran memiliki wisata edukasi baru bernama Zeround Edu Park.Berkonsep kebun binatang mini, traveler bisa mengenal reptil dan mamalia.

Liburan ke objek wisata Pangandaran tak hanya menikmati destinasi objek wisata alam saja. Bagi orang tua yang ingin mengajak anaknya liburan, Zeround Edu Park bisa menjadi pilihan.

Disana detikers bisa melihat beragam hewan reptil dan mamalia. Bahkan ada salah satu hewan reptil yang berasal dari Argentina yaitu Kadal Tegu Merah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kadal Tegu merah yang ada di Zeround Edu Park ini memiliki bentuk yang unik. Kadal yang berasal dari Argentina Barat ini dijual secara legal dalam perdagangan hewan reptil di seluruh dunia.

Selain kadal ada juga Aligator Snapping Turtle atau kura-kura yang memiliki fisik eksotik menyerupai buah durian hampir mirip hewan purba.

Lokasi Zeround Edu Park terletak di dusun Sinargalih RT 01 RW 09 Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

BACA JUGA:   Cibugary Farm: Wisata Edukasi Penuh Keunikan di Cibugary

Founder Zeround Edu Park Vina mengatakan, Zeround Edu Park ini berangkat dari hobi memelihara hewan reptil. “Dulu saat kecil senang lihat gambar-gambar hewan reptil, pengen banget lihat dan beli,” kata Vina, Jumat (25/2/2022).

Setelah berkesempatan beli hewan reptil, Vina mengaku peliharaan pertamanya adalah ular. “Saat beranjak dewasa mulai tertarik lebih banyak memelihara reptil, tahun 2014 mulai serius koleksi reptil” katanya.

Meskipun dibeli dengan harga mahal, Vina mengaku tetap suka dan bakalan dibeli.

Ia mengatakn bahwa Zeround Edu Park ini merupakan wisata edukasi pertama di Pangandaran yang memperkenalkan hewan reptil, unggas, mamalia, dan bertani.

“Jadi selain dikenalkan jenis hewan, para pengunjung Zeround Edu Park akan diajarkan cara bertani,” ucapnya

Harga yang ditawarkan Zeround Edu Park untuk tiket masuknya hanya 7.500/orang untuk promo soft opening karena belum dibuka secara resmi. “Maret depan kita buka secara resmi,” kata Vina.

Belum melakukan grand opening secara resmi kepada khalayak umum, Zeround Edu Park sudah banyak diminati pengunjung, terutama dari kalangan taman kanak-kanak se-Kabupaten Pangandaran.

Detikers yang pergi ke Zeround Park bisa mengetahui beberapa jenis hewan reptil, cara menanam, cara merawat hewan yang baik dan benar utamanya hewan reptil.

Vina berharap Zeorund Park bisa menjadi daya tarik wisata baru di Pangandaran. “Keindahan alam sangat banyak sekali, wisata edukasi hewan reptil ini bisa menjadi hal baru,” ucapnya.

Selain itu Vina juga ingin memberikan wadah, sebagai edukasi khususnya hewan reptil untuk mencegah kepnunahan, tidak semua orang paham dan mengerti soal reptil.

“Kebanyakan orang menganggap semua orang hewan reptil itu berbahaya, mematikan, padahal tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Saya hanya ingin menjaga ekosistem hewan tetap stabil dan terjaga sehingga mengurangi waktu kepunahan,” ungkapnya.

Simak Video “

Wisata Edukasai, Mengunjungi Museum Raditya Pustaka, Solo


[Gambas:Video 20detik]
(elk/elk)

Berita Pangandaran (harapanrakyat.com): Zeroround Edu Park merupakan objek wisata edukasi baru di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Tempat ini merupakan kebun binatang mini pertama di Pangandaran.

Taman Wisata Zeround Edu Park terletak di Dusun Sinargalih, RT 01, RW 09, Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Amin Muksin, salah satu pengunjung yang juga kepala sekolah SD di Pangandaran mengatakan, berlibur ke tempat wisata di Pangandaran bukan hanya wisata alam dan pantai.

Namun kebun binatang mini Zeround Edu Park ini juga bisa menjadi alternatif. Pada saat yang sama, anak-anak harus diperkenalkan dan diperlihatkan berbagai spesies hewan yang ada di kebun binatang ini.

BACA JUGA:   Taman dan tempat wudhu

Baca juga: Situ Cisamping di Cijulang, sebuah properti wisata alam Pangandaran

“Di sini kita bisa mengenalkan anak-anak dengan berbagai jenis reptil dan mamalia. Karena sebagian besar hewan yang hadir adalah reptil,” ujarnya, Minggu (24/7/2022).

Zeroround Edu Park menjadi tempat wisata edukasi dan pertama di Pangandaran. Maka tak heran jika kebun binatang mini ini selalu ramai pengunjung.

Untuk biaya masuk ke tempat wisata di Pangandaran ini sangat terjangkau, pengunjung hanya perlu membayar tiket sebesar Rp 7.500 per orang.

Pengunjung mendapatkan wawasan tentang perawatan dan pemeliharaan hewan. Terutama reptil.

Menurut Amin, anak-anak zaman sekarang jarang mengenal reptil. Karena banyak reptil yang keberadaannya hampir punah.

“Dengan Zeroround Edu Park, orang tua bisa langsung datang dan mengenalkan anak-anaknya dengan berbagai jenis reptil,” kata Amin.

Ia juga berharap dengan adanya kebun binatang mini tersebut, ekosistem reptil menjadi lebih waspada agar tidak punah. (Ceng/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Source: www.harapanrakyat.com

DAILYPANGANDARAN – Mengisi hari libur di Pangandaran jangan sampai lewatkan objek wisata hidden gem Tanjung Cemara.

Tanjung Cemara merupakan objek wisata alam dan edukasi di Pangandaran yang memiliki dua sisi keindahan diantaranya pantai dan sungai.

Selain itu Tanjung Cemara Karangtirta merupakan lokasi Ekowisata baru yang terletak di Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Menikmati Liburan Akhir Pekan Dipenghujung Senja Pantai Pangandaran

Tanjung Cemara Karangtirta ini terletak di lahan pengangonan milik Pemerintah Desa Sukaresik yang ditanami pohon Cemara Laut dan pohon Mangrove oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Peduli Wisata Karangtirta.

Lokasi yang awalnya kurang produktif setelah ditanami pohon dan dirawat dengan baik oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Peduli Wisata Karangtirta ini sekarang menjadi salah satu tempat ekowisata baru di Kabupaten Pangandaran yang layak dikunjungi.

Panorama alam dari dua sisi pantai dan sungai ini menjadi swafoto spot melihat senja yang menakjubkan.

Baca Juga: Pantai Pangandaran, Harga Tiket dan Rute, Objek Wisata Primadona di Jawa Barat

Saat liburan tahun baru dan sekolah Tanjung Cemara menjadi alternatif objek wisata di Pangandaran. Jaraknya dari Bunderan Marlin ke Tanjung Cemara ditempuh 1 jam 1 menit atau 32,7 km lewat Jl. Raya Cijulang.

Pangandaran, 8 September 2017

Pada tanggal 8 September 2017, bertempat di Ruang Teater Nyamuk, Loka Litbang P2B2 Pangandaran telah di-launching “Wisata Ilmiah/ Wisata Edukasi Penyakit Tular Nyamuk”. Pada kesempatan tersebut telah hadir Kepala Badan Litbang Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, Perhimpunan Pemandu Wisata Kabupaten Pangandaran, dan pemangku kepentingan terkait pariwisata di Kabupaten Pangandaran.

BACA JUGA:   Wisata edukasi taman pintar

Kepala Loka Litbang Lukman Hakim, SKM, M.Epid, dalam laporannya menyampaikan bahwa Loka Litbang P2B2 Pangandaran pada awalnya adalah Stasiun Lapangan Pengendalian Vektor (SLPV) yang didirikan sejak tahun 1999. Kemudian berkembang menjadi Loka Litbang P2B2 yang bernaung di bawah Badan Litbang Kesehatan. Selanjutnya, dalam rangka memasyarakatkan hasil-hasil penelitian kepada publik, dibangunlah “Teater Nyamuk” dan “Museum Nyamuk”. Melalui produk audiovisual yang diputar di Teater Nyamuk, serta koleksi panel-panel di Museum Nyamuk, yang menampilkan jenis-jenis nyamuk, siklus hidup nyamuk, dan penyakit yang dapat ditularkannya, pengunjung wisata ilmiah dapat melihat dan memahami peranan nyamuk dalam menularkan penyakit. Tidak hanya itu saja, namun juga bagaimana melakukan pencegahan dan penanggulangan penyakit melalui pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Drg. Yani Ahmad Marzuki, M.Kes dalam sambutannya mengatakan bahwa beliau menyambut baik tentang ide menjadikan Loka Litbang P2B2 Pangandaran menjadi bagian dari simpul pariwisata (khususnya wisata ilmiah/ wisata edukasi) di Kabupaten Pangandaran. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa pengembangan wisata ilmiah ini sesuai dengan visi Kabupaten Pangandaran untuk menjadi pariwisata kelas dunia.

Selanjutnya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. Siswanto, MHP, DTM dalam sambutan dan arahannya, menyampaikan bahwa nyamuk menjadi hewan yang sangat penting kedudukannya dalam menularkan penyakit pada manusia. Bahkan, tanggal 20 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Nyamuk Sedunia. Hal ini merujuk pada penemuan Dr. Sir Ronald Ross pada tahun 1897, yang telah berhasil menemukan penyebab malaria (plasmodium) saat melakukan pembedahan perut nyamuk. Dalam periode selanjutnya, banyak diketemukan penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk (Dengue, Filariasis, Chikungunya, dll).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Litbangkes juga menyambut baik ide Loka Litbang P2B2 untuk mempromosikan hasil-hasil penelitianya melalui wisata ilmiah/ wisata edukasi, yang bisa diintegrasikan menjadi bagian dari program pariwisata Kabupaten Pangandaran. Hal ini akan mampu meningkatkan nilai manfaat litbang, melalui edukasi kepada masyarakat.

Kepala Badan Litbangkes juga menekankan bahwa UPT Litbangkes di daerah, selain menjadi wakil Badan Litbangkes di daerah untuk melaksanakan riset skala nasional, UPT Litbangkes di daerah juga harus mampu melaksanakan riset operasional kebutuhan lokal dan juga melakukan inovasi yang menjadi keunggulan masing-masing UPT.

Also Read

Bagikan: