Contoh
dan dibuka kembali sebagai tempat wisata,
and had been reopened as a kind of tourist attraction,
Tidak ada kontak satupun — tanpa agen wisata, tanpa LSM
There was none in place — no association, no NGOs, nothing —
setiap kali kami mendatangi suatu tempat, kami tidak punya agen wisata.
each time we go to a place, we don’t have authorization,
Tetapi perhatikan — ini, tentu, sebuah tempat wisata yang terkenal
But notice — this is, of course, a popular tourist site,
wisata budaya, dan sebagainya.
cultural tourism, etc.
dimana saya menjadi pemandu wisata.
where I became a tour guide.
Dan saya masih bekerja sebagai pemandu wisata
And I still worked as a tour leader,
Perusahaan tersebut tidak memberitahu tujuan wisata kepada wisatawan
It does not tell the traveler where she’s going
membuat wisata ayah dan anak, dan melanjutkan ritual ini.
and make it a father-daughter trip, and continue the ritual?”
Kampung Inggris Pare dianggap bermanfaat karena merupakan satu-satunya daerah di mana orang tahu bahwa bahasa Inggris itu penting dan bahasa dunia
Kediri, Jawa Timur (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengembangkan dan meningkatkan daya tawar “English Village” di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, sebagai tempat edukasi bagi wisatawan.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan di Kediri, Rabu, pemerintah telah menyusun berbagai program untuk mengembangkan Kampung Inggris Pare.
Selain infrastruktur, kata dia, juga ada penataan yang mencakup pembenahan kurikulum dan sumber daya manusia (SDM).
“Komitmen kami untuk pengembangan Kampung English 100 persen. Dengan kesepakatan ini, pemerintah kabupaten harus melakukan standarisasi kurikulum. Itu harus ada,” katanya.
Mas Dhito, sapaan akrabnya menggambarkan adanya level, oke Pemula & Menengah untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris, termasuk untuk tes bahasa Inggris baik TOEFL, Masuk ke Manajemen Pascasarjana (GMAT) atau lainnya.
Standarisasi ini tidak hanya terbatas pada bahasa Inggris saja, karena seiring berkembangnya pengajaran bahasa asing lainnya juga semakin berkembang.
“Namun demikian, nama yang identik dengan Kampung Inggris tidak boleh ditinggalkan karena sudah menjadi ikon dan banyak daerah ingin meniru bahkan berhasil melakukannya,” katanya.
Ditambahkannya, Kampung Inggris Pare dinilai menguntungkan karena merupakan satu-satunya daerah yang masyarakatnya tahu bahwa bahasa Inggris itu penting dan bahasa dunia. Lembaga bahasa di Kampung English Pare juga tumbuh secara organik hingga seperti sekarang ini.
Aturan tentang adanya fasilitas kursus bahasa untuk mencegah kursus musiman, seperti yang dikritik FKB, ditindaklanjuti.
“Sebenarnya sudah ada kerja sama dengan pemerintah desa tentang siapa yang datang, siapa yang pergi, tetapi perlu diperkuat lagi (aturan) jika harus membuat perbup,” kata bupati.
Penataan Kampung English Pare juga dilakukan oleh program Kotaku Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bekerjasama dengan Pemkab Kediri dengan anggaran puluhan miliar. Dana tersebut dimaksudkan untuk lebih mengembangkan Kampung Inggris Pare yang juga merupakan ikon Kabupaten Kediri.
Sementara itu, perwakilan Forum Kampung Bahasa Inggris (FKB) Kabupaten Kediri Agus Tri Winarso mengatakan FKB akan mengadakan program pelatihan bahasa Inggris yang diberi nama “Kampung English Teaching” untuk memperkuat sumber daya manusia.
Ia mengatakan, program ini berbeda dengan program pelatihan Mei 2022 bertajuk “Pecel Baris” yang ditujukan kepada sebagian kalangan, khususnya PKL. Program Kampung Pengajaran Bahasa Inggris ditujukan kepada masyarakat desa Tulungrejo dan Pelem dengan target 1.000 siswa.
“Tujuan dan niat kita masih sama yaitu untukmengganti nama Kampung Inggris,” katanya.
Dikatakannya, hingga saat ini masyarakat yang datang ke Kampung Inggris berharap bisa membayangkan membeli sabun dalam bahasa Inggris. Kenyataannya, kenyataan di lapangan belum sepenuhnya terwujud.
“Program English Teaching Village menjawab keluhan calon siswa kami (tentang harapan tersebut),” tambahnya.
Program English Teaching Village dijadwalkan akan dimulai pada akhir Oktober 2022 dan menjadi agenda rutin. Tujuan program tersebut setelah masyarakat mengembangkan sekolah di sekitar kampung Inggris, kata Agus Tri Winarso.
Baca Juga: Pemkab Kediri Jadikan Kampung Inggris di Pare Sebagai Situs Edukasi
Baca Juga: 1.400 Rumah Tidak Layak Huni di Kampung Inggris Pare Akan Direvitalisasi
Baca Juga: Pemkab Kediri Alokasikan Rp 50 Miliar untuk Perbaikan Kampung Inggris
Baca Juga: Pemkab Kediri Dukung Digitalisasi di Kawasan Kampung Inggris
Wartawan: Asmaul Chusna
Penerbit : Andi Jauhary
HAK CIPTA © ANTARA 2022
Source: news.google.com
Politeknik Pariwisata Makassar melaksanakan kegiatan English Camp batch 1 pada tanggal 10-11 September 2021. bertembat di Pucak Teaching Farm, Kabupaten Maros.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh direktur Poltekpar Makassar, Bapak Drs. Muhammad Arifin M.Pd sekaligus memberi arahan dan motivasi kepada seluruh peserta kegiatan english camp Batch 1 di lapangan Poltekpar Makassar.
.
English Camp merupakan kegiatan lanjutan dari Matrikulasi bahasa inggris poltekpar makassar, sekaligus menjadi program tahunan yang dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris mahasiswa baru yang berada di lingkup Politeknik Pariwisata Makassar. Kegiatan english camp batch 1 ini diikuti oleh 302 mahasiswa yang telah dinyatakan negatif dari covid-19 setelah melalui rangkaian pemeriksaan rapid test antigen.
.
Bapak Muh Arif, S.ST.Par selaku Kasubbag Admah menyampaikan bahwa melalui kegiatan diharapkan kepada seluruh mahasiswa baru poltekpar makassar agar lebih meningkatkan wawasan dan motivasinya dalam menggunakan bahasa inggris dalam kegiatan sehari-hari demi meningkatkan kualitas individu dan lembaga ini.