PIKIRAN RAKYAT – Setelah memasuki masa new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) beberapa tempat wisata di sejumlah daerah sudah mulai dibuka lagi untuk umum.
Salah satu tempat wisata alam yang dibuka saat ini yaitu Air Terjun Sarasa yang ada di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal ini diketahui setelah sejumlah postingan wisata alam Air Terjun Sarasa terpampang di media sosial (medsos).
Baca Juga: Jokowi Evaluasi Kinerja Menteri, PDIP: Partai Politik Musti Legowo Jika Kadernya Dapat Rapor Merah
Menurut informasi, Air Terjun Sarasa ini merupakan destinasi wisata alam yang terbilang baru di wilayah Kabupaten Enrekang.
Letak air terjun ini berada persis di samping Gunung Nona yang merupakan ikon dari Kabupaten Enrekang.
Air terjun ini bisa ditemukan di Desa Rossoan, Kecamatan Enrekang, sekitar 7 kilometer dari Resting Kotu kemudian Dadeko atau Leon. Untuk sampai ke sana, kita bisa menggunakan kendaraan mobil atau motor. Setalah itu kita berjalan kaki sejauh 250 meter.
Baca Juga: Empat Pencuri yang Resahkan Warga Jembrana Berhasil Ditangkap Tim Korawa Kepolisian
Gunung ini sebenarnya bernama Buttu Kabobong namun lebih terkenal dengan sebutan Gunung Nona. Jika akan menuju Tana Toraja (Tator) maka kita akan melewati gunung ini. Gunung ini tepatnya terletak di jalan poros Enrekang. Kata orang tidak afdol kalau ke Tator tanpa singgah untuk menikmati pemandangan gunung ini. Pemandangan gunung ini sedikit berbeda dengan gunung lainnya karena jika diperhatikan maka akan terlihat seperti Miss V. Sambil menikmati pemandangan gunung yang meneduhkan mata dengan hamparan pepohonan hijau dan ditemani segelas teh panas serta tiupan semilir angin yang sejuk membuat tubuh yang tadinya sudah sangat letih karena perjalanan yang cukup jauh dari pare-pare segar kembali. Namun sayang di beberapa bagian dari gunung tersebut terlihat gundul. Bisa jadi karena penebangan pohon liar tanpa menanam kembali (reboisasi).
Gunung Nona terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Penampakan gunung yang mirip kelamin wanita, itu bisa dilihat di tengah perjalanan dari Makassar ke Tana Toraja, tepatnya di Jalan Poros Enrekang-Toraja, Enrekang,
kebetulan saat itu saya dan keluarga bertujuan ingin ke tanah toraja tepatnya di lolai (negeri di atas awan )
Dari Makassar, wilayah ini bisa ditempuh sekitar 6 jam melalui jalur darat. Jalur pegunungan yang berliku, naik dan turun tentu membuat tenaga terkuras. Tapi disetiap perjalanan anda akan terus di suguhkan dengan view yang indah, so jangan pernah hawatir anda sepanjang perjalanan anda akan bosan guys.
Pemandangan Gunung Nona bisa dinikmati sambil makan atau sekadar minum kopi di beberapa warung di Enrekang. Beberapa warung itu bahkan menyediakan tempat khusus Udaranya yang cukup dingin dengan pemandangan indah, memang lebih asyik dinikmati sambil minum kopi hangat.apalagi kalau sambil ngebul.
Bentuk Gunung Nona hanya bisa terlihat dengan posisi yang tepat di hadapannya. Kalau dilihat dari jauh, memang tak ada yang spesial dari bentuk gunung itu. Warga sekitar menyebutnya Buttu Kabobong.
Bentuk itu hadir dengan adanya gundukan-gundukan tanah di gunung tersebut. Gundukan tanah itulah yang membentuk garis yang dikatakan mirip kelamin wanita..hehehe.
Oke guys.. itu dulu yaa yang penasaran dengan gunung tersebut silahkan langsung ke TKP yaa
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Lihat Semua Komentar (0)
Video Pilihan
Indonesian memiliki pesona alam yang sangat indah dan luar biasa. Dengan pemandangan alam indah inilah Indonesia menjadi negara yang banyak dikunjungi para wisatawan, baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Hampir di setiap sudut Indonesia terdapat tempat yang menyimpan banyak keindahan alam, salah satunya adalah di Enrekang, Sulawesi Selatan.
Enrekang adalah salah satu kabupaten dengan hamparan pegunungan yang luas di Provinsi Sulawesi Selatan. Gunung yang terkenal di sini antara lain Gunung Nona, Gunung Bambapuang, dan Gunung Latimojong. Selain pegunungan, ada banyak tempat wisata yang terdapat di Enrekang yang sebenarnya tidak diketahui oleh banyak orang. Berikut 4 tempat wisata di Enrekang yang wajib dikunjungi.
#1 Gunung Nona
Gunung Nona adalah salah satu ciri khas dari Kabupaten Enrekang. Gunung Nona merupakan dua bukit kembar yang saling bersebelahan dengan bentuk unik. Penampakan Gunung Nona dapat dilihat di tengah perjalanan dari Makassar menuju Tana Toraja, tepatnya terletak di Kecamatan Anggeraja. Kita dapat menikmati keindahan gunung ini secara gratis dari Villa Bambapuang yang memiliki view langsung ke Gunung Nona.
Selain itu, menikmati pemandangan gunung ini rasanya tak lengkap tanpa ditemani segelas kopi panas dan pisang goreng yang hangat. Kita bisa makan atau sekadar minum kopi di beberapa warung di Enrekang yang menyediakan tempat khusus untuk menikmati pemandangan Gunung Nona.
#2 Mendatte Park
Tempat wisata selanjutnya yang wajib dikunjungi di Enrekang adalah Mendatte Park. Mendatte Park merupakan perbukitan yang dikelilingi pegunungan dan pepohonan hijau yang sangat segar. Dari sini terlihat Gunung Nona di sebelah timur dan Gunung Bambapuang di sebelah barat. Selain itu, dari atas bukit Mendatte Park kita juga bisa melihat Tebing Mandu dan Buttu Macca.
Tempat ini sangat cocok untuk camping, outbond, atau sekedar refreshing sejenak dari rutinitas harian yang cukup melelahkan. Fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap dan memadai. Selain menikmati pemandangan yang ada dengan mata, kita juga dapat mengabadikan momen dengan view alam hijau sebagai latar belakangnya. Dijamin foto akan semakin instagrammable. Lokasinya terletak di jalan poros Enrekang-Toraja, tepatnya di Desa Mendatte, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
#3 Dante Pine
Dante Pine merupakan salah satu tempat wisata di Enrekang yang menyuguhkan pemandangan deretan pohon pinus yang sangat indah. Selain deretan pohon pinus, juga terdapat beberapa spot foto yang sangat unik dan tentunya akan membuat hasil foto terlihat keren.
Para pengunjung yang suka dengan hal-hal seru dan menantang, Dante Pine juga menyediakan wahana ekstrem yang menantang seperti Tarzan Swing, Zip Bike, Paint Ball, hingga Flying Fox. Di tempat ini juga tersedia warung-warung yang menjual berbagai macam makanan dan minuman khas Enrekang, sehingga pengunjung tidak perlu merasa khawatir apabila tiba-tiba merasa haus atau lapar setelah menikmati semua spot-spot yang terdapat di Dante Pine. Dante Pine juga menyediakan fasilitas yang sangat lengkap seperti musala dan toilet.
Wisata alam Dante Pine ini berlokasi di jalan poros Enrekang-Toraja, tepatnya di Desa Tanete, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Harga tiket untuk masuk ke tempat ini hanya Rp10 ribu per orang. Murah banget, kan?
#4 Tebing Mandu
Tebing Mandu adalah salah satu potensi wisata budaya yang ada di Enrekang. Tebing batu ini membentang sepanjang kurang lebih 200 meter dengan ketinggian sekitar 180 meter. Di tengah-tengah tebing terdapat lubang memanjang seperti dipahat oleh tangan manusia yang di dalamnya terdapat kuburan-kuburan tua yang terbuat dari kayu. Tebing ini juga bisa dijadikan sebagai wahana untuk panjat tebing oleh para pengunjung. Tebing Mandu terletak di pinggir Sungai Mata Allo, Desa Tontonan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.
Selain empat tempat wisata di atas, masih banyak lagi tempat wisata unik dan menarik lainnya di Kabupaten Enrekang. Itulah mengapa Kabupaten Enrekang wajib masuk wish list liburan kalian semua. Mariki’ jalan-jalan ke Enrekang.
Sumber Gambar: Unsplash
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Lanjut Baca
Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2021 oleh Audian Laili
The aim study was to identify the development strategy of the Mount Nona area of Tanete Village, Anggeraja District, Enrekang Regency, South Sulawesi, Indonesia. Although it is located in a strategic location that connects Makassar and the Toraja Destinations, this region faces several challenges, so efforts are needed to uncover the development of a sustainable tourism industry. The approach used is qualitative descriptive. Data collection by field survey and Focus Group Discussion (FGD) with stakeholders. The results showed that the Mount Nona Region was in quadrant I, which is a rapid growth strategy. Quality improvement is important, optimizing land use and developing innovative and up-to-date promotional brands. The strategy used to achieve this is with Ecotourism and the preparation of tour packages. It is expected that the findings of this study will be followed up by stakeholders in order to optimize the tourism industry in the Mount Nona tourism area.
Enrekang – Gunung Nona di Enrekang, Sulawesi Selatan disebut-sebut gunung yang unik. Nama gunungnya diambil karena warga sekitar menyebut bentuknya mirip Miss V.
Bentuk itu hadir dengan adanya gundukan-gundukan tanah di gunung tersebut. Gundukan tanah itulah yang membentuk garis yang dikatakan mirip kelamin wanita.
Warga sekitar menyebutnya Buttu Kabobong. Perbukitan di sekitar Gunung Nona menghadirkan sebuah pemandangan menarik. Namun yang menjadi daya tariknya tetap si Gunung Nona.
Dari Makassar, wilayah ini bisa ditempuh sekitar 6 jam melalui jalur darat. Jalur pegunungan yang berliku, naik dan turun tentu membuat tenaga terkuras. Tak ada salahnya beristirahat sejenak sambil melihat pemandangan Gunung Nona.
Memang, bentuk Gunung Nona hanya bisa terlihat dengan posisi yang tepat di hadapannya. Kalau dilihat dari jauh, memang tak ada yang spesial dari bentuk gunung itu.
Pemandangan Gunung Nona bisa dinikmati sambil makan atau sekadar minum kopi di beberapa warung di Enrekang. Beberapa warung itu bahkan menyediakan tempat khusus untuk menikmati pemandangan. Udaranya yang cukup dingin dengan pemandangan indah, memang lebih asyik dinikmati sambil minum kopi hangat.
(aff/aff)
– Gunung Nona di Enrekang, Sulawesi Selatan disebut-sebut gunung yang unik. Nama gunungnya diambil karena warga sekitar menyebut bentuknya mirip Miss V.Bentuk itu hadir dengan adanya gundukan-gundukan tanah di gunung tersebut. Gundukan tanah itulah yang membentuk garis yang dikatakan mirip kelamin wanita.Warga sekitar menyebutnya Buttu Kabobong. Perbukitan di sekitar Gunung Nona menghadirkan sebuah pemandangan menarik. Namun yang menjadi daya tariknya tetap si Gunung Nona.Gunung Nona terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Penampakan gunung yang mirip kelamin wanita itu bisa dilihat di tengah perjalanan dari Makassar ke Tana Toraja, tepatnya di Jalan Poros Enrekang-Toraja, Enrekang, Sulawesi Selatan. Kebetulan, saya dan tim Datsun Risers Expedition mampir untuk melihat pemandangan Gunung Nona ini.Dari Makassar, wilayah ini bisa ditempuh sekitar 6 jam melalui jalur darat. Jalur pegunungan yang berliku, naik dan turun tentu membuat tenaga terkuras. Tak ada salahnya beristirahat sejenak sambil melihat pemandangan Gunung Nona.Memang, bentuk Gunung Nona hanya bisa terlihat dengan posisi yang tepat di hadapannya. Kalau dilihat dari jauh, memang tak ada yang spesial dari bentuk gunung itu.Pemandangan Gunung Nona bisa dinikmati sambil makan atau sekadar minum kopi di beberapa warung di Enrekang. Beberapa warung itu bahkan menyediakan tempat khusus untuk menikmati pemandangan. Udaranya yang cukup dingin dengan pemandangan indah, memang lebih asyik dinikmati sambil minum kopi hangat.