Menurut Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga Purnawan Basundoro kepada Kompas.com, ziarah merupakan tradisi unik yang usianya sudah sangat tua di Indonesia. Umumnya, selain ziarah ke kubur leluhur, kini ziarah kerap dijadikan salah satu daya tarik wisata, yakni wisata religi.
Bulan Ramadan kerap dijadikan momentum untuk melakukan perjalan spiritual bagi umat Islam. Salah satu daya tarik wisata religi di Indonesia adalah ziarah ke makam Wali Songo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mengenang para teladan dalam mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
Bagi Sobat Parekraf yang ingin melakukan wisata religi ke makam Wali Songo, berikut ini lokasi makam para Wali yang selalu ramai dikunjungi para peziarah.
Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga merupakan tokoh yang sangat fenomenal karena berhasil menciptakan karakter-karakter baru pewayangan, seperti Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng. Selain itu, beliau juga menggubah tembang yang sarat akan muatan Islam, Kidung Rumeksa ing Wengi dan Lir-ilir. Jika ingin berziarah, makam Wali Songo ini berada di Desa Kadilangu, sekitar 3 km dari Masjid Agung Demak.
Sunan Ampel
Bukti sumbangsih Sunan Ampel terhadap kemajuan Islam terlihat dari adanya Kesultanan Demak, berdirinya Masjid Agung Demak dan ajaran Moh Limo. Bagi Sobat Parekraf yang ingin ziarah ke Makam Sunan Ampel bisa datang ke Jalan Ampel Masjid No. 53, Kota Surabaya.
Sunan Drajat
Jika Sunan Ampel memiliki ajaran Moh Limo, Sunan Drajat berdakwah dengan ajaran Pepali Pitu. Salah satu tembang terkenal karya Sunan Drajat adalah tembang tengahan Macapat Pangkur. Makam Sunan Drajat berada di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Sunan Gresik
Terletak di Jalan Malik Ibrahim, Gresik, makam salah satu Wali Songo ini juga tidak pernah sepi peziarah. Kiprah Sunan Gresik dalam mengajarkan ajaran Islam terbilang cukup unik, karena memakai pendekatan budaya. Beliau berdakwah dengan cara mengajarkan masyarakat untuk bercocok tanam dan bertani.
Potret makam Sunan Kudus yang sedang dikunjungi oleh Peziarah. (Foto: Shutterstock/Rifanza)
Sunan Kudus
Jejak dakwah Sunan Kudus dapat dilihat dari desain arsitektur Masjid Agung Kudus, Jawa Tengah yang mirip dengan candi. Kini, peninggalannya tersebut kerap didatangi para peziarah untuk berdoa di masjid tersebut. Sekaligus berziarah ke makam Sunan Kudus yang dimakamkan di bagian belakang Masjid Agung Kudus.
Sunan Bonang
Wali Songo satu ini menyebarkan Islam dengan alat musik, yakni gamelan. Selain itu, Sunan Bonang juga mahir memainkan wayang, serta menguasai seni dan sastra Jawa. Untuk mengenang jasa Sunan Bonang dalam menyebarkan ajaran Islam, Sobat Parekraf bisa ziarah ke Makam Wali Songo yang ada di Desa Kutorejo, Tuban, Jawa Timur.
Sunan Muria
Jika ingin wisata religi ke makam Sunan Muria, Sobat Parekraf bisa mengunjungi lereng Gunung Muria, Kecamatan Colo. Sama seperti tokoh Wali Songo lain, Sunan Muria juga merangkul tradisi dan budaya setempat. Selama periode dakwahnya, beliau melahirkan karya berupa tembang yang diberi judul Sinom dan Kinanthi.
Sunan Giri
Makam Wali Songo, Sunan Giri, berada di Jalan Sunan Giri, Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Selama masa hidupnya, Sunan Giri berdakwah melalui seni dan budaya. Sunan Giri menciptakan beragam tembang antara lain Padang Bulan, Jor, Gula Ganti, dan Cublak-cublak Suweng.
Sunan Gunung Jati
Perjuangan Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan ajaran Islam dilakukan lewat jalur politik. Beliau menjalin banyak kerja sama untuk mengokohkan dakwah Islam. Setelah wafat, Sunan Gunung Jati dimakamkan di Desa Astana, Cirebon Utara, yang selalu ramai para peziarah yang datang untuk mengenang jasa beliau.
Kesembilan makam Wali Songo di atas bisa dapat dijadikan referensi bagi Sobat Parekraf yang ingin melakukan wisata religi selama bulan Ramadan. Biasanya, pada momen-momen hari besar Islam lainnya, tempat ini pun ramai dikunjungi para peziarah.
Foto Cover: Lanskap Masjid Agung Demak, Masjid yang dibuat oleh Wali Songo Sunan Kalijaga. (Shutterstock/FarisFitrianto)
Kalau bicara tentang tempat wisata di Demak, masjid agungnya yang tersohor pasti selalu jadi bahan perbincangan. Tapi, tentunya bukan itu saja yang bisa kamu jelajahi di Kota Wali ini. Demak penuh dengan destinasi wisata religi, wisata sejarah, wisata alam, wisata belanja, hingga wisata kuliner yang bisa kamu nikmati. Berikut ini 10 tempat wisata di Demak yang wajib kamu datangi. Apalagi, kalau ini adalah kunjungan kali pertama kamu datang ke Kota Wali.
1. Masjid Agung Demak
Yang satu ini harus jadi agenda wajib kunjungan ke Demak untuk kamu-kamu para pelancong yang beragama Islam. Banyak yang datang ke Masjid Agung Demak setiap tahunnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Pembangunannya pada abad ke-15 oleh sultan pertama Kesultanan Demak, yaitu Raden Patah, bersama Wali Songo. Arsitekturnya khas Indonesia dan berbagai bagiannya sarat makna lho. Misalnya tiga tingkat pada atap bangunannya yang melambangkan tiga akidah dalam Islam: Iman, Islam, dan Ihsan. Empat saka atau tiang penyangga dengan tinggi mencapai 16 meter kabarnya dibuat oleh 4 anggota Wali Songo. Yaitu Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
2. Makam Raden Patah
Demak merupakan lokasi dari salah satu kerajaan Islam di Nusantara, yaitu Kasultanan Demak. Raja pertamanya bernama Raden Patah, yang menurut salah satu versi sejarah masih berhubungan dengan kerajaan Majapahit. Nah, kalau mau berwisata sejarah di Demak, kamu wajib berziarah ke makam raja-raja, termasuk makam Raden Patah. Lokasi makam raja-raja Demak ada di dekat masjid agung, di Kauman, Bintoro. Jadi, kamu bisa sekalian mengunjungi beberapa tempat wisata sekaligus di area ini. Makam raja-raja ini adalah salah satu peninggalan Kesultanan Demak. Jadi, cocok untuk wisata sejarah untuk mengenal lebih dekat tentang Demak di masa lalu.
3. Makam Sunan Kalijaga
Wali Songo punya pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di tanah air, terutama di Pulau Jawa. Makam salah satu dari Wali Songo ada di Demak lho, yaitu makam Kanjeng Sunan Kalijaga. Lokasinya ada di Kadilangu, Kec. Demak, yang memang wilayah khusus untuk Sunan Kalijaga beserta keturunan beliau. Bangunan makam khas bangunan Jawa, yaitu joglo dengan atap susun 3 yang disebut tumpang. Sama seperti atap Masjid Agung Demak dan masjid-masjid kuno lainnya yang ada di Jawa. Tempat wisata di Demak yang satu ini merupakan kompleks makam dan masjid. Makam Sunan Kalijaga berada tepat di samping masjid. Cungkupnya lumayan besar dan atapnya berbentuk limasan tumpang yang tinggi, dengan mustaka di puncaknya yang punya sayap pada sudut-sudutnya.
TRIBUNTRAVEL.COM – Berkunjung ke Halmahera Barat kurang lengkat jika traveler belum mengunjungi rumah adatnya.
Namanya adalah Rumah Adat Sasadu.
Rumah adat ini memiliki bangunan khas Maluku Utara.
Sasadu sendiri berasal dari kata sasa yang berarti besar dan kata tatadus yang berarti berlindung.
Jadi, Sasadu berarti berlindung di tempat yang besar.
Rumah adat Sasadu yang diwariskan oleh suku Sahu ini biasanya digunakan sebagai tempat berkumpulnya warga di sana.
Terutama saat ada upacara adat, pemilihan ketua adat, menyambut tamu penting, bahkan perayaan pesta adat, seperti kelahiran dan pernikahan.
Bentuk Rumah
Rumah adat ini berbentuk panggung yang dibangun dengan kayu dari batang pohon sagu, pohon kelapa, atau pun bambu.
Lantainya dibuat dari semen agar lebih mudah dirawat dan dibersihkan.
Atapnya dibuat dari daun kelapa yang diikit dengan tali bambu, sedangkan kerangka atapnya diikat dengan tali ijuk.
Sasadu tidak memiliki pintu dan juga dinding, hanya ada rangka yang terbuat dari kayu saja.
Namun, ada enam jalan masuk ke rumah itu dan kalau kita mau masuk, kita tidak bisa sembarangan masuk dari jalan mana saja.
Karena enam jalan masuk itu sudah dibuat untuk orang-orang tertentu.
KOMPAS.com – Makam Wali Songo merupakan salah satu destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi para peziarah.
Peziarah yang datang ke makam Wali songo tidak hanya dari penjuru Indonesia, namun juga dari mancanegara.
Baca juga: Mengenal Wali Songo, Nama Lengkap, dan Wilayah Penyebaran Agama Islam di Jawa
Seperti diketahui, Wali Songo merupakan sosok yang telah menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-14.
Sebutan Wali Songo ini disematkan kepada kesembilan sosok yang memiliki arti wakil atau wali Allah.
Baca juga: Sunan Giri: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah
Dari sembilan makam makam Wali Songo, lima makam berada Jawa Timur, tiga makam berada di Jawa Tengah, dan satu makam berada di Jawa Barat.
Sesuai dengan wilayah dakwahnya, berikut adalah lokasi makam Wali Songo.
Baca juga: Sunan Kudus: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah
1. Sunan Gresik
Sunan Gresik adalah wai pertama di tanah Jawa yang memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim atau Malik Maghribi.
Ayah Sunan Gresik bernama Barakat Zainul Alam, seorang ulama besar dari Maghrib atau Maroko, yang menjadi asal nama Malik Maghribi.
Sunan Gresik wafat tanggal 12 Rabiul Awal 822 H (1419 m) dan dimakamkan di Gresik.
Kompleks makam Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim berada di Desa Gapura, Sukolilo, Gresik yang berjarak tak jauh dari alun-alun Gresik dan Masjid Jami’ Gresik.
2. Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah putra dari Sunan Gresik. Ia memiliki nama asli Raden Mohammad Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat.
Salah satu ajaran Sunan ampel yang paling terkenal adalah falsafah “Moh Limo”.
Sunan Ampel berdakwah di daerah Ampeldenta sehingga nama Raden Rahmat kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.
Makam Sunan Ampel kini berlokasi kampung Ampel, atau tepatnya di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
3. Sunan Giri
Makam Sunan Giri terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik.
Makam Sunan Giri terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik.
Sunan Giri adalah putra dari Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu, dengan nama asli Joko Samudro.
Sewaktu kecil, ia sempat berguru dengan Raden Rahmat atau Sunan Ampel.
Sunan Giri dikenal dengan cara dakwah menggunakan lagu-lagu permainan anak seperti Jelungan, Jor, Gula-ganti, Lir-ilir, dan Cublak Suweng.
Makam Sunan Giri terletak di Jalan Sunan Giri, Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
4. Sunan Bonang
Kompleks Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur.
Kompleks Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur.
Sunan Bonang memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim yang lahir pada tahun 1465 M di Surabaya.
Sunan Bonang adalah putra keempat Raden Rahmat atau Sunan Ampel, dan juga saudara kandung sunan Drajat.
Penggunaan gamelan sebagai salah satu media dakwah menjadi asal nama dari Sunan Bonang, dengan salah satu tembang yang terkenal berjudul Tombo Ati.
Komplek Makam Sunan Bonang terletak di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban yang berada di sebelah barat Masjid Agung Tuban.
5. Sunan Drajat
Kompleks Makam Sunan Drajat terletak di sebuah bukit di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Kompleks Makam Sunan Drajat terletak di sebuah bukit di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Sunan Drajat yang memiliki nama asli Raden Syarifudin atau Raden Qasim adalah anak dari Sunan Ampel.
Sunan Drajat juga merupakan adik dari Sunan Bonang yang juga merupakan salah satu wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Metode dakwah Sunan Drajat adalah dengan kesenian suluk dan tembang pangkur, serta ajaran Catur Piwulang.
Komplek Makam Sunan Drajat terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
1. Sunan Muria
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah wali termuda yang menyebarkan agama Islam di Jawa Tengah, khususnya daerah Kudus,Pati, dan di sekitar daerah-daerah pedalaman seputar Gunung Muria
Salah satu versi menyebut bahwa Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga dari pernikahannya dengan Dewi Saroh, yang merupakan putri dari Syekh Maulana Ishaq.
Namun ada pula yang mengatakan bahwa Sunan Muria adalah putra Sunan Ngudung dari istrinya yang bernama Dewi Sarifah.
Sunan Muria dikenal cara dakwah melalui kesenian, seperti tembang macapat Sinom dan Kinanti.
Komplek Makam Sunan Muria terletak di Bukit Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah.
2. Sunan Kalijaga
Bupati Demak Eistianah takziah makam Raden Fatah dan Makam Sunan Kalijaga pada Kamis, (23/6/2022) mengawali adanya serangkaian kegiatan Grebeg Besar di Kabupaten Demak.
Bupati Demak Eistianah takziah makam Raden Fatah dan Makam Sunan Kalijaga pada Kamis, (23/6/2022) mengawali adanya serangkaian kegiatan Grebeg Besar di Kabupaten Demak.
Sunan Kalijaga atau Raden Said adalah anak dari Bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dan istrinya yang bernama Dewi Nawangrum.
Raden Said yang tadinya seorang begal berubah setelah bertemu dan menjadi murid Sunan Bonang.
Sunan Kalijaga dikenal dengan cara dakwahnya yang menggunakan pendekatan seni dan budaya, salah satunya adalah wayang.
Makam Sunan Kalijaga atau Raden Said terletak di Kelurahan Kadilangu, Demak, Jawa Tengah, yang berjarak 2 kilometer dari Masjid Agung Demak.
3. Sunan Kudus
Sunan Kudus atau Ja’far Shadiq adalah putra dari Raden Usman Haji atau Sunan Ngudung.
Ayah Sunan Kudus merupakan saudara kandung dari Sunan Ampel.
Sunan Kudus bergelar Wali Al-ilmi yang berarti orang yang berilmu luas.
Bersama masyarakat, Sunan Kudus membangun masjid Kudus atau Masjid Al-Aqsa pada tahun 956 H ata 1537 M memiliki menara yang berbentuk seperti candi.
Makam Sunan Kudus terletak persis di belakang bangunan utama Masjid Menara Kudus yaitu di Pejaten, Kauman, Kudus, Jawa Tengah.
1. Gunung Jati
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (12/7/2015). Makam Sunan Gunung Jati menjadi salah satu wisata religi umat muslim di Cirebon. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (12/7/2015). Makam Sunan Gunung Jati menjadi salah satu wisata religi umat muslim di Cirebon. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Sunan Gunung Jati memiliki nama asli yaitu Syarif Hidayatullah adalah putra dari Raja Abdullah (Syarif Abdullah) dengan ibunya bernama Rara Santang yang merupakan putri Prabu Siliwangi.
Sunan Gunung Jati mulanya berdakwah dan menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon menggantikan Syekh Datuk Kahfi di Gunung Sembung.
Setelah masyarakat Cirebon banyak yang memeluk agama Islam, Sunan Gunung Jati lantas melanjutkan berdakwah ke daerah Banten.
Komplek Makam Sunan Gunung Jati terletak di Jalan Alun-Alun Ciledug Nomor 53, Astana, Kecamatan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat.
Kegiatan ziarah ke makam Wali Songo memiliki makna sebagai wujud rasa terima kasih atas usaha mereka menyebarkan Islam dengan cara mengirimkan doa-doa.
Selain itu, ziarah ke makam Wali songo juga menjadi pengingat bahwa manusia pada akhirnya akan mati, sehingga harus beribadah dengan baik sebagai bekal di akhirat nanti.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id
kablamongan.jdih.jatimprov.go.id
pariwisata.demakkab.go.id
bappeko.surabaya.go.id
Kompas.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.