Wisata masjid bawah tanah tuban

Gundana

Surabayanetwork.id– Masjid yang satu ini berbeda dengan masjid kebanyakan. Jika masjid lain biasanya identik dengan kubahnya yang menjulang tinggi di langit. Masjid Aschabil Kahfi di Tuban, Jawa Timur ini malah berada di perut bumi.

Berada di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur, bangunan Masjid Aschabul Kahfi cukup menarik perhatian siapa saja yang melintas.

Dari kejauhan, sudah bisa terbaca papan nama yang cukup besar bertuliskan “Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi”.

Baca Juga: Trending Kata ‘Sherina’ dan ‘Canon’, Gegara Anjing Mati, Disiksa, Pelakunya Diduga Satpol PP

Wisata Religi di Tuban, Masjid Bawah Tanah Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi (Foto: Wirawan Dwi/ Surabayanetwork.id)

Dari papan nama tersebut saja sudah bisa terlihat betapa uniknya bangunan ini. Sebagai bangunan untuk beribadah, suatu hal yang tidak biasa kala sebuah masjid berada di perut bumi.

Masjid hanya terlihat bagian gerbangnya saja dari luar, bangunan lainnya berada di dalam perut bumi layaknya sebuah gua.

Masjid Aschabul Kahfi sebenarnya memang sebuah gua alami. Dulunya gua ini tidak dimanfaatkan, berbatu, tandus tak terawat, dan penuh sampah.

Baca Juga: Panduan Memilih Menantu Ideal, Jangan Hanya Memilik Fisik

Kemudian KH. Shubhan memiliki ide kreatif untuk mengalihfungsikan gua tersebut sebagai tempat ibadah. Ia sendiri yang mendesain dan mengarahkan semua pembangunan masjid ini.

Wisata Religi Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban

Wisata Religi Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban
Saat beribadah, seringnya kita menginginkan suasana hening agar lebih fokus. Namun terkadang suara bising lalu lintas mengganggu konsentrasi kita. Nah, nampaknya kamu perlu mempertimbangkan untuk mengunjungi Masjid Aschabul Kahfi, Tuban, yang berada di perut bumi.
Terletak di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, masjid tersebut memang terletak di dalam sebuah gua. Gua yang sempat terbengkalai itu disulap menjadi tempat ibadah yang artistik. Berada di bawah tanah, membuat masjid ini minim polusi suara. Keheningan yang ditawarkan Masjid Aschabul Kahfi menjadikannya tempat yang pas untuk iktikaf.

Kecantikan tempat ibadah itu juga tak luput dari perhatian warganet. Stalaktit yang menggantung di langit-langit gua berpadu dengan pilar-pilah megah konstruksi masjid. Cahaya yang temaram juga menjadi pesona tersendiri.
Karena keunikannya, Masjid Aschabul Kahfi kerap menjadi destinasi religi wajib saat mengunjungi Tuban, kabupaten di pantai utara Jawa Timur. Ornamen ukiran dan bebatuan di tempat ibadah itu tak luput dari objek foto pengunjung.

Begitu sampai di depan masjid, pengunjung akan disambut oleh gapura yang dihiasi ukiran huruf Arab dan Jawa kuno. Kamu akan diarahkan menuruni anak tangga menuju perut gua. Sensasi mengunjungi gua berpadu dengan keindahan masjid, pasti menarik bukan?

Sejarah dan Keindahan Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban

Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi itulah nama tempatnya di tuban jawa timur, itu merupakan masjid yang di bangun oleh KH. Shubhan, dan tubanlah yang memiliki tempat untuk bisa mendirikan masjid di dalam perut bumi, awal pembanggunan masjid ini di mulai dari sekitar tahun 2002, dahulunya tempat itu merupakan Gua pembuangan sampah oleh masyarakat dan KH,Subhan membersihkanya dan membangun masjid yang kini dijadikan pondok pesantren juga.
Wisata Religi Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban
Ketika kita masuk ke dalam masjid ini kita akan memasuki lorong-lorong dalam kecil utnuk masuk ke dalam masjid yang juga di jadikan sebagai pesantren,Selain cukup panjang lorongnya juga berkamar-kamar sehingga seperti layaknya rumah di perut bumi. Karena panjangnya itulah maka oleh pengelola gua tersebut dibuat masjid yang bisa digunakan untuk sembahyang. Oleh karena itu obyek wisata itu di sebut Masjid Perut Bumi atau “Masjid Ashabul Kahfi “.

BACA JUGA:   Favorit 5 Foto Wisata Kabupaten Tapanuli Selatan

Masjid yang memiliki nama “Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi” dapat kita kunjungi Alamatnya terletak di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur.
Wisata Religi Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban
Masjid ini seperti masjid-masjid lanya yakni memiliki Kubah dan gerbang lengka dengan papan Namanya, Untuk Arsitek masjid ini di gagas oleh KH,subhan dan beberapa Negara luar, dan saya lupa negara mana saja yang saya ingat setidaknya ada 4 negara yang ikut dalam Arsitek masjid ini, salah satunya singapura.

Seperti pada umumnya, masjid perut bumi ini juga memili kubah, walau kubah tidak terlalu besar tapi identitas masjidnya sudah terasa kental sekali. Dan tak jauh dari tempat tersebut terdapat tempat santai para pengunjung yang terkesan Asri dan menentramkan. Sering terlihat ditempat tersebut orang yang mengamati dan mengagumi keunikan masjid yang baru ditemukan satu satunya ini. Pilar kokoh penyangga pada ruang utama itu juga membuat kesan daya tarik tersendiri bagi pengunjung
Wisata Religi Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban
Pengunjung bisa memasuki Masjid gua ini lewat jalan biasa di pinggir jalan raya. Setelah masuk ke pintu kecil kemudian jalan mulai turun lewat tangga-tangga batu .

Beberapa puluh meter kemudian kita telah masuk ke dalam Masjid perut bumi dengan puluhan kamar-kamar kecil. Setiap kamar dihiasi dengan lampu warna-warni dan juga batu-batu alam yang indah dipandang. Tatkala ditemukan pertama kali sekitar tahun 2002, lokasi masjid perut bumi ini adalah tempat pembuangan sampah.

Untuk mencapai lokasi Masjid perut bumi Tuban ini tidak sulit . dari arah Semarang Masuk ke Kota Tuban terus saja menuju ke Arah Babat . Sampai pertigaan ada tanda arah yang menuju obyek wisata tersebut. Anda bisa naik kendaraan pribadi atau berombongan naik bis, tepat parkirpun tidak jauh dari obyek wisata ini. Tidak ada tiket masuk, tetapi bagi pengunjung yang bawa kendaraan dikenai biaya Parkir Rp. 5.000,-

Sekian Informasi mengenai Artikel Ini yaitu Wisata Religi Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban, semoga informasinya bermanfaat bagi netizen pengunjung website kami, terimakasih sudah berkunjug di Website QURNIA Tour & ravel | Rental Mobil Purwodadi Grobogan Jawa Tengah yang menginformasikan tentang artikel Wisata Religi Masjid Aschabul Kahfi (Masjid Perut Bumi) Tuban, Salam Sukses Selalu Ya.

BACA JUGA:   Taman hiburan anak di jakarta

Sebarkan ini:

 Pilar besar berlapis marmer menyangga atap Masjid Bawah Tanah Aschabul Kahfi. (Foto: Widodo A.).* Perbesar

Pilar besar berlapis marmer menyangga atap Masjid Bawah Tanah Aschabul Kahfi. (Foto: Widodo A.).*

Oleh Widodo Asmowiyoto*

DUNIA bisa berubah karena berawal dari sebuah gagasan. Menjadi lebih bersejarah lagi ketika ide itu diwujudkan dengan dilandasi tujuan yang mulia dan agamis. Dalam ajaran Islam bisa juga disebut sebagai tujuan dakwah. Menjadi lebih kuat dan mantap ketika ide dan langkah nyata atau perwujudan itu didahului dengan istikharah. Mohon petunjuk kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Allah Swt.

Kurang lebih seperti itulah laku, langkah, dan kiprah yang dilakukan oleh almarhum Kiai Haji Subhan Mubarok, seorang tokoh agama Islam di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Bertempat tinggal di pantai utara Pulau Jawa yang terkenal dengan wilayah dakwah walisongo, KH Subhan pada akhirnya tergerak hatinya untuk mengubah sebuah area gua yang kotor, tidak terawat, menjadi lokasi sebuah tempat ibadah.

Padahal gua di lahan yang tandus dan diwarnai semak belukar itu oleh Pemerintah Kabupaten Tuban telah telanjur dijadikan tempat pembuangan sampah. Bahkan tidak tanggung-tanggung sudah berlangsung 15 tahun.

Namun pada tahun 2002, tepatnya pada 10 Muharam 1423 H, KH Subhan dengan didukung sejumlah kiai dan habib dari beberapa daerah di Jawa Timur, secara resmi mulai mengubah peruntukan gua tersebut.

Dengan didukung pula sejumlah santri, KH Subhan Mubarok mengadakan kerja bakti. Mereka bekerja keras dan bersusah payah membersihkan gua dan area sekitarnya. Butuh waktu sekitar 18 bulan, pada akhirnya gua tersebut dapat ditempati dan di sana dibangun pesantren dan masjid. Pesantren diberi nama Pesantren Perut Bumi Al-Magribi, sedangkan masjid diberi nama Masjid Aschabul Kahfi.

Menurut kalangan akademisi yang melakukan penelitian, ide dan langkah kreatif KH Subhan itu tidak melibatkan arsitek dari mana pun. Almarhum membuat desain sendiri dan mengarahkan para tukang bangunan. Padahal bangunan masjid yang berada 20 meter di dalam tanah itu menggunakan pilar-pilar berlapis marmer yang ukuran lingkarnya lumayan besar.

Untuk menghindari kemungkinan terjadi runtuh, ukuran ruangan-ruangan untuk salat dan pengajian itu selain disangga pilar-pilar dimaksud juga disekat-sekat dengan “pagar” atau bangunan berukir serta kaligrafi.

Wisata religi

Masjid Aschabul Kahfi ini dalam perkembangan selanjutnya memang menjadi salah satu daerah tujuan wisata religi di Tuban khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. Berada di Dusun Wire, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, area pesantren dan masjid yang keseluruhannya sekitar 3 ha ini dilengkapi dengan area parkir kendaraan bermotor yang cukup luas.

Pada hari Minggu 7 Agustus 2022 lalu saat TugaBandung.id mengunjungi area wisata ini, terlihat beberapa bus dan mobil yang membawa rombongan wisatawan sedang memasuki area parkir.

Mereka kemudian masuk melalui lorong yang berukuran relatif sempit yang berada di tepi jalan raya. Lorong itu kemudian menurun dan agak berliku-liku. Bagi pengunjung yang datang tidak bertepatan dengan jadwal salat fardu bisa melakukan salat sunah tahiyatul masjid. Salah satu ruangan masjid dapat menampung puluhan jamaah.

BACA JUGA:   Wisata Bunga di Indonesia

Selain diterangi dengan lampu-lampu listrik, ada juga penerangan sinar matahari yang masuk dari sedikit area yang terbuka dan punya akses langsung ke udara terbuka di luar gua. Area sempit dan terbuka itu juga ditumbuhi pepohonan yang cabang, ranting serta daun-daunnya dapat memperoleh sinar matahari. Dengan demikian udara di dalam ruangan masjid bawah tanah itu tidak pengap.

Di area masjid ini juga terdapat miniatur bangunan kakbah dan terdapat pula makam. Karena itu di beberapa lokasi dipasang papan peringatan agar para pengunjung berlaku sopan, tidak berisik, apalagi bersuara keras.

Seperti umumnya daerah tujan wisata, di dekat jalan masuk tersedia banyak warung makan, kios souvenir, dan toilet. Yang agak mengagetkan bagi sementara pengunjung, adalah tersedianya kios-kios souvenir di area menjelang keluar dan masih bagian dari gua ini. Di bagian agak luar lagi –dan terbuka— tersedia sejumlah warung minum atau warung makan.

Bukan satu-satunya

Masjid Aschabul Kahfi ini meskipun langka tetapi bukan satu-satunya masjid di bawah tanah atau perut bumi di Indonesia. Masjid Baabul Munawwar merupakan sebuah masih di bawah tanah yang bahkan dibangun 1.760 meter di bawah permukaan tanah. Masjid ini berada di kawasan pertambangan PT Freeport, Papua yang dapat menampung 250 jamaah. (m.brilio.net)

Masjid Baabul Munawwar diresmikan pada Juni 2016 lalu sebagai fasilitas bagi para pekerja tambang agar dapat melaksanakan salat lima waktu di tempat mereka bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan udara bawah tanah, masjid ini dilengkapi alat teknologi sirkulasi udara. Masjid Baabul Munawwar memegang rekor MURI sebagai masjid terdalam di Indonesia.

Di Yogyakarta ada Masjid Sumur Gumuling di kompleks wisata Tamansari. Masjid ini terbilang unik, selain dibangun di bawah tanah, juga dikelilingi bangunan melingkar yang berfungsi sebagai benteng pertahanan. Masjid ini tidak mempunyai atap dan dibiarkan terbuka.

Masjid Sumur Gumuling merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I yang didirikan pada 1765. Sejak 1812, bangunan masjid sudah tidak difungsikan lagi menyusul dibangunnya Masjid Gedhe Kauman yang tidak jauh dari lokasi Masjid Sumur Gumuling.

Masjid Goa Mohammad berada di bawah bangunan Masjid Agung Wisnu Manunggal di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Untuk memasuki bagian dalam Masjid Goa Muhammad, jamaah harus melewati sebuah gapura yang memiliki tangga menuju area bawah tanah. Tangga tersebut melewati sebuah lorong sempit menuju kedalaman 7 meter di bawah tanah.

Masjid Goa Muhammad sering dimanfaatkan para jamaah untuk menenangkan diri. Sebab, kondisi di bawah tanah sangat tenang dan tidak terdengar suara apa pun. ***

*Penulis Dewan Redaksi TuguBandung.id

Also Read

Bagikan: