Sebuah kegiatan wisata edukasi perkebunan di Bogor, Indonesia.
Wisata pendidikan atau wisata edukasi, bisa juga disebut sebagai anjangkarya atau karyawisata adalah suatu kegiatan atau perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga terdapat aktivitas edukasi atau pendidikan di dalamnya. Ada banyak kegiatan wisata edukasi yang bisa di lakukan khususnya bagi anak-anak yang masih membutuh pembelajaran akan dunia luar.
sedangkan penjelasan secara mendalam Wisata Edukasi adalah suatu perjalanan wisata yang memiliki nilai tambah edukasi, tidak sekadar berwisata, tetapi juga memiliki tujuan untuk menambah nilai-nilai edukasi atau pendidikan bagi wisatawan. Wisata edukasi sebuah kegiatan yang umumnya dilakukan oleh institusi pendidikan, seperti sekolah-sekolah maupun institusi pendidikan lainnya.
Wisata pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan kreativitas peserta kegiatan wisata. Biasanya tujuan wisata pendidikan adalah tempat-tempat yang memiliki nilai tambah sebagai sebuah area wisata, seperti kawasan perkebunan, kebun binatang, tempat penangkaran hewan langka, pusat-pusat penelitian dan lain sebagainya.
Lihat pula
[
sunting
|
sunting sumber
]
Kegiatan wisata edukasi
[
sunting
|
sunting sumber
]
Wisata edukasi atau juga akrab dikenal sebagai wisata pendidikan adalah wisata yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur, namun juga menjadi sarana pendidikan bagi anak. Sebenarnya bukan hanya anak yang dapat teredukasi dengan kegiatan berlibur tersebut. Orang dewasa juga dapat teredukasi.
Wisata pendidikan biasanya diusung oleh lembaga seperti halnya sekolahan atau dapat juga dilakukan mandiri oleh orang tua. Yang terpenting dari dilaksanakannya wisata pendidikan adalah memilih tempat dan mempersiapkan hal-hal untuk mendukung liburan. Anak tidak hanya terhibur, namun terdidik juga.
Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang kaya akan budaya sehingga tepat jika kita melakukan wisata pendidikan di negara sendiri. Banyak hal yang dapat dipelajari, mulai dari budaya sampai dengan sumber daya alamnya. Mengajak anak berlibur sambil belajar merupakan hal yang menyenangkan.
Anak tidak akan beranggapan proses belajar itu melulu membosankan karena dengan belajar sambil berlibur, justru anak akan lebih mudah menangkap setiap proses belajarnya. Untuk lembaga pendidikan seperti sekolah, liburan bertema pendidikan merupakan hal yang wajib mendapatkan pencapaian.
Namun, untuk para orang tua, wisata edukasi merupakan hal yang dapat dilakukan sebebas mungkin, tanpa dibebani keberhasilan dalam bentuk tertulis. Bukan artinya liburan bertema pendidikan ini menjadi asal, hanya saja Anda sebagai orang tua bisa lebih leluasa untuk mengajak anak berlibur.
Kriteria Wisata Pendidikan untuk Anak
Jika ingin mengajak anak untuk melakukan wisata pendidikan demi memenuhi pengetahuan mereka, Anda dapat mengunjungi berbagai tempat yang memiliki kriteria edukasi. Kriteria tempat liburan bertema edukasi pertama adalah memenuhi prosedur wisata pendidikan yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah memang berperan nyata dalam mendukung terciptanya wisata edukasi di berbagai wilayah Indonesia. Tidak harus pergi ke museum, pergi ke berbagai tempat lainnya juga dapat mengedukasi anak asalkan orang tua cerdas mengarahkan. Pemerintah dan orang tua harus berjalan secara beriringan.
Mendidik anak dengan berlibur adalah hal menyenangkan, bukan hanya bagi anak, namun juga bagi orang tua. Namun, jangan fokus ke pendidikannya saja karena Anda juga harus fokus terhadap sistem kenyamanan dan keamanan. Hal ini penting untuk mendukung daya tangkap anak terhadap berbagai hal.
Kriteria selanjutnya yang mengindikasikan sebuah tempat layak disebut tempat wisata edukasi adalah adanya kegiatan yang memberikan kegiatan langsung pada anak. Anak harus merasakan sendiri sentuhan atau interaksi bersama objek liburan untuk memberikan pengalaman nyata bagi mereka.
Terakhir, kriteria untuk menentukan wisata pendidikan bagi anak dapat dilihat dari ada atau tidaknya tujuan dari kegiatan liburan yang dilakukan. Jika sebuah tempat dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi, sudah pasti tempat tersebut memiliki tujuan yang jelas terhadap kegiatan yang dilakukan.
Destinasi Wisata Pendidikan di Indonesia
Jika Anda ingin melakukan wisata edukasi sendiri, tanpa ada campur tangan lembaga tertentu, ada beberapa tempat yang dapat Anda kunjungi. Berbagai tempat di bawah ini dapat masuk ke dalam list rekomendasi tempat yang bisa dikunjungi. Tinggal pilih sendiri disesuaikan dengan dana dan tujuan:
Taman Pintar Yogyakarta
Dari namanya saja kita sudah dapat menebak apa tujuan taman ini dibuat. Terkenal sebagai Kota Pelajar ternyata menjadi dorongan untuk Yogyakarta mengembangkan trik mendidik yang asyik. Banyak wahana yang dapat Anda jajal demi mendapatkan sensasi berlibur dengan daya tarik pendidikan asyik.
Planetarium Jakarta
Planetarium di Jakarta sudah ada sejak lama dan memang dibuat dengan tujuan sebagai wisata edukasi untuk para pengunjung. Di tempat ini, Anda dapat mengajak anak untuk mempelajari astronomi dengan cara menyenangkan. Berbagai fasilitas modern akan disediakan untuk Anda dan anak ketika datang ke sini.
Kidzania Jakarta
Tempat berlibur yang satu ini sangat pas jika dikunjungi bersama anak-anak. Berbagai simulasi kegiatan dapat Anda kenalkan pada anak, mulai dari menjadi kasir minimarket sampai menjadi pemadam kebakaran. Anak dapat mengerti berbagai profesi di sekitarnya melalui praktik langsung di lapangan.
Berbagai tempat di atas hanya referensi diantara sekian banyaknya tempat edukasi di Indonesia. Liburan tidak melulu identik dengan menghabiskan uang tanpa meninggalkan jejak pengetahuan. Dengan berbagai kegiatan wisata edukasi, Anda dapat menjalani liburan seru sambil belajar bersama anak-anak.
Hal-hal Penting Ketika Mengajak Anak Wisata Pendidikan
Banyaknya tempat wisata yang menawarkan sarana pendidikan untuk anak adalah solusi tepat memberikan pelajaran dengan metode mengasyikkan. Namun, adanya tempat-tempat di atas hanya dapat terealisasi, apabila orang tua pun menerapkan cara yang benar ketika mengedukasi anak lewat liburan.
Beberapa hal harus diperhatikan ketika mengunjungi destinasi wisata edukasi bersama anak adalah biaya berlibur. Anda harus mempertimbangkan seberapa banyak biaya yang akan keluar, mulai dari tiket masuk sampai hal-hal seperti biaya makan. Jangan sampai anak tidak menjajal semua wahana edukasi.
Hal lainnya yang wajib dipersiapkan ketika hendak mengunjungi tempat wisata bertema edukasi ialah survey dahulu sebelum mengajak anak. Anda harus sudah tahu nantinya anak hendak diarahkan ke mana saja agar ketika di lokasi, tidak meraba-raba dan akhirnya kehabisan waktu untuk belajar seru.
Selanjutnya, keberhasilan sebuah wisata edukasi juga dapat ditentukan dari seberapa siap perlengkapan yang Anda bawa ketika berlibur. Jangan sampai anak merasa tidak nyaman dan tidak fokus hanya karena ada perlengkapan yang kurang. Sederhananya menyiapkan popok ganti jika anak masih menggunakan popok.
Terakhir, hal yang harus dipersiapkan ketika mengunjungi tempat wisata bertema edukasi adalah menyerahkan pada ahlinya, jika Anda merasa tidak begitu mampu memberikan penjelasan pada anak. Jika di lokasi disediakan pemandu untuk menjelaskan, tidak ada salahnya menggunakan jasa mereka.
Manfaat Wisata Pendidikan bagi Anak
Haruskah berlibur dengan memasukkan nuansa edukasi? Jawabannya ada pada diri Anda masing-masing sebab prioritas setiap orang tua jelas berbeda. Namun, jika Anda termasuk orang yang penasaran dengan manfaat melakukan wisata edukasi, di bawah ini merupakan banyak hal yang dapat diraih:
Anak Lebih Semangat Belajar
Anak yang dibawa langsung untuk mempelajari hal-hal di lapangan akan lebih semangat karena ada dorongan bersenang-senang. Kegiatan belajar suatu hal tidak melulu terkait duduk di kelas sambil memandangi papan tulis serta mendengarkan guru saja.
Memahami yang Rumit dengan Mudah
Hal yang rumit dapat mudah terpecahkan ketika anak melihat langsung berbagai hewan ke lapangan. Misalkan, wisata edukasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui jenis hewan petelur atau hewan yang berkembang biak dengan cara beranak.
Anak Langsung Praktik Ilmu
Anak tidak perlu menerka-nerka seperti apa penerapan teori dari berbagai materi yang dipelajari di kelas. Anak dapat langsung praktik saja tanpa memikirkan lebih jauh dengan penafsiran masing-masing.
Itu baru sebagian dari berbagai manfaat lain yang bisa diraih oleh anak, ketika berlibur di berbagai tempat wisata Indonesia. Hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan wisata edukasi adalah menyiapkan diri untuk menjelaskan beberapa hal ketika anak bertanya dan jangan pernah merasa kesal.
Wisata edukasi adalah istilah yang menggabungkan dua kata, yaitu wisata dan edukasi. Edukasi adalah kata serapan dari bahasa Inggris education. Kamus besar bahasa Inggris mengartikan education berarti pendidikan, sedangkan menurut Sugihartono (2007:3) pendidikan berasal dari kata mendidik yang berarti memelihara dan membentuk latihan. Etimologisnya edukasi berasal dari kata latin yaitu educare yang berarti “memunculkan”, “membawa”, “melahirkan”. Pengertian secara luas edukasi merupakan tindakan atau pengalaman yang memiliki efek formatif pada karakter, pikiran atau kemampuan fisik dalam individu.
Wisata edukasi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan perjalanan ke suatu tempat yang bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar yang membangun karakter, pikiran, atau kemampuan terkait dengan objek wisata yang dikunjungi tersebut Wisata edukasi adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan kreativitas.
‘‘Educational tourism is an educational activity implemented during excursions or trips which facilitates gaining knowledge and competence through practice. The model of structure of the education tourism concept identifies three main components: the science tourism, the science of education, and the factors of the external environmental (Prapiene & Olberkyte (2013: 149)’’.
Pendapat diatas mengungkapkan bahwa wisata edukasi adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan selama kunjungan atau kegiatan perjalanan yang memudahkan memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang dilakukan melalui praktik. Wisata edukasi ada tiga unsur yang terdapat didalamnya yaitu ilmu pariwisata, ilmu pendidikan dan faktor lingkungan eksternal yang mana menggabungkan unsur untuk bersenang-senang atau berplesir yang mengandung nilai pendidikan didalamnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan memperoleh pengalaman belajar di lapangan.
Rodger (1998 dalam Sharma, 2015: 3) mendefinisikan wisata edukasi (education tourism) sebagai sebuah program di mana peserta program tersebut bepergian ke suatu tempat atau daerah dalam satu kelompok dengan maksud utama adalah terlibat pengalaman belajar yang secara langsung berkaitan dengan loaksi tujuan. Brent Ritchie (2009 dalam Sharma, 2015: 2) menyatakan:
“Educational tourism is a tourist activity undertaken by those who are undertaking an overnight vacation and those who are undertaking an excursion for whom eduaction and learning is a primary or secondary part of their trip”.
Pengertian diatas dalam penekanan atau fokus kegiatannya dalam wisata edukasi. Pengertian yang diberikan oleh Rodger menekankan pada kegiatan wisata, sementara pengertian yang diberikan oleh Ritchie menekankan pada program pembelajarannya. Pengertian yang dipaparkan Ritchie fokus utama dari wisata edukasi adalah kegiatan edukasinya. Motivasi peserta wisata edukasi adalah memperoleh pengetahuan atau keterampilan tertentu. Pengertian dari Rodger bahwa wisata edukasi lebih menekankan pada kegiatan wisatanya, dimana aspek keindahan daerah wisata lebih dominan. Melakukan kegiatan wisata tersebut wisatawan bisa mempelajari banyak hal penting, seperti pengetahuan atau keterampilan baru.
‘‘Globalization has impacted upon the education sector as well upon tourism sector and policy. Globalization is changing the competitive landscape of tourism, driving enterprises, communities, nations and goverments to rethink strategies and structures to allow them to operate success fully in boundaryless word (Sola: 2002: 9)’’.
Pendapat diatas menyatakan bahwa globalisasi telah mengubah cara pandang yang kompetitif terhadap pariwisata sehingga mendorong masyarakat, perusahan dan pemerintah memikirkan kembali tentang strategi pariwisata agar lebih sukses. Wisata saat ini lebih dituntut untuk memberikan pengalaman lebih atau mendapatkan nilai pengetahuan daripada hanya sekedar bersenang-senang dan wisata edukasi adalah salah satunya. Ketika orang melakukan kegiatan berpergian akan mendapatkan sebuah pengalaman yang unik dan menarik sehingga bisa menambah nilai lebih.
‘‘Educational tourism provides a structured experience because participants travel to locations with the main objective of being involved in direct learning experiences at these locations.participants were invited to watch things in the field directly, researching directly in the field (Hatipoglu, dkk: 2014:5042)’’
Pendapat diatas mengatakan bahwa wisata edukasi merupakan sebuah perjalanan rekreasi yang mana perjalanan tersebut memberikan pengalaman terstruktur karena peserta melakukan perjalanan ke lokasi dengan tujuan utama terlibat dalam pengalaman belajar secara langsung pada lokasi tersebut. Peserta diajak langsung hala-hal yang berada di lapangan, meneliti langsung di lapangan sehingga diharapkan ada manfaat lebih yang akan dirasakan oleh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Wisata edukasi atau educational tourism dalam literatur-literatur dipandang sebagai kegiatan yang mengintegrasikan dua kegiatan yaitu kegiatan wisata dan kegiatan pendidikan dengan cara mengorganisasikan kegiatan wisata menjadi sebuah kegiatan pembelajaran yang tujuannya adalah untuk mencapai target yang ditentukan oleh kurikulum pendidikan. Wisata edukasi mencakup konsep pariwisata yang lebih luas dan tidak condong pada satu titik (Tribe, 2002: 72). Fokus kegiatan ini menekankan pada pembentukan dan pengembangan kualitas individu yang signifikan untuk menunjang kemampuan profesional atau kompetensi khusus (Dembovska, 2016: 247). Kegiatan wisata edukasi bisa berupa berbagai bentuk kegiatan tergantung titik berat tujuan kegiatan, mulai dari belajar hal umum yang menarik pada saat berwisata sampai kegiatan wisata yang memang tujuan utamanya merupakan belajar (Ritchie, 2003: 11).